15
wawancara kemudian dianalisis dan dijabarkan secara deskriptif dan dimasukkan ke hasil dan pembahasan untuk ketersediaan sumber daya manusia proktor, teknisi
dan pengawas ruang yang nantinya disesuaikan dengan tugas utama masing- masing.
Analisis data angket Analisis data angket dilakukan dengan mentabulasikan hasil jawaban ke
dalam daftar tabulasi tabel. Bila data dalam daftar tabulasi sudah lengkap maka analisis segera dilakukan dengan kualitatif pernyataan atau
statement
. Diperoleh data 39 responden siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 28 perempuan. Jumlah
responden untuk jurusan IPA 10 responden, jurusan IPS 20 responden dan jurusan BHS 9 responden.
7. Hasil dan pembahasan
SMAN 1 BERGAS merupakan sekolah yang memiliki akses mudah, karena lokasinya yang terletak persis di pinggir jalan raya utama Semarang
– Solo. Fasilitas sarana maupun prasarana memadai untuk diselenggarakannya
sebuah kegiatan pembelajaran. Salah satu sarana prasarana yang digunakan untuk pembelajaran adalah laboratorium komputer. Sekolah mempunyai 2 lab yang
selalu aktif digunakan setiap hari. Kesiapan Infrastruktur UNBK di sekolah
Ketersediaan laboratorium komputer
Pelaksanaan UNBK menggunakan ruang ujian laboratorium komputer. Laboratorium yang akan digunakan sebagai ruang ujian harus sesuai dengan
kriteria ruang ujian UNBK yang tercantum di Manual Latihan UNBK 20152016 dari Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan,
Kemendikbud.
Kriteria yang ditetapkan dari Kemendikbud
Keadaan laboratorium di sekolah
Hasil observasi Lab 1
Lab 2 Lab 3
Jarak antar komputer minimal 1 meter
1 meter dan 1,5 meter √
√ √
Pengaturan tempat
duduk menggunakan model pengaturan
kelas dan tidak saling berhadapan Menghadap ke depan dan
ada yang
saling membelakangi
√ √
X Pengaturan
IP Address
menjadi statik
Statik √
√ √
Kabel minimal
CAT5E 101001000
UTP √
√ √
16 Switch
setiap server 1
switch
dengan jumlah
port
minimal 24
port
1
switch
tiap server √
√ √
Bandwith
minimal 1
mbps
10
mbps
√ √
√ Jaringan internet LAN di dalam
ruang ujian harus tersedia jaringan internet dan jaringan area lokal
Local Area Network
– LAN Tiap ruang ujian sudah
ada internet √
√ √
Berdasarkan tabel hasil observasi, untuk UNBK sekolah harus menyediakan komputer untuk peserta sejumlah minimal 13 peserta UNBK.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, dari jumlah 269 peserta UNBK sekolah masih kekurangan 1 laboratorium komputer karena 2 laboratorium
yang sudah ada hanya mencukupi untuk 30 peserta ujian. Untuk laboratorium ruang 3 pengaturan tempat duduk masih menggunakan model saling berhadapan
dan jarak antar komputer tidak ada 1 M. Kabel LAN yang tidak tertata rapi dan hanya direkatkan dengan solasi hitam membuat pengaturan
IP address
sedikit rumit karena harus mengurutkan sesuai nomor meja ujian. Sebelum pelaksanaan
simulasi UNBK, internet yang digunakan sekolah sering mengalami masalah, karena koneksi internet dibutuhkan untuk sinkronisasi, mengunduh berita acara
dan daftar peserta ujian.
Sekolah mengupayakan persiapan dan pemenuhan kebutuhan dilakukan sebelum simulasi UNBK berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara dengan
wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana, untuk memenuhi kekurangan ruang ujian sekolah membuat 1 laboratorium komputer tambahan yaitu laboratorium
ruang 2 dengan kapasitas yang dapat menampung 30 peserta ujian. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana, belajar
dari kekurangan di laboratorium ruang 3 pengaturan kabel LAN, jarak antar komputer dan model pengaturan kelas sangat di perhatikan. Pembaruan jaringan
internet sudah dilakukan dengan meng
upgrade
menjadi 20
mbps
untuk setiap laboratorium komputer.
