PERANAN WEBSITE READYFORFIT (OCD) SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM PENURUNAN BERAT BADAN (Pada Komunitas OCD Indonesia di Facebook)

(1)

ROLE OF THE WEBSITE READYFORFIT (OCD) MEDIA INFORMATION AS WEIGHT REDUCTION PROGRAM

(In Indonesia OCD community on Facebook) By:

A’an Pratama Saputra

Website Readyforfit a website launched by Deddy Corbuzeir to help people who want to try to lose weight (diet). This website is the ultimate guide diets Deddy Corbuzeir named OCD (Obsessive Corbuzier's Diet). OCD dieters get information on how the implementation of OCD diet comes only from readyforfit website and also a book that was recently launched by Deddy Cocbuzier. There is no other source of information that provides information on diet OCD. Based on the above presentation, the authors wanted to raise the issue of the role of readyforfit website as an information medium for dieters OCD. The reason why the author chose the community as a research object because OCD OCD-style diet is widely used Deddy Corbuzeir existing members in OCD community to lose weight. This study aims to determine how the role Readyforfit website (OCD) as a medium of information on weight loss programs in Indonesia OCD community on Facebook. This research uses descriptive type. The process of qualitative data analysis conducted with data reduction, display (presentation of data), and verification (draw conclusions). Results of the study data showed that the role WEBSITE Readyforfit (OCD) as an information medium weight loss programs in Indonesia OCD community on Facebook is able to attract audiences to follow a diet method that has been introduced. As has been done by the research informants who stated that the role of Website Readyforfit (OCD) as an information medium weight loss programs in Indonesia OCD community on Facebook has been pretty good. This is demonstrated by the attention, interest, desire, decision and action taken informant in following a diet program via the Website Readyforfit OCD. Suggestions, results of this study are expected to be useful for the development of knowledge and Communication Studies in order to become a reference for further research, especially with regard to Mass Media Communication.


(2)

ABSTRAK

PERANAN WEBSITE READYFORFIT (OCD) SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM PENURUNAN BERAT BADAN

(Pada Komunitas OCD Indonesia di Facebook) Oleh

A’an Pratama Saputra

Website Readyforfit merupakan website yang diluncurkan oleh Deddy Corbuzeir untuk membantu khalayak yang ingin mencoba menurunkan berat badannya (diet). Website ini merupakan panduan utama diet ala Deddy Corbuzeir yang diberi nama

OCD (Obsessive Corbuzier’s Diet). Para pelaku diet OCD mendapatkan informasi tentang cara pelaksanaan diet OCD hanya berasal dari website readyforfit dan juga buku yang baru-baru ini diluncurkan oleh Deddy Cocbuzier. Tidak ada sumber informasi lain yang memberikan informasi mengenai diet OCD. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis ingin mengangkat persoalan peran website readyforfit

sebagai media informasi bagi para pelaku diet OCD. Alasan mengapa penulis memilih komunitas OCD sebagai objek penelitian karena diet OCD ala Deddy Corbuzeir ini banyak digunakan para anggota yang ada dikomunitas OCD untuk menurunkan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan website Readyforfit (OCD) sebagai media informasi terhadap program penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Proses analisis data kualitatif dilakukan dengan reduksi data,

display (penyajian data), dan verifikasi (menarik kesimpulan). Hasil penelitian diperoleh data bahwaperanan website Readyforfit (OCD) sebagai media informasi program penurunan berat badan padakomunitas OCD Indonesia di Facebook mampu menjaring khalayak untuk mengikuti metode diet yang sudah diperkenalkan. Seperti yang telah dilakukan oleh informan penelitian yang menyatakan bahwa peranan

Website Readyforfit (OCD) sebagai media informasi program penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perhatian, ketertarikan, keinginan, keputusan dan tindakan yang dilakukan informan dalam mengikuti program diet OCD melalui Website Readyforfit. Saran, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengetahuan dan pengembangan Ilmu Komunikasi agar dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan Komunikasi Media Massa. Kata Kunci: website Readyforfit (OCD), media informasi, berat badan


(3)

Facebook

Oleh

A’an Pratama Saputra

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

Peranan

Website Readyforfit

OCD Sebagai Media Informasi Dalam

Penurunan Berat Badan Pada Komunitas OCD Indonesia di

Facebook

Skripsi

Oleh

A’an Pratama Saputra

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

SURAT PERNYATAAN. ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

RIWAYAT HIDUP...v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

SANWACANA. ... viii

DAFTAR ISI... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... . 9

B. Tinjauan Tentang Internet Dan Website ... 13

1. Tinjauan Tentang Internet... 13

2. Tinjauan Tentang Website ... 16

3. Internet Sebagai Komunikasi Massa... 19

4. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa ... 21

4.1 Pengertian Komunikasi Massa ... 21

4.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa... 22

4.3 Komponen-Komponen Komunikasi Massa. ... 23

5. Tinjauan Tentang Karakteristik usia Informan . ... 27

6. Tinjauan Tentang OCD ... 28

7. Tinjauan Tentang Komnitas OCD Indonesia. ... 30

C. Landasan Teori ... 31


(6)

E. Bagan Kerangka Pikir ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian ... 38

B. Fokus Penelitian ... 39

C. Penentuan Informan ... 40

D. Pendekatan Informan ... 41

1.Pendekatan Institusional ... 41

2. Pendekatan Individual... 42

E. Sumber Data ... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ... 43

G. Teknik Analisis Data... 44

H. Teknik Pengolahan Data ... 45

I. Teknik Keabsahan Data... 46

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran umum Website Readyforfit OCD ... 48

B. Komunitas OCD Indonesia di Facebook ... 52

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 54

1. Identitas Informan ... 55

2. Hasil Penelitian ... 58

2.1 Website OCD ... 58

a. Usability ... 58

b. Sistem Navigasi ... 62

c. Graphic Design... 64

d. Content... 67

e. Kompabilitas ... 74

f. Loading Time ... 76

g. Functionality ... 78

3. Komunikan Pelaku OCD. ... 80

3.1 Segi Perhatian (Attention)... 81

3.2 Segi Minat (Interest) ... 83

3.3 Segi Hasrat (Desire) ... 85

3.4 Segi Keputusan (Decision) ... 87

3.5 Segi Kegiatan (Action) ... 89


(7)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 104 B. Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

(9)

(10)

(11)

Don t put till tommorow what you can do today

Allah tempat meminta segala sesuatu

(QS. Al-Ikhlas : 2)

Kegagalan Bukan Akhir Dari segala gala nya,jadi

jangan lah pernah takut untuk gagal ,karena

kegagalan adalah suatu kesuksesan yang tertunda


(12)

Alhamdulillahhirobbil’alamin....

Dengan segala syukur kepada ALLAH SWT

kupersembahkan karyaku ini kepada....

Papa dan Mama ku tercinta

yang telah mencurahkan segenap kasih sayang, kesabaran,

pengorbanan dan iringan doa yang tulus di setiap langkah ku

anak mu ini

Semua keluarga, sahabat, kerabat, dan orang orang yang

menyayangiku

"

Terima kasih atas dukungan dan kebaikan kalian”

Almamaterku Tercinta...

Terima kasih untuk semua nya, kalian anugerah terindah, terbaik

dan terhebat yang pernah

kumiliki....’’


(13)

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 17 Juni 1991. Penulis merupakan putra pertama dari buah cinta dari pasangan Kasmin Aras dengan Ida Yati Kusuma. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Kartika Jaya II-5 pada tahun 1997, SDN 2 Labuhan Ratu pada tahun 2003, SMP Kartika II-2 Bandar Lampung pada tahun 2006 dan SMA AL Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur Mandiri.

Semasa menjadi mahasiswa, penulis sempat aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan diantaranya, aktif dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung sebagai anggota tahun 2010-2012 dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi bidang Fotografi sebagai anggota periode 2010-2012.

Sebelum aktif dalam pengerjaan skripsi, penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Lampung TV pada Divisi Kameramen,Master Control Room

(MCR) dan wartawan yang berhubungan langsung dengan belajar menjadi seorang media yang multitalent dalam menguasai bidang-bidang kajian Ilmu Komunikasi.


(14)

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dan Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan umat Islam Nabi Muhammad Saw.

Skripsi dengan judul “Peranan Website Readyforfit OCD Sebagai Media Informasi Program Penurunan Berat Badan Pada Komunitas OCD Indonesia Di Facebook”adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Lampung. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang banyak berjasa dalam memberikan dorongan, motivasi, dan bantuan baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis, antara lain :

1. Allah SWT, yang selalu mengiringi perjalanan hidup ini dengan cinta, kasih sayang, nikmat, ridho, perlindungan dan pembelajaran. Terima kasih atas kehidupan yang indah dan penuh kejutan.

2. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, atas segala keikhlasannya dalam memberikan saran dan masukan kepada penulis.


(15)

perbaikan dalam penulisan skripsi penulis. Ibu yang memiliki paras cantik, baik hati, tegas dan bersahaja. Terima kasih banyak Bu, atas segala bentuk ilmu, kesabaran, perhatian dan waktu yang diberikan kepada penulis selama bimbingan.

5. Ibu Dr. Tina Kartika, S.Pd. M.SI. selaku dosen pembahas yang telah memberikan banyak masukan dan perbaikan yang membangun dalam penulisan skripsi penulis.

