EVALUASI KETEPATAN HANZI, PINYIN DAN TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI HARI KARYA JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA

(1)

EVALUASI KETEPATAN HANZI, PINYIN DAN TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI KARYA

JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Strata 1

Oleh

Nama : Agustina Merdeka Cahyaningtyas Nim : 2404412023

Prodi : Pendidikan Bahasa Mandarin

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

(3)

(4)

iv

PERNYATAAN Dengan ini saya,

Nama : Agustina Merdeka Cahyaningtyas NIM : 2404412023

Prodi : Pendidikan Bahasa Mandarin Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Evaluasi Ketepatan Hanzi, Pinyin dan Terjemahan pada Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari Karya Johny Lee bagi Pembelajar Pemula” yang saya tulis dalam rangka memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Skripsi ini dihasilkan berdasarkan penelitian dan bimbingan yang telah dilaksanakan. Semua kutipan yang terdapat pada skripsi, baik yang langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya telah disertai identitas sumbernya dan telah dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Semarang, Agustus 2016

Agustina Merdeka Cahyaningtyas NIM. 2404412023


(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. “Tears are prayers too. They travel to Allah, when we can‟t speak.” -Khadimul Quran-

2. Ego says, “Once everythings falls into place, I‟ll feel peace.” Spirit says “Find your peace, and then everything will fall into place.”

-Marianne Williamson-

PERSEMBAHAN:

1. Ibu, Bapak, kakak dan adik-adiku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan doa.

2. Bapak Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan membimbing hingga penyelesaian skripsi.


(6)

vi PRAKATA

Alhamdulilah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rizki, rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Ketepatan Hanzi, Pinyin dan Terjemahan pada Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari Karya Johny Lee bagi Pembelajar Pemula” dapat diselesaikan dengan baik.

Maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi penyelesaian studi Strata 1 guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin atas penelitian skripsi ini.

2. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, juga selaku Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing, memberikan saran, kritik, motivasi, pengarahan dan kemudahan penelitian kepada peneliti.


(7)

vii

3. Anggraeni, S.T., MTCSOL., selaku Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, kemudahan, dan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan pengalaman dan ilmu bagi peneliti.

5. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan 2012 teman-teman seperjuangan selama masa kuliah.

6. Teman-teman kos Griya Putri (Umi, Ina, Amel, Nia, Beerin, Devita) yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat selama proses skripsi berlangsung.

7. Handy Tevanda Rahman, yang selalu memberikan dukungan dan menemani selama dalam proses pembuatan skripsi.

8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu tersusunnya penelitian skripsi ini.

Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang memerlukan.

Semarang, Agustus 2016


(8)

viii ABSTRAK

Cahyaningtyas, Agustina Merdeka. 2016. Evaluasi Ketepatan Hanzi, Pinyin dan Terjemahan pada Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari Karya Johny Lee bagi Pembelajar Pemula. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I: Anggraeni, S.T., MTCSOL., Pembimbing II: Dr. Sri Rejeki Urip, M. Hum.

Kata kunci: Evaluasi, Kamus.

Di antara alat bantu pembelajaran yang diperlukan oleh pembelajar bahasa Mandarin adalah kamus. Kamus adalah alat yang menyediakan kata-kata yang mengandung arti, penjelasan dan contoh penggunaannya. Dalam komunitas daerah Timur, kamus utama juga bisa berupa kata-kata gabungan. Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan sosial, kamus telah mengembangkan berbagai macam model dan objek untuk menyesuaikan kebutuhan di berbagai industri atau kegunaan.

Penelitian ini membahas tentang evaluasi kamus saku yang berjudul Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari Karya Johny Lee. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka dengan menggunakan kartu data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan kamus dilihat dari kesesuaian isi kamus dengan aturan dan tata bahasa Mandarin.