Ketersediaan
hardware
Hardware
utama yang digunakan untuk UNBK adalah server lokal dan
client
. Spesifikasi
hardware
tersebut ditulis di Manual Latihan UNBK 20152016 dari Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan,
Kemendikbud. Kriteria yang ditetapkan
dari Kemendikbud Keadaan hardware di
laboratorium Hasil observasi
Server
Client
Server
Client
Lab 1 Lab 2
Lab 3
17
OS 64 bit OS win XP
Win 7 64 bit Win 7
√ √
√
Processor
i5 64 bit
Processor
Pentium 4 Intel core i5
Dual core,
Pentium 4 √
√ X
RAM minimal
8 GB
RAM min
512 GB 8 GB
2 GB, 512 GB
√ √
X LAN
card
2 buah
LAN
Wire
2 buah 1 buah
√ √
√
PCDekstop PCDekstop
PC PC
√ √
√
Port
80 Chrome
Mozilla Xambro
24 Chrome
√ √
√
Headset earphone
1 buah tiap client
√ √
√
Berdasarkan tabel hasil observasi, hanya beberapa
client
di lab ruang 3 mempunyai spesifikasi yang masih kurang sehingga diberikan 2 cadangan
client
, mulai dari
processor
yang
Pentium
4 Lab ruang 1 dan 2 sudah
dual core
dan RAM 512 GB dan 1 GB Lab ruang 1 dan 2 sudah 2 GB. Hanya untuk genset,
sekolah memang tidak menyediakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, sekolah
memfokuskan pengadaan
hardware
untuk lab baru yaitu lab ruang 2 karena kekurangan
hardware
dalam jumlah yang banyak. Meskipun sekolah mendapat bantuan 10 unit
client
dari Dinas Pendidikan Kab. Semarang untuk lab ruang 3, sekolah tetap fokus untuk melakukan
upgrade
seperti pergantian komputer yang
processor
nya tidak memasuki ketentuan. Diantara kedua laboratorium yang lain, lab ruang 3 ini adalah laboratorium komputer yang paling lama dan sering
digunakan, sehingga banyak yang perlu diperbaiki. Untuk cadangan
client
sekolah memang menyediakan 1
client
tiap lab ruang ujian karena keseluruhan
hardware
sudah baik dan diyakini tidak akan ada kerusakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana, tidak adanya genset untuk
cadangan listrik sudah diantisipasi oleh sekolah dengan menugaskan salah satu staf untuk berjaga-jaga di PLN daerah setempat guna memantau jika ada
pemadaman listrik. Kesiapan SDM Sumber Daya Manusia UNBK di sekolah
Proktor
Di setiap laboratorium komputer ruang ujian sudah tersedia petugas yang mengerti dan menguasai IT. Proktor adalah petugas yang memiliki kewenangan
tanggung jawab untuk mengoperasikan aplikasi UNBK pada server dan komputer sekolah. Proktor berjumlah minimal 1 orang persekolah dan memiliki pedoman
18
pelaksanaan UNBK 2016 panduan proktor yang didapat dari Dinas Pendidikan Kab. Semarang.
