Pengertian Gender KAJIAN PUSTAKA

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Gender

Nasarudin Umar 2001 menuliskan pendapat dari Hillary M. Lips bahwa gender sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan, hal ini senada seperti yang diungkapkan Linda L. Lindsey yang menganggap semua ketetapan masyarakat perihal penentuan seseorang sebagai laki-laki atau perempuan adalah termasuk bidang kajian gender. Nasarudin 2001 juga menuliskan pendapat dari H.T. Wilson yang mengartikan gender sebagai suatu dasar untuk menentukan perbedaan sumbangan laki-laki dan perempuan pada kebudayaan dan kehidupan kolektif yang sebagai akibatnya mereka menjadi laki-laki dan perempuan. Pengertian tentang gender yang diajukan oleh Nasarudin memiliki kata kunci pada laki-laki dan perempuan yang mengisyaratkan pada perbedaan jenis kelamin, sehingga untuk memberikan pemahaman tentang gender diperlukan pengertian yang mendalam tentang konsep seks dan gender. Kedua istilah berkaitan dengan jenis kelamin tetapi memiliki karakteristik yang tidak sama sehingga jika membicarakan tentang seks maka akan berkaitan dengan perbedaan jenis kelamin secara anatomis dan hormonal artinya status jenis kelamin bersifat permanen, melekat dan tidak dapat dipertukarkan sedangkan jika mendiskusikan tentang gender maka akan membahas tentang status yang diperoleh dalam masyarakat artinya status ini harus diperjuangkan. Trisakti dan Sugiarti 2002 menerangkan bahwa konsep gender adalah sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor-faktor sosial maupun budaya, sehingga lahir beberapa anggapan tentang peran sosial dan budaya laki-laki dan perempuan. Anggapan peran sosial yang selama ini berkembang pada sebagian masyarakat adalah jika perempuan dicitrakan sebagai makhluk yang lemah, lembut, emosional, keibuan, pemelihara, indah sedangkan laki-laki distereotypkan kuat, gagah, kasar, rasional, jantan dan perkasa. 6

B. Kekerasan Berbasis Gender