Berdasarkan hasil penelitian, kesalahan yang banyak terdapat pada isi kamus diantaranya adalah: ketidaksesuaian antara kalimat dan terjemahan atau pemilihan kata, penggunaan tata bahasa, penulisan pīnyīn, penerjemahan dan kesalahan penulisan atau typo.


(9)

ix

摘要

学 中文的学 者所需要的工 是词 词 是 词语提供音韵 意思

解 例句 用法等等的工 书 在东方社会中,词 收词 , 会收字

了配合社会发展需求,词 收词数量激增并发展出 对象 行业

用途的词

人在 项研究中想做 个 汉语日常会 词 的 析,作者 翰李

项研究用描述定性的方法 数据收集的技术是用文学技术, 个技术使用

数据 项研究的目的是想知 词 是 合格,是 根据普 的规

根据研究结果,该词 很多错误 如:句子和翻译 样 是措辞错

误 语法的使用 写错拼音 翻译和错字


(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

ABSTRAK ... viii

摘要... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 6

1.3 Identifikasi Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka... 9

2.2 Landasan Teori ... 13


(11)

xi

2.2.2 Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program ... 15

2.2.3 Fungsi dan Tujuan Evaluasi ... 16

2.2.4 Definisi Penerjemahan ... 17

2.2.5 Tata Cara Penerjemahan ... 18

2.2.6 Jenis-jenis Kamus ... 18

2.2.7 Hakikat Kamus ... 20

2.2.8 Hànzì ... 20

2.2.9 Pelafalan Bahasa Mandarin... 21

2.2.10 Modulasi bù dan yī ... 25

2.2.11 Tata Bahasa Dasar Bahasa Mandarin ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 33

3.2 Sumber Data ... 33

3.3 Objek Data ... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS A. 基 jī běn 會 huì 話 huà (Percakapan Dasar) ... 39

4.1 打 dǎ 招 zh o 呼 hu (Ucapan Salam) ... 39


(12)

xii

4.2 自

zìwǒjiè

shào

(Perkenalan) ... 66

4.3 邀 y o 請 qǐng (Undangan)... 89

4.4 問 wèn 候 hòu (Ucapan Selamat) ... 166

4.5 zhì 謝 xiè (Ucapan Terima kasih) ... 138

4.6 請 qǐng 求 qiú (Permintaan) ... 153

4.7 憤 fèn 怒 nù (Ekspresi Marah) ... 181

4.8 dào 歉 qiàn (Permintaan Maaf) ... 189

4.9 Hasil Evaluasi ... 201

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 203

5.2 Saran ... 205

DAFTAR PUSTAKA ... 207


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. SK Dosen Pembimbing 2. Sertifikat HSK Level IV 3. Sumber Data


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.8 Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain untuk meneruskan kehidupannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu bergantung pada orang lain. Dalam kehidupan sosial, manusia perlu saling berinteraksi untuk membuat suatu hubungan sosial. Sedangkan hubungan sosial dapat tercipta dengan adanya komunikasi. Komunikasi yang terjadi antar makhluk sosial berupa bahasa.

Kata bahasa sering dipergunakan dalam berbagai konteks dan berbagai makna, seperti bahasa politik, bahasa komputer, bahasa diplomatik, dan sebagainya. Namun, bahasa yang dimaksudkan di sini adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Achmad dan Abdullah 2012:3). Yang dimaksud dengan istilah arbiter adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang terkandung dalam lambang itu. (Achmad dan Abdullah 2012:7). Hal itu menunjukkan bahwa bahasa bersifat sewenang-wenang atau tidak memiliki aturan khusus yang mendasari terciptanya bahasa itu sendiri.


(15)

2

Menurut Tarigan, yang dikutip oleh Mayliana (2010:7) bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan manusia sebagai penghubung di dalam masyarakat untuk bertukar informasi, suatu kelompok bangsa memerlukan suatu bahasa sebagai alat berkomunikasi mereka. Oleh karena itu mereka biasanya memberikan bahasa tersebut kepada orang lain.

