Kampanye Penggunaan Bahasa Sunda Loma Sebagai Bahasa Sehari-Hari bagi Remaja Putri Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Currently, Sundanese language use is in really pathetic condition. Sundanese language that’s should be counted as Bandung’s citizens identity is now rarely used. Moreover in middle-up status adolescence girl’s. There is a lot of things that occurred that influence adolescence girl not to use Sundanese language in their lives. One of it is their idea’s about Sundanese language, the other is other languages that used in their friend-cycle. Therefore, for the completion of the problem stated, with approach through campaign that’s remind and to invite them to use Sundanese language so that they are not shy to use Sundanese language with approach through medias that are close to them, through activities that are favored by them.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penggunaan Bahasa Sunda akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Bahasa Sunda yang merupakan identitas orang Bandung dan seharusnya digunakan oleh penduduknya, kini jarang digunakan oleh penduduknya. Terlebih di kalangan remaja putri menengah ke atas. Terdapat banyak factor yang mempengaruhi remaja putri dalam berbahasa Sunda sehingga mereka enggan menggunakannya di lingkungan kehidupan mereka, salah satunya adalah pemikiran mereka tentang bahasa Sunda dan juga bahasa yang sering digunakan oleh teman-teman di sekitar mereka. Oleh karena itu, diperlukan adanya kampanye untuk mengingatkan dan mengajak remaja putri agar tidak malu menggunakan bahasa Sunda dengan pendekatan melaui media-media yang dekat dengan keseharian remaja putri, melalui kegiatan yang disenangi remaja putri.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN vi

ABSTRACT vii

ABSTRAK viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 2

1.3 Tujuan Perancangan 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3

1.4.1 Wawancara 3

1.4.2 Studi Pustaka 3

1.4.3 Kuisioner 3

1.5 Skema Perancangan 4

1.6 Pembabakan 5

BAB II LANDASAN TEORI


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Pengertian Bahasa Ibu 6

2.3 Pengertian Desain Komunikasi dan Visual (DKV) 8

2.4 Pengertian Bahasa Sunda 9

2.4.1 Fungsi Bahasa Sunda 10

2.5 Pengertian Kampanye 11

2.5.1 Jenis Kampanye 11

2.5.2 Tujuan Kampanye 12

2.5.3 Strategi Komunikasi Kampanye 12

2.6 Pengertian Remaja 13

2.7 Pengertian Gestalt 14

BAB III DATA DAN ANALISIS MAJALAH

3.1 Data Instansi Pemberi Proyek 15

3.1.1 Departemen Pariwisata dan Budaya Jawa Barat 15

3.1.2 Pemerintah Provinsi Jawa Barat 16

3.1.3 Perusahaan Terkait 17

3.1.3.1 Majalah Gogirl! 17

3.1.3.2 IM3 18

3.2 Analisis Target Kampanye 18

3.2.1 Segmentasi, Targeting, Postitioning (STP) 18

3.2.1.1 Segmentasi 19

3.2.1.2 Targeting 19

3.2.1.3 Positioning 19

3.2.2 SWOT 20

3.3 Karya Sejenis 21

3.4 Analisis Terhadap Permasalahan Sesuai Dengan Data dan Fakta 21

3.4.1 Kuisioner 22

3.4.2 Data Wawancara 26


(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.4.3.1 Internet 27

3.4.3.2 Koran Kompas Belia 31

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Strategi 32

4.1.1 Strategi Komunikasi 32

4.1.2 Strategi Kreatif 33

4.1.3 Strategi Visual 41

4.1.3.1 Font Yang Digunakan 42

4.1.3.2 Warna Yang Digunakan 42

4.2 Hasil Perancangan 43

4.2.1 Logo Kampanye 43

4.2.2 Poster 45

4.2.3 Website 48

4.2.4 Facebook dan Twitter 52

4.2.5 Short Message Service dari Provider 54

4.2.6 Iklan Majalah 56

4.2.7 Dudu 57

4.2.8 Gimmick Majalah 58

4.3 Penutup 61

DAFTAR PUSTAKA 62

DAFTAR LAMPIRAN 66

LAMPIRAN 1 :Wawancara 67

LAMPIRAN 2 : Kuisioner 69

LAMPIRAN 3 : Sketsa 71

DATA PENULIS


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pendapat remaja putri mengenai bahasa Sunda 23 Tabel 3.2 Pendapat remaja putri mengenai seberapa seringnya mereka

menggunakan bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari 23 Tabel 3.3 Pendapat remaja mengenai banyaknya penggunaan bahasa Sunda

dalam suatu percakapan sehari-hari 24

Tabel 3.4 Pendapat remaja tentang pemicu penggunaan bahasa Sunda 25


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan 4

Gambar 2.1 Contoh Law Of Simplicity 14

Gambar 2.2 Contoh Proximity

Gambar 3.1 Logo Departemen Pariwisata dan Budaya Jawa Barat 15

Gambar 3.2 Logo Pemerintah provinsi Jawa Barat 16

Gambar 3.3 Logo Gogirl! 17

Gambar 3.4 Logo IM3 18

Gambar 3.5 Kampanye mengenai bahasa Sunda oleh mahasiswa UPI 22

Gambar 3.6 Batik Tasikmalaya 30

Gambar 4.1 Penanda tahap attention 34

Gambar 4.2 Penanda tahap interest 35

Gambar 4.3 Penanda tahap desire 37

Gambar 4.4 Penanda tahap action 39

Gambar 4.5 Logo map hayu nyunda 43

Gambar 4.6 Logo Black and White hayu nyunda 45

Gambar 4.7 Logo invert hayu nyunda 45

Gambar 4.8 Poster Attention 46

Gambar 4.9 Poster Interest 47

Gambar 4.10 Poster Desire 47

Gambar 4.11 Poster Action 48

Gambar 4.12 Tampilan Website Tahap Attention 49

Gambar 4.13 Tampilan Website Tahap Interest 50

Gambar 4.14 Tampilan Website Tahap Desire 51

Gambar 4.15 Tampilan Website Tahap Action 52


(8)

Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.17 Tampilan Facebook Pada Tahap (1) Attention (2) Interest

(3) Desire (4) Action 54

Gambar 4.18 Tampilan Twitter Pada Tahap (1) Attention (2) Interest

(3) Desire (4) Action 55

Gambar 4.19 Contoh SMS dari provider 56

Gambar 4.20 Print Ad pada Tahap (1) Attention (2) Interest

(3) Desire (4) Action 57

Gambar 4.21 Ambience Dudu 58

Gambar 4.22 Gimmick Kipas Tahap (1) Attention (2) Interest

(3) Desire (4) Action 59

Gambar 4.23 Gimmick Selipan Buku Tahap (1) Attention (2) Interest

(3) Desire (4) Action 60


(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Wawancara Kuisioner Sketsa


(10)

 

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan bahasa. Indonesia memiliki banyak bahasa Ibu yang disebut juga sebagai bahasa daerah yang merupakan hasil budaya yang sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan agar tidak terdominasi oleh kebudayaan asing yang mampu menghapus jejak budaya.

