`13 perlu diekstrak terlebih dahulu. DS1 diperoleh dengan cara menghitung nilai hash file
pdf, dengan algoritma SHA512 kemudian mengenkripsi dengan kunci yang telah dimasukkan. Jika nilai DS1 sama dengan nilai DS2, maka dokumen dianggap valid.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil implementasi sistem berdasarkan perancangan yang telah dilakukan, dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 6
Form Penyisipan
Aplikasi yang dibangun menyediakan dua menu utama, yaitu menu embed digital signature dan menu verifikasi. Menu verifikasi adalah menu yang digunakan
untuk menverifikasi data sedangkan menu embed digital signature digunakan untuk memberi sign pada dokumen sebelum diberikan ke penerima.
Penerima dokumen melakukan proses verifikasi dengan cara memasukkan dokumen pdf, dan kunci verifikasi yang diterima. Karena algoritma vigenere merupakan
algoritma kunci simetris, maka kunci yang digunakan untuk memberi digital signature, harus sama dengan kunci yang digunakan untuk proses verifikasi. Perbedaan kunci akan
mengakibatkan proses verifikasi memberikan output tidak valid. Perubahan dokumen akan memberikan hasil verifikasi tidak valid. Antarmuka form verifikasi ditunjukkan
pada Gambar 6.
`14
Gambar 7 Form Verifikasi
Pengujian terhadap sistem digital signature yang telah dibangun, dilakukan untuk memenuhi syarat keamanan data yakni otentikasi dan integrasi. Selain itu juga
dicatat waktu proses yang diperlukan untuk proses-proses tersebut. Pengujian yang pertama adalah pengujian otentikasi. Pengujian ini dinyatakan
berhasil jika program hanya dapat melakukan verifikasi dengan kunci yang tepat. Hasil pengujian otentikasi ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Pengujian Otentikasi
Kunci Pengirim
Kunci Verifikasi
Perbedaan karakter
kunci Output
proses verifikasi
Kesimpulan Pengujian
1 123456
12345 1
Tidak otentik
Berhasil 2
123456 123457
1 Tidak
otentik Berhasil
3 ABC123rahasia
abC123rahasia 2
Tidak otentik
Berhasil 4
Abc123rahasia aBc123rahasia
2 Tidak
otentik Berhasil
5 aBC123
aBC231 3
Tidak otentik
Berhasil 6
123456789 123456123
3 Tidak
otentik Berhasil
`15
7 Q
Q3123 4
Tidak otentik
Berhasil 8
AAAAA1123 AAAAA
4 Tidak
otentik Berhasil
9 FTIFTIFTI
ftiFTIFti 5
Tidak otentik
Berhasil 10
ukswUKSW ukswUKSW
5 Tidak
otentik Berhasil
11 123456
123456 Otentik
Berhasil 12 ABC123rahasia ABC123rahasia
Otentik Berhasil
13 Abc123rahasia
Abc123rahasia Otentik
Berhasil 14
aBC123 aBC123
Otentik Berhasil
15 123456789
123456789 Otentik
Berhasil
Pengujian kedua adalah menguji apakah aplikasi dapat mendeteksi perubahan yang terjadi pada dokumen. Perubahan dilakukan terhadap isi dokumen. Pengujian
dilakukan terhadap beberapa dokumen yang dilakukan beberapa manipulasi. Pengujian dinyatakan berhasil jika output
verifikasi adalah “tidak valid”
Tabel 3 Hasil Pengujian Verifikasi Setelah Dimanipulasi
File Name Manipulasi
Setelah Verifikasi
docA.pdf Ubah judul
Not Valid Ubah satu huruf
Not Valid Ubah satu kalimat
Not Valid Tambah Halaman
Not Valid Hapus Halaman
Not Valid
docB.pdf Ubah judul
Not Valid Ubah satu huruf
Not Valid Ubah satu kalimat
Not Valid Tambah Halaman
Not Valid Hapus Halaman
Not Valid
docC.pdf Ubah judul
Not Valid Ubah satu huruf
Not Valid Ubah satu kalimat
Not Valid Tambah Halaman
Not Valid Hapus Halaman
Not Valid docD.pdf
Ubah judul Not Valid
`16
Ubah satu huruf Not Valid
Ubah satu kalimat Not Valid
Tambah Halaman Not Valid
Hapus Halaman Not Valid
docE.pdf Ubah judul
Not Valid Ubah satu huruf
Not Valid Ubah satu kalimat
Not Valid Tambah Halaman
Not Valid Hapus Halaman
Not Valid
Berdasarkan hasil pengujian verifikasi pada Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat mendeteksi perubahan yang terjadi pada isi konten file dokumen pdf.