Bahasa memiliki banyak ciri dan pengertian, di antaranya adalah bahasa bersifat universal, artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri universal bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan (Muhammad, 2011: 56). Selain bersifat universal, bahasa juga bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam (Muhammad, 2011: 62).

Keragaman bahasa berakibat pada berkembangnya ilmu bahasa yang meluas ke berbagai penjuru dunia. Perkembangan ilmu bahasa inilah yang berdampak pada masuknya bahasa asing ke dalam negeri dan menjadikan bahasa asing populer di dalam negeri, bahkan terkadang menjadi bahasa kedua selain bahasa Indonesia. Bahasa asing semakin diminati dengan masuknya budaya negara lain ke Indonesia melalui berbagai media seperti televisi, internet, dan media sosial lainnya. Melalui budaya bangsa asing yang masuk ke dalam negeri masyarakat semakin tertarik untuk dapat menguasai bahasa asing. Di Indonesia sendiri sudah banyak sekolah yang memfasilitasi pengajaran bahasa asing sejak dini. Salah satu bahasa asing yang banyak diminati di Indonesia adalah bahasa Mandarin.


(16)

3

Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa yang memiliki sejarah terlama. Peradaban negeri Tiongkok sudah dimulai sejak 5000 tahun lalu. Sejarah yang begitu lama menjadikan Tiongkok sebagai salah satu dari empat negara dengan peradaban paling kuno di dunia. Negara Tiongkok berada di Asia Timur sebelah barat Samudra Pasifik dengan luas wilayah 9.600.000 km² dan merupakan negara ketiga terbesar di dunia setelah Rusia dan Kanada. Tiongkok juga merupakan negara dengan penduduk paling padat di dunia, hal ini dapat terlihat dari persebaran penduduknya yang meluas di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tiongkok memiliki 56 suku bangsa dengan suku bangsa Han sebagai mayoritasnya yaitu 92%, sedangkan 55 suku lainnya hanya 8% dan disebut sebagai suku minoritas. Oleh karena itu, bahasa Mandarin disebut juga Hànyǔ (bahasa Han) karena mayoritas orang Tiongkok merupakan suku bangsa Han dan menggunakan bahasa Han. Meskipun Tiongkok memiliki 55 suku bangsa minoritas yang menggunakan bahasa daerah sebagai alat komunikasi, namun mereka tetap mempelajari bahasa Mandarin dan aksara Mandarin. Sama halnya dengan Indonesia yang memiliki banyak suku dan bahasa daerah namun tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

Bahasa Mandarin juga merupakan salah satu dari enam bahasa yang digunakan dalam PBB. Selain itu, Tiongkok juga memegang peranan penting dalam ekonomi dunia, hal ini menambah kepopuleran bahasa Mandarin yang dianggap sudah mendunia hingga mulai banyak orang yang merasa perlu untuk belajar bahasa Mandarin. Tidak hanya itu, peluang untuk


(17)

4

mencari pekerjaan dengan menguasai bahasa mandarin juga tidak sedikit, banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dengan memberikan persyaratan pada calon pelamar salah satunya adalah mahir berbahasa Mandarin. Hal ini tentu mengakibatkan minat masyarakat semakin tinggi untuk dapat menguasai bahasa Mandarin. Namun, tidak semua orang dapat menerima pendidikan bahasa Mandarin secara langsung atau formal. Oleh karena itu, banyak pula yang memilih belajar bahasa Mandarin secara otodidak. Hal ini menjadi alasan bagi pembelajar pemula untuk memilih kamus belajar bahasa Mandarin sebagai media alternatif dalam menunjang pembelajaran bahasa Mandarin.