Bahasa Sunda merupakan bahasa Ibu di Bandung. Sekarang ini, remaja yang tinggal di daerah Bandung kebanyakan lupa terhadap bahasa Ibunya. Kaum remaja Bandung saat ini kurang tertarik dan cenderung melupakan bahasa Sunda, karena lebih tertarik dengan bahasa asing atau bahasa Betawi. Adapun remaja Bandung yang biasa menggunakan bahasa Sunda pada percakapan sehari-hari malu menggunakan dan mengakui bahwa remaja tersebut mengerti bahasa Sunda. Walaupun tidak salah bila remaja Bandung lebih sering menggunakan bahasa yang digunakan di lingkungannya, misalnya bahasa Indonesia, namun sudah selayaknya bahasa Sunda secara lugas digunakan dalam percakapan sehari-hari, karena bahasa Ibu dapat memperkaya mereka di bidang kebudayaan. Karena hal itulah, penggunaan bahasa Sunda sangat penting, karena bahasa Sunda adalah salah satu identitas bagi kota Bandung. Bila penduduk kota Bandung sendiri sudah meninggalkan bahasa Sunda, maka kota Bandung telah kehilangan salah satu identitasnya. Berdasarkan Koran Kompas yang terbit pada tanggal 21 Maret 2011, penggunaan bahasa Sunda oleh masyarakat Jawa Barat mulai menurun, hal ini terbukti dari banyaknya kaum remaja atau lainnya tidak mengerti tentang penggunaan bahasa Sunda. Bahasa Sunda merupakan ciri khas asli orang Jawa Barat.


(11)

 

Universitas Kristen Maranatha Permasalahan di atas dapat diatasi dengan solusi Desain Komunikasi Visual (DKV) melalui kampanye tentang bahasa Sunda sebagai bahasa ibu di kalangan remaja, sehingga dengan demikian tugas akhir yang dibuat akan dapat menarik dan meningkatkan pemakaian bahasa Sunda di kalangan remaja.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan yang terdapat di Bandung mengenai bahasa Sunda bagi remaja putri saat ini adalah :

1. Bagaimana cara agar remaja putri Bandung tertarik terhadap bahasa Sunda dan menggunakannya sebagai bahasa percakapan sehari-hari?

2. Bagaimana agar remaja putri Bandung tidak malu untuk mengakui bahasa Sunda?

Sasaran ruang lingkup pada permasalahan yang akan dibahas adalah bersegmentasi sebagai berkikut :

Usia : 15- 19 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswi

Keterangan : Bersekolah di SMA yang tidak memiliki kurikulum bahasa Sunda dan mahasiswi, berjenis kelamin perempuan, karena menurut data yang didapatan oleh penulis, laki-laki lebih sering menggunakan bahasa Sunda walaupun bahasa SUnda yang digunakan merupakan bahasa Sunda kasar. Sedangkan perempuan jarang menggunakannya.

1.3 Tujuan Perancangan


(12)

 

Universitas Kristen Maranatha 1. Remaja putri Bandung akan mudah tertarik dengan sesuatu yang sedang populer atau banyak digunakan oleh teman-temannya. Oleh karena itu, akan dirancang sebuah kampanye yang dapat menarik, mengajak, dan mengingatkan remaja putri untuk menggunakan bahasa Sunda.

2. Sosialisasi yang dilakukan akan memperlihatkan bahwa bahasa Sunda adalah hasil budaya yang perlu dilestarikan dan juga baik untuk digunakan oleh remaja putri, sehingga tidak perlu malu untuk digunakan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan didapat dengan cara sebagai berikut :

1.4.1 Wawancara

Wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan dilakukan kepada 40 siswi SMA dan mahasiswi Maranatha asal Bandung. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui pendapat mereka tentang bahasa Sunda dan penggunaannya di lingkungan remaja putri.

1.4.2 Studi Pustaka

Data yang didapat dari studi pustaka berupa data teori tentang kampanye dan bahasa pergaulan remaja putri, selain itu juga terdapat data dari koran Kompas dan internet mengenai pendapat ahli bahasa Sunda terhadap bahasa Sunda di Bandung sekarang ini.

1.4.3 Kuisioner

Kuisioner dengan jumlah 100 lembar dilakukan kepada siswi SMA dan mahasiswi Maranatha di Bandung.


(13)

 

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema perancangan Sumber : Rekonstruksi penulis


(14)

 

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Pembabakan

Pembabakan dibagi dalam empat bab, yaitu:

1. BAB I Latar Belakang: Bagian ini menjelaskan Latar Belakang Masalah, Masalah Penelitian yang dibagi dalam Batasan Masalah dan Pertanyaan Penelitian, Tujuan Perancangan Sumber dan Teknik Pengumpulan Data, Skema Perancangan dan Pembabakan

2. BAB II Landasan Teori: Bagian ini memaparkan berbagai teori yang dianggap relevan dan dipergunakan dalam penelitian termasuk didalamnya Pengertian Bahasa, Pengertian Bahasa Ibu, Pengertian Desain Komunikasi Visual, Pengertian Bahasa Sunda dan Fungsi Bahasa Sunda, Pengertian Kampanye beserta Jenis dan Tujuannya, dan Pengertian Remaja putri.

3. BAB III Data dan Analisis Masalah: Bagian ini mendeskripsikan tentang Data Instansi Pemberi Proyek, Analisis Target Kampanye, Karya Sejenis, data lapangan berupa kuisioner terhadap responden dan wawancara terhadap narasumber dan responden yang menghasilkan data primer dan data sekunder berupa data yang diperoleh dari hasil studi pustaka.