6. Ibu Nanda Utaridah , S. SOS. M.Si. selaku pembimbing akademik penulis. Terima kasih atas pembelajaran yang telah diberikan selama ini kepada penulis.

7. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos., Mcomn & MediaSt, selaku Sekretaris jurusan Ilmu Komunikasi. Terima kasih Bu, atas segala ilmu, saran, waktu dan perhatian selama penulis menempuh pendidikan.

8. Seluruh jajaran dosen Fisip Universitas Lampung terutama Jurusan Ilmu Komunikasi antara lain; Ibu Anna, Ibu Andi Windah, Ibu Bangun, Ibu Fri, Ibu Hestin, Ibu Ida, Ibu Nina, Pak Agung, Pak Andi Corry, Pak Cahyono, Pak Firman, Pak Ibrahim, Pak Riza, Pak Rudy Pak Toni Pak Sarwoko, dan semuanya yang telah memberikan ilmu bermanfaat selama penulis menimba ilmu di jurusan Ilmu Komunikasi. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya dan membalas jasa-jasa yang kalian berikan.


(16)

khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi, antara lain; Mas Yul, Mas Tur, Pak Pitoyo, Mas Agus, Mas Edi, Pak Johari dan Mas Maryanto yang telah membantu kelancaran seminar dan ujian skripsi penulis.

10. Ayah dan Ibu tercinta atas segala bentuk kasih sayang, pengorbanan, kesabaran, nasehat dan doa yang tak pernah putus dipanjatkan untuk anak-anaknya. Terima kasih karena kalian telah menjadi orang tua yang begitu sempurna. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesempatan kepada penulis untuk membalas segala pengorbanan dan jasa yang kalian berikan. 11. Seluruh keluarga besar Ayah dan Ibu yang tidak bisa disebutkan satu

persatu. Terima kasih atas segala bentuk kasih sayang, perhatian dan kebersamaan selama ini. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan menyertai kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

12. Seluruh teman-teman Komunikasi angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan nya selama kurang lebih 4 tahun ini.

13. Teman–teman komunikasi 20102012. Semangat dan segera menyusul. 14. Seluruh keluarga besar HMJ Ilmu Komunikasi Unila yang belum

tersebutkan namanya.

15. Teman-teman KKN Desa Beringin Jaya, Waykanan Ardo, Kamal, Kharisma, Felicia, Melisa. Intan, Itun, Kina, mita, niken. Terima kasih untuk kebersamaannya selama 40 hari yang memberikan warna dan makna selama menjalani hari-hari yang berat selama KKN.


(17)

tersebutkan sebelumnya. Serta kepada anda yang membaca skripsi ini, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi anda khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Penulis,


(18)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Begitu cepatnya kemajuan teknologi komunikasi berlangsung dari waktu ke waktu, telah memberi pengaruh terhadap cara-cara manusia berkomunikasi. Komunikasi telah memperpendek jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu. Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan, dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Objek studi dengan sendirinya bukan hanya tentang komunikasi antar manusia, melainkan mencakup media massa, surat kabar, dan iklan (Canggara, 2001:33).

Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat terlihat dari kehidupan seorang manusia yang mulai dari sejak lahir hingga akhir hayat nya pasti akan terus berkomunikasi. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa adanya komunikasi, maka akan sangat mungkin timbul kesalah pahaman dalam memberi atau pun menerima pesanan atau informasi.

Internet adalah salah satu media yang baru digeluti oleh para pencari informasi. Baru dimanfaatkan di Indonesia pada tahun 1996. Seseorang yang mempunyai pesawat komputer dapat menyambungkannya dengan jaringan komputer lainnya lewat satelit. Perbedaannya dengan media massa lainnya adalah bahwa internet


(19)

dapat dibuat oleh orang perorang, bukan hanya oleh suatu lembaga yang bergerak dalam penyiaran informasi. Informasi yang dibuat seseorang dapat diketahui oleh orang banyak sepanjang ia mempunyai jaringan. Oleh sebab itu maka internet dapat dikategorikan sebagai media massa, untuk mengakses internet maka user

akan masuk ke dalam halaman internet yang disebut dengan website. Website

digunakan untuk mencari informasi atau data yang dibutuhkan olehuser.

Website yang juga dikenal www atau web merupakan sebuah system informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat. Sekarang ini

website menggunakan metafora ‘halaman’ dan penggunaanya dapa tmembuka halaman per halaman hanya dengan mengklik mouse dengan menyorot kata atau letak sebuah halaman. Halaman yang berbeda tersebut bisa jadi ada di komputer yang berbeda di seluruh dunia. Perpindahan dalamwebsitedibuat lebih sederhana bagi penggunanya sejalan dengan perkembangan software untuk membaca Web

sepertiMozaikdanNetscape(Severin dan Tankard: 2009:7).

Untuk itu website dianggap sebagai media informasi yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi karena khalayak dapat memperoleh informasi yang terdapat pada website secara langsung.Selain itu website dapat diakses dan dipergunakan ditempat manapun dan kapanpun. Terlebih lagi dengan semakin bergantungnya manusia terhadap koneksi internet, membuat semakin populernya

websitesebagai media informasi bagi khalayak saat ini. Begitu cepatnya kemajuan teknologi yang ada pada saat ini begitu menguntungkan bagi para penikmat informasi di dunia maya untuk mencari informasi menggunakan akses jaringan.


(20)

Tersedianya begitu banyakwebsite yang ada menyajikan begitu banyak informasi yang di butuhkan khalayak.

Website Readyforfit merupakan website yang diluncurkan oleh Deddy Corbuzeir untuk membantu khalayak yang ingin mencoba menurunkan berat badannya (diet). Website ini merupakan panduan utama diet ala Deddy Corbuzeir yang diberi namaOCD (Obsessive Corbuzier’s Diet).

OCD pada awalnya merupakan singkatan dari Obsessive-Compulsive Disorder

yang merupakan nama suatu penyimpangan kejiwaan yang ditandai dengan adanya gejala seperti kepanikan, kecemasan, tindakan berulang, dan hal-hal lain untuk mengurangi kepanikan tersebut. Intinya, OCD adalah semacam masalah kejiwaan dimana penderitanya memiliki kebiasaan rutin atau obsesi tertentu akan sesuatu. Namun oleh Dedy Corbuzier OCD diubah menjadi Obsessive Corbuzier’s Diet, yaitu suatu metode diet yang dia ciptakan yang intinya menganjurkan puasa selama beberapa jam.

OCDatauObsessiveCorbuzier’s Dietmerupakan terobosan baru tentang cara diet atau mengurangi kelebihan berat badan yang akhir-akhir ini mendapat perhatian lebih dari khalayak. Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier merupakan orang yang mempopulerkan diet dengan cara baru tersebut. Deddy Corbuzier yang selama ini lebih dikenal sebagai seorang mentalist, di pertengahantahun 2013 menciptakan diet ala Deddy yang dinamakan "OCD" atau Obsessive Corbuzier Diet yang berbasis pada teknikIntermittent Fastingdigabungkan dengan latihanHIIT (High Intensity Interval Training). Meskipun sebenarnya ini bukan teknik baru, tetapi menjadi


(21)

sangat populer di Indonesia berkat keberhasilan nya mengubah penampilan tubuh nya menjadi berotot dengan kadar lemak yang rendah.

Pada Website Readyforfit tersebut, dipaparkan secara jelas tata cara diet OCD. Penyampaian informasi dilakukan oleh pemilik website Deddy Corbuzier dengan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti. Terdapat pula tata cara pelaksanaan dengan peragaan berupa gambar-gambar yang tentu saja mempermudah para pengunjung website untuk memahami informasi yang disampaikan.1Website ini merupakan panduan utama diet ala Deddy Corbuzier yang diberi nama OCD (Obsessive Corbuzier’s Diet)yang dapat diakses oleh khalayak secara gratis.

Sejak pertama kali diluncurkan pada pertengahan bulan Agustus tahun 2013,

websiteini telah diakses lebih dari dua juta copy dan telah di unduh sebagai media informasi bagi khalayak yang melaksanakan program diet.2 Banyak masyarakat yang tertarik ingin mencoba diet ini, selain caranya mudah, diet ini juga mudah di jalani, beda dengan penerapan metode-metode diet yang lainnya yang mana diet OCD ini menganjurkan kita dapat makan sebanyak apapun dengan jam-jam tertentu, sedangkan metode diet yang lain mengganjurkan agar kita makan sesering mungkin 6 x sehari dengan jumlah sedikit. Dalam website readyforfit

dijelaskan pula bagaimana cara-cara penerapan tentang diet OCD.

1

Corbuzier, Deddy. 2015.www.Readyforfit.com.20Mei 2015

2

Arifiani, Septina. 2013. Diunggahpada 20 Mei 2015http://www.solopos.com/2013/10/04/tips-hidup-sehat-ocd-banyak-dipuji-ini-caranya-453633


(22)

Gambar1.1 Halamanawalwebsite www.readyforfit.com

Dalamwebsite readyforfit dijelaskan pula mengenai sistem aturan jendela makan, dan dari situ banyak masyarakat yang mulai mencoba diet OCD ini dan banyak respon positif yang diberikan oleh masyarakat.Website readyforfit yang berisi tentang informasi OCD ini merupakan media informasi yang menyajikan tentang OCD selain buku yang baru-baru ini diluncurkan,3 dan masih banyak masyarakat yang masih bingung mengenai diet OCD yang tidak dapat di jawab oleh informasi yang di sajikan pada website, sehingga perlu diketahui bagaimana peranan dari

websiteini dalam penyampaian media informasi tentang OCD.