Adanya kamus belajar bahasa Mandarin tentu saja menarik minat para pembelajar pemula untuk menambah pengetahuannya mengenai bahasa Mandarin. Namun, tidak semua kamus belajar bahasa Mandarin yang beredar di pasaran sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Kebanyakan pembelajar pemula lebih memilih kamus yang dijual di bazar buku untuk dijadikan sebagai alternatif media penunjang pembelajaran bahasa Mandarin. Kamus yang dijual di bazar buku biasanya berupa kamus saku yang mudah dibawa dan memiliki judul yang menarik minat para pembeli seperti, kamus cepat belajar bahasa Mandarin, satu hari lancar berbahasa Mandarin, dan lain-lain. Selain mudah dibawa dan memiliki judul yang menarik minat pembaca, kamus ini juga mudah didapat dan memiliki harga yang sangat terjangkau. Hal ini tentu saja menarik bagi pembelajar pemula yang masih sangat awam


(18)

5

untuk memilah dan memilih kamus mana yang tepat dijadikan media penunjang pembelajaran bahasa Mandarin.

Bahasa Mandarin memiliki istilah yang disebut Hànyǔ pīnyīn (sistem penerjemahan aksara mandarin kedalam bentuk alfabet), yang di dalamnya berupa sh ngmǔ (konsonan), yùnmǔ (vokal) dan sh ngdiào (nada). Dalam penerjemahan aksara mandarin tidak semua kamus sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Oleh karena itu, evaluasi ketepatan antara Hànzì dengan pīnyīn dan terjemahan “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari” karya Johny Lee ini diperlukan untuk mengetahui apakah kamus ini layak untuk digunakan dan dapat dijadikan sebagai sarana pendukung pembelajaran bahasa Mandarin.

Berdasarkan evaluasi kamus tersebut, maka diharapkan dapat membantu khususnya para pembelajar pemula, maupun masyarakat yang berminat mempelajari bahasa Mandarin untuk lebih teliti dalam memilih media apa yang akan dijadikan sebagai penunjang pembelajaran bahasa Mandarin. Adapun jika ingin menjadikan kamus sebagai pilihan, maka harus tetap memperhatikan isi kamus dan tidak asal membeli hanya karena tergiur harga yang murah saja. Dengan begitu, siapapun bisa belajar bahasa Mandarin dengan memilih media yang tepat dan dapat membantu menunjang pembelajaran bahasa Mandarin.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul “EVALUASI KETEPATAN HANZI, PINYIN DAN


(19)

6

TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI KARYA JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA”.

1.9 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah dengan hanya membahas bagian A saja, yaitu bagian Percakapan Dasar. Untuk bagian B (Percakapan Sehari-hari), C (Percakapan Umum) dan lampiran yang berupa SMS Cinta tidak akan dibahas dalam penelitian ini.

1.10Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut.

2) Tingginya minat masyarakat yang ingin belajar bahasa Mandarin dan menjadikan kamus saku sebagai sarana untuk belajar secara otodidak. 3) Kurangnya pemahaman pembelajar pemula bahasa Mandarin terhadap

media yang tepat untuk membantu pembelajaran bahasa Mandarin. 4) Ketidaktepatan antara Hànzì dengan pīnyīn dan terjemahan pada

beberapa bagian dalam “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari -hari”.

1.11Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1) Bagaimana ketepatan antara Hànzì dengan pīnyīn dan terjemahan dalam “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari”?


(20)

7

2) Apakah kamus ini layak dan dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Mandarin ?

1.12Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan peneliti melakukan penelitian adalah sebagai berikut.

1) Untuk megevaluasi ketepatan antara Hànzì dengan pīnyīn dan terjemahan dalam “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari”. 2) Untuk mengetahui tingkat kelayakan “Kamus Percakapan Bahasa

Mandarin Sehari-hari” bagi pembelajar pemula bahasa Mandarin. 1.13Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1) Manfaat Teoritis

Untuk mengetahui apakah “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari” dapat digunakan sebagai media yang tepat dalam membantu pembelajaran bahasa Mandarin.

2) Manfaat Praktis

Sebagai referensi bagi pembelajar pemula bahasa Mandarin dalam memilih media yang tepat guna menunjang pembelajaran bahasa Mandarin.


