Tinjauan pustaka T1 702012003 Full text

8

1. Pendahuluan

Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas yang selama ini sudah berjalan. Dengan demikian ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah agar dapat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK yaitu UNBK hanya diselenggarakan pada sekolah yang sudah siap baik dari segi infrastruktur, SDM, maupun peserta. Infrastruktur sejauh mungkin memanfaatkan laboratorium komputer yang ada di sekolah [1]. Infrastruktur yang dijadikan syarat atau ketentuan yaitu kualifikasi laboratorium yang digunakan untuk UNBK dan hardware yang berada di dalam laboratorium tersebut. Sedangkan untuk SDM mencakup peran dan tugas utama dari proktor, teknisi, pengawas dan peserta ujian. Persiapan yang dilakukan dari pihak sekolah harus mencakup seluruh aspek yang menjadi persyaratan sekolah peserta UNBK. Di SMAN 1 Bergas untuk pertama kalinya menyelenggarakan UNBK bagi siswa-siswi kelas XII tahun pelajaran 20152016. Evaluasi persiapan sekolah di SMAN 1 Bergas perlu dilakukan, mengingat tahun pertama penerapan UNBK sehingga dapat diketahui aspek atau syarat yang belum terpenuhi. Penelitian ini mendapatkan kontribusi dari beberapa penelitian terdahulu yang relevan, diantara nya mengenai desain model sistem ujian online dan software simulasi ujian nasional berbasis mobile application . Dari kedua penelitian terdahulu tersebut peneliti mendapatkan deskripsi mengenai hasil evaluasi dari sistem ujian yang berbasis teknologi atau komputer. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu apakah sekolah yang akan mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK sudah memiliki kesiapan dan memenuhi kualifikasi untuk infrastruktur yaitu laboratorium dan hardware juga peran dan tugas utama dari SDM yaitu proktor, teknisi, pengawas dan peserta secara menyeluruh. Dari rumusan masalah tersebut akan didapatkan hasil evaluasi dalam bentuk deskriptif yang berguna untuk sekolah lain yang nantinya akan menerapkan UNBK sehingga tidak ada prasyarat yang terlewat.

