Uji Coba Instrumen Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

2. Efektifitas Pelaksanaan Aplikasi CBM Variabel y a. Produktifitas - Penyelesaian Pekerjaan yang menjadi tanggung Jawab - Ketepatan Waktu dalam menyelesaikan pekerjaantugas. b. Efisiensi - Penghematan biaya produksi dibandingan dengan metode lain c. Kepuasan kerja - Pujian dari Pimpinan terhadap hasil pekerjaan - Perolehan tambahan Pengasilan dan Penghargaan - Pemecahan Permasalahan Pekerjaan dan batuan yang diberikan oleh teman sejawat 3 3 2 2 2 3 Jumlah 30

2. Uji Coba Instrumen

a. Validitas Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2003 : 137. Lebih lanjut Sugiyono 1990: 100 menyatakan bahwa instrumen yang berbentuk tes harus memenuhi validitas konstruksi dan validitas isi. Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat para ahli judgement experts. Sedangkan untuk validitas isi, instrumen yang berbentuk pengujian instrumen dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Setelah pengujian konstruksi dan pengujian isi, maka diteruskan dengan dengan uji coba instrumen. Salanjutnya dari hasil uji coba dilakukan analisis butir. Suharsimi Arikunto, 2006 : 166, menyatakan bahwa pengujian validitas setiap butir dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor - skor tiap butir dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan demikian akan diperoleh nilai indeks validitas setiap butir, sehingga dapat diketahui dengan pasti butir - butir yang memenuhi syarat ditinjau dari nilai validitasnya. Adapun jenis korelasi yang digunakan untuk mengkorelasikan skor tiap - tiap butir dengan skor total adalah korelasi product moment dengan rumus : { } { } 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N r XY − − − = Keterangan: xy r = Koefisien korelasi product moment x = Skor butir pertanyaan y = Skor total xy = Skor pertanyaan dikalikan dengan skor total 2 y = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x 2 x = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = Jumlah responden Karl Pearson :1857 - 196 Setelah diperolah nilai korelasi xy r , maka nilai korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan atau dibandingkan dengan tabel r dengan taraf signifikani 5 untuk mengetahui valid tidaknya instrumen tersebut. Kriteria valid adalah apabila harga xy r setelah dikonsultasikan dengan tabel, hasilnya sama atau lebih besar dengan nilai r yang diperoleh dari tabel dan nilai probalilitas korelasi [sig. 2 – tailed] kurang dari atau sama dengan taraf signifikan sebesar 0,05. b. Reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2003 : 137. Untuk menguji reliabilitas dari instrumen penelitian yang berupa angket ini digunakan rumus Alfa Cronbach. Rumus Alfa Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 Suharsimi Arikunto, 2006 : 196 Rumus koefisien reliabilitas alfa cronbach adalah: − − = t i n n r 2 2 11 1 1 σ σ Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen n = Banyakanya butir pertanyaan atau soal i 2 σ = Jumlah varians butir t 2 σ = Varians total Pedoman untuk menentukan tingkat kehandalan instrumen penelitian adalah berdasarkan, interprestasi nilai r yang diperoleh, seperti yang dikemukanan oleh Suharsimi Arikunto 1989 : 67 sebagai berikut : Tabel 4. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Koefisien Alfa Tingkat Keterhandalan 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah Kurang dari 0,200 Sangat rendah

3. Teknik Pengumpulan Data