4. BAB IV Pemecahan Masalah: Bagian ini memaparkan tentang Konsep Komunikasi yang berisi tentang gambaran besar ide yang hendak dikomunikasikan, Strategi Kreatif, Strategi Media, dan Hasil Karya, serta kesimpulan dari dosen penguji dan pembimbing ketika sidang akhir.


(15)

  Universitas Kristen Maranatha

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Strategi

Berikut adalah strategi yang digunakan pada kampanye Hayu Nyunda. Strategi ini berguna untuk menjaga dan mengatur keberhasilan dari jalannya kampanye.

4.1.1 Strategi Komunikasi

Tujuan dari kampanye Hayu Nyuda di kalangan remaja putri ini adalah mengajak, menarik, dan mengingatkan remaja putri Bandung agar menggunakan bahasa Sunda pada kehidupan mereka sehari-hari. Agar tujuan tersebut tercapai dengan baik, penulis memutuskan untuk membuat kampanye yang dapat mengajak, menarik, dan mengingatkan mereka agar menggunakan bahasa Sunda. Untuk menyukseskan hal tersebut, penulis harus membuat kampanye dengan model AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action). Dengan menggunakan kampanye model AIDA, penulis mengharapkan akan ada tindakan (action) dari remaja tersebut untuk menggunakan bahasa Sunda sebagai percakapan sehari-hari. Penulis memilih kelas menengah ke atas karena kelas menegah ke atas senang memakai sesuatu yang ‘baru’, hal ini maksudnya belum dipakai oleh kelas lainnya. Sehingga bila kalangan menengah ke atas sudah menggunakan bahasa Sunda yang menjadi trend, maka kalangan menengah ke bawah akan mengikutinya. Selain itu, kalangan menengah ke bawah sudah terbiasa menggunakan bahasa Sunda.


(16)

  Universitas Kristen Maranatha

4.2.2 Strategi Kreatif

Penulis menggunakan pendekatan melalui poster dan internet yang sekarang ini populer digunakan di majalah remaja dicampurkan dengan elemen sunda yang mudah diingat oleh remaja. Menggunakan penyampaian kampanye yang terbagi dalam empat tahapan yang diambil dari strategi penyampaian pesan menurut Philip Kotler berdasarkan model AIDA yaitu tahapan attention, interest, desire, dan action. Penyampaian pesan setiap tahapan akan berbeda-beda. Tahapan attention yang merupakan tahap awal kampanye akan menggunakan bahasa Sunda yang dicampur dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pada tahapan-tahapan selanjutnya, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia akan dikurangi, sehingga memperbanyak pemakaian bahasa Sunda.

Tidak hanya strategi komunikasi saja yang menentukan pencapaian hasil yang diharapkan dari kampanye. Pemilihan media harus efektif, agar pesan kampanye tersampaikan langsung sampai kepada target. Kampanye hayu nyunda dengan target remaja SMA menengah ke atas akan dilangsungkan selama satu tahun, berawal dari bulan Juli 2012 hingga bulan Juni 2013. Tahapan dan media yang digunakan dalam kampanye adalah sebagai berikut :

1. Attention (Perhatian) :

Tujuan dari tahapan awal ini adalah menarik remaja putri SMA agar tertarik dan bergabung dalam komunitas Sunda. Tahapan ini hanya berlangsung selama dua bulan dari bulan Juli hingga bulan Agustus 2012. Pada tahap attention, bahasa yang digunakan adalah bahasa campuran, yaitu bahasa Sunda yang dicampur dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang sering digunakan oleh remaja, hal ini bertujuan untuk menarik remaja, karena remaja tidak tertarik dengan kampanye yang menggunakan bahasa Sunda sepenuhnya. Pada tahapan ini, pesan yang ingin disampaikan adalah “hayu ngumpul” karena tujuan dari tahap attention ini adalah menggumpulkan remaja putri.


(17)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.1 Penanda tahap attention

Sumber : Hasil Penelitian

Media yang digunakan dalam tahapan attention, adalah : 1. Poster

Poster berseri dengan berukuran portrait 59.4 cm X 42 cm, yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah SMA menengah ke atas, terlebih di lorong dan di kantin, tempat dimana remaja putri biasanya mengobrol atau berkumpul.

2. Website, Facebook, dan Twitter

Website, Facebook, dan Twitter telah tersedia dalam tahapan attention, Facebook dan Twitter sudah dapat digunakan untuk berkomunikasi, namun website belum, dengan tujuan untuk lebih menarik dan membuat remaja penasaran. Namun sudah tersedia hal-hal yang dapat menarik remaja putri, seperti horoskop dan halaman hot news.


(18)

  Universitas Kristen Maranatha Advertorial berupa penarik agar remaja putri SMA bergabung di website hayu nyunda. Dengan gimmick menarik yang dapat dikoleksi sehingga menarik untuk dikumpulkan.

4. Gimmick

Hadiah yang diberikan untuk remaja putri berupa selipan buku, kipas, dan pin. Gimmick berupa selipan buku dan pin dibagikan gratis dan diletakkan di kantin sekolah, sedangkan gimmick kipas hanya disisipkan sebagai bonus dari majalah gogirl! saja.

2. Interest (Ketertarikan)

Tahapan interest berlangsung selama dua bulan dari bulan September hingga bulan Oktober 2012 untuk memberikan informasi dan mengajak remaja purti agar menggunakan bahasa Sunda. Pada tahap interest, bahasa yang digunakan adalah bahasa campuran, yaitu bahasa Sunda yang dicampur dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang sering digunakan oleh remaja, namun pemakaian bahasa Sundany ditambah lebih dari tahap attention. Pesan yang ingin disampaikan pada tahap ini adalah “hayu ngarumpi” dengan tujuan mengajak remaja putri untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda.

Gambar 4.2 Penanda tahap interest


(19)

  Universitas Kristen Maranatha Media yang digunakan pada tahapan interest adalah

1. Poster

Poster berseri berukuran portrait 59.4 cm X 42 cm, yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah SMA menengah ke atas Bandung, terlebih di tempat remaja putri berkumpul.

2. Website

Website dibuat agar remaja dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dengan bahasa Sunda tentunya. Pada website ini terdapat komunitas khusus yang di dalamnya terdaftar banyak siswi SMA kelas menengah ke atas dari Bandung. Sehingga siswi SMA dapat berkomunikasi atau pun berjualan.

