Efektivitas Milis Lembaga Sebagai Media Komunikasi Anggota Milis Lembaga (Studi pada Anggota Milis Jurusan Ilmu Komunikasi Unversitas Lampung)

ABSTRAK
Efektivitas Milis Lembaga Sebagai Media Komunikasi Anggota Milis
Lembaga
(Studi pada Anggota Milis Jurusan Ilmu Komunikasi Unversitas Lampung)
Oleh
Selvi Wulandari
Perkembangan internet membuat media atau sarana berkomunikasi semakin
bervariasi, seperti adanya fasilitas mailing list atau milis. Milis adalah sistem
berbagi pesan dengan media elektronik yaitu komputer, laptop maupun
handphone dengan menggunakan koneksi internet, yang memungkinkan orangorang yang tertarik pada masalah yang sama untuk saling bertukar informasi dan
opini. Fasilitas milis telah menciptakan cara baru untuk berkomunikasi dan
menyebarkan informasi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Seberapa besar efektivitas milis
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung (Unila) sebagai media
komunikasi anggota milis Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung
(Unila)?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
efektivitas milis suatu lembaga sebagai media komunikasi anggota milis lembaga,
yakni pada milis Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung (Unila).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif
dengan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner, wawancara dan
studi pustaka. Responden penelitian ini diambil dengan menggunakan metode

simple random sampling, sehingga dari keseluruhan anggota pengguna milis
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung (Unila) yaitu 150 anggota. 60
anggota dari 150 anggota milis ditentukan untuk sample penelitian. Selain itu
dilakukan juga wawancara di lokasi penelitian sehingga data yang dikumpulkan
menjadi lebih akurat. Setelah data terkumpul, maka analisis data dilakukan
dengan menggunakan teknik presentase yang disajikan dengan tabulasi tunggal,
serta dengan menggunakan rumus Regresi Linier Sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan nilai r2 (r square) sebagai penggunaan milis Jurusan
Ilmu Komunikasi Universitas Lampung (Unila) berpengaruh terhadap efektivitas
milis Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung (Unila) sebagai media
komunikasi anggota milis sebesar 4,7%. Sehingga dapat dikatakan dengan
mengakses milis ini, individu dapat mengetahui informasi seputar Ilmu

Komunikasi maupun hal-hal yang berhubungan dengan Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Lampung (Unila).

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan


Setelah dilakukan penelitian mengenai efektivitas milis sebagai media
komunikasi anggota lembaga pada civitas akademika Jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Lampung (Unila), maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:

1. Untuk melihat efektivtas milis Jurusan Ilmu Komunikasi Unila sebagai
media komunikasi anggota dapat dilihat dari distribusi jawaban responden
pada tabel 34. Pada tabel itu terlihat bahwa mayoritas responden
menjawab penggunaan milis sebagai media komunikasi secara intens
berada pada kategori tinggi (46,7%). Hal tersebut menyimpulkan bahwa
mayoritas

civitas

akademika

Jurusan

Ilmu


Komunikasi

Unila

menggunakan milis sebagai media komunikasinya secara intens.
Kemudian dilihat dari kepuasan pemenuhan kebutuhan informasinya
setiap kali menggunakan milis Jurusan Ilmu Komunikasi Unila berada
pada kategori tinggi (61,7%). Dengan kata lain responden merasa puas
dalam pemenuhan rasa keingintahuan mereka dengan hadirnya milis
Jurusan Ilmu Komunikasi Unila.

123

Terdapat pengaruh penggunaan milis terhadap efektivitas milis sebagai
media komunikasi dengan tingkat pengaruh sebesar 4,7%, walaupun hanya
memberikan konstribusi yang sangat kecil. Hal ini dikarenakan para
responden hanya ingin menggunakan milis untuk mendapatkan informasi
seputar Ilmu Komunikasi dan hal-hal yang berhubungan dengan Jurusan
Ilmu Komunikasi Unila dan hanya sedikit yang memberikan respon
mereka terhadap isi pesan yang ada dalam milis tersebut. Selain itu

kecilnya

kontribusi

penggunaan

milis

Jurusan

Ilmu

Komunikasi

Universitas Lampung (Unila) dapat juga dikarenakan kurangnya admin
untuk memantau keberlangsungan milis tersebut dan menjaga milis
tersebut tetap hidup dan dilirik oleh anggotanya untuk terus digunakan.

2. Hipotesa peneliti diterima, hal ini terbukti dengan T hitung adalah 6,564
sedangkan T tabel sudah ditentukan yaitu 2,000, dinyatakan bahwa

penggunaan milis Jurusan Ilmu Komunikasi Unila berpengaruh dengan
efektivitas milis Jurusan Ilmu Komunikasi Unila sebagai media
komunikasi anggotanya, walaupun hanya memberikan konstribusi yang
sangat kecil.

6.2 Saran

Meskipun penggunaan milis memiliki efek yang sangat kecil atau lemah
terhadap pengaruh efektivitas milis sebagai media komunikasi anggotanya,
namun ada beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini,
yaitu:

124

1. Sebaiknya penggunaan milis tidak hanya sebagai media mencari informasi
saja, namun juga sebagai media interaksi dengan anggota lain, sehingga
tercipta kedekatan dengan anggota milis yang lainnya dengan tidak
mengganggu aktifitas-aktifitas para responden.
2. Pengguna milis hendaknya merespon pesan yang diperolehnya dalam milis
Jurusan Ilmu Komunikasi Unila agar milis tersebut dapat menambah

konten informasi yang ada dalam milis Ilmu Komunikasi Unila.
3. Pihak administrator hendaknya rajin memantau perkembangan milis
Jurusan Ilmu Komunikasi Unila dan rajin memperbaharui informasi yang
ada dalam milis tersebut agar milis tetap aktif dan tidak ditinggalkan oleh
anggotanya.
Pihak administrator hendaknya menambah admin untuk terus memantau
keberlangsungan milis tersebut dan menjaga milis tersebut tetap hidup dan
dilirik oleh anggotanya untuk terus digunakan.