(21)

8

1.14Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan skripsi ini dibagi dalam tiga bagian yang saling berkaitan, yaitu:

1) Bagian awal, terdiri dari: judul, pernyataan, abstrak, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar dan daftar isi. 2) Bagian isi, terdiri dari:

(1) Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, batasan masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

(2) Bab II Landasan Teori yang berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar pemikiran.

(3) Bab III Metode Penelitian yang berisi pendekatan penelitian, sumber data, objek data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. (4) Bab IV Pembahasan dan Hasil Analisis yang berisi pembahasaan dari

rumusan masalah.


(1)

Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa yang memiliki sejarah terlama. Peradaban negeri Tiongkok sudah dimulai sejak 5000 tahun lalu. Sejarah yang begitu lama menjadikan Tiongkok sebagai salah satu dari empat negara dengan peradaban paling kuno di dunia. Negara Tiongkok berada di Asia Timur sebelah barat Samudra Pasifik dengan luas wilayah 9.600.000 km² dan merupakan negara ketiga terbesar di dunia setelah Rusia dan Kanada. Tiongkok juga merupakan negara dengan penduduk paling padat di dunia, hal ini dapat terlihat dari persebaran penduduknya yang meluas di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tiongkok memiliki 56 suku bangsa dengan suku bangsa Han sebagai mayoritasnya yaitu 92%, sedangkan 55 suku lainnya hanya 8% dan disebut sebagai suku minoritas. Oleh karena itu, bahasa Mandarin disebut juga Hànyǔ (bahasa Han) karena mayoritas orang Tiongkok merupakan suku bangsa Han dan menggunakan bahasa Han. Meskipun Tiongkok memiliki 55 suku bangsa minoritas yang menggunakan bahasa daerah sebagai alat komunikasi, namun mereka tetap mempelajari bahasa Mandarin dan aksara Mandarin. Sama halnya dengan Indonesia yang memiliki banyak suku dan bahasa daerah namun tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

Bahasa Mandarin juga merupakan salah satu dari enam bahasa yang digunakan dalam PBB. Selain itu, Tiongkok juga memegang peranan penting dalam ekonomi dunia, hal ini menambah kepopuleran bahasa Mandarin yang dianggap sudah mendunia hingga mulai banyak orang yang


(2)

mencari pekerjaan dengan menguasai bahasa mandarin juga tidak sedikit, banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dengan memberikan persyaratan pada calon pelamar salah satunya adalah mahir berbahasa Mandarin. Hal ini tentu mengakibatkan minat masyarakat semakin tinggi untuk dapat menguasai bahasa Mandarin. Namun, tidak semua orang dapat menerima pendidikan bahasa Mandarin secara langsung atau formal. Oleh karena itu, banyak pula yang memilih belajar bahasa Mandarin secara otodidak. Hal ini menjadi alasan bagi pembelajar pemula untuk memilih kamus belajar bahasa Mandarin sebagai media alternatif dalam menunjang pembelajaran bahasa Mandarin.

Adanya kamus belajar bahasa Mandarin tentu saja menarik minat para pembelajar pemula untuk menambah pengetahuannya mengenai bahasa Mandarin. Namun, tidak semua kamus belajar bahasa Mandarin yang beredar di pasaran sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Kebanyakan pembelajar pemula lebih memilih kamus yang dijual di bazar buku untuk dijadikan sebagai alternatif media penunjang pembelajaran bahasa Mandarin. Kamus yang dijual di bazar buku biasanya berupa kamus saku yang mudah dibawa dan memiliki judul yang menarik minat para pembeli seperti, kamus cepat belajar bahasa Mandarin, satu hari lancar berbahasa Mandarin, dan lain-lain. Selain mudah dibawa dan memiliki judul yang menarik minat pembaca, kamus ini juga mudah didapat dan memiliki harga yang sangat terjangkau. Hal ini tentu saja menarik bagi pembelajar pemula yang masih sangat awam


(3)

untuk memilah dan memilih kamus mana yang tepat dijadikan media penunjang pembelajaran bahasa Mandarin.