3. Facebook

Facebook juga digunakan sebagai media untuk kampanye. Kampanye hayu nyunda menggunakan fasilitas yang disediakan di Facebook, dengan nama “hayu nyunda” yang akan menampung remaja putri Bandung , untuk memudahkan penyapaian pesan yang akan dibagikan. Dalam jejaring sosial Facebook, akan diberikan persuasi kepada remaja untuk langsung mengunungi website kampanye.

4. Twitter

Twitter yang juga merupakan jejaring sosial yang digemari remaja SMA juga digunakan sebagai salah satu media kampanye untuk melakukan pendekatan kepada remaja putri SMA.

5. Advertorial majalah gogirl!

Advertorial berupa penarik agar remaja putri SMA bergabung di website hayu nyunda. Dengan gimmick menarik yang collectable sehingga menarik untuk dikumpulkan.

6. Gimmick

Hadiah yang diberikan untuk remaja putri berupa selipan buku, kipas, dan pin. Gimmick berupa selipan buku dan pin dibagikan gratis dan diletakkan di kantin


(20)

  Universitas Kristen Maranatha sekolah, sedangkan gimmick kipas hanya disisipkan sebagai bonus dari majalah gogirl! saja.

3. Desire (Keinginan)

Tahapan desire akan mengajak remaja untuk berpartisipasi dalam event secara tidak langsung, yaitu melalui poster dan website agar mereka lebih tertarik lagi untuk bergabung di komunitas Hayu Nyunda. Tahapan ini berlangsung selama empat bulan dari bulan November hingga bulan Februari 2013. Pada tahap desire, bahasa yang digunakan masih bahasa campuran, yaitu bahasa Sunda yang dicampur dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang sering digunakan oleh remaja, hal ini bertujuan untuk menarik remaja, tapi penggunaannya ditambah melebihi tahap interest. Pesan yang ingin disampaikan lewat tahapan ini adalah “hayu ngarilu” karena pada tahap ini, akan ada event berhadiah new I-pad, agar remaja tertarik untuk mengikutinya.

Gambar 4.3 Penanda tahap desire


(21)

  Universitas Kristen Maranatha Berikut adalah media yang digunakan pada tahapan desire:

1. Poster

Poster berseri dengan ukuran portrait 59.4 cm X 42 cm, yang akan ditempatkan di majalah dinding sekolah dan di tempat dimana siswi mengobrol dan berkumpul.

2. Short Message Service dari provider

Pesan singkat yang dikirim oleh provider terpilih kepada pelanggan remaja yang menjadi sasaran kampanye ini, berupa persuasi kepada remaja untuk berpartisipasi dalam event yang diadakan.

3. Website

Website memberikan informasi secara jelas dan lengkap mengenai event yang akan diadakan, juga sebagai tempat pendaftaran untuk remaja yang ingin berpartisipasi dalam event tersebut.

4. Facebook

Dengan fasilitas facebook, page “hayu nyunda”, menyebarkan undangan event yang dikirimkan kepada semua penggemar dalam page ini.

5. Twitter

Twitter juga digunakan sebagai media penyebaran event lewat status twitter agar banyak remaj ayang mengetahui event ini.

6. Advertorial majalah gogirl!

Advertorial berupa penarik agar remaja putri SMA bergabung dalam event yang terdapat pada kampanye ini.

7. Gimmick

Hadiah yang diberikan untuk remaja putri berupa selipan buku, kipas, dan pin. Gimmick berupa selipan buku dan pin dibagikan gratis dan diletakkan di kantin sekolah, sedangkan gimmick kipas hanya disisipkan sebagai bonus dari majalah gogirl! saja.


(22)

  Universitas Kristen Maranatha 4. Action (Tindakan)

Tahapan action yang merupakan tahapan terakhir dalam proses kampanye ini akan mengingatkan dan menarik remaja untuk menggunakan bahasa Sunda dan bergabung dalam komunitas Hyunda. Pada tahap action, bahasa yang digunakan lebih cenderung ke bahasa Sunda, sehingga penggunaaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tergantikan. Pesan yang ingin disampaian pada tahap ini adalah “hayu nyarunda” yang berarti mengajak dan mengingatkan remaja putri agar terus menggunakan bahasa Sunda.

Gambar 4.4 Penanda tahap action

Sumber : Hasil Penelitian

Berikut adalah media yang digunakan pada tahapan acton. 1. Poster

Poster berseri berukuran portrait 59.4 cm X 42 cm, yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah SMA menengah ke atas Bandung, terlebih di tempat remaja putri berkumpul.


(23)

  Universitas Kristen Maranatha 2. Website, Facebook, Twitter, dan advertorial majalah

Pada website, facebook, twitter, dan advertorial majalah, akan tetap mengajak dan menarik remaja agar tetap menggunakan bahasa Sunda dan bergabung di komunitas.

3. Gimmick

Hadiah yang diberikan untuk remaja putri berupa selipan buku, kipas, dan pin. Gimmick berupa selipan buku dan pin dibagikan gratis dan diletakkan di kantin sekolah, sedangkan gimmick kipas hanya disisipkan sebagai bonus dari majalah gogirl! saja.

4. Dudu

Acara yang akan tetap diadakan sebulan sekali, untuk menarik remaja putri untuk menggunakan bahasa Sunda.

Tabel 4.1 Timeline kampanye


(24)

  Universitas Kristen Maranatha

4.1.2 Strategi Visual

Pada strategi Visual, penulis menggunakan gaya dan tipografi cocok dengan gaya remaja putri contohnya memiliki sisi yang tidak tajam. Dengan menggunakan gaya yang disukai remaja putri diharapkan remaja putri dapat lebih tertarik dengan kampanye ini. Bila menggunakan apa yang sedang populer dan disukai remaja putri, tentunya mereka juga akan menyukai bahasa Sunda sedikit demi sedikit. Warna yang digunakan pada setiap tahap akan berbeda. Dimulai pada tahap attention dengan warna merah agar mudah ditangkap oleh mata, selain itu warna merah juga melambangkan kerentanan penggunaan bahasa Sunda saat kampanye dilangsungkan. Selanjutnya adalah tahap interest yang dilambangkan dengan warna kuning, yang dapat juga diartikan bahwa bahasa Sunda yang digunakan remaja putri sudah bertambah, namun masih berada pada tahap yang cukup rentan. Pada tahap desire, warna yang digunakan adalah warna hijau yang melambangkan bahwa bahasa Sunda yang digunakan sudah membaik dari pada sebelumnya. Pada tahap action, warna yang digunakan adalah warna biru yang melambangkan kesejahteraan, pada tahap ini, bahasa Sunda sudah digunakan sebagai bahasa percakapan sehari-hari oleh remaja putri Bandung.

