Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Pondasi

22 BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH tidak semestinya, misalnya menggunakan linggis untuk mencongkel bekisting yang dapat mengakibatkan kerusakan. 5. Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Jendela Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela meliputi membuat dan memasang serta pengecatan sesuai bentuk dan ukuran. Jumlah dan tata letak pintu, jendela dan ventilasi disesuaikan dengan kebutuhan cahaya dan aliran udara yang baik, yaitu dengan memasang ventilasi silang. Untuk kusen dan daun pintujendela atau ventilasi angin-angin dibuat dari kayu yang kuat dan berkualitas. Sambungan-sambungan kayu, baik untuk kusen maupun untuk daun pintu dan jendela dibuat sambungan lubang dan pen dan dikunci dengan nagel pantekpen sehingga diperoleh sambungan yang kuat. Dalam pengerjaannya harus memperhitungkan faktor iklimcuaca yang dapat mempengaruhi konstruksi. Untuk memperoleh ikatan yang kuat terhadap dinding, kusen harus diberi angkur sebanyak yang diperlukan. Semua pekerjaan kayu yang menempel pada dinding tembok harus dimeni terlebih dahulu. 6. Pekerjaan Atap Pekerjaan atap meliputi pembuatan dan pemasangan kuda-kuda, nok, gording, balok tembok, usuk dan reng, dan lisplank, serta pemasangan penutup atap. Bahan yang digunakan adalah kayu yang kuat dan berkualitas diberi lapisan pelindung hama perusak kayu. 7. Pekerjaan Langit-langit Plafon Pekerjaan langit-langit meliputi pemasangan rangka dan penutup plafon. Untuk rangkadigunakan kayu yang kuat dan diberi lapisan pelindung hama perusak kayu serta bagian bawah diketam untuk mendapatkan bidang langit- langit yang datar dan rata. Penutup plafon dapat menggunakan asbes datar, kayu lapis, atau bahan lain yang tersedia di sekitar lokasi kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas dilaksanakan. BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH 23 8. Pekerjaan Lantai dan Penutup Lantai Lantai bangunan yang terletak pada permukaan tanah dilapisi penutup lantai dari keramik.Bagian dalam ruangan dapat digunakan keramik putih polos sedangkan bagian luar dipilih keramik dof dengan warna lebih gelap.Pemilihan warna keramik agar dibuat yang serasi dengan warna catpolitur sehingga secara keseluruhan dapat menampilkan sebuah bangunan yang serasi, indah dan menarik.Sebelum dipasang keramik, bagian bawah harus diberi urugan pasir setebal 10cm dan dipasang rabat beton atau patahan bata. Pemasangan penutup lantai dilakukan dengan baik sehingga diperoleh garis nat yang lurus dan permukaan yang rata. Jika lantai terbuat dari papan kayu, maka pada bagian bawah lantai harus diberi balok melintang sebagai bahan penyangga dengan jarak yang diperhitungkan cukup kuat menyangga beban lantai dan beban-beban lain yang ada di atasnya. Pemasangan papan lantai disarankan dilakukan dengan sambungan alur dan lidah sehingga diperoleh permukaan lantai yang rata dan papan-papan lantai tersebut tidak baling atau melengkung. Kayu yang digunakan adalah kayu yang kuat dan berkualitas dengan ketebalan minimal 2cm. 9. Pekerjaan Penggantung, Pengunci, dan Kaca Pekerjaan ini meliputi pemasangan engsel, grendel, pengunci untuk pintu dan jendela, serta hak angin untuk jendela, pemasangan kaca pada daun jendela serta penyetelan daun pintu dan jendela. Semua bahan yang digunakan minimal harus memenuhi syarat kekuatan dan awet sehingga dapat menahan beban dan berfungsi dalam waktu cukup lama.Setiap daun pintu dipasang 3 tiga buah engsel dan jendela dipasang 2 dua buah engsel. Pada daun pintu dipasang pengunci lengkap dengan handelnya, sedangkan pada daun jendela dipasang grendel dan hak angin. Kaca yang digunakan harus memiliki permukaan yang halus dan rata dengan tebal 5mm. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi sehingga pintu dan jendela berfungsi dengan sempurna. 24 BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH 10. Pekerjaan Instalasi Listrik Untuk pekerjaan instalasi listrik dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian tentang instalasi listrik.Pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik harus memenuhi persyaratan teknis dan semua bahan yang digunakan harus berkualitas baik sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu yang cukup lama. 11. Pekerjaan PengecatanPolitur Pekerjaan pengecatanpolitur meliputi kayu kusen, daun pintu dan jendela, ventilasi, lisplank dan balok-balok kayu yang nampak serta pengecatan dinding dan plafon. Penggunaan jenis cat atau politur harus yang berkualitas baik dengan komposisi warna yang serasi. Untuk memperoleh hasil yang baik, pengecatan dinding baru dilakukan setelah bidang plesteran dinding tersebut benar-benar kering dengan terlebih dahulu dilapisi plamir untuk tembok.Sedangkan pengecatan kayu dilakukan setelah permukaan kayu yang akan dicat dimeni dan diplamir. Apabila permukaan kayu akan dipolitur, maka terlebih dahulu harus digosok sampai halus dan rata, apabila terdapat lubang-lubang pada kayu, harus ditutup dengan dempul kayu. Pengecatan atau politur hendaknya dilakukan minimal tiga kali pelapisan sehingga diperoleh hasil yang baik, halus, rata dan tidak luntur atau kusam. 12. Pekerjaan Perapihan Pekerjaan perapihan merupakan pekerjaan penyempurnaan dan merapikan pekerjaan yang pada hakekatnya telah selesai dikerjakan namun masih perlu penyempurnaan. Sebagai contoh misalnya terdapat pintu yang tidak dapat dibukaditutup dengan sempurna, maka perlu disempurnakan, atau terdapat cat yang belum menutup permukaan bidang secara merata, maka perlu di cat ulang sehingga diperoleh permukaan bidang cat yang rata, dan sebagainya. BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH 25

