Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini KementerianLembagaDinasInstansi KLDI adalah satuan kerja satker di

12 BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH

BAB II ASAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN

DAN MEKANISME BANTUAN

A. Asas Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi layanan yang efektif dan efisien.Oleh karenanya harus memiliki asas yang harus menjadi pegangan dalam pelaksanaan bantuan. Adapun asas pelaksanaan bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah Tahun Anggaran 2016 meliputi: 1 Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum; 2 Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya; 3 Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan; 4 Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan BarangJasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan; 5 Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh madrasah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

B. Persyaratan

Syarat-syarat penerima bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah adalah madrasah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Mengajukan proposal permohonan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah; 2. Memiliki Nomor Statistik Madrasah NSM; 3. Memiliki izin operasional; 4. Rekomendasi dari Kemenag ProvinsiKabKota; 5. Calon penerima bantuan adalah madrasah yang telah diverifikasi faktual oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI Tahun 2014-2015, atau diverifikasi oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, atau Kantor Wilayah BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH 13 Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama KabupatenKota pada Tahun 2016; 6. Calon penerima bantuan pada Tahun Anggaran 2016 termasuk juga Madrasah yang terkena bencana alam yang telah di verifikasi oleh Direktorat Pendidikan MadrasahKanwil Kementerian Agama ProvinsiKankemenag KabupatenKota; 7. Pada tahun anggaran 2016 tidak sedang menerima bantuan sejenis yang bersumber dari dana APBNAPBD;

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan

1. Madrasah mengajukan proposal kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama KabupatenKota melalui Sistem Informasi Manajemen Sarana dan Prasarana Simsarpras atau Pengajuan Langsung; 2. Kantor Wilayah Kemenag provinsi DKI Jakarta, Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan Wajib menggunakan aplikasi SIM Sarpras sebagaimana rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi KPK; 3. Seleksi proposal dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk oleh PPK dimana anggaran tersebut berada; 4. Dalam hal memastikan terhadap kelayakan sasaran Bantuan Pemerintah, dilakukan verifikasi factual atau visitasi lapangan oleh TIM Verifikasi yang dibentuk oleh PPK dimana anggaran tersebut berada; 5. Penetapan Keputusan Calon Penerima Bantuan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Selanjutnya untuk pencairan anggaran ditetapkan surat keputusan penerima bantuan oleh PPK dan disahkan oleh KPA dimana anggaran tersebut berada; 6. Bimbingan Teknis Bimtek dilakukan kepada calon penerima bantuan; 7. Madrasah melaksanakan bantuan dengan cara mekanisme pelaksanaan bantuan pemerintah; 8. Proses Pencairan Anggaran; 9. Madrasah melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Pendidikan MadrasahKantor Wilayah Kementerian Agama ProvinsiKantor Kementerian Agama KabupatenKota; 10. Monitoring dan Evaluasi Monev bantuan.