Gambar 1.2 Halaman Buku OCD Karya Dedy Corbuzier

3


(23)

Hasil prariset yang penulis lakukan pada Juni 2014,hanya terdapat satu komunitas OCD pada Facebook yang masih aktif dari beberapa komunitas yang ada yaitu Komunitas OCD Indonesia. Sejak didirikan awal tahun 2014 lalu Komunitas OCD Indonesia ini selalu bertambah-tambah anggota tiap bulannya, sampai tahun 2015 anggota Komunitas OCD Indonesia telah mencapai 10.265 anggota.4

Gambar 1.3 Halaman Grup Komunitas OCD Indonesia

Komunitas OCD Indonesia ini didirikan oleh akun Facebook bernamaErwan Fernandes yang merupakan pendiri sekaligus admin (account administration)dari grup Komunitas OCD Indonesia. Komunitas OCD Indonesia ini merupakan suatu wadah atau perkumpulan para pelaku OCD yang menjalankan pola diet OCD,

4

Diunggah pada 20 Mei 2015.http://m2.facebook.com/pages/Komunitas-OCD- Indonesia/1421739978049517?refsrc=httpwww.facebook.compagesKomunitas-OCD-Indonesia1421739978049517&_rdr


(24)

dimana didalam komunitas tersebut para anggotanya dapat saling sharing

informasi dan menanyakan segala hal yang berhubungan dengan OCD.

Secara teoritis, penelitian ini dilandaskan pada teori AIDDA ( Attention, Interest, Desire, Decision, Action ). Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukanaction, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy, 2003: 305).

Para pelaku dietOCDmendapatkan informasi tentang cara pelaksanaan diet OCD

hanya berasal dari website readyforfitdan juga buku yang baru-baru ini diluncurkanoleh Deddy Corbuzier. Tidak ada sumber informasi lain yang memberikan informasi mengenai diet OCD.Berdasarkan pemaparan diatas, penulis ingin mengangkat persoalan peran website readyforfit sebagai media informasi bagi para pelaku diet OCD. Alasan mengapa penulis memilih komunitas OCD sebagai objek penelitian karena diet OCD ala Deddy Corbuzeir ini banyak digunakan para anggota yang ada dikomunitas OCD untuk menurunkan berat badan.


(25)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, pada usul penelitian ini penulis merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu :

“Bagaimana peranan Website Readyforfit (OCD) sebagai media informasi dalam penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah peranan website Readyforfit (OCD) sebagai media informasi terhadap program penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penulisan ini yaitu :

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengetahuan dan pengembangan Ilmu Komunikasi agar dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan Komunikasi Media Massa

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran penulis dalam memberikan analisis dan informasi mengenai analisis website

sebagai media infomasi bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya yang sejenis.


(26)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Penelitian Sebelumnya

Iksan (1996) menyatakan bahwa tinjauan pustaka harus mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan permasalahan penelitian : teori, konsep-konsep, analisa, kesimpulan, kelemahan dan keunggulan pendekatan yang dilakukan orang lain. Peneliti harus belajar dari peneliti lain, untuk menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan yang sama seperti yang dibuat oleh peneliti sebelumnya (Masyhuri dan Zainuddin, 2009:17).

Berikut ini adalah tabel penelitian terdahulu yang menjadi acuan dan bahan referensi yang menunjang penulis karena penelitian-penelitian terdahulu ini bisa menjadi bahan referensi bagi penulis sebab penelitian terdahulu ini juga berkaitan dengan penelitian ini sebab sama-sama mengenai Website dan internet sehingga peneliti dapat menghindari duplikasi untuk melakukan penelitian terkait dengan peranan Website Readyforfit OCD sebagai media informasi terhadap penurunan berat badan.


(27)

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

1. Judul Peran Website Sebagai Media Promosi Pariwisata Pantai Tanjung Setia

Penulis Budi Wicaksana (2011/Skripsi/Universitas Lampung)

Metode Pendekatan Kualitatif

Teori Aidda

Hasil Hasil Penelitian ini memaparkan hasil yang diperoleh dari

wawancara dan observasi terhadap pengunjung dan pengelola pantai Tanjung Setia sebagai informan terkait dengan peranWebsitesebagai media promosi pariwisata pantai Tanjung Setia, Krui, Lampung

Barat. Untuk mengetahui peran Website sebagai media

promosi,berdasarkan teknik pemilihan informan secara purposive maka peneliti memilih informan secara tidak acak, informan di pilih berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tertentu.

Perbedaan penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu milik Budi Wicaksana Putra yang berjudul PeranWebsite Sebagai Media Promosi Pariwisata Pantai Tanjung Setia yakni pada penelitian milik Budi Wicaksana Putra lebih meneliti Website sebagai media promosi tempat wisata, sedangkan penelitian ini lebih menganalisis peran Website sebagai media informasi. Selain itu, dalam penelitian milik Budi Wicaksana Putra, terdapat media promosi lainnya seperti twitter dan facebook, sedangkan dalam penelitian ini hanya Websitelah satu–satu nya media informasi yang menyajikan informasi yang berkaitan dengan subjek penelitian sehingga terlihat jelas perbedaan dari penelitian ini dan penelitian


(28)

terdahulu. Kontribusi penelitian terdahulu bagi penelitian ini yaitu sebagai pedoman dan membantu memahami bagaimana peranan suatu Website sebagai suatu media informasi serta menjadi referensi penelitian.

2. Judul Peranan Forum Internet Harry Potter Indonesia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Anggota Forum

Penulis Dinda Ayu (2011/Skripsi/Universitas Lampung)

Metode Pendekatan Kuantitatif

Teori Aidda

Hasil Hasil Penelitian ini memaparkan terdapat pengaruh antara peranan Forum Internet Harry Potter Indonesia dengan pemenuhan kebutuhan informasi bagi anggota forum sebesar 31,5%. Adapun sisa nya sebesar 68.5% dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya yang berasal dari luar model regresi yang dipakai dalam penelitian ini.

Perbedaan Penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu milik Dinda Ayu yang berjudul Peranan Forum Internet Harry Potter Indonesia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Anggota Forum yakni pada penelitian Dinda Ayu lebih meneliti tentang Forum Internet sebagai kebutuhan Informasi, sedangkan penelitian ini lebih menganalisisWebsitesebagai media informasi. Kontribusi penelitian terdahulu bagi penelitian ini yaitu membantu memahami bagaimana peranan suatu forum dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi anggota forum serta menjadi referensi bagi penelitian ini.


(29)

3. Judul Pengaruh Tipe Kepribadian Pengguna Internet Terhadap Tingkat Kecenderungan Internet Addiction Disorder (Gangguan Adiksi Internet)

Penulis Kristiawan (2010/Skripsi/Universitas Lampung)

Teori Perpanjangan Alat Indera (Sense Extended Theory

Metode Pendekatan Kualitatif

Hasil Hasil Penelitian ini memaparkan seberapa tinggikah tingkat

kecenderungan Internet Adiction Disorder dikalangan siswa SMA Negeri pengguna internet di Bandar Lampung dan untuk mengetahui apakah tipe kepribadian siswa SMA negeri pengguna internet di Bandar Lampung mempengaruhi tingkat kecenderungan internet Adiction disorder siswa pengguna internet tersebut.

Penelitian Tentang Pengaruh Tipe Kepribadian Pengguna Internet Terhadap Tingkat Kecenderungan Internet Addiction Disorder (Gangguan Adiksi Internet) yang pernah dilakukan oleh Kristiawan memiliki perbedaan dalam isi penelitiannya dengan penelitian ini yakni Penelitian ini berisikan tentang masalah Penggunaan Website Sebagai Media Informasi sedangkan Penelitian Kristiawan mengenai Tingkat Kecenderungan pada Internet. Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah kedua penelitian terkait masalah penggunaan internet. Kontribusi penelitian terdahulu bagi penelitian ini yaitu sebagai pedoman dan membantu memahami bagaimana peranan suatu Website


(30)

B. Tinjauan Tentang Internet danWebsite

1. Tinjauan Tentang Internet

Internet pada dasar nya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar-individu atau komputer.

Internet sebagai sebuah jaringan pada Departemen Pertahanan dan Komunikasi Ilmiah sudah ada kira-kira selama 20 tahun. Apa yang membuat jaringan itu tiba-tiba menarik bagi para pengguna awam adalah penemuan Mosaic pada tahun 1993, sebuah browser untuk World Wide Web yang telah membuat sumber-sumber Internet yang lebih banyak dengan hanya menunjuk dengan sebuah tanda panah dan mengklik sebuah tetikus (mouse), dan hal itu mempermudah untuk melihat grafik online. Bahkan, Netscape dengan penyediaan akses yang lebih mudah dan lebih cepat, segera menggantikan Mosaic sebagai web browser yang paling terkenal (Severin dan Tankard, 2009:5).

Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan, jaringan ini tersedia secara terus-menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasukemail, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar-individu atau komputer. Jadi dengan demikian, internet merupakan suatu teknologi komunikasi yang menyediakan berbagai informasi, baik bersifat berita, ilmu pengetahuan sampai hiburan dari seluruh dunia melalui jaringan komputer.