4.1.3.1 Font yang digunakan

Berikut adalah jenis huruf yang digunakan untuk logotype. Ukuran yang digunakan untuk kata “hayu’ adalah 44pt, sedangkan ukuran huruf yang digunakan untuk kata “nyunda” adalah 33pt. Menggunakan font Aovel Sans, karena karakteristiknya mirip dengan logogramnya.

Aovel Sans

ABCDEEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz


(25)

  Universitas Kristen Maranatha Berikut adalah jenis huruf yang digunakan untuk informasi atau tulisan yang bayak. Menggunakan jenis tulisan myriad pro sehingga mudah dibaca walaupun tulisannya banyak. Myriad Pro ABCDEEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890()  

Berikut adalah jenis huruf yang digunakan pada point yang ingin ditekankan pada kampanye ini. Menggunakan Senta Schreibmaschine agar terlihat berbeda dan mudah dilihat.

SENTA Schreibmaschine

ABCDEEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890()

4.1.3.2 Warna yang digunakan

Warna yang digunakan pada kampanye ini adalah warna feminine yang diambil dari buku Color Harmony oleh Hideaki Chijiiwa. Warna lain yang digunakan adalah pink, kuning, biru, dan hijau. Warna pink atau merah muda yang merupakan turunan warna dari merah melambangkan bahwa awal dari kampanye ini, atau tahapan attention. Warna kuning yang melambangkan tahap interest dipilih sebagai gambaran dari bertambahnya penggunaan bahasa Sunda di kalangan remaja putri. Warna hijau yang merupakan tanda dari tahap desire dipilih untuk memberikan gambaran bahwa penggunaan bahasa Sunda di kalangan remaja putri telah meningkat ke tahap yang


(26)

  Universitas Kristen Maranatha aman. Sedangkan warna biru yang digunakan pada tahap action menggambarkan penggunaan bahasa Sunda yang lebih baik lagi dari tahap desire.

4.2 Hasil Perancangan 4.2.1 Logo Kampanye

Gambar 4.5 Logo map hayu nyunda


(27)

  Universitas Kristen Maranatha Logo type dibuat sesuai dengan hukum gestalt sehingga dapat dilihat melalui beberapa cara, logo type menyerupai bentuk huruf kutip dengan sebuah sisi dibalikkan menghadap ke sisi yang satunya, sehingga terlihat seperti orang yang sedang berhadap-hadapan sambil bercakap-cakap. Hal ini dibuat untuk menandakan bahwa kampanye ini adalah kampanye tentang bahasa, karena bahasa itu biasanya diucapkan. Bila dilihat dari jauh, tanda kutip dan tanda kutip yang dibalikkan dapat juga dilihat sebagai sebuah hati yang menandakan kesukaan atau kecintaan, tanda kutip dan tanda kutip yang dibalikkan juga dapat dilihat sebagai seorang perempuan dengan rambut depan yang tebal, sehingga menandakan bahwa kampanye ini ditujukan untuk perempuan. Pada kedua belah tanda kutip, diberikan dua buah titik yang berfungsi sebagai mata bila dihat dari sisi orang yang berhadap-hadapan. Warna dari kedua mata dibedakan, agar logo dapat dilihat dengan beberapa cara, dan untuk menandakan bahwa siswa laki-laki juga merupakan secondary target dari kampanye hayu nyunda ini. Agar bisa dibedakan targetnya, penulis menaruh sebuah titik bunga di sebelah kanan kutip yang memiliki mata warna pink. Bentuk logogram dibuat dengan sisi yang tidak tajam, karena sasarannya adalah perempuan.

Warna yang digunakan adalah warna abu-abu yang melambangkan modern, dan merupakan warna yang sangat dikenal remaja SMA, yaitu dari warna seragam mereka. Sedangkan warna pink dan biru digunakan sebagai penanda target kampanye ini. Tipografi yang digunakan pada logo ini adalah Aovel Sans, yang memiliki ciri-ciri bulat, mirip dengan logogram yang telah dibuat.

Copy write yang dipilih sebagai logo kampanye adalah hayu nyunda yang maknanya bersangkutan dengan konsep warna. Kata hayu lebih ditonjolkan dengan ukuran yang lebih besar dari kata nyunda, yang maksudnya mengajak remaja putri untuk menggunakan bahasa Sunda.


(28)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.6 Logo Black and White Hayu Nyunda

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar 4.7 Logo Invert Hayu Nyunda

Sumber : Hasil Penelitian

4.2.2 Poster

Poster berukuran portrait 59.4 cm X 42 cm dibuat empat jenis yang masing-masing akan digunakan pada setiap tahap kampanye akan ditempel di tempat yang merupakan tempat remaja putri berkumpul atau tempat mengobrol agar lebih efektif. Poster-poster tersebut dibuat agar mengarahkan remaja putri agar menjadi bagian sebagai anggota pemakai website Hayu Nyunda. Pada setiap poster terdapat vector benda-benda yang sering digunakan remaja putri dan juga unsur batik Sunda. Pada setiap poster, terdapat


(29)

  Universitas Kristen Maranatha perbedaan warna dan pesan yang mewakili setiap tahapannya. Bahasa yang digunakan pada setiap tahapan akan berbeda-beda, yang pada awalnya lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa lainnya dengan tujuan agar lebih dapat menarik remaja untuk melihat poster ini hingga pada akhir kampanye, penggunaan bahasa Sunda lebih banyak daripada bahasa lainnya. Pada setiap tahap kampanye terdapat kata-kata yang mengajak remaja agar mengunjungi situs hayu nyunda, semua kata-kata tersebut menggunakan huruf kecil, agar terkesan lebih bersahabat. Pada tahap attention, kata yang digunakan adalah kata “pssst…” dengan tujuan untuk membuat remaja penasaran. Pada tahap interest, kata yang digunakan adalah kata “tingali yu…” dengan tujuan untuk lebih mengajak remaja. Pada tahap desire, kata yang digunakan adalah kata “hayu ngiluan” dengan tujuan untuk menarik remaja untuk mengikuti event yang ada. Pada tahap akhir, yaitu tahap action, kata yang digunakan adalah kata “lur…” yang diambil dari kata dulur yang berarti teman dekat sama seperti saudara. Poster dibuat dengan tujuan untuk mengarahkan remaja putri untuk mengunjungi website Hayu Nyunda.