2. Tinjauan pustaka

Teori evaluasi Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan menilai suatu program dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk membantu merumuskan keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah untuk memudahkan evaluator dalam mendeskripsikan dan menilai komponen- komponen yang dinilai, apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak [2]. Penelitian evaluasi dapat diartikan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan 9 kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program, serta mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan suatu penelitian [3]. Model Evaluasi UCLA Tayibnapis 1989: 11 Alkin 1969 menulis tentang kerangka kerja evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP. Alkin mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dan memilih beberapa alternatif. Alkin mengemukakan lima macam evaluasi yaitu : 1. System assessment yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem. System assessment berfungsi memberikan informasi mengenai keadaan atau profil program [4] 2. Program plannin membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program 3. Program implementation yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang direncanakan 4. Program improvement yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, atau berjalan. Apakah menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang muncul tak terduga. Program improvement berfungsi memberikan informasi tentang bagaimana program tersebut bermanfaat dan bagaimana program dapat dilaksanakan. 5. Program certification yang memberi informasi tentang nilai atau guna program[5]. Kesiapan sekolah Berdasarkan surat edaran dari Kemendikbud Balitbang No. 1356HTU2016 bahwa UNBK hanya diselenggarakan pada sekolah yang sudah siap baik dari segi infrastruktur maupun SDM per November 2015. Infrastruktur sejauh mungkin memanfaatkan laboratorium komputer yang ada di sekolah [6]. Berikut persyaratan yang harus dipersiapkan dan dipenuhi oleh sekolah terkait infrastruktur dan SDM : a Infrastruktur 1. Server utama dan cadangan 2. Client utama dan cadangan 3. Jaringan internet dengan bandwidth minimal 1 mbps 10 4. Jaringan area lokal Local Area Network – LAN [7] Kriteria ruang ujian atau laboratorium : Di dalam ruang ujian harus tersedia jaringan internet dan jaringan area lokal Local Area Network – LAN.  Jarak antar komputer minimal 1 M,  Pengaturan tempat duduk ruang ujian diusahakan menggunakan model pengaturan kelas dan tidak saling berhadapan,  Mengatur IP address komputer server dan komputer peserta menjadi statik.  Kabel : minimal CAT5E 101001000,  Switch : setiap server 1 switch dengan jumlah port minimal 24 port,  Bandwith : minimal 1 mbps. Kriteria hardware untuk laboratorium ruang ujian UNBK : Server utama dan cadangan :  OS : 64 bit dengan win 7 win server 8 Linux,  Processor : i5 64 bit,  RAM : minimal 8 GB,  Networking : LAN card 2 buah,  Jenis : PCTowerDekstop dan bukan laptop,  Port : 80,  Harddisk : 250 GB. Client utama dan cadangan :  OS : win XP terinstall .NET Framework 3.5,  Processor : Pentium 4,  RAM : minimum 512 MB,  Networking : LAN wire,  Jenis : PCTowerDesktopLaptop,  Browser : ChromeMozilla Firefox dan ter copy XAMBRO aplikasi browser ujian Puspendik,  Monitor : minimal 12 inch,  Harddisk : minimal 10 GB free space ,  Headsetearphone untuk ujian listening sejumlah client utama dan cadangan.  Setiap ruang ujian dilengkapi dengan hardware pendukung yaitu UPS minimal untuk server selama 2 jam dan genset untuk seluruh perangkat yang dipakai untuk UNBK [8]. b SDM Sumber Daya Manusia 1. Proktor berjumlah 1 orang per sekolah. Proktor memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengoperasikan aplikasi UN Online pada server dan komputer sekolah. Berikut beberapa tugas utama proktor sebelum, ketika dan setelah pelaksanaan UNBK : Sebelum ujian : 11 a. Mengecek dan memastikan semua server terhubung dengan internet guna melakukan sinkronisasi, b. Meng install dan menjalankan program aplikasi UNBK di setiap server, jika sekolah mempunyai lebih dari 1 server pastikan semua server yang akan dipakai harus sudah disinkronisasi, c. Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan berita acara sinkronisasi kepada sekolah serta meng upload berita acara sinkronisasi ke website UNBK, d. Memastikan data siswa yang ada di program aplikasi sudah sesuai. Jika sudah sesuai cetak kartu peserta dan meyerahkan nya kepada peserta juga mencetak daftar hadir dari web UNBK, e. Memastikan Xambro berfungsi dengan baik di komputer client, f. Sebelum memulai ujian, proktor menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua panitia pelaksana UNBK. Ketika ujian : a. Memastikan Xambro sudah terbuka dan berfungsi di seluruh client, b. Merilis token ujian dan mengumumkan kepada peserta. Jika ada peserta yang keluar tes tanpa logout , maka proktor harus melakukan relogin dengan me reset peserta yang bersangkutan dan merilis token yang baru jika sudah lebih dari 15 menit. Setelah ujian : a. Memastikan seluruh peserta sudah selesai ujian, b. Mengunggah semua jawaban peserta ke server pusat setiap sesi berakhir, jika tidak bisa mem backup nya terlebih dahulu, c. Mencetak berita acara dan menandatanganinya kemudian di unggah ke website UNBK, d. Mengunggah daftar hadir peserta ke website UNBK. 2. Teknisi berjumlah 1 orang per sekolah. Teknisi bertugas untuk mempersiapkan infrastruktur TIK yang menjadi syarat UN Online . Berikut beberapa tugas yang