(31)

Perbedaan internet dibanding media komunikasi klasik dapat dilihat dari sisi, karakteristik internet dibanding dengan media klasik dalam system dan operasional sebagai alat maupun media komunikasi. Perbedaan-perbedaan tersebut diuraikan dibawah ini :

a. Perbedaan utama dan makro tersebut yaitu internet adalah media berbasis komputer

b. Internet sebagai media komunikasi memiliki penawaran interaktif yang dinamis terhadap penggunanya

c. Media internet mampu menjadi pusat informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas

d. Luas jangkauan dari media internet tentu saja melintas antar benua, antar negara, serta antar budaya

e. Fungsi internet sebagai media, selain sama dengan fungsi media lain, media internet memiliki penawaran untuk pengembangan bidang jasa maupun bisnis sebagai bagian gaya hidup

Pendekatan yang dilakukan oleh John December (dalam Sosiawan, 2004:17)

3

dalam penelaahan unit-unit analisis penelitian media internet, dengan menelusuri istilah-istilah dasar dari komunikasi bermedia internet (Computer Mediated Communications) yang terurai sebagai berikut :

a. Internetbased; komunikasi dasar dalam media internet adalah tahapan data yang dikonfirmasikan/disesuaikan dengan setting data communications protocols. Artinya secara mekanistis jaringan komputer membutuhkan

3

Sosiawan, Edwi Arief SIP, Msi, Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi Interpersonal dan Massa, FISIP UPNVY


(32)

protocols untuk dapat tersambung pada jaringan guna pengiriman dan penerimaan pesan.

b. Computer; istilah komputer dalam konteks internet CMC didefinisikan sebagai penyedia platform (bentuk dasar) dalam pengoperasian system dan aplikasisoftwareuntuk membantu jaringan data dan pemakaian pengguna. c. Mediated; media perantara komunikasi dalam internet, meliputi pengambilan

pesan (message) kedalam media atau encoding pesan kedalam elektromagnetik, atau bentuk optikal untuk penyimpanan dan pengiriman pesan. Pesan dalam internet dikode, disimpan, dikirimkan menyesuaikan aturan penerapan client-server dan TCP//IP (Transfer Control Protocol)/ (internet protocols).

d. Communications; adalah komunikasi antar manusia/insani melalui jaringan komputer internet, sehingga bermacam komunikasi internet juga memerlukan batasan-batasan yang digunakan dalam komunikasi manusia/insani itu sendiri. e. Integrasi; penawaran-penawaran dalam media internet mampu mengakses

berbagai aplikasi komunikasi seperti penggunaan program window yang terintegrasi untuk digunakan sebagai sarana e-mail, web-client dan sebagainya. Pengguna internet dapat membuat akses yang memungkinkannya berkomunikasi dengan partner atau mencari informasi yang luas tak terbatas. Pengguna internet juga kan berhadapan dengan berbagai konteks kultur dalam komunikasinya.


(33)

2. Tinjauan TentangWebsite

Websitemerupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat. Sekarang ini, Websitemenggunakan metafora halaman dan penggunanya dapat membuka halaman per halaman hanya dengan mengklik

mouse dengan menyorot kata atau letak sebuah halaman. Halaman yang berbeda tersebut bisa jadi ada di komputer yang berbeda di seluruh dunia. Perpindahan dalam Websitedibuat lebih sederhana bagi penggunanya sejalan dengan perkembangan software untuk membaca Website seperti Mozaik dan Netscape

(Severin dan Tankard, 2009:7).

MengaksesWebsitedibutuhkan koneksi internet dan komputer. Ini sangat berbeda dengan media promosi utama lain: kartu nama, poster, stiker, banner, brosur, media cetak (koran, majalah, tabloid, dll) dan media elektronik (radio dan tv). Dari hal itu maka isi atau informasi yang ada pada sebuah Website tentu harus lebih lengkap dari media promosi lainnya.

Sebagai media informasiWebsitemempunyai kelebihan sebagai berikut:

a. Informasi detail dan tuntas dari sebuah produk dan jasa.Bandingkan dengan iklan (yang mempunyai space terbatas) bahkan di sebuah kartu nama. Dengan melihat di kartu nama tertera alamat Website, calon pelanggan akan mengakses situs kita sebelum menghubungi kita, untuk dapat mengenali lebih jauh tentang kita. Contoh lain mungkin seperti barang elektronik, dalam iklan akan singkat sekali, tapi diWebsitekita bisa menuliskan sampai detail.

b. Tampilan yang baik akan memberi image yang baik ke calon pelanggan.Pada saat mengunjungi sebuah Website, calon pelanggan akan menangkap image


(34)

tentang kita. Situs yang baik dengan isi yang menarik pasti akan menarik calon pelanggan untuk menghubungi langsung. Perancopy writerdisini sangat diperlukan untuk situs yang serius. Walaupun media promsi lain juga memberikan image, Website mempunyai kelebihan dalam bentuk informasi yang bisa lebih banyak.

c. Isi yang selalu terkini.Pengunjung Website akan selalu berhadapan dengan informasi terkini dari produk/jasa yang ditampilkan di sebuahWebsite, selama informasi dalam Website tersebut selalu diperbarui. Hal ini berbeda dengan media promosi lainnya yang harus merancang dan mencetak ulang medianya. d. Sebagai salah satu identitas. Saat ini, alamat Website menjadi salah satu

identitas. Setiap pengiriman email mengunakan ekstensi domain dari Website. Agak sulit dibayangkan saat ini, jika perusahaan besar tidak memiliki alamat

Website. Paling tidak untuk emailnya saja.

e. Pengguna internet yang semakin hari semakin banyak.Pada saat ini internet sangat dibutuhkan oleh orang banyak. Semua orang bisa mendapatkan informasi tentang apa saja di internet. Semakin hari pengguna internet semakin banyak karena saat ini internet benar-benar sangat dibutuhkan oleh orang banyak.

Menurut Zainal (2010:32) terdapat 7 kriteria yang menentukan Websitetermasuk

Websiteyang baik atau tidak, yaitu:

a. Usability

Usabilityadalah Dapatkah seorangusermenemukan cara untuk menggunakan


(35)

karakteristik : mudah untuk dipelajari,efisien untuk digunakan, mudah untuk diingat, tingkat frekuensi kesalahan dan tingkat kepuasan pemakai.

Karakteristik tersebut akan sangat sulit diterapkan 100%, apalagi kalau sudah menyangkut kepentingan klien atau pengunjung Website, tetapi paling tidak bisa menjadi acuan yang membantu untuk merancang layout suatu Website, agar Website tersebut dapat mudah dipelajari penggunaannya oleh pengunjung, mudah diingat dan digunakan navigasinya oleh pengunjung, dapat digunakan secara efisien, memperkecil tingkat kesalahan pemakaian oleh pengunjung dalam mengoperasionalkan Website, memuaskan pengunjung hingga akhirnya tertarik untuk kembali lagi.

b. Sistem navigasi

Sistem navigasi di dalam Website yang mudah dipahami oleh pengunjung secara keseluruhan.

c. Graphic Design

Pemilihan grafis,layout, warna, bentuk maupuntypografi yang menarik visual pengunjung untuk menjelajahiWebsite.

d. Content

Isi/konten yang bermanfaat ('Content is king , but without good design , Content is a naked king'), kecuali Website tersebut adalah Website


(36)

e. Kompatibilitas

Seberapa luas sebuah webite didukung kompabilitas peralatan yang ada, misalnya browser dengan berbagaiplug-innya ( IE, Mozilla, Opera, Netscape, Lynx, Avant, Maxthon dan masih banyak lagi dengan berbagai versi dan plug-innya)

f. Loading time

Waktu panggil (loading time), walaupun ada banyak faktor yang akan mempengaruhi waktu panggil (loading time) Website yang akan kita buka, diantaranya: besar bandwith/koneksi pengakses, kondisi webserver pada saat diakses, aplikasi yang digunakan dalam membangunWebsite, dsb.

g. Functionality

Ini akan melibatkan programmer dengan script-scriptnya untuk menciptakan sebuah Website yang dinamis, interaktif dan 'hidup' yang bisa mengajak pengunjung berkomunikasi secara langsung. Seberapa baik sebuah Website

bekerja dari aspek teknologinya.Satu hal lagi aspek yang tidak boleh dilupakan adalah accesibility, yaitu memaksimalkan penggunaan sebuah

content ketika satu/lebih indera kita dimatikan/dikurangi (khususnya mata), hal ini dikarenakan bahwa mungkin saja pengunjung Website adalah orang yang memiliki kekurangan secara fisik.

3. Internet Sebagai Komunikasi Massa

Internet adalah sejenis media massa yang agak baru. Baru dimanfaatkan di Indonesia pada tahun 1996. Seseorang yang mempunyai pesawat computerdapat


(37)

menyambungkannya dengan jaringan komputer lainnya lewat satelit. Perbedaannya dengan media massa lain adalah bahwa internet dapat dibuat oleh orang perorang, bukan hanya oleh suatu lembaga yang bergerak dalam penyiaran informasi. Informasi yang dibuat seseorang dapat diketahui oleh orang banyak sepanjang ia mempunyai jaringan. Karena dapat diakses oleh publik inilah, maka Internet dapat dikategorikan sebagai Media Massa.4

Abad komunikasi massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan munculnya internet sebagai bagian dari media massa. Internet telah mampu mengatasi ruang dan waktu proses penyebaran informasi di dunia ini. Apalagi internet kemudian diintegrasikan dengan media massa lain seperti televisi, radio, dan media cetak, bahkan media massa selain internet itu pada akhirnya membutuhkan internet sebagai alat penyebaran informasi pula. Hal itu dapat terjadi karena kemampuan manusia yang terus melakukan pengembangan, eksplorasi, dan penelitian demi kemajuan di bidang teknologi komunikasi massa.