Kriteria yang ditetapkan dari Kemendikbud
Keadaan proktor di sekolah Hasil
wawan cara
Mengecek dan memastikan semua server terhubung dengan internet guna
melakukan sinkronisasi proktor memastikan server terkoneksi
internet √
Meng
install
dan menjalankan program aplikasi UNBK di setiap server, jika
sekolah mempunyai lebih dari 1 server pastikan semua server yang akan dipakai
harus sudah disinkronisasi Pada saat masuk lab ruang ujian,
proktor harus menyalakan server √
Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan berita acara sinkronisasi
kepada sekolah serta meng
upload
berita acara sinkronisasi ke
website
UNBK Hanya 1 proktor yang meng
upload
administrasi ujian X
Memastikan data siswa yang ada di program aplikasi sudah sesuai. Jika sudah
sesuai cetak kartu peserta dan meyerahkan nya kepada peserta juga mencetak daftar
hadir dari web UNBK Hanya 1 proktor yang meng
upload
administrasi ujian X
Merilis token ujian dan mengumumkan kepada peserta. Jika ada peserta yang
keluar tes tanpa
logout
, maka proktor harus melakukan
relogin
dengan me
reset
peserta yang bersangkutan dan merilis token yang baru jika sudah lebih dari 15
menit Setiap proktor merilis token ujian
√
Berdasarkan tabel hasil wawancara, SMAN 1 Bergas mempunyai 3 proktor utama dan bertanggung jawab di setiap lab ruang ujian. Sebelum
try out
dilaksanakan sekolah masih kekurangan
hardware
di lab ruang 2 dan ruang 3, hal ini membuat proktor kesulitan untuk melakukan pengaturan desain lab dan
sinkronisasi karena sinkronisasi hanya dilakukan oleh 1 proktor untuk 3 server. Administrasi peserta seperti daftar hadir dan berita acara sudah dicetak dan
diunggah sesuai jadwal oleh 1 proktor. Peng
install
an Xambro sudah dilakukan oleh proktor di setiap lab, untuk membuka dan menutup Xambro hanya dilakukan
oleh proktor. Proktor merilis token ujian yang berlaku hanya 15 menit, jika lebih dari 15 menit ada komputer peserta yang mengalami gangguan proktor harus
19
merilis token yang baru. Untuk peng
upload
an jawaban peserta tidak dilakukan tiap sesi ujian, tetapi dilakukan setelah sesi terakhir ujian karena 1 hari ada 3 sesi
ujian UNBK. Sekolah mengupayakan pengadaan
hardware
agar proktor di setiap lab bisa mulai menata desain sebelum
try out
berlangsung. Karena waktu yang sudah mendekati dengan
try out
, sekolah membentuk tim UNBK. Tim tersebut bertugas membantu kinerja proktor dan teknisi agar segala persiapan selesai tepat waktu.
Pengawas ruang
Pengawas ruang
UNBK bertugas
membantu proktor
dan mengadministrasikan tes kepada peserta. Tugas dan tanggung jawab pengawas
sudah tertulis di Panduan Pengawas Ruang yang didapat dari Dinas Pendidikan Kab. Semarang.
Kriteria yang ditetapkan dari Kemendikbud
Keadaan pengawas ruang di sekolah Hasil
wawan cara
Memeriksa dan memastikan setiap peserta UNBK duduk di tempat masing-masing
sesuai nomor yang telah ditentukan atau yang tercantum pada kartu tes peserta
Memastikan siswa duduk di tempat masing-masing
√
Meminta peserta memasukkan
username
dan
password
dan memastikan peserta menandatangani daftar hadir
Memastikan peserta mengisi daftar hadir tetapi untuk
username
dan
password
diarahkan oleh proktor X
Jika ada komputer peserta yang mengalami gangguan maka meminta
peserta untuk
logout
dan pindah ke komputer cadangan. Meminta proktor
untuk me
reset username
peserta tersebut dan diberikan token ujian. Memanggil
teknisi untuk memperbaiki komputer yang bermasalah
Langsung ditangani proktor, pengawas hanya mengontrol
X
Berdasarkan tabel hasil wawancara dengan pengawas ruang, pengawas sudah melakukan tugas nya dengan baik seperti memastikan peserta duduk di
meja masing-masing, peserta menandatangani daftar hadir, dan membantu jika ada komputer peserta yang mengalami gangguan. Pada saat ujian memang ada
beberapa komputer peserta yang me
logout
sendiri, tetapi pengawas tidak langsung tanggap untuk membantu menanggani komputer yang mengalami
gangguan justru langsung menyerahkan penanganan kepada proktor dan pengawas hanya mengendalikan kondisi ruang ujian supaya peserta tidak gaduh.
20
Setelah ujian selesai pengawas menyerahkan daftar hadir dan berita acara yang sudah ditandatangani kepada proktor.
Sekolah sudah berupaya memberikan sosialisasi kepada seluruh panita pelaksana UNBK termasuk pengawas ruang. Karena persiapan pengawas yang
kurang, sekolah meminta agar proktor tiap lab ruang ujian ikut membantu jika ada gangguan dalam komputer peserta. Dengan begitu, pengawas ruang selalu
menyerahkan gangguan komputer peserta kepada proktor.