Bahasa Mandarin memiliki istilah yang disebut Hànyǔ pīnyīn (sistem penerjemahan aksara mandarin kedalam bentuk alfabet), yang di dalamnya berupa sh ngmǔ (konsonan), yùnmǔ (vokal) dan sh ngdiào (nada). Dalam penerjemahan aksara mandarin tidak semua kamus sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Oleh karena itu, evaluasi ketepatan antara Hànzì dengan pīnyīn dan terjemahan “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari” karya Johny Lee ini diperlukan untuk mengetahui apakah kamus ini layak untuk digunakan dan dapat dijadikan sebagai sarana pendukung pembelajaran bahasa Mandarin.

Berdasarkan evaluasi kamus tersebut, maka diharapkan dapat membantu khususnya para pembelajar pemula, maupun masyarakat yang berminat mempelajari bahasa Mandarin untuk lebih teliti dalam memilih media apa yang akan dijadikan sebagai penunjang pembelajaran bahasa Mandarin. Adapun jika ingin menjadikan kamus sebagai pilihan, maka harus tetap memperhatikan isi kamus dan tidak asal membeli hanya karena tergiur harga yang murah saja. Dengan begitu, siapapun bisa belajar bahasa Mandarin dengan memilih media yang tepat dan dapat membantu menunjang pembelajaran bahasa Mandarin.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat


(4)

TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI KARYA JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA”.

1.9 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah dengan hanya membahas bagian A saja, yaitu bagian Percakapan Dasar. Untuk bagian B (Percakapan Sehari-hari), C (Percakapan Umum) dan lampiran yang berupa SMS Cinta tidak akan dibahas dalam penelitian ini.

1.10Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut.

2) Tingginya minat masyarakat yang ingin belajar bahasa Mandarin dan menjadikan kamus saku sebagai sarana untuk belajar secara otodidak. 3) Kurangnya pemahaman pembelajar pemula bahasa Mandarin terhadap

media yang tepat untuk membantu pembelajaran bahasa Mandarin. 4) Ketidaktepatan antara Hànzì dengan pīnyīn dan terjemahan pada

beberapa bagian dalam “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari

-hari”.

1.11Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1) Bagaimana ketepatan antara Hànzì dengan pīnyīn dan terjemahan


(5)

2) Apakah kamus ini layak dan dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Mandarin ?

1.12Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan peneliti melakukan penelitian adalah sebagai berikut.

1) Untuk megevaluasi ketepatan antara Hànzì dengan pīnyīn dan terjemahan dalam “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari”.

2) Untuk mengetahui tingkat kelayakan “Kamus Percakapan Bahasa

Mandarin Sehari-hari” bagi pembelajar pemula bahasa Mandarin. 1.13Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1) Manfaat Teoritis

Untuk mengetahui apakah “Kamus Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari” dapat digunakan sebagai media yang tepat dalam membantu pembelajaran bahasa Mandarin.

2) Manfaat Praktis

Sebagai referensi bagi pembelajar pemula bahasa Mandarin dalam memilih media yang tepat guna menunjang pembelajaran bahasa Mandarin.


(6)

1.14Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan skripsi ini dibagi dalam tiga bagian yang saling berkaitan, yaitu:

1) Bagian awal, terdiri dari: judul, pernyataan, abstrak, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar dan daftar isi. 2) Bagian isi, terdiri dari:

(1) Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, batasan masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

(2) Bab II Landasan Teori yang berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar pemikiran.

(3) Bab III Metode Penelitian yang berisi pendekatan penelitian, sumber data, objek data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. (4) Bab IV Pembahasan dan Hasil Analisis yang berisi pembahasaan dari

rumusan masalah.