39
B. Kerangka Pikir
Alat permainan edukatif merupakan kebutuhan yang harus ada didalam pembelajaran pendidikan AUD. Alat permainan edukatif merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak di TK. Ketersediaan alat permainan tersebut sangat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan
menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Rudy Budiman, 2014:4. Dengan adanya alat
permainan edukatif pembelajaran akan lebih menarik bagi anak. Alat permainan edukatif APE adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai atau
media bermain oleh anak yang mengandung nilai pendidikan nilai edukatif dan dapat mengembangkan potensi anak Direktorat PADU, 2002:4.
Berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 APE dilihat dari pembuatnya, APE dapat dihasilkan oleh tiga pembuat, yaitu APE yang dibuat oleh
pabrik, APE yang dibuat oleh guru, dan APE yang dibuat oleh anak. Pemanfaatan alat permainan edukatif dalam kegiatan belajar anak diharapkan dapat
memperjelas materi yang disampaikan oleh guru Rudy Budiman, 2014:8. Sebelum pengadaan alat permainan edukatif, harus dipertimbangkan
jumlah anak dan usianya. Sebab alat permainan edukatif yang terlalu sedikit akan berakibat pada pertikaian antar anak karena berebut mainan Suyadi, 2011:196.
Jumlah alat permainan edukatif yang mencukupi akan memperlancar proses pembelajaran, memberi peluang lebih banyak pada siswa untuk melakukan
pengulangan latihan, menumbuhkan semangat, sehingga mampu meningkatkan minatnya untuk beraktifitas, mengembangkan keterampilan dalam pembelajaran
40 sebagai indikator keberhasilan proses pembelajaran. Jumlah alat permainan yang
terlalu sedikit akan memicu terjadinya pertikaian antar anak seperti berebut mainan, serta jenis permainan yang terlalu monoton akan membuat pembelajaran
juga akan menjadi monoton. Alat permainan edukatif yang tersedia di TK banyak diantaranya hanya disimpan baik di lemari, berada dalam kondisi rusak, bahkan
jumlah alat permainannya sedikit atau tidak bervariasi sehingga pembelajaran pun kurang menggairahkan bagi anak.
Alat permainan edukatif yang bervariasi akan semakin membuat anak bersemangat untuk belajar sehingga pembelajaran lebih efektif dan
menyenangkan. Jumlah alat permainan edukatif yang tepat dan mencukupi juga menunjang pembelajaran yang semakin efektif karena tidak terjadinya pertikaian
anantar anak dalam pembelajaran yang dapat mngganggu berlangsungnya proses pembelajaran. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut:
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian
Pentingnya alat permainan edukatif dalam pembelajaran anak usia dini.
Survei alat permainan edukatif Jenis APE
Jumlah APE
Kurang = pertikaian antar
anak Cukup =
pembelajaran efektif
Belum diketahui apa saja jenis dan jumlah alat permainan edukatif APE banyak
variasi = pembelajaran
menyenangkan APE sedikit variasi =
pembelajaran monoton
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan mengunakan informasi-informasi secara
apa adanya, secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifat-sifat populasi daerah tertentu Mahmud, 2011: 100. Menurut Nana Syaodih 2009: 72
penelitian diskriptif
adalah penelitian
paling dasar
ditujukan untuk
mendeskripsikan atau mengambarkan fenomena-fenomena yang ada baik fenomena yang besifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Berdasarkan kedua
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggunakan informasi-informasi mengenai sifat-sifat populasi
daerah tertentu yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Ada beberapa hal yang dipandang sebagai ciri pokok metode diskriptif
dalam Mahmud, 2011: 100 yaitu: 1.
Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada sekarang, pada masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian
dianalisis. Peneliti melihat secara langsung kondisi serta jumlah alat permainan edukatif yang berada disekolah tersebut dan kemudian melakukan
pencatatan dari masing-masing sekolah dengan bantuan lembar observasi yang telah dibuat. Peneliti melakukan analisis atau mengecek hasil observasi pada
masing-masing sekolah.