Teknisi
Teknisi berjumlah 1 orang per sekolah dengan tugas mempersiapkan infrastruktur TIK yang dipersyaratkan UNBK. Teknisi memiliki panduan yang
diberikan dari Dinas Pendidikan Kab. Semarang. Kriteria yang ditetapkan dari
Kemendikbud Keadaan teknisi di sekolah
Hasil wawan
cara
Menstatikkan
IP address
di komputer peserta dan server
Dilakukan bersama dengan tim UNBK
√ Membantu menjaga kestabilan internet
sekolah dari ruang teknisi Mengecek dan memastikan internet
dapat diakses √
Menangani gangguan teknis jaringan,
client
dan server setelah mendapat laporan dari pengawas ruang
Saat ujian,
client
yang mengalami gangguan ditangani oleh proktor
dulu, jika
client
mengalami kerusakan yang parah proktor akan
memanggil teknisi √
Berdasarkan tabel hasil wawancara dengan teknisi, untuk pengaturan
IP address
dan pemasangan aplikasi Xambro tidak hanya dilakukan oleh teknisi tetapi proktor dan seluruh panitia. Pemantauan jaringan internet sudah dilakukan
teknisi dengan baik terutama pada saat proktor akan melakukan sinkronisasi. Pada saat ujian jika ada
client
yang mengalami gangguan ditangani terlebih dahulu oleh proktor.
Gangguan komputer peserta yang tidak terlalu fatal memang ditangani dahulu oleh proktor karena terbatasnya waktu ujian jika memanggil teknisi.
Peserta ujian
Di SMAN 1 Bergas ada 269 siswa kelas XII yang mengikuti UNBK. Persiapan dan respon siswa mengenai UNBK sangat beragam. Berdasarkan data
yang diperoleh dan dianalisis, dapat dipaparkan hasil persiapan dan respon siswa menjelang UNBK sebagai berikut :
21
Tabel 1. Respon peserta ujian mengenai UNBK
Tabel 1 menunjukkan respon peserta ujian mengenai UNBK yaitu siswa kelas XII. Dengan jumlah 92 siswa kelas XII setuju dengan penerapan UNBK
tahun 2016 ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, penggunaan komputer sudah menjadi kebiasaan bagi kalangan anak remaja jaman sekarang
sehingga siswa sudah terbiasa dengan teknologi komputer.
Respon peserta mengenai UNBK yang tidak lagi mempengaruhi kelulusan mendapat respon positif sebanyak 69. Hal ini membuat siswa lebih tenang dan
fokus dalam pengerjaan soal serta membantu siswa mengurangi rasa tertekan akan Ujian Nasional. Sejumlah 28 siswa tidak setuju jika UNBK tidak
mempengaruhi kelulusan karena membuat siswa justru mengerjakan soal secara tidak serius. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, perihal UNBK tidak
mempengaruhi kelulusan sudah disosialisasikan oleh pemerintah sejak awal semester genap.
Kemudahan UNBK mendapat respon setuju sebanyak 87 dan tidak setuju 13. Berdasarkan wawancara dengan siswa, fasilitas yang diberikan
sekolah sudah baik sehingga siswa dapat merasakan penggunaan komputer yang mudah dan tidak sering mengalami gangguan. Sebagian yang tidak setuju
mengatakan bahwa belum siap untuk menerima teknologi ujian yang baru sehingga sedikit banyak siswa yang masih bingung dan takut.