Munculnya internet sebagai bentuk komunikasi massa yang paling baru pun membawa pengaruh yang tidak sedikit kepada masyarakat. Internet telah mengambil peran revolusi komunikasi yang kian kompleks. Orang tidak perlu bersusah payah mengirim surat dengan memakai jasa pos, tetapi surat elektronik (e-mail) dengan perantaraan internet akan cepat sampai di alamat tujuan. Seseorang juga bisa berkomunikasi melalui chatting dengan teman atau keluarganya yang jauh diluar pulau atau benua. Inilah abad komunikasi massa. Semua dipercepat, dipermudah, disederhanakan, tetapi dampak negatif yang

4

Putra, Budi Wicaksana. 2011.Skripsi tentang Peran Website Sebagai Media Promosi Pariwisata Pantai Tanjung Setia. Bandar Lampung: Universitas lampung. Hal 16. Mc. Quail, Dems. 1996.


(38)

ditimbulkan juga akan lebih nyata dan besar. Munculnya era komunikasi massa merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Komunikasi masa merupakan keniscayaan sejarah perkembangan manusia dalam melakukan komunikasi. Semakin cerdas manusia, semakin kompleks dan rumit komunikasi yang dilakukan (Nurudin, 2007:61)

Internet dengan berbagai aplikasinya, seperti Web, VoIP, e-mail pada dasarnya merupakan media yang digunakan untuk mengeffisienkan proses komunikasi. Untuk dapat memaksimalkan penggunaan Web, ada baiknya kita telaah lebih dalam tentang kebutuhan komunikasi dari manusia. Pada dasarnya manusia lebih tertarik untuk berdiskusi atau komunikasi dua arah, dan mencari informasi yang spesifik untuk keperluan diri-nya saat itu. Manusia pada dasarnya tidak terlalu tertarik untuk mencari informasi diluar dari apa yang dia sukai / butuhkan.

Menyesuaikan informasi dengan kebutuhan spesifik seseorang akan menjadi sulit apalagi dengan kebutuhan komunikasi interaktif dua arah. Hal ini akan menjadi mudah jika di lakukan dengan menggunakan e-mail dan komunikasi hanya dilakukan antar manusia saja. Akan tetapi tingkat kesulitan akan menjadi tinggi pada saat kita menggunakan Web sebagai perantara sumber informasi dengan pembaca-nya.

4. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa

4.1 Pengertian Komunikasi Massa

Menurut Deutchmann dalam Rakhmat (2000:18), yang dimaksud dengan komunikasi massa atau komunikasi publikasi adalah pernyataan yang


(39)

disebarluaskan atau untuk diketahui oleh umum melalui media massa. Sedangkan menurut Gebner dalam Rakhmat (2000:189), komuniksi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang secara berkelanjutan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry.

Sementara itu menurut Susanto (1977:3), komunikasi massa adalah proses pengoperan dari lambang-lmbang yang mengandung arti dengan menggunakan saluran-saluran yang dikenal sebagai pers, televisi dan radio. Komunikasi massa dibedakan dengan komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Dengan kata lain komunikassi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik suatu pengertian bahwa komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

4.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Sama dengan definisi komunikasi massa, ciri-ciri komunikasi massa juga mempunyai latar belakang yang berbeda satu sama lain. Ciri-ciri komunikasi merupakan pelengkap dari adanya definisi komunikasi massa. Dan berikut ini adalah beberapa dari ciri-ciri komunikasi massa :

a. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan dan penyajian informasi.


(40)

b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antar pengirim dan penerima.

c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan, waktu dan jarak karena ia memiliki kecepatan.

d. Memakai peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, majalah film, buku, dan sebagainya.

e. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.(Cangara, 2002:134-135).

4.3 Komponen-Komponen Komunikasi Massa

Komunikasi massa melibatkan beberapa unsur yang bekerja secar sistematis dalam waktu hampir bersamaan. Terdapat empat unsur pokok komunikasi massa, yaiut komunikator, pesan, media dan komunikan. Keempat unsur pokok tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Komunikator

Menurut Susanto (1977:2), komunikator diartikan sebagai individu atau kelompok yang mengambil prakarsa ataupun yang sedang mengadakan komunikasi dengan individu atau kelompok (sasaran) yang lain. Sebagai penyaring, komunikator menentukan pesan yang dapat atau perlu disampaikan dengan memperhatikan kebijakan redaksi. Sedangkan sebagai perumus pesan, komunikator menentukan penggunaan kata, istilah, gaya, bahasa dan gambar diatur sedemikian rupa sehingga dapat dicerna dengan baik dan mudah dimengerti oleh komunikan sasarannya.


(41)

Hal yang penting bagi komunikator adalah bagaimana komunikator bisa memperoleh arus balik yang positif. Sebab bisa saja arus balik tidak sesuai dengan harapan komunikator, mengingat cukup banyak jenis-jenis arus balik. Oleh karena itu komunikator harus mengondisikan terciptanya komunikasi dua arah (two way traffic communication), agar tercipta suasana komunikasi yang dinamis dan munculnya rasa memiliki (sense of belonging) pada diri komunikan.

Newcomb dalam Effendy (2000:58) memberikan empat syarat cara bagi komunikator menilai komunikan, yaitu:

1) Menilai informasi yang ada pada komunikan mengenai referensi (pokok masalah yang menarik perhatiannya).

2) Menilai referensi pesan, apakah dianggap baik atau buruk, berguna atau berbahaya.

3) Menilai kesanggupan komunikan sehubungan dengan referensi pesan tersebut.

4) Menimbang bagaimana perasaan komunikan terhadap komunikator sendiri.

Untuk mencapai persyaratan tersebut, komunikator dituntut untuk menunjukkan keberanian dan ketelitiannya melalui penyajian pesan yang lengkap, akurat, actual dan yang merupakan isu ,maupun obsesi masyarakat. Kemampuan tersebut akan mempengaruhi efektivitas komunikator.


(42)

b. Pesan

Pesan adalah informasi yng ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan ini sedemikian rupa dirancang oleh komunikator, baik dari segi isi sampai dengan penggunaan kata-kata sehingga dapat dengan mudah dimengerti dan dicerna oleh komunikan. Karena menarik atau tidaknya pesan yang disampaikan sangat berpengaruh terhadap rasa ingin tahu khalayak sebagai komunikan. Ketertarikan komunikan terhadap materi pesan yang disampaikan komunikator tentunya tergantung dengan kebutuhan dan keaktualan informasi yang disampaikan.

c. Media

Media adalah sarana yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan dalam proses komunikasi. Dengan makin berkembangnya teknologi, maka makin berkembang pula media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam proses komunikasi. Media yang digunakan dalam proses komunikasi antara lain: surat kabar, majalah, radio, televisi dan lain sebagainya.

d. Komunikan

Komunikan merupakan sasaran terpenting dalam mencapai tujuan komunikasi. Dalam konsep klasik, komunikan merupakan obyek pengaruh yang dianggap dan digambarkan sekedar sebagai sasaran komunikasi, yang pada akhirnya fakta dan sifat pengaruh itu diabaikan begitu saja. Dalam perkembangannya sampai pada para ahli menghadapi kenyataan bahwa tidak setiap orang mampu memperhatikan setiap komunikasi, bahwa terdapat


(43)

perbedaan dalam penerimaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya.

Fungsi komunikan dalam proses komunikasi:

a. Komunikan sebagai gambaran rasa senang atau tidak senang terhadap pesan yangdisampaikan komunikator.Rasa senang dan tidak senang komunikan dalam proses komunikasi bisa saja terjadi. Adanya perasaan ini nampak pada sikap setuju dan tidak setuju komunikan terhadap apa yang disampaikan komunikator.

b. Komunikan sebagai pengelola informasi.Orang yang terdidik dan mempunyai intelegensia dan kecenderungan lebih mempunyai lebih banyak informasi yang disampaikan melalui proses komunikasi, dengan sendirinya ia tidak mudah dipengaruhi. Sebab orang terdidik lebih mempunyai argumen yang lengkap dalam mengolah informasi.

c. Komunikan sebagai pemecah masalah.Sejumlah tulisan para ahli patut dipertimbangkan yang menganggap komunikan sebagai pemecah masalah. Pendekatan sistematis terhadap komunikan sebagai pemecah masalah. Pendekatan sistematis terhadap komunikan sebagai pemecah masalah masih belum mencapai tujuan dan masih merupakan pendekatan yang sifatnya mencari bentuk. Hal ini menyajikan keseimbangan adanya usaha untuk mengatasi gambaran searah dari pemrakarsa proses komunikasi, sebuah gambaran yang menampilkan prakarsa yang sepenuhnya tergantung pada komunikator.