Perubahan yang dilakukan pada isi konten file dokumen pdf yang sudah diberi digital signature, akan membuat file menjadi tidak valid ketika proses verifikasi.
Pengujian selanjutnya yakni perbandingan antara ukuran file dengan waktu proses dibagi menjadi dua macam yakni, ukuran file dengan waktu proses signing serta
ukuran file dengan waktu proses verifikasi. Pengujian ukuran file dengan waktu proses dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Hasil Pengujian Waktu Signing
No Nama
File Ukuran
File Byte Waktu detik
1 docA.pdf
1076933 5.82
2 docB.pdf
103660 3.14
3 docC.pdf
91037 2.56
4 docD.pdf
54624 2.34
5 docE.pdf
399595 4.02
Tabel 5 Hasil Pengujian Waktu Verifikasi
No Nama File
Ukuran File KB Waktu s
1 docA.pdf
1076933 6.72
2 docB.pdf
103660 4.24
3 docC.pdf
91037 3.11
4 docD.pdf
54624 2.67
5 docE.pdf
399595 5.33
Waktu proses dengan jelas dipengaruhi oleh ukuran dokumen. Karena semakin besar dokumen, semakin banyak byte yang harus dihitung nilai hash dengan algoritma
SHA512. Hasil proses hashing ini sebesar 16 byte. Kemudian dienkripsi oleh algoritma Vigenere. Proses enkripsi berlangsung untuk ukuran data yang konstan yaitu 64 byte.
Karena seberapa besar input untuk SHA512, output yang dihasilkan selalu 64 byte. Kemudian proses penyisipan terjadi untuk data yang berukuran selalu 64 byte. Sehingga
kunci dari kecepatan proses terletak pada kemampuan proses algoritma SHA512.
Pengujian terakhir adalah pengujian pengaruh panjang kunci terhadap waktu proses enkripsi. Pengujian ini bertujuan untuk melihat panjang kunci yang ideal yang
dapat digunakan untuk proses signing. Kunci yang ideal ditentukan dengan melihat waktu proses yang dipengaruhi, apakah berada dalam rentang waktu yang dapat
`17 ditoleransi. Rentang waktu yang digunakan sebagai acuan adalah berdasarkan penelitian
Tamimi [8]. Algoritma tercepat pada artikel tersebut adalah Blowfish dengan kecepatan proses 256 Megabyte per detik, dengan kata lain 64 byte dalam 0.00000095 detik. Jika
satuan detik diubah menjadi milidetik, maka menjadi 0.00095 milidetik 1 detik=1000 milidetik. Angka ini digunakan sebagai batas toleransi. Jika proses melebihi angka ini,
maka dianggap kunci yang digunakan tidak ideal. Pengujian dilakukan dengan melakukan enkripsi dan dekripsi 64 byte data, dengan variasi beberapa kunci. 64 byte
dipilih karena panjang digital signature adalah 64 byte 512 bit, yang diperoleh dari SHA512
Tabel 6 Hasil Pengujian Pengaruh Kunci Terhadap Waktu Proses Enkripsi Dekripsi
Panjang Kunci Enkripsi
Dekripsi bit
byte milidetik
milidetik
64 8
0.00006429 0.00006453
128 16
0.00012859 0.00012845
256 32
0.00025718 0.00025733
512 64
0.00051436 0.00051411
576 72
0.00057865 0.00057856
768 96
0.00077154 0.00077184
832 104
0.00083583 0.00083576
896 112
0.00094013 0.00094011
1024 128
0.00102872 0.00102873
1152 144
0.00115731 0.00115735
Pada Tabel 6 ditunjukkan bahwa kunci dengan panjang ≥ 128 byte ,
membutuhkan waktu proses yang melebihi batas ideal, yaitu lebih dari 0.00095 milidetik. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh kunci, diperoleh kesimpulan bahwa
kunci yang ideal yang dapat digunakan adalah 112 byte atau kurang.
5. Simpulan