Pencarian informasi UNBK di internet mendapat respon positif ya sebanyak 59 dan 41 mengatakan tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan
siswa, sebagian yang mengatakan ya atau setuju mencari informasi di internet seperti artikel sewaktu istirahat sekolah. Dan siswa yang tidak mencari informasi
mengenai UNBK mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk fokus belajar dan mengikuti
try out
Setuju Tidak Setuju
Ya Tidak
Penerapan UNBK 92
8 Pengaruh
UNBK terhadap
kelulusan
69 28
Kemudahan pengoperasian
hardware
untuk UNBK
dibandingkan dengan LJK
87 13
Mencari informasi UNBK di internet
59 41
22
Tabel 2. Kesiapan mental dari peserta UNBK
Baik Tidak Sudah Belum Persiapan mental menghadapi UNBK
95 5
Kondisi mental peserta yang dapat mengganggu saat ujian berlangsung
18 82
Tabel 2 menunjukkan kesiapan mental dari peserta UNBK. Sebanyak 95 siswa sudah melakukan persiapan secara mental dan 5 mengatakan belum.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa mempersiapkan diri secara mental agar tidak terpengaruh oleh siswa yang lain pada saat ujian seperti terburu-
buru menyelesaikan soal dan keluar dari ruang ujian sebelum waktu ujian selesai. Kondisi mental peserta saat ujian berlangsung mendapat respon ya 18 dan 82
menjawab tidak. Kondisi yang dimaksud adalah rasa takut dan tidak percaya diri. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, sudah tidak kaget dan tidak takut
dengan ujian komputer. Selain sudah diberikan penjelasan dari sekolah, siswa juga sudah mempersiapkan diri secara mental agar rasa takut dan tidak percaya
diri tersebut tidak mengganggu pada saat ujian berlangsung.
Tabel 3. Kesiapan belajar peserta UNBK
Tabel 3 menunjukkan kesiapan belajar peserta UNBK. Sebanyak 95 sudah mengikuti latihan atau
try out
UN dan 5 belum. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, sekolah sudah mengadakan
try out
komputer sekali dan
try out
LJK sekali. Namun bagi siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah paling tidak sudah mengikuti
try out
3 kali. Strategi belajar peserta UNBK mendapat respon ya sebanyak 72 dan
26 tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa sebagian yang menjawab ya mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah untuk lebih memahami mengenai
mata pelajaran yang akan diujikan nanti.
Tabel 4. Respon peserta ujian mengenai persiapan yang dilakukan sekolah
Ya Tidak Sudah Belum
Sosialisasi UNBK 100
Penilaian persiapan yang dilakukan 87
13
Sudah Belum
Ya Tidak
Mengikuti latihan atau
try out
UN 95
5
Strategi belajar peserta UNBK 72 26
23
sekolah secara menyeluruh Kinerja pengawas ruang ujian
92 8
Tabel 4 menunjukkan respon peserta ujian mengenai persiapan yang sudah dilakukan oleh sekolah. Seluruh siswa kelas XII mengatakan bahwa sekolah sudah
memberikan sosialisasi terkait UNBK. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa sosialisasi diberikan pada awal semester genap sebelum
try out
berlangsung. Pada saat sosialisasi juga diberikan jadwal UN dan jadwal
try out
untuk siswa kelas XII.
Penilaian mengenai persiapan yang dilakukan sekolah mendapat 87 persetujuan sudah dari siswa dan 13 mengatakan belum. Berdasarkan hasil
wawancara dengan siswa, sekolah sudah memberikan yang terbaik untuk 3 lab ruang ujian. Tetapi untuk siswa yang mengatakan belum berpendapat bahwa
sekolah masih kurang penanganan khusus nya untuk lab ruang 3 yang komputer nya sering terjadi gangguan.
Kinerja pengawas ruang ujian mendapat respon ya sebanyak 92 dan tidak 8. Kinerja yang dinilai adalah ketanggapan pengawas untuk memberikan
penjelasan atau panduan terkait tes pada saat ujian berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, pengawas hanya memberikan pengarahan supaya
menjawab dengan benar, selebihnya dijelaskan oleh proktor.
Tabel 5. Respon peserta mengenai sarana prasarana
Ya Tidak
Kondisi ruang ujian UNBK atau laboratorium
85 15
Frekuensi terjadinya gangguan pada
hardware
peserta UNBK
51 49
Tanggapan jika ada gangguan pada
hardware
peserta UNBK
82 18
Perbaikan dari segi sarana prasarana 87
10 Tabel 5 menunjukkan respon peserta mengenai sarana prasarana di
laboratorium. Sebanyak 85 siswa menjawab ya mengenai kondisi ruang ujian atau lab dan 15 tidak. Yang dimaksud kondisi ruang ujian adalah keadaan
didalam lab dan desain lab. Berdasarkan wawancara dengan siswa, lab yang digunakan untuk ruang ujian sudah layak dan nyaman sedangkan untuk 1 lab
masih kurang nyaman karena pendingin ruangan hanya 1 buah.