(44)

d. Komunikan sebagai penyenang orang lain. Sikap yang juga melekat pada diri komunikan adalah usaha untuk mencari simpati dari orang lain dengan menyetujui apa yang disampaikan oleh komunikator. Selain itu adanya kepercayaan diri yang rendah lebih mudah kena bujuk daripada orang yang mempunyai kepercayaan diri tinggi.

e. Komunikan sebagai anggota kelompok adanya anggapan terhadap komunikasi, terutama dalam proses komunikasi massa adalah sebagai atom sosial, yaitu sebagai pribadi yang terpisah dengan kelompoknya, mereka memberikan reaksi terhadap komunikasi sebagai pribadi yang seolah-olah tidak memiliki ikatan sosial dengan masyarakat.

f. Komunikan sebagai sistem, apabila seseorang berkomunikasi sebagai anggota kelompok dan mereka bereaksi sebagai anggota kelompok, maka pengaruh komunikasi tersebut harus dilihat sebagai suatu mata rantai peristiwa atau sebagai suatu input dalam suatu sistem yang kompleks. Seperti yang ditunjukkan dalam model komunikasi dua tahap, bahwa salah satu fungsi dari media massa adalah mengaktifkan para pembaca, pendengar dan pirsawannya untuk menjadi komunikan sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

5. Tinjauan Tentang Karakteristik Usia

Dikatakan oleh Hurlock (1990:246) bahwa seseorang dikatakan dewasa bila telah memiliki kekuatan tubuh secara maksimal, siap berproduksi, dan telah dapat diharapkan memiliki kesiapan kognitif, efektif, dan psikomotor, serta dapat diharapkan memainkan peranannya bersama dengan individu-individu lain dalam


(45)

masyarakat. Dalam hal ini Hurlock (1990: 246), membagi masa dewasa menjadi tiga periode, yaitu:

a. Masa Dewasa Awal(18-40 tahun). Pada masa ini perubahan-perubahan yang nampak antara lain perubahan dalam hal penampilan, fungsi-fungsi tubuh, minat, sikap, serta tingkah laku sosial

b. Masa Dewasa Madya (40-60 tahun). Pada masa ini kemampuan fisik dan

psikologis seseorang terlihat mulai menurun. Usia dewasa madya merupakan usia transisi dari Adulthood ke masa tua. Transisi itu terjadi baik pada fungsi fisik maupun psikisnya.

c. Masa Dewasa Akhir (60-Meninggal). Pada masa dewasa lanjut, kemampuan fisik maupun psikologis mengalami penurunan yang sangat cepat, sehingga seringkali individu tergantung pada orang lain. Timbul rasa tidak aman karena faktor ekonomi yang menimbulkan perubahan pada pola hidupnya.

Pada penelitian ini penulis mengambil Informan yang masuk dalam kategori masa dewasa awal yaitu berusia 20-40 tahun ke atas adalah member komunitas OCD indonesia di facebook yang menjalankan OCD dan mengakses Website ReadyforfitOCD.

6. Tinjauan Tentang OCD (Obbsesive Corbuzier Diet)

Padae-book OCD Deddy Corbuzier dikatakan bahwa kata lain dari OCD itu adalah puasa. metode diet dengan puasa memang bukan hal baru sebelumnya juga telah ada program diet dengan basic puasa. Tetapi puasa di OCD masih boleh mengkonsumsi air kapan pun atau pun makanan asal kan nilai kalori nya tidak


(46)

lebih dari 0,5 kalori. Atau bisa dikatakan OCD adalah program puasa karbohidrat.5

Jika puasa identik dengan tidak makan dan minum, berbeda dengan puasa OCD. bagi pelaku diet jenis satu ini, para pelaku diet memang tidak di sarankan untuk makan untuk di jam yang mengharuskan pelaku nya berpuasa, bukan berarti tidak boleh minum, minum boleh saja asal kan tidak berkalori. Di dalam puasa OCD juga dikenal istilah jendela makan, jendela makan disini maksud nya adalah puasa yang dilakukan dengan cara membatasi waktu makan pada jam-jam tertentu, tapi kita masih bisa makan apa pun yang kita mau, sebagai contoh apabila kita mengambil jendela makan 8 jam dengan start makan di mulai dari jam 12 siang itu berarti kita bebas makan apa pun sampai jam 8 malam, waktu jendela makan pun bebas sesuai kebutuhan kita tidak harus start mulai dari jam 12 siang.

Gambar 2.1

OCD Offical Quick Guide

5


(47)

7. Tinjauan Tentang Komunitas OCD Indonesia di Facebook

Facebook adalah layanan jaringan sosial dan situs Web, agar semua orang bisa membuat profil pribadi yang bertujuan mencari teman, keluarga yang tidak pernah kita jumpai atau bertemu. Facebook juga menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profil nya. Pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya.

Komunitas OCD Indonesia adalah suatu organisasi perkumpulan para pencinta OCD (Obsessive Corbuzier Diet) dari seluruh penjuru indonesia yang tergabung di dalam sebuah grup facebook yaitu Komunitas OCD Indonesia. Komunitas OCD Indonesia dibentuk tanggal 14 Januari 2014 oleh Erwan Fernandes. Komunitas OCD Indonesia ini didirikan agar masyarakat dapat sharing sesama anggota grup mengenai pola diet OCD.

Awal mula dibentuknya Komunitas OCD Indonesia ini Erwan Fernandes hanya sekedar iseng saja membuat grup Komunitas OCD Indonesia ini, tetapi ternyata banyak juga respon positif dari masyarakat mengenai grup komunitas OCD ini. Banyak masyarakat khusu nya para pencinta OCD ini senang dengan dibentuk nya grup Komunitas OCD Indonesia ini karena kita para pelaku OCD bisa langsung

sharing sesama anggota mengenai OCD. Di dalam grup Komunitas OCD Indonesia ada semacam perjanjian untuk anggota nya yang telah berhail menurunkan berat badan secara ideal diminta agar menggunggah foto hasil nya tersebut ke dalam grup agar anggota yang lain juga dapat termotivasi untuk


(48)

menurunkan berat badannya nya secara ideal.Saat ini grup Komunitas OCD Indonesia ini sudah mempunyai 10.265 anggota yang selalu bertambah tiap bulannya dan 3 orang admin yang bertugas mengelola grup Komunitas OCD Indonesia.

C. Landasan Teori

Dalam Penelitian ini teori yang digunakan adalah teori AIDDA. Menurut Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, AIDDA adalah akronim dari kata-kataAttention(Perhatian),Interest(minat),Decision(Keputusan),Action

(Tindakan/Kegiatan). Adapun Keterangan dari model-model ini adalah:

1. Perhatian (Attention): Keinginan seseorang untuk mencari dan melihat sesuatu.Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention). Dalam hubungan ini komunikator harus menimbulkan daya tarik. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Pada penelitian ini perhatian yang dimaksud adalah perhatian dari para pelaku OCD untuk mengakses situswww.readyforfit.com

2. Ketertarikan (Interest): Perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang suatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan, maka disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Dalam penelitian ini setalah tahap awal dimulai dengan perhatian mengakses informasi melalui mediaWebsite maka tumbuh minat untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai OCD.


(49)

3. Keinginan (Desire): Kemauan yang timbul dari hati tentang sesuatu yang menarik perhatian.Setelah minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hasrat untuk mengetahui lebih jauh mengenai sebuah tempat wisata ini terjadi apabila komunikan menaruh perhatian yang lebih tentangWebsitewww.readyforfit.com. Dalam hal ini hasrat dari komunikan berupa hasrat untuk melakukan pola diet seperti yang diinformasikan pada situswww.readyforfit.com

4. Keputusan (Decision): Kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision). Keputusan yang diambil oleh komunikan setelah melihat ataupun mendapatkan informasi yang ada di dalam Website akan menimbulkan pengaruh yang berarti terhadap pendekatan teori AIDDA ini.

5. Tindakan (Action): Suatu kegiatan untuk merealisasiakan keyakinan dan ketertarikan terhadap sesuatu.Action disini berarti kegiatan yang dilakukan oleh komunikan. Kegiatan yang dimaksud yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagimana diharapkan komunikator, Kegiatan dalam penelitian ini yaitu kegiatan dari komunikan yang telah menjalankan pola diet ala OCD.

Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukanaction, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan


(50)

upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy, 2003: 305).

Pada komunikasi pemasaran perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi pemasaran yang akan dilakukan. Setelah menentukan khalayak sasaran dengan persepsinya, pemasar harus memutuskan respon yang terjadi. Respon khalayak tersebut dapat berupa cognitive (tahap kesadaran), affective

(tahap pengaruh),behavioral/conative(tahap tindakan pembelian).

Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Menurut model ini, alat promosi harus menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan. Dalam membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah memahami proses terjadinya respon dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai usaha promosi yang dapat mempengaruhi respon konsumen tersebut (Belch 1995:163 dalam Nurbenny 2005:38).


(51)

D. Kerangka Pikir

Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, maka media dalam proses komunikasi massa pun terus berkembang. Khalayak dapat secara serentak menyaksikan suatu informasi yang sama walaupun berada ditempat berjauhan.

Komunikasi massa sebagai salah satu jenis komunikasi yang berguna dalam penyampaian informasi tentunya memiliki banyak peranan, salah satunya untuk menjadi media informasi bagi khalayak tertentu. Website yang merupakan salah satu contoh dari komunikasi massa adalah media yang paling efektif untuk menyampaikan suatu informasi. Bila dibandingkan dengan media promosi lainnya, maka Websitelebih efektif karena Websitemempunyai keuntungan yang tidak dimiliki oleh media informasi lainnya. Website yang merupakan salah satu contoh dari media massa yang berguna untuk media penyampaian informasi tentang suatu gaya hidup. Fenomena ini dapat terjadi karena tidak adanya sumber yang lain berkaitan dengan suatu gaya hidup.