harus dilakukan teknisi : a. Menstatikkan IP address di komputer peserta dan server, b. Membantu menjaga kestabilan internet sekolah dari ruang teknisi, c. Menerima Xambro dari proktor dan di copy ke seluruh client, d. Menerima pengarahan dari ketua panitia pelaksana UNBK, e. Menangani gangguan teknis jaringan, client dan server setelah mendapat laporan dari pengawas ruang, f. Melakukan perbaikan pada komputer yang mengalami gangguan, jika lebih dari 50 menit gangguan belum terselesaikan, teknisi melaporkan kepada panitia pelaksana UNBK. 3. Pengawas ruang berjumlah 2 orang per 20 peserta ujian. Pengawas ruang bertugas lebih kepada administratif kepada peserta UN Online . Berikut beberapa tugas pengawas ruang UNBK : 12 a. Menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua panitia pelaksana UNBK, b. Memeriksa dan memastikan setiap peserta UNBK duduk di tempat masing-masing sesuai nomor yang telah ditentukan atau yang tercantum pada kartu tes peserta, c. Meminta peserta memasukkan username dan password dan memastikan peserta menandatangani daftar hadir, d. Jika ada komputer peserta yang mengalami gangguan maka meminta peserta untuk logout dan pindah ke komputer cadangan. Meminta proktor untuk me reset username peserta tersebut dan diberikan token ujian. Memanggil teknisi untuk memperbaiki komputer yang bermasalah, e. Menyerahkan daftar hadir peserta dan berita acara pelaksanaan UNBK kepada panitia [9]. 4. Peserta yang mengikuti UNBK adalah siswa-siswi kelas XII. Berikut adalah panduan dan syarat yang harus dipenuhi oleh peserta UNBK : a. Peserta melakukan login pada aplikasi CBT menggunakan username dan password yang telah dibagikan b. Peserta memasukkan token ujian yang diberikan dari proktor c. Peserta sudah pernah mengikuti simulasi atau try out UNBK yang diselenggarakan oleh sekolah d. Peserta sudah pernah mengikuti sosialisasi UNBK yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan dan sekolah [10]. Ujian Nasional Ujian Nasional menurut Syawal Gultom adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Selain itu sebagai sarana untuk memetakan mutu berbagai tingkatan pendidikan satu daerah dengan daerah lain [11]. Menurut Hari Setiadi, Ujian Nasional adalah penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi-teknologi [12]. Menurut H. A. R. Tilaar, Ujian Nasional adalah upaya pemerintah untuk mengevaluasi tingkat pendidikan secara nasional dengan menetapkan standarisasi nasional pendidikan. Hasil dari Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh Negara adalah upaya pemetaan masalah pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan pendidikan nasional [13]. Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK atau Computer Based Test CBT Computer Based Test CBT adalah ujian SBMPTN yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik dari tes ini sama dengan tes tertulis biasanya yaitu menggunakan satu perangkat tes untuk beberapa peserta dengan panjang waktu tes yang sama. Perbedaannya terletak pada teknik penyampaian delivery butir soal yang tidak lagi menggunakan kertas paper , baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban soalnya [14]. Penyelenggaraan UNBK 13 pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di beberapa sekolah pilihan. UNBK saat ini menggunakan sistem semi- online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan sinkronisasi ke server lokal sekolah, kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal sekolah secara offline . Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal sekolah ke server pusat secara online upload [1]. Penelitian terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah mengkaji tentang sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer diantaranya : Penelitian yang dibuat oleh Amiq Fahmi, Program Studi Manajemen Infromatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan judul penelitian “Desain Model Sistem Ujian Online ” dapat disimpulkan bahwa adanya kesempatan untuk dapat menggantikan sistem ujian berbasis kertas dan terjadi peningkatan pada proses belajar siswa juga dapat meningkatkan hasil kelulusan UN pada sekolah tersebut [15]. Penelitian yang dibuat oleh Adhi Wicaksono, Nova Suparmanto, dan Rahmat Hidayat, Mahasiswa FT Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul penelitian “ Software Simulasi Ujian Nasional Berbasis Mobile Application Menggunakan Bahasa Pemrograman Java 2 Micro Edition J2ME” dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah dan pemerintah dapat lebih meningkatkan persiapan menghadapi Ujian Nasional dan juga sebagai motivasi untuk siswa sehingga akan menaikkan angka kelulusan sekolah tersebut [16]. Penelitian yang dibuat oleh Amiq Fahmi meneliti mengenai desain sistem ujian online berupa perangkat lunak, sedangkan penelitian yang dibuat oleh Adhi Wicaksono mengenai software simulasi ujian nasional dengan menggunakan mobile application . Berbeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti ingin meneliti mengenai kesiapan sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis komputer UNBK di SMAN 1 Bergas. Persamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti sama-sama meneliti mengenai sistem ujian nasional yang menggunakan teknologi baik berupa komputer atau mobile application . Kontribusi dari penelitian sebelumnya adalah peneliti mendapatkan hasil evaluasi berupa deskripsi mengenai ujian nasional berbasis kertas yang dapat digantikan dengan yang berbasis teknologi komputer dan mobile application .

6. Metode penelitian