Frekuensi terjadinya gangguan pada
hardware
peserta UNBK mendapat ya sebanyak 51 dan 49 tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa,
24
memang terjadi gangguan pada komputer peserta tetapi frekuensi nya tidak sering. Hanya beberapa saja yang terjadi gangguan terutama di lab ruang 3 dan langsung
bisa ditangani oleh proktor.
Tanggapan jika ada gangguan pada
hardware
peserta UNBK mendapat jawaban ya sebanyak 82 dan 18 tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan
siswa, peserta merasa terganggu jika ada komputer peserta yang mengalami gangguan. Ketika komputer peserta mengalami gangguan biasanya akan membuat
keributan sehingga dapat menganggu peserta lain yang komputer nya tidak bermasalah.
Perbaikan dari segi sarana prasarana mendapat respon 87 ya dan 10 tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, perbaikan perlu di fokuskan
pada
hardware
di lab ruang ujian.
Diskusi
Sekolah yang akan mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK harus memiliki kesiapan dan memenuhi kualifikasi untuk
infrastruktur yaitu laboratorium dan
hardware
juga peran dan tugas utama dari SDM yaitu proktor, teknisi, pengawas dan peserta secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai ketersediaan lab pada halaman 6, untuk memenuhi kekurangan lab tersebut sekolah membuat 1 lab tambahan sehingga
total ada 3 lab yang siap digunakan untuk ujian. Sedangkan untuk ketersediaan
hardware
yang sudah dipaparkan di hasil dan pembahasan halaman 7, sudah siap digunakan terutama untuk 2 lab yang sudah ada. Hanya saja untuk
hardware
di lab 3 beberapa perlu dilakukan
upgrade
. Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai ketersediaan sumber daya
manusia pada halaman 8-10, untuk pengawas ruang masih ada yang belum paham mengenai tugas utama pengawas ruang pada saat mengawasi. Ternyata waktu
yang singkat membuat pengawas masih belum paham dan tidak mencari informasi tentang UNBK di internet. Sedangkan kesiapan peserta ujian yaitu siswa kelas XII
sudah dipaparkan pada halaman 11-14 yang menjelaskan bahwa respon siswa terhadap diterapkannya UNBK di sekolah sangat setuju, karena bagi para siswa
ujian berbasis komputer ini lebih maju dan sesuai jaman teknologi. Didukung dengan persiapan mental yang baik dari siswa, mereka sudah siap untuk
menghadapi UNBK. Strategi belajar juga berpengaruh bagi siswa, pasalnya tidak sedikit siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Sedangkan
respon peserta mengenai sarana prasarana sekolah yang digunakan untuk UNBK sudah memuaskan, hal ini sesuai dengan usaha sekolah yang melakukan persiapan
secara maksimal dan menyeluruh agar para siswa nyaman pada saat pengerjaan tes di lab ruang ujian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan SMAN 1 Bergas sudah siap menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer
UNBK pada tahun ajaran 20152016 karena sudah memenuhi kualifikasi infrastruktur laboratorium dan
hardware.
Kemudian sudah memenuhi syarat
25
untuk peran dan tugas utama dari seluruh SDM yang terkait dan peserta ujian. Meski demikian dalam pelaksanaannya, masih ada sumber daya manusia yaitu
pengawas ruang yang masih belum paham akan tugas utama nya sehingga lebih banyak menyerahkan kepada proktor. Sedangkan persiapan infrastruktur yang
meliputi lab ruang ujian dan
hardware
membutuhkan waktu yang cukup lama karena kebutuhan
hardware
yang banyak. Namun secara keseluruhan, pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Bergas tahun ajaran 20152016 lancar tidak
mengalami kendala yang berarti. Namun ternyata penelitian ini masih mempunyai keterbatasan diantaranya
yaitu kurang lengkapnya kebijakan mengenai UNBK seperti kebutuhan
financial
untuk pengadaan alat
hardware
dan topik pembahasan masih luas. Berdasarkan pada keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan peneliti yang lain atau instansi
sekolah yang terkait pelaksanaan UNBK mampu melengkapi seluruh kebijakan yang ada di peraturan UNBK guna kelancaraan dan kelengkapan seluruh
kebijakan UNBK.
8. Daftar pustaka