Gambar 4.8 Poster Attention


(30)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.9 Poster Interest

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar 4.10 Poster Desire


(31)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.11 Poster Action

Sumber : Hasil Penelitian

4.2.3 Website

Dewasa ini banyak orang termasuk remaja yang senang menggunakan internet. Menurut hasil kuisioner, remaja sering sekali menggunakan internet. Website sebagai salah satu media informatif, kampanye Hayu Nyunda di kalangan remaja-pun melakukan pendekatan kepada remaja menggunakan media website yang tikiannya agar remaja bisa berkomunikasi satu dengan yang lain menggunakan bahasa Sunda. Website ini tidak hanya membahas tentang bahasa Sunda, karena bila hanya membahasa tentang bahasa Sunda, remaja kurang tertarik. Website ini membahas tentang kesukaan remaja putri, misalnya remaja putri SMA sedang senang-senangnya mencoba atau memakai make-up, pada website ini akan terdapat tips-tips mudah bermake-up dengan menggunakan bahasa Sunda, sehingga remaja putri akan lebih tertarik menggunjungi website ini. Website merupakan media yang utama bagi kampanye ini, karena kampanye ini merupakan kampanye mengenai bahasa, maka dibutuhkan suatu wadah agar remaja dapat


(32)

  Universitas Kristen Maranatha berkomunikasi satu dengan yang lainnya.Website beresolusi 1280 pixel X 800 pixel dibuat dengan nama kampanye yang sudah dikenal oleh remaja, yaitu  www.hayunyunda.com. Bahasa yang digunakan akan berubah dari yang awalnya (pada tahap attention) kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris dicampur dengan sedikit bahasa Sunda hingga penggunaan bahasa Sunda yang mendominasi pada tahap action. Perbedaan lainnya adalah isi dari website, isi dari website akan berkembang sesuai tahap kampanye. Misalnya saja pada tahap desire, hal yang akan sering dibahas adalah mengenai event yang sedang berlangsung.

Gambar 4.12 Tampilan Website Tahap Attention


(33)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.13 Tampilan Website Tahap Interest

Sumber : Hasil Penelitian

Perbedaan Website tahap interest dengan tahap attention dapat dilihat dari warnanya (menggunakan warna khas setiap tahapan kampanye), dari bahasa (penggunaan bahasa Sunda ditambah lebih dari tahap attention). Berita pada halaman hot news bertambah sesuai tahap kampanye.


(34)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.14 Tampilan Website Tahap Desire

Sumber : Hasil Penelitian

Perbedaan Website desire dengan tahap interest dapat dilihat dari warnanya (menggunakan warna hijau yang merupakan warna khas dari tahapan desire), dari bahasa (penggunaan bahasa Sunda ditambah lebih dari tahap interest). Halaman komunitas dan daptar babaturan sudah dapat digunakan untuk berkomunikasi.


(35)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.15 Tampilan Website Tahap Action

Sumber : Hasil Penelitian

Perbedaan Website action dengan tahap desire dapat dilihat dari warnanya (menggunakan warna biru yang merupakan warna khas dari tahapan desire), dari bahasa (penggunaan bahasa Sunda ditambah lebih dari tahap desire).


(36)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.16 Icon-Icon Horoscope

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar icon yang mewakili setiap tokoh horoskop yang ada pada website. Setiap icon memiliki pita, sehingga menjadi ciri khas.

4.2.4 Facebook dan Twitter

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, kebanyakn remaja gemar menjelajahi situs-situs nternet yang dapat diakses dari rumah maupun dengan mobile phone yang sekarang ini banyak provider yang menawarkan harga yang murah untuk fasilitas ini. Situs yang paling sering dikunjungi oleh remaja kebanyakan adalah jejaring sosial


(37)

  Universitas Kristen Maranatha Facebook dan Twitter. Karena itu kampanye Hayu Nyunda di kalangan remaja menggunakan fasilitas ang disediakan Facebook, membuat page Hayu Nyunda dan Twitter dengan nama Hayu Nyunda yang tujuannya untuk menampung remaja putri Bandung. Agar mendapatkan banyak penggemar, page Hayu Nyunda diiklankan melalui poster yang tersedia.

Gambar 4.17 Tampilan Facebook Pada Tahap (1) Attention (2) Interest (3)Desire (4) Action


(38)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.18 Tampilan Twitter Pada Tahap (1) Attention (2) Interest (3)Desire (4) Action

Sumber : Hasil Penelitian

4.2.5 Short Message Service dari Provider

Short Message Service (SMS) atau pesan singkat dari provider merupakan media yang paling dekat dengan remaja, karena kebanyakan provider menawarkan fasilitas-fasilitas murah sehingga banyak remaja yang menjadi pelanggan dari provider ini. Tujuannya adalah untuk memudahkan penyampaian informasi langsung kepada remaja dengan memberi rujukan pada website maupun jarring sosial. SMS dari provider hanya digunakan pada tahap desire, karena lebih dapat menarik remaja.


(39)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.19 Contoh SMS dari provider

Sumber : Hasil Penelitian

4.2.6 Iklan Majalah

Iklan di majalah bertujuan untuk menarik remaja agar mengunjngi situs www.hayunyunda.com yang meberikan informasi jelas dan lengkap mengenai kampanye hayu nyunda. Advertorial dibuat dengan ukuran portrait 5.8 cm 23.4 cm pada majalah gogirl!. Pada tiap tahapan, iklan dibagi menjadi tiga halaman, karena bila iklan dijadikan satu halaman saja, kebanyakan remaja akan melewat halaman tersebut, karena mereka beranggapan iklan itu tidak penting., dan diletakkan di sebelah kanan majalah, remaja akan lebih penasaran dan melihat iklan ini.


(40)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.20 PrintAd pada Tahap (1) Attention (2) Interest (3) Desire (4) Action


(41)

  Universitas Kristen Maranatha

4.2.7 Ambience Dudu

Dudu merupakan perwujudan terakhir dari kampanye Hayu Nyunda ini. Dudu merupakan pengiriman pesan dari remaja untuk remaja singkat menggunakan media majalah dinding menggunakan bahasa Sunda tentunya. Remaja akan mengisi kertas berbentuk logo kampanye dengan bahasa Sunda.

