Tatalaksana Sepsis SEPSIS .1 Definisi Sepsis

Gambar 2.5 Aktifitas poros Hipotalamus-Pituitari-Adrenal Cooper dan Stewart, 2003

2.1.5 Tatalaksana Sepsis

Telah dibuktikan bahwa kerusakan endothel pembuluh darah pada sepsis merupakan proses inflamasi imunologi. Sehingga terjadi perubahan konsep penatalaksanaan sepsis untuk mencegah terjadinya syok septik, yaitu pemberian antibiotika sesuai dengan hasil kultur atau secara empirik rasional dan pengobatan optimal terhadap penyakit dasar, serta memberikan imunomodulasi untuk memperbaiki keseimbangan homeostasis antara sitokin pro-inflamasi dengan sitokin anti-inflamasi Guntur, 2006. Pada pasien sepsis berat penatalaksanaan secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu mengontrol infeksi dan menstabilkan hemodinamik. Keduanya harus berjalan bersama-sama, di mana ”waktu” akan berhubungan dengan kerusakan jaringan, sehingga semakin awal terapi dilakukan akan menyelamatkan hidup penderita Vincent JL, 2004; Dellinger dkk., 2008. Konsep modulasi respon inflamasi sistemik menuju sepsis berat menyebabkan banyak obat-obatan anti-inflamasi digunakan dalam uji coba klinis. Pemberian anti-endotoksin, anti- CD14, anti-LBP, anti-platelet activating factor, anti-TNF dan anti-IL-1 semuanya tidak memperlihatkan perbaikan kelangsungan hidup penderita sepsis Guntur, 2006. Namun demikian activated protein-C, kortikosteroid dosis rendah, dan terapi insulin intensif telah terbukti menurunkan angka kematian dan telah menjadi terapi yang diterima secara luas untuk terapi populasi spesifik pasien septik. Terapi yang secara klinis berhasil menurunkan angka kematian ini sebagian melalui modulasi respon inflamasi sistemik, namun karena obat ini dengan pengecualian kortikosteroid bukan merupakan agen anti-inflamasi klasik, efektifitasnya tampaknya tidak hanya berdasarkan efek anti-inflamasi saja Wesche-Soldato dkk., 2007. Efek anti-inflamasi kortikosteroid melalui ikatan glukokortikoid ke reseptor glukokortikoid dan interaksi dengan elemen responsif glukokortikoid dalam nukleus bisa menghambat produksi banyak sitokin inflamasi dalam berbagai tipe sel Rhen dan Cidlowski, 2005. Glukokortikoid juga menghambat produksi mediator inflamasi, seperti cyclooxygenase-2, dan menurunkan adhesi leukosit ke endothel Annane dan Bellisan, 2003. Terhadap apoptosis, kortikosteroid juga menunjukkan efek potensiasi dan supresi pada proses apoptosis, yang tampaknya bersifat spesifik terhadap seljaringan Wesche-Soldato dkk., 2007. Metaanalisa tentang efek steroid terhadap survival dan syok septik yang dilakukan oleh Minneci dan kawan-kawan menyimpulkan bahwa kortikosteroid dosis tinggi berakibat buruk pada pasien sepsis sementara pemberian dosis rendah yang setara dengan 200-300 mg hidrokortisonhari bermanfaat pada pasien sepsis Minneci dkk., 2004. Suatu metaanalisa yang dilakukan Annane dan teman-teman dengan tujuan untuk menganalisis efek sistemik kortikosteroid pada sepsis berat dan syok septik menyimpulkan Annane, 2004 : 1. Pemakaian kortikosteroid dosis tinggi 300 mg hidrokortison jangka pendek 5 hari tidak berpengaruh terhadap keseluruhan kematian pada pasien sepsis dan syok sepsis. 2. Pemakaian kortikosteroid dosis rendah 300 mg hidrokortison jangka panjang 5 hari : - Memperbaiki sistem hemodinamik dan memperpendek waktu pemakaian obat vasopresor. - Menurunkan mortalitas pada 28 hari perawatan di ICU dan RS. - Tidak berpengaruh terhadap resiko perdarahan gastrointestinal, superinfeksi dan hiperglikemia.

2.2 Skor Acute Physiology and Chronic Health Evaluation APACHE II

Dokumen yang terkait

PENGARUH KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH TERHADAP HITUNG LIMFOSIT DI LIEN MENCIT BALB C MODEL SEPSIS PAPARAN LIPOPOLISAKARIDA

0 2 34

EFEK RADIASI DOSIS RENDAH TERHADAP KESEHATAN.

0 1 20

pengaruh azitromisin dosis rendah terhadap lama waktu perbaikan klinis, kadar IL-8 dan neutrofil sputum penderita pneumonia.

0 0 16

Analisis Efek Kortikosteroid Dosis Rendah terhadap Kadar Pro-Adreno-Medullin dan IL-17 Mencit Balb/C Model Sepsis.

0 0 1

Penurunan Kadar Pro-adrenomedullin Mencit Balb/C Model Sepsis dengan Kortikosteroid Dosis Rendah | Prasetyo | Majalah Kedokteran Bandung 276 936 1 PB

0 0 5

Efek Kortikosteroid Dosis Rendah terhadap Kadar Soluble Receptor for Advanced Glycation End Products Mencit Balb/C Model Sepsis | Prasetyo | Majalah Kedokteran Bandung 392 1297 1 PB

0 0 6

Hubungan Nilai Mean Platelet Volume (MPV) Dengan Skor Apache II Sebagai Prediktor Mortalitas Pada Pasien Sepsis Berat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 19

Hubungan Nilai Mean Platelet Volume (MPV) Dengan Skor Apache II Sebagai Prediktor Mortalitas Pada Pasien Sepsis Berat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Hubungan Nilai Mean Platelet Volume (MPV) Dengan Skor Apache II Sebagai Prediktor Mortalitas Pada Pasien Sepsis Berat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 7

Pengaruh Pemberian Nutrisi Enteral Kontinyu Dibandingkan Dengan Bolus Terhadap Skor APACHE II Dan Length of Stay Pada Pasien Geriatri Dengan Sepsis di Ruang Perawatan Intensif RSUD Dr.Moewardi - UNS Institutional Repository

0 0 157