Hal ini yang mendorong peneliti untuk menjadikan fenomena ini menjadi bahan penelitiannya. Peneliti ingin mengangkat persoalan tentang peran Website sebagai media informasi OCD bagi para pelaku OCD itu sendiri. Alasan mengapa peneliti memilih fenomena ini, karena situs yang diterbitkan oleh Deddy Corbuzier ini adalah satu-satunya media informasi yang dapat diakses oleh para pelaku OCD. Peneliti menggunakan para pelaku OCD sebagai narasumber dalam penelitian ini.


(52)

Secara teoritis, penelitian ini dilandaskan pada teori AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action).6(Effendi, 2005:303-305)

1. Attention

Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention). Dalam hubungan ini komunikator harus menimbulkan daya tarik. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Pada penelitian ini perhatian yang dimaksud adalah perhatian dari para pelaku OCD untuk mengakses situswww.readyforfit.com

2. Interest

Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan, maka disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Dalam penelitian ini setalah tahap awal dimulai dengan perhatian mengakses informasi melalui media Website maka tumbuh minat untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai OCD.

3. Desire

Setelah minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hasrat untuk mengetahui lebih jauh mengenai sebuah tempat wisata ini terjadi apabila komunikan menaruh perhatian yang lebih tentang

Websitewww.readyforfit.com. Dalam hal ini hasrat dari komunikan berupa hasrat untuk melakukan pola diet seperti yang diinformasikan pada situs

www.readyforfit.com 6

Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Hal 303-305


(53)

4. Decision

Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision). Keputusan yang diambil oleh komunikan setelah melihat ataupun mendapatkan informasi yang ada di dalam Website akan menimbulkan pengaruh yang berarti terhadap pendekatan teori AIDDA ini.

5. Action

Action disini berarti kegiatan yang dilakukan oleh komunikan. Kegiatan yang dimaksud yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagimana diharapkan komunikator, (Effendi, 2005;303-305). Kegiatan dalam penelitian ini yaitu kegiatan dari komunikan yang telah menjalankan pola diet ala OCD.


(54)

Berikut ini merupakan kerangka pemikiran penelitian. Bagan 1. Kerangka Pikir

Website(Informasi) www.readyforfit.com Komunikator / Penyedia Informasi :

(Deddy Corbuzier)

Komunikan / Pelaku OCD Attention(Perhatian)

Interest

Desire(Hasrat)

Decision(Keputusan)

Action


(55)

A. Tipe Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan website readyforfit (OCD) sebagai media informasi penurunan berat badan. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.

Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:11). Penelitian deskriptif juga dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada (Rakhmat, 1995:22).

Sedangkan Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode penelitian kualitatif menjelaskan bahwa pengetahuan tidak mempunyai sifat yang objektif dan sifat yang tetap, melainkan


(56)

bersifat interpretif. Komunikatornya bersifat aktif, kreatif, dan memiliki kemauan bebas dan perilaku (komunikasi) secara internal dikendalikan oleh individu.

Penelitian deskriptif ini dipakai untuk meneliti objek dengan cara menuturkan, menafsirkan data yang ada, dan dalam pelaksanaannya melalui pengumpulan, penyusunan, analisa dan intepretasi data yang diteliti pada masa sekarang. Tipe penelitian deskriptif kualitatif ini dianggap sangat relevan untuk digunakan karena menggambarkan keadaan objek yang ada pada masa sekarang secara kualitatif berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan secara jelas dan faktual tentang peran website sebagai media informasi.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada bagaimana peran websitesebagai media informasi mengenai diet OCD pada member Fitness Sonia, yang mana website ini (www.readyforfit.com) merupakan media informasi yang meyajikan informasi mengenai diet OCD selain buku yang baru-baru ini diluncurkan oleh Dedy Corbuzier. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin meneliti bagaimana peran website sebagai media informasi diet OCD. Penulis memfokuskan penelitian ini kepada peran website sebagai media informasi karena website

(www.readyforfit.com) dianggap sebagai media informasi yang efektif menyajikan tentang OCD. Jumlah member pada komnitas OCD Indonesia di Facebook sat ini sudah mencapai 10.265 member yang selalu bertambah tiap bulannya, dan juga


(57)

C. Penentuan Informan

Teknik pemilihan informan adalah teknik purposive (disengaja). Menurut Singarimbun dan Effendi (2000:35) teknik purposive bersifat tidak acak, dimana subjek penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penentuan informan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Subjek yang menjadi pendatang dan mempunyai aktivitas di tempat yang menjadi sasaran perhatian peneliti.

2. Subjek yang memiliki kaitan secara penuh yang menjadi sasaran penelitian. 3. Subjek yang mempunyai cukup informasi, banyak waktu dan kesempatan

untuk diminta keterangan dan data yang dibutuhkan terkait masalah penelitian.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan di atas dan prariset yang dilakukan penulis, maka yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu para member di group

Komunitas OCD Indonesia yang menjalankan program diet OCD. Para pelaku diet OCD yang dijadikan informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Pelaku diet tersebut adalah yang sudah pernah mengakses website www.readyforfit.com

dalam hal ini pelaku diet OCD berperan sebagai informan primer.

Informan

Informan dipilih berdasarkan pada pemahaman dan pengetahuan mengenai isi dari

website readyforfit. Adapun kriteria yang dijadikan ketentuan oleh peniliti dalam pemilihan informan antara lain :

a) Informan masuk dalam kategori dewasa awal yaitu usia 20-40 tahun, dimana pada usia ini merupakan usia paling banyak melakukan diet.


(58)

b) Informan adalah member di group Komunitas OCD Indonesia yang mengakseswebsite readyforfitOCD.

c) Informan mempunyai cukup informasi, banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan dan data yang dibutuhkan terkait masalah penelitian. d) Informan adalah member di group Komunitas OCD Indonesia yang sedang

menjalankan OCD.

Adapun informan tersebut terdiri dari 5 orang informan yang merupakan member

yang sudah lama bergabung di group Komunitas OCD Indonesia. Kelima informan ini merupakanmember di Komunitas OCD Indonesia yang sedang atau masih menjalankan diet OCD sampai saat ini, memasuki kategori usia dewasa awal yaitu 20-40 sehingga penulis menganggap kelima informan ini telah memenuhi kriteria sebagai informan dalam penelitian inidan bersedia menjadi informan peneltiian serta cukup mewakili jumlah memberkomunitas OCD untuk memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan peneliti.10

D. Pendekatan Informan 1.Pendekatan Institusional

Pendekatan Institusional dilakukan secara bertahap. Pertama dengan cara berkenalan langsung dengan membawa surat izin penelitian dan meminta izin untuk melakukan penelitian, kemudian membuka obrolan-obrolan ringan seputar

Website Readyforfit OCD. Sebisa mungkin memahami karakter dari masing-masing member yang ada digroupKomunitas OCD Indonesia agar penulis dapat

10

Cholifa, Felicia. 2014. Persepsi Mahasiswa Terhadap Isi Rubrik For Her Pada Surat Kabar Harian Umum Radar Lampung,Universitas Lampung.


(59)

diterima baik disana, dan akan memudahkan penulis dalam mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

2.Pendekatan Individual

Pendekatan Individual dilakukan dengan pendekatan khusus karena informan merupakan penanggung jawab langsung website OCD tersebut. Penulis melakukan pendekatan dengan cara mengajak berkenalan, kemudian membahas tentang hal-hal ringan yang berkaitan denganwebsiteOCD, mulai dari penerapan pola diet OCD, serta isi dariwebsiteOCD tersebut.

E. Sumber Data

Lofland mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. (Moleong, 2004: 157)

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan cara menggali dan mengumpulkan informasi dari informan yang dianggap mengetahui segala permasalahan yang akan diteliti. Informan yang akan digali informasinya adalah informan yang mengetahui tentang website www.readyforfit.com.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari studi literatur (buku, koran, majalah, artikel, dan lain-lain), dan internet.


(60)

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini,maka digunakan teknik pengumpulan data melalui :

1. Wawancara

Metode Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah menggunakan Wawancara dengan cara melakukan pembicaraan informal. Penulis akan mewawancarai melalui media sosial seperti chatting melalui Facebook dan Twitter yang ada di member group Komunitas OCD Indonesia yang telah ditetapkan sebagai informan. Wawancaramerupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog langsung dengan sumber data, dan dilakukan secara tak berstruktur, dimana informan mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran, pandangan, dan perasaan secara natural. Dalam proses wawancara ini akan didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh.

Wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai peranan

Website Readyforfit (OCD) sebagai media informasi program penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook, dimana masing-masing informan diberikan pertanyaan yang sama dengan menggunakan fasilitas

chating pada media sosial yang digunakan yaitu Facebook. Hasil wawancara dengan informan dicatat dan dianalisis sebagai hasil penelitian.


(61)

2. Dokumentasi dan Studi pustaka

Yaitu penggunaan bahan dokumenter yang diperoleh dari tempat penelitian berupa data yang relevan dengan penelitian dan pengumpulan data dari berbagai literatur pendukung. Dokumentasi hasil penelitian berupa foto-foto informan dan hasil dari program penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook

G. Teknik Analisis Data

Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif yaitu data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan (Arikunto,2006,81-82). Dengan analisis ini diharapkan dapat menjawab dan memecahkan permasalahan yang ada dengan melakukan pemahaman dan pendalaman secara menyeluruh dan utuh dari objek yang akan diteliti untuk mendapatkan kesimpulan sesuai dengan kondisi yang ada.

