Hukum Pergeseran Wien Teori Rayleigh-Jeans Tentang Spektrum Radiasi Benda Hitam

Perbandingan daya radiasi lampu pertama terhadap lampu kedua: 64 81 4 3 2 400 300 2 4 2 4 2 2 2 4 2 1 2 2 1 2 1                                   R R T T R R P P

3. Hukum Pergeseran Wien

Radiasi termal yang dipancarkan oleh suatu permukaan bahan merupakan gelombang elektromagnetik. Berdasarkan hasil eksperimen, radiasi termal itu terdiri atas banyak panjang gelombang. Intensitas radiasi besarnya berbeda-beda untuk panjang gelombang yang berbeda. Meskipun demikian, distribusi intensitas radiasi terhadap panjang gelombang untuk temperatur tertentu ternyata tidak bergantung pada jenis permukaan bahan. Perhatikan gambar berikut. Pada gambar di atas, tampak bahwa untuk temperatur tertentu, ada satu harga panjang gelombang yang intensitasnya paling besar. Panjang gelombang ini kita sebut sebagai maks  . Jika temperatur naik, maka nilai maks  ini mengecil. Hubungan antara temperatur dengan maks  dikenal sebagai hukum pergeseran Wien sebagai berikut. maks T C   12.3 dengan T = temperatur mutlak benda hitam K C = tetapan pergeseran Wien = 2,90 x 10 -3 m K 4 Gambar 3.2 Distribusi intensitas radiasi terhadap panjang gelombang CONTOH 12- 2 Hukum Pergeseran Wien Apabila temperatur tubuh seseorang mencapai 38 C, tentukanlah daerah spektrum gelombang elektromagnetik di mana terjadi radiasi maksimum. Penyelesaian: Temperatur mutlak tubuh T = 38 + 273 = 311 K Daerah spektrum ditentukan berdasarkan panjang gelombang yang dapat dihitung dengan rumus pergeseran Wien. 3 10 898 , 2   x T m  m m x x T x m   348 , 9 10 348 , 9 311 10 898 , 2 10 898 , 2 6 3 3        Panjang gelombang dengan orde mikro berada pada daerah inframerah. Jadi, tubuh manusia cenderung meradiasikan gelombang inframerah.

4. Teori Rayleigh-Jeans Tentang Spektrum Radiasi Benda Hitam

Sekarang kita akan membahas distribusi intensitas pada temperatur tertentu. Eksperimen menunjukkan bahwa distribusi intensitas tersebut tidak bergantung pada jenis bahan. Bagaimanakah cara menjelaskan distribusi intensitas radiasi termal yang demikian itu? Pada tahun 1900, Rayleigh-Jeans mengemukakan teorinya yang berlandaskan teori fisika klasik mengenai cahaya sebagai berikut. Tinjaulah suatu model benda yang berupa suatu rongga tertutup. Radiasi termal dipantulkan oleh dinding-dinding rongga dan membentuk gelombang-gelombang berdiri. Gelombang berdiri yang dapat terjadi bersesuaian dengan ukuran rongga. Ukuran rongga membatasi gelombang berdiri yang dapat terjadi di dalamnya. Setiap tepi dalam rongga akan menjadi tempat simpul bagi gelombang-gelombang berdiri. Perhatikan gambar berikut. Pada gambar tersebut ditunjukkan beberapa gelombang berdiri yang dapat terjadi. Dari tiga contoh gelombang berdiri pada gambar,tampak panjang gelombangnya berlainan semua. Dengan uraian ini, berarti ada sangat banyak gelombang berdiri yang dapat terjadi dalam rongga. Keadaan gelombang berdiri dengan satu panjang gelombang tertentu disebut satu moda vibrasi. 5 Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh lubang dalam model benda hitam sebanding dengan intensitas energi radiasi dari gelombang-gelombang berdiri dalam rongga. Menurut teori fisika klasik dan menurut prinsip ekuipartisi energi, setiap moda vibrasi mempunyai energi termal rata-rata sebesar kT k adalah konstanta Boltzmann, k = 1,381 x 10 -23 JK, dan T adalah temperatur dalam satuan Kelvin. Berdasarkan itu, kemudian dihitung distribusi intensitas radiasi termal. Perhitungan yang dilakukan oleh Rayleigh-Jeans ternyata tidak sepenuhnya sesuai dengan data eksperimen. Kesesuaian dengan data hanya pada daerah panjang gelombang  lebih besar dari 50 mikrometer. Untuk daerah panjang gelombang yang kecil di sekitar sinar ultraviolet ternyata perhitungan Rayleigh-Jeans tidak sesuai dengan data eksperimen. Ketidaksesuaian teori fisika klasik ini disebut bencana ultra-violet ultraviolet catastrophe. Pada daerah ultraviolet ini, menurut perhitungan Rayleigh-Jeans intensitas radiasi sangat besar, menuju tidak hingga. Secara kualitatif, kegagalan teori fisika klasik dapat dipahami. Setiap moda vibrasi mempunyai energi termal rata-rata kT. Tetapi, dengan uraian sebelumnya, moda vibrasi yang dapat terjadi bisa ada banyak sekali. 6 Gambar 3.4 Perbandingan teori Wien dan teori Rayleigh-Jeans dengan teori Planck yang memenuhi data percobaan Berarti menurut teori fisika klasik radiasinya dapat menjadi tidak terhingga jumlahnya. Hal ini berarti juga energi radiasinya dapat menjadi tidak terhingga besarnya.

5. Teori Planck