Gambar 4.21 Ambience Dudu


(42)

  Universitas Kristen Maranatha

4.2.8 Gimmick Majalah

Menurut hasil kuisioner, remaja putri senang mengumpulkan hadiah-hadiah dari majalah yang mereka beli (bila hadianya menarik). Karena itu penulis memutuskan untuk membuat gimmick yang dapat menarik mereka dari barang yang mereka gunakan, contohnya kipas dan pembatas buku. Dengan gimmick ini, diharapkan mereka akan ingat untuk menggunakan bahasa Sunda jika mereka melihat gimmick ini. Gimmick selipan buku dan pin akan dibagikan di jalan dekat sekolah dan diletakkan di kantin sekolah. Sedangkan gimmick kipas hanya akan diletakkan sebagai bonus pada majalah gogirl!.

1 2 3 4

Gambar 4.22 Gimmick Kipas Tahap (1) Attention (2) Interest (3) Desire (4) Action


(43)

  Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.23 Gimmick Selipan Buku Tahap (1) Attention (2) Interest (3) Desire (4) Action

Sumber : Hasil Penelitian

     

Gambar 4.24 Gimmick Pin


(44)

  Universitas Kristen Maranatha

4.3 Penutup

Masukan yang didapat penulis saat sidang adalah penambahan teori Gestalt, yaitu teori proximity yang digunakan untuk memperkuat dan memperjelas teori dari logo. Penambahan tampilan icon-icon yang dibuat dan digunakan pada kampanye Hayu Nyunda oleh penulis, contohnya icon-icon horoscope yang ada pada website. Penggantian tulisan dari Advertorial majalah menjadi Print Ad. Dan penambahan penjelasan pada tahap-tahap kampanye bahwa media website merupakan media utama pada kampanye ini, dan media-media lainnya digunakan dengan tujuan untuk mengarahkan remaja untuk mengunjungi website agar dapat berkomunikasi satu dengan yang lain menggunakan bahasa Sunda.


(45)

  Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Internet

Oktober 2009. Ngaku Sunda, Tak Bisa Berbahasa Sunda.Kompas.com. (online).

(http://kesehatan.kompas.com/read/2009/10/30/1240339/ngaku.sunda.tak.bisa.ber bahasa.sunda. Diakses 18 Februari 2012).

2006. Remaja dan Mahasiswa Banyak Gunakan Bahasa Gaul.Kompas.com,

(online). (http://m.kompas.com. Diakses 18 Februari 2012).

2009. Mother tongue of person.

(http://www.statcan.gc.ca/concepts/definitions/language-langue01-eng.htm. Diakses 18 Februari 2012).

Maret 2012. Fungsi Bahasa Sunda.

(www.scribd.com/doc/63930154/Fungsi-Bahasa-Sunda .Diakses 28 Februari 2012)

Anitei. Stefan. 2008. AniteiYour Mother Tongue Influences How Your Brain

Develops. (http://news.softpedia.com/news/Your-Mother-Tongue-Influences-How-Your-Brain-Develops-79107.shtml, diakses 3 Maret 2012)

Ardiansyah Rudi, Juli 2011. Keberadaan Bahasa Sunda di Kota Bandung.

(http://rudimenulis.com/2011/07/keberadaan-bahasa-sunda-di-kota-bandung.html , diakses 2 januari 2012).


(46)

  Universitas Kristen Maranatha

Carey.James. 2011. “Communication as Culture”

(http://www.mba-online-program.com/book-review-communication-as-culture-james-w-carey. Diakses 28 Februari 2012)

Damas. 2010. Penggunaan Bahasa Sunda Di Kalangan Mahasiswa Sastra Jepang.

(http://damasbogor.com/2010/01/13/penggunaan-bahasa-sunda-di-kalangan-mahasiswa-sastra-jepang/ . Diakses 3 Maret 2012)

Era Budi Waluyo, 2009. Bahasa Gaul Sebagai Tutur Bahasa Remaja. (WALUYO

http://www.scribd.com/wciel/d/52462393-Makalah-Bahasa-Gaul. Diakses 2 Februari 2012).

Gandour. 2008. http://news.uns.purdue.edu/x/2008a/080216GandourTone.html. Diakses 28 Februari 2012

Haerudin.Dingding.2011.Banyak Kaum Remaja Yang Tidak Mengerti Bahasa

Sunda.

(http://sunda.upi.edu/2011/03/dr-dingding-haerudin-mpd-banyak-kaum-remaja-yang-tidak-mengerti-bahasa-sunda/, diakses 14 Februari 2012).

Haerudin, Dingding. 2004. Meningkatkan Kesadaran Berbahasa Sunda (artikel). Harian Umum Pikiran Rakyat. 28 Februari 2012

Kurnia. Atep. Juli 2012. Bahasa Sunda Tergusur.

(http://www.pelitaonline.com/read-nusantara/3520/bahasa-sunda-tergusur-/, diakses 2 januari 2012).

Mulyadi. Dedi. 2010. Asal Usul Bahasa Sunda.


(47)

  Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. Dedi. 2010. Kumpulan Undak Unduk Basa Loma Basa Lemes Bahasa

Sunda.

(http://saungdedimlyd.web.id/artikel/sosial-budaya-ekonomi/118-kumpulan-undak-unduk-basa-loma-basa-lemes-bahasa-sunda.html. Diakses 28 Februari 2012)

Setianti. 2007. http://www/scribd.com/doc/40311949/apa-itu-komunikasi.pdf. Diakses 5 Maret 2012

Tulasiewicz. 2005. “What Is Mother Tongue”

(http://grammar.about.com/od/mo/g/mothertongueterm.htm. Diakses 28 Februari 2008)

Zenab. Juni 2012, 40 Istilah Bahasa Gaul.

(http://koranbaru.com/40-istilah-bahasa-gaul/ , diakses 2 Januari 2012).

Sumber : Buku

Budiarti, Lis Neni. 2005. Catatan Kuliah DK- 32C5: Psikologi Persepsi. Bandung,

Institut Teknologi Bandung. 7 Mei 2012

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:

Rineka Cipta. 28 Februari 2012

Helfand, Jesicca. 2009. An Introduction to Graphic Design . 18 Februari 2012

Sachari. Agus. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. 28 Februari


(48)

  Universitas Kristen Maranatha

Senadeera, Shanti. 2006. The Importance Of Learning The Mother Tongue In An

Adopted Country. 18 Februari 2012

Simandjuntak. 1995. Psikologi Remaja 28Maret 2012

Sobarna, Cece. 2000. Basa Sunda dina Kahirupan Kiwari: Hudang Gering atawa Ciri

Kamoderenan?. Makalah Kongres Basa Sunda VII, 18 Februari 2012.

Sobarna, Cece. 2007. Bahasa Sunda Sudah Di Ambang Pintu Kematiankah?.

Makara, Sosial Humaniora, vol.11,No.1, 18 Februari 2012.


(1)

Gambar 4.23 Gimmick Selipan Buku Tahap (1) Attention (2) Interest (3) Desire (4) Action

Sumber : Hasil Penelitian

     


(2)

4.3 Penutup

Masukan yang didapat penulis saat sidang adalah penambahan teori Gestalt, yaitu teori proximity yang digunakan untuk memperkuat dan memperjelas teori dari logo. Penambahan tampilan icon-icon yang dibuat dan digunakan pada kampanye Hayu Nyunda oleh penulis, contohnya icon-icon horoscope yang ada pada website. Penggantian tulisan dari Advertorial majalah menjadi Print Ad. Dan penambahan penjelasan pada tahap-tahap kampanye bahwa media website merupakan media utama pada kampanye ini, dan media-media lainnya digunakan dengan tujuan untuk mengarahkan remaja untuk mengunjungi website agar dapat berkomunikasi satu dengan yang lain menggunakan bahasa Sunda.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Internet

Oktober 2009. Ngaku Sunda, Tak Bisa Berbahasa Sunda.Kompas.com. (online). (http://kesehatan.kompas.com/read/2009/10/30/1240339/ngaku.sunda.tak.bisa.ber bahasa.sunda. Diakses 18 Februari 2012).

2006. Remaja dan Mahasiswa Banyak Gunakan Bahasa Gaul.Kompas.com, (online). (http://m.kompas.com. Diakses 18 Februari 2012).

2009. Mother tongue of person.

(http://www.statcan.gc.ca/concepts/definitions/language-langue01-eng.htm. Diakses 18 Februari 2012).

Maret 2012. Fungsi Bahasa Sunda. (www.scribd.com/doc/63930154/Fungsi-Bahasa-Sunda .Diakses 28 Februari 2012)

Anitei. Stefan. 2008. AniteiYour Mother Tongue Influences How Your Brain

Develops.

(http://news.softpedia.com/news/Your-Mother-Tongue-Influences-How-Your-Brain-Develops-79107.shtml, diakses 3 Maret 2012) Ardiansyah Rudi, Juli 2011. Keberadaan Bahasa Sunda di Kota Bandung.

(http://rudimenulis.com/2011/07/keberadaan-bahasa-sunda-di-kota-bandung.html , diakses 2 januari 2012).


(4)

Carey.James. 2011. “Communication as Culture”

(http://www.mba-online-program.com/book-review-communication-as-culture-james-w-carey. Diakses 28 Februari 2012)

Damas. 2010. Penggunaan Bahasa Sunda Di Kalangan Mahasiswa Sastra Jepang.

(http://damasbogor.com/2010/01/13/penggunaan-bahasa-sunda-di-kalangan-mahasiswa-sastra-jepang/ . Diakses 3 Maret 2012)

Era Budi Waluyo, 2009. Bahasa Gaul Sebagai Tutur Bahasa Remaja. (WALUYO http://www.scribd.com/wciel/d/52462393-Makalah-Bahasa-Gaul. Diakses 2 Februari 2012).

Gandour. 2008. http://news.uns.purdue.edu/x/2008a/080216GandourTone.html. Diakses 28 Februari 2012

Haerudin.Dingding.2011.Banyak Kaum Remaja Yang Tidak Mengerti Bahasa Sunda. (http://sunda.upi.edu/2011/03/dr-dingding-haerudin-mpd-banyak-kaum-remaja-yang-tidak-mengerti-bahasa-sunda/, diakses 14 Februari 2012).

Haerudin, Dingding. 2004. Meningkatkan Kesadaran Berbahasa Sunda (artikel). Harian Umum Pikiran Rakyat. 28 Februari 2012

Kurnia. Atep. Juli 2012. Bahasa Sunda Tergusur. (http://www.pelitaonline.com/read-nusantara/3520/bahasa-sunda-tergusur-/, diakses 2 januari 2012).

Mulyadi. Dedi. 2010. Asal Usul Bahasa Sunda.


(5)

Mulyadi. Dedi. 2010. Kumpulan Undak Unduk Basa Loma Basa Lemes Bahasa Sunda.

(http://saungdedimlyd.web.id/artikel/sosial-budaya-ekonomi/118-kumpulan-undak-unduk-basa-loma-basa-lemes-bahasa-sunda.html. Diakses 28 Februari 2012)

Setianti. 2007. http://www/scribd.com/doc/40311949/apa-itu-komunikasi.pdf. Diakses 5 Maret 2012

Tulasiewicz. 2005. “What Is Mother Tongue”

(http://grammar.about.com/od/mo/g/mothertongueterm.htm. Diakses 28 Februari 2008)

Zenab. Juni 2012, 40 Istilah Bahasa Gaul. (http://koranbaru.com/40-istilah-bahasa-gaul/ , diakses 2 Januari 2012).

Sumber : Buku

Budiarti, Lis Neni. 2005. Catatan Kuliah DK- 32C5: Psikologi Persepsi. Bandung, Institut Teknologi Bandung. 7 Mei 2012

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. 28 Februari 2012

Helfand, Jesicca. 2009. An Introduction to Graphic Design . 18 Februari 2012

Sachari. Agus. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. 28 Februari 2012


(6)

Senadeera, Shanti. 2006. The Importance Of Learning The Mother Tongue In An Adopted Country. 18 Februari 2012

Simandjuntak. 1995. Psikologi Remaja 28Maret 2012

Sobarna, Cece. 2000. Basa Sunda dina Kahirupan Kiwari: Hudang Gering atawa Ciri

Kamoderenan?. Makalah Kongres Basa Sunda VII, 18 Februari 2012.

Sobarna, Cece. 2007. Bahasa Sunda Sudah Di Ambang Pintu Kematiankah?. Makara, Sosial Humaniora, vol.11,No.1, 18 Februari 2012.