Proses analisis data kualitatif dilakukan dengan tahap sebagai berikut : 1. Reduksi Data

Merupakan proses pengelompokkan data yang dilakukan setelah memperoleh data yang berasal dari informan penelitian,dimana setelah peneliti memperoleh data, harus lebih duludikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Display(Penyajian Data)

Penyajian data yang dilakukan peneliti dengan membatasi sekumpulan informasi tersusun yang disesuaikan dan diklarifikasi untuk mempermudah peneliti dalam menguasai data dan tidak terbenam dalam setumpuk data.


(62)

3. Verifikasi(Menarik Kesimpulan)

Peneliti menarik kesimpulan selama penelitian berlangsung pada data dengan menguji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya sehingga diperoleh kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya (Arikunto, 2006:81-82).

H. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul selanjutnya adalah pengolahan data dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editingdilakukan untuk melihat atau memeriksa kesempurnaan, kejelasan dan kebenaran tidaknya pengisisan dari data yang masuk atau terkumpul. Melalui editing ini, sesuatu data akan terpastikan bisa terpakai atau tidak. Jika tidak memenuhi syarat keterpakaian, data tersebut disisihkan (didrop) atau direkam ulang kembali ke lapangan, sehingga memenuhi persyaratan yang diperlukan. 2. Koding

Pada tahap ini peneliti melakukan klasifikasi jawaban dari responden menurut jenis pertanyaan kemudian diberi kode dan dipindahkan dalam tabel kode atau buku kode.

3. Tabulasi

Pada tahap ini peneliti memasukkan data yang telah dikategorikan dengan skor kedalam tabel, sehingga dapat dihitung dengan benar hasil yang diperoleh dari jawaban responden.


(63)

4. Tahapan Interpretasi

Pada tahap peneliti mendeskripsikan data-data penelitian melalui penjelasan ataupun tabel selanjutnya dijabarkan sesuai dengan teori sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.

I. Teknik Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya digunakan untuk menyanggah pernyataan bahwa penelitian kualitatif tidaklah ilmiah. Dengan adanya teknik pemeriksaan keabsahan data, maka jelas bahwa hasil penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi. (Moleong, 2004:171)

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Ketekunan Pengamatan

Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka jalan penting lainnya adalah dengan meningkatkan ketekunan dalam pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan beberapa kemampuan panca indra namun juga menggunakan semua pancaindra termasuk pendengaran, penglihatan dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan, maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula.

2. Pengecekan Melalui Diskusi

Diskusi dengan berbagai kalangan yang memahami masalah penelitian akan memberi informasi yang berarti kepada peneliti, sekaligus sebagai upaya untuk menguji keabsahan hasil penelitian. Cara ini dilakukan dengan


(1)

ditawarkan.

Customer Relations sangat penting dalam segi pemeliharaan komunikasi dengan pelanggan OCD (Maintenance Brand dengan Customers). Dalam arti fungsi dari Online Customer Relations adalah untuk menjaga hubungan komunikasi yang baik dengan para pelanggan atau pengguna OCD, menjaga bagaimana para pelanggan merasa nyaman ataupun puas atas pelayanan (feedback) yang sudah diberikan. Karena melalui feedback tersebut, dari segi aspek informasi akurat, pelanggan akan merasa puas atas pelayanan yang sudah diberikan.

Gambar 4.2 : Proses Komunikasi MelaluiWebsite (www.readyforfit.com)

B. Komunitas OCD di Facbook

Hal yang menjadi keunikan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah peneliti tertarik terhadap komunitas diet OCD di website yaitu facebook. Pasalnya komunitas ini tergolong sebagai komunitas yang baru. Komunitas OCD Indonesia ini sendiri dibuat pada tanggal 14 Januari 2014 oleh Erwan Fernandes. Komunitas OCD Indonesia di Facebook ini dibuat agar masyarakat dapatsharingsesama anggota grup mengenai pola diet OCD.


(2)

53

Awalnya Erwan Fernandes tidak ada niat sama sekali untuk membuat grup Komunitas OCD Indonesia ini hanya sekedar main-mainan saja, tetapi ternyata banyak juga respon yang positif dari masyarakat mengenai grup komunitas OCD ini. Banyak masyarakat khususnya para pencinta OCD ini senang dengan dibuatnya grup ini karena para pelaku OCD dapat langsung sharing sesama anggota mengenai OCD. Di grup komunitas OCD Indonesia ini buat anggotanya yang telah berhasil menurunkan berat badan nya secara ideal diminta agar mengirimkan foto hasilnya tersebut supaya anggota yang lain juga dapat termotivasi untuk menurunkan berat badannya secara ideal.

Saat ini grup Komunitas OCD indonesia ini sudah mempunyai 10.265 anggota dan 3 orang admin yang bertugas mengelola grup komunitas OCD Indonesia. Untuk itu dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif teknik observasi, peneliti akan berusaha untuk mengetahui bagaimana Online Customers Relations berperan penting untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pelangganbrandOCD.


(3)

A. Kesimpulan

Internet sebagai sebuah komunikasi massa yang baru memberikan sebuah metode baru dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Website menjadi sebuah media yang dapat diakses melalui jaringan internet itu sendiri. Sebagai media komunikasi massa, website juga memberi khalayak kecepatan dalam mencari informasi. Bahkan website juga dapat menjadi sebuah media informasi yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi karena khalayak dapat memperoleh informasi yang dterdapat padawebsitesecara langsung.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa peranan Website Readyforfit (OCD) sebagai media informasi program penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook mampu menjaring khalayak untuk mengikuti metode diet yang sudah diperkenalkan. Seperti yang telah dilakukan oleh informan penelitian yang menyatakan bahwa Website Readyforfit (OCD)berperan sebagai media informasi program penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perhatian, ketertarikan, keinginan, keputusan dan tindakan yang dilakukan informan dalam mengikuti program diet OCD melalui Website Readyforfit.


(4)

105

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran, antara lain: 1. Penulis melihat di dalam Website Readyforfit.com belum ada fitur-fitur yang menyediakan fasilitas chating bagi pengunjung website agar dapat langsung berkomunikasi secara langsung dengan admin Website Readyforfit (OCD) untuk memberikan informasi yang jelas dan dibutuhkan oleh pengunjung websitekhususnya bagi komunitas OCD Indonesia.

2. Isi dan tampilan dari Website Readyforfit.com sudah sangat menarik sekali dan mudah dipahami seperti gambar, penulisan, dll. Dan untuk mengakses Website Readyforfit tersebut cukup mudah.

3. Dengan adannya Website Readyforfit.com dapat menjadi media informasi yang baik mengenai program penurunan berat badan pada komunitas OCD Indonesia di Facebook serta masyarakat pada umumnya.


(5)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik Jakarta. PT. Rineka Cipta. Hal. 81-82.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 33.

Devito, Joseph. A. 1997.Komunikasi Antarmanusia. Kuliah Dasar. Edisi Kelima. Profesional Book. Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Masyhuri dan M Zainuddin. 2009. Metodologi Penenlitiam (Pendekatan Praktis dan Aplikasi).Cetakan Kedua. Bandung. PT Refika Aditama

Moleong, Lexi. J . 2004.Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata, 2006, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT.Remaja Rosda Karya

Nurudin, 2007.Pengantar Komunikasi Massa. Rajawali Pers. Hal 61

Rakhmat,Jalaluldin. 1995.Metode Penelitian Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 22.

Severin, Werner J. dan James W. Tankard . 2009. Teori Komunikasi. Jakarta. Kencana PT. Dian Rakyat. Hal.7

Stewart dan Sylvia, 1996. Human Communication (Prinsip-Prinsip Dasar). Penerjemah Deddy Mulyana. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2004. Statistik Untuk Penelitian. CV Alfa Beta. Bandung.

Uchjana Effendi, Onong, M.A. 2001. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Widjaja, 2000.Dimensi-Dimensi Komunikasi. Alumni. Bandung.


(6)

Sumber Internet

Arifiani, Septina. 2013. Diunggah pada 10 Oktober 2013.

http://www.solopos.com/2013/10/04/tips-hidup-sehat-ocd-banyak-dipuji-ini-caranya-453633

Corbuzier, Deddy. 2013.www.Readyforfit.com.22 September 2013 Purwanti, 2008.http://deeyan.blogspot.com/2008. 20 September 2013 Sunaryoho. 2009.http://www.sunaryohadi.info 20 September 2013 (www.readyforfit.com diakses pada 26 Oktober 2013)

Sumber Jurnal

Sosiawan, Edwi Arief SIP, Msi, Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi Interpersonal dan Massa, FISIP UPNVY

Sumber Skripsi

Ayu, Dinda. 2011. Peranan Forum Internet Harry Potter Indonesia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Anggota Forum. Bandar Lampung, Universitas Lampung.

Cholifa, Felicia. 2014. Persepsi Mahasiswa Terhadap Isi RubrikFor Her Pada Surat Kabar Harian Umum Radar Lampung, Universitas Lampung) Kristiawan, 2010. Pengaruh Tipe Kepribadian Pengguna Internet Terhadap

Tingkat Kecenderungan Internet Addiction Disorder (Gangguan Adiksi Internet). Bandar Lampung, Universitas Lampung.

Putra,Budi Wicaksana. 2011. Peran Website Sebagai Media Promosi