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN

SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

A. Sumber dan Anggaran

Sumber dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara APBN yang terdapat pada DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama KabupatenKota. Besarnya dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah untuk tiap-tiap satuan kerja pada Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan KantorKementerian Agama KabupatenKota bervariasi. Berikut ini besar anggaran Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah yang terdapat pada DIPA Direktorat Pendidikan Madrasah adalah sebagai berikut: 1. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas MI Rp. 100.000.000,- Seratus juta rupiah 2. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas MTs Rp. 100.000.000,- Seratus juta rupiah 3. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas MA Rp. 100.000.000,- Seratus juta rupiah

B. Mekanisme Pencairan Dana

Mekanisme pencairan anggaran Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah kepada penerima dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Tahap Pertama diberikan 70 dari keseluruhan anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut: a Madrasah Penerima Bantuan mengajukan dokumen kesiapan pelaksanaan pekerjaan yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen PPK dimana anggaran tersebut berada. Dokumen tersebut meliputi: 1 Perjanjian kerjasamaKontrak yang telah ditandatangani oleh madrasah penerima bantuan dan PPK; lampiran: Format 1 2 Rincian Anggaran Biaya RAB; lampiran: Format 2 3 Photocopy NPWP; 4 Rekening atas nama madrasah; 5 Surat Keterangan referensi dari Bank yang menyatakan rekening masih 26 BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH aktif; 6 Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK. lampiran: Format 5 b Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai petunjuk teknispenyaluran bantuan pemerintah; c PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansibukti penerimaan uanguntuk pembayaran tahap pertama serta menerbitkan SPP setelah pengujian berdasarkan petunjuk teknis; d SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya. 2. Tahap kedua diberikan 30 dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai prestasi 50, dengan ketentuan: a Madrasah menyampaikankuitansi bukti penerimaaan uang tahap kedua yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; b Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Kepala Madrasah;lampiran: Format 3 c Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diproses lebih lanjut seperti pada tahap pencairan pertamaoleh PP-SPM. 3. Setelah pencairan tahap kedua diberikan, madrasah wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan rehabilitasi. BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH 27 Mekanisme Pencairan Pembayaran dalam bentuk Uang

C. Ketentuan Perpajakan

Direktorat Pendidikan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi dan Kantor Kementrian Agama KabupatenKota tidak memungut pajak pada saat pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan pemerintah. Pemungutan pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima bantuan sebagai unit pengelola keuangan dan kegiatan. Bendahara memungut pajak sesuai dengan perundang undangan dan peraturan yang berlaku.

D. Sanksi

Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk tehnis, lembaga yang tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk tehnis dan peraturan yang berlaku maka: 1. Jika pelanggarannya bersifat pidana danatau perdata, penerima bantuan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; 2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang. Penerima Bantuan PP-SPM PPK 1. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan tahap I deang dilampiri: a. Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan. 2. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan tahap II dengan dilampiri : a. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. Laporan kemajuan oleh ketuapimpinan penerima bantuan. SPM 28 BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS MADRASAH

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi Monev dilakukan untuk menjamin dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah telah diterima dan dimanfaatkan dengan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna. Selain itu Monev dilaksanakan untuk memperoleh informasi atas implementasi program Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah berjalan secara optimal. Monev juga dimaksudkan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam pengembangan sarana dan prasarana madrasah dimasa yang akan datang. Monev dilaksanakan secara berkala oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama KabupatenKota sebagai upaya kontrol mutu sehingga bantuan madrasah berjalan secara transparan dan akuntable. B. Laporan Pertanggungjawaban Penerima dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut: 1. Berita acara penyelesaian pekerjaan yang telah ditandatangani oleh 2 dua orang saksi; Format 7: Contoh Berita Penyelesaian Pekerjaan 2. Berita acara serah terima pekerjaan yang telah ditandatangani oleh KetuaPimpinan penerima bantuan; 3. Fotofilm pekerjaan yang telah diselesaikan; 4. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana; 5. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; 6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan jika tidak dimanfaatkan untuk pembangunan lainnya. Madrasah penerima bantuan diharuskan menyusun Laporan Pertanggungjawaban LPJ atas realisasi Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah.Laporan dibuat dua macam yaitu Laporan Deskriptif dan Laporan Administrasi Keuangan dengan sistematika sebagai berikut: