4
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian pertama dilakukan oleh Rihana Zari Pristyarini pada tahun 2012 skripsi ini berjudul Perancangan Media Informasi Buah-Buahan Tropika Untuk Anak Usia 6-7
Tahun, Universitas Komputer Indonesia. Latar belakang masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah fenomena yang terjadi dimana anak-anak cenderung lebih memilih
sari buah dalam kemasan daripada mengonsumsi buah asli. Padahal pada kenyataannya manfaat yang baik dari buah akan bisa didapati secara optimal bila buah tersebut
dikonsumsi secara langsung. Tujuan perancangan ini adalah menciptakan solusi bagi permasalahan yang ditemukan dengan menggunakan landasan ilmu desain, dimana
solusi tepatnya adalah merancang buku pop up yang berfungsi untuk menginformasikan kebaikan mengonsumsi buah ini dengan cara yang menyenangkan bagi anak-anak
sehingga anak tidak merasa bosan, dan pada akhirnya diharapkan buku ini dapat memotivasi anak untuk mau mengonsumsi buah setiap hari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa anak-anak lebih memilih minuman sari buah botol daripada buah segar [4].
Penelitian kedua dilakukan oleh oleh Jariyah, A berjudul Ensiklopedia Pengenalan Buah-Buahan Indonesia, Institut SAINS dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Penelitian ini berisi mengenai perancangan aplikasi ensiklopedia pengenalan buah- buahan di Indonesia menggun
akan Delphi 7 dan MySQL front. Latar belakang penelitian ini adalah fenomena yang terjadi dimana masyarakat cenderung lebih
memilih mengonsumsi suplemen obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko daripada mengonsumsi buah secara langsung. Sesungguhnya mengonsumsi buah jauh lebih aman
karena tanpa efek samping yang berbahaya serta dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang sama. Program ensiklopedia
secara komputerisasi diharapkan pengguna akan lebih tertarik dalam mendapatkan informasi tentang khasiat buah-buahan. Ensiklopedia memberikan kemudahan dalam
memperoleh informasi, mempermudah pencarian data buah-buahan dan khasiat buah. Program aplikasi ini dilengkapi dengan fasilitas galeri gambar dan permainan game
[5]. Kedua penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mengajak masyarakat untuk mengonsumsi buah segar secara
langsung sedangkan, perancangan Fruitfun memiliki tujuan mengenalkan ciri-ciri, jenis, manfaat, olahan, serta kandungan buah-buahan dalam bentuk buku yang interaktif
berupa pemberian pop up dan cerita didalamnya serta memiliki kartu yang dapat dijadikan alat bermain.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah ovarium. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan [6]. Para pakar nutrisi telah mengelompokkan beberapa
buah yang dianggap sebagai buah super. Keri Glassman, pendiri Nutritious Life Meals.com serta penulis buku Slim Calm Sexy Diet mengelompokkannya dalam
beberapa jenis buah. Buah yang dipilih dalam perancangan ini adalah buah jeruk, buah apel, buah stroberi, buah semangka, buah pisang, buah avokad, buah naga, dan buah
pepaya yang dipilih berdasarkan buah-buah yang tercatat sebagi buah-buah yang paling bergizi dan buah super serta buah tersebut merupakan jenis buah yang mudah
didapat di Indonesia serta memiliki harga yang terjangkau sehingga mudah untuk
5
dijumpai. Berbagai khasiat yang terkandung didalam buag tentunya menjadi nilai lebih
bagi buah-buahan ini saat dikonsumsi oleh tubuh baik secara langsung ataupun diolah. Informasi yang masyarakat ketahui hanya memakan buah secara langsung, dalam
perancangan buku Fruitfun akan membahas bagian-bagian buah, olahan-olahan buah, kandungan serta manfaat mengonsumsi buah bagi kesehatan. Pengetahuan ini
diberikan kepada pembaca terutama anak-anak yang membutuhkan banyak gizi guna memenuhi kebutuhan untuk tumbuh kembangnya.
Buku menurut Kamus Besar Bahas Indonesia Buku adalah lembar kertas yg
berjilid, berisi tulisan atau kosong [7]. Buku pop-up buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau berunsur tiga dimensi, terdiri dari lipatan dan terlihat seperti tiga
dimensi. Buku pop-up memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik. Tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi serta memberikan kejutan. Gambar yang
dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser hingga bagian yang dapat berubah bentuk.
Informasi yang disampaikan dapat merangsang bayangan pada anak, sementara faktor pengalaman masih terbatas menyebabkan ilustrasi dibutuhkan
sebagai pendamping penyampaian informasi untuk anak [8]. Buku ajar merupakan salah satu sarana keberhasilan proses belajar mengajar. Buku ajar merupakan suatu kesatuan
unit pembelajaran yang berisi informasi, pembahasan serta evaluasi. Buku ajar yang tersusun secara sistematis akan mempermudah peserta didik dalam mendapatkan materi
sehingga mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, buku ajar harus disusun sesuai beberapa indikator yaitu menarik, aspek keterbacaan tinggi, dan mudah
dicerna [9].
Layout adalah susunan atau penataan teks, gambar dan elemen visual lainnya dalam sebuah desain untuk menyelaraskannya kedalam satu kesatuan desain yang
memiliki daerah aktif dan pasif sebagai penuntun mata untuk membaca informasi didalamnya [10]. Warna menurut Kamus Besar Bahas Indonesia Buku adalah
kesan yg diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yg dikenainya [11].
Tipografi merupakan pelengkap suatu pendapat visual, tetapi sudah menjadi sajian utama komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog, atau brosur. Huruf memainkan
peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi grafis [12]. Ilustrasi digunakan untuk menerangkan suatu informasi tertulis, Ilustrasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: utama dan pendamping. Ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar, sedangkan ilustrasi pendamping untuk memperjelas ide utama
[13]. Tahap operasional konkret memiliki ciri pokok, pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis
. Kegiatan ini memerlukan proses
transformasi informasi ke dalam dirinya sehingga tindakannya lebih efektif [14].
3. Metode Penelitian