Pendahuluan T1 672005139 Full tex

2

1. Pendahuluan

Padi Oryza sativa sp. adalah tanaman yang berasal dari Bangladesh. Dari tanaman padi dihasilkan beras, yang merupakan bahan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia. Padi dapat tumbuh dengan baik di daerah panas dengan curah hujan yang tinggi. Produksi padi Indonesia mengambil pangsa sekitar 9 dari total produksi dunia. Indonesia negara penghasil beras ke tiga terbesar di dunia, setelahChina 30 dan India 21 [1]. Produksi padi di Indonesia pada tahun 2001 mencapai hampir 50,5 juta ton Gabah Kering Giling GKG, atau menurun sebesar 1,4 persen dibandingkan dengan tahun 2000 yang mencapai hampir 51,2 juta ton. Berdasarkan angka ramalan II dari Badan Pusat Statistik produksi padi tahun 2003 sebesar 51,4 juta ton atau meningkat 0,04 persen dibandingkan tahun 2002. Pola produksi padi yang fluktuatif tersebut belum menunjukan hasil yang memuaskan. Sampai saat ini sekitar 56 produksi padi berasal dari pulau Jawa, sedangkan lebihnya dihasilkan oleh pulau Sumatra 22, Sulawesi 10, Kalimantan 5 dan pulau-pulau lainnya 7. Tahun 2005 Indonesia merupakan negara peringkat ke-3 sebagai produsen padi terbesar setelah China dan India dengan presentase sebesar 9 yaitu 54 juta metrik ton. Hal ini menunjukkan betapa besarnya hasil padi yang di hasilkan oleh Indonesia pada waktu itu, Indonesia sempat menjadi salah satu negara produsen padi terkemuka di dunia [2]. Keberadaan lahan sangat penting dalam menunjang kegiatan produksi hasil pertanian. Menurut Badan Pusat Statistik meningkatnya permintaan lahan akibat pertumbuhan penduduk selain menyebabkan penurunan luas lahan pertanian juga meningkatkan intensitas usaha tani di daerah aliran sungai hulu Penurunan luas lahan pertanian cenderung semakin besar seiring dengan peningkatan konversi ke non-pertanian. Dalam proses produksi padi, faktor curah hujan berperan sangat penting karena jika intensitas curah hujan terlalu rendah, produksi padi akan mengalami suatu penurunan yang drastis. Jika hal ini terjadi terus menerus maka akan mengakibatkan kerawanan pangan. Agar hal ini tidak terjadi maka dibutuhkan suatu solusi, salah satunya dengan melakukan peramalan forecasting. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan produksi padi berdasarkan luas panen dan curah hujan yang ada di kabupaten Boyolali. Pemilihan variabel luas panen dan curah hujan berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengembangan Model Ramalan Produksi Padi Dengan Pendekatan Bagging Mars”. Manfaat yang di dapatkan dari penelitian ini adalah keluaran berupa grafik yang dapat membantu untuk dipergunakan sebagai acuan untuk menghindari terjadinya kerawanan pangan, dengan adanya peramalan kita mendapatkan suatu gambaran tentang masa yang akan datang dan mencari solusi yang lebih tepat untuk mengantisipasi hal tersebut. 3

2. Tinjauan Pustaka