T1 672004165 Full tex

(1)

2

1. Pendahuluan

Dunia pemrograman aplikasi berbasis web menyediakan berbagai macam bahasa pemgrograman. Salah satu bahasa pemrograman yang banyak digunakan oleh para pembuat aplikasi web adalah PHP. PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman yang memungkinkan seorang developer mengembangkan sebuah aplikasi berbasis

web yang powerful. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan aplikasi berbasis PHP dan semakin kompleksnya pengembangan aplikasi, maka diperlukanlah sebuah kerangka kerja (framework) yang dapat membantu developer menyelesaikan hal tersebut. Teknik pemrograman berbasis OOP (Object Oriented Programming) telah menjadi trend pemrograman saat ini, karena kemudahan, kecepatan dan pengerjaan yang terstruktur, membuat framework menjadi alternatif bagi developer dalam mengembangkan suatu website. Framework-framework yang bermunculan tersebut kebanyakan juga telah mendukung beberapa konsep seperti arsitektur Model View

Controller (MVC) dan Object Relational Mapping (ORM).

FrameworkCakePHP merupakan sebuah framework untuk membuat aplikasi

CRUD (Create, Read, Update, Delete) menggunakan bahasa pemrograman PHP.

Framework CakePHP dapat menangani mulai dari masalah request pengguna sampai

membentuk sebuah website. CakePHP juga mendukung untuk konsep MVC (

Model-View-Controller) sehingga mempermudah pengembangan aplikasi. Framework

CakePHP ini akan digunakan untuk membangun sebuah aplikasi berbasis web untuk

Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Pasien Rawat Jalan Berbasis Web di Rumah Sakit Fatima Makale Tana Toraja. Proses manual yang menghambat layanan pasien rawat jalan seperti contoh pencatatan rekam medis yang masih dicatat dalam buku rekam medis yang menyulitkan pelayanan administrasi baik staf administrasi maupun dokter. Dengan keterbatasan penanganan administrasi tersebut, maka dibutuhkan dukungan sistem informasi pelayanan administrasi yang memadai. Hal ini didasari oleh pengelolaan data pasien membutuhkan waktu yang lama, tuntutan ketersediaan informasi yang cepat dan akurat, media penyimpanan informasi untuk pemrosesan dan pembaharuan data. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka muncullah sebuah keinginan untuk menerapkan dan meneliti salah satu framework

PHP yaitu CakePHP yang telah mendukung arsitektur Model View Controller (MVC) yang dapat membangun sistem informasi berbasis web dan mempermudah pengembangan aplikasi dengan validasi secara cepat, dimana rumah sakit adalah salah satu instansi dengan keperluan pengerjaan administrasi yang cepat dan tepat.

2. Tinjauan Pustaka

Telah banyak yang menulis dan menerapkan penggunaan sistem informasi berbasis web dalam beberapa tahun terakhir dengan menggunakan berbagai macam studi kasus. Penelitian terdahulu yang membahas Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Pasien Berbasis Mobile (Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo, Sulawesi Selatan). Pembahasan utama dalam penelitian ini


(2)

3

adalah perancangan dan pembuatan aplikasi sistem informasi berbasis web berbasis

mobile. Aplikasi ini dirancang menggunakan metode prototyping untuk pelayanan

administrasi pasien pada rumah sakit. Implementasi program aplikasi ini dibuat berbasiskan web dengan menggunakan WML sebagai bahasa komputasinya untuk membangun aplikasi WAP [1].

Penelitian kedua yaitu Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Web

Pada Sub-Sistem Farmasi Menggunakan Framework Prado. Implementasi program aplikasi ini dibuat berbasiskan web dengan menggunakan framework Prado

berbasiskan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis datanya. Dalam pembuatannya, aplikasi ini disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit secara umum. Tentu saja pada awalnya dilakukan analisis kebutuhan untuk suatu sistem informasi rumah sakit agar penyediaan informasi dapat dilakukan dengan berbasiskan web. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia layanan dan informasi bagi penggunanya baik untuk dokter, staf dan karyawan, maupun pasien suatu rumah sakit dimanapun dan kapanpun mereka berada [2].

Perbedaan kedua Sistem Informasi di atas dengan penelitian ini adalah pada penggunaan teknologi CakePHP yang telah mendukung arsitektur Model View

Controller (MVC) yang dapat membangun sistem informasi berbasis web dan

mempermudah pengembangan aplikasi dengan validasi secara cepat menggunakan empat user utama yaitu administrator, dokter, staf dan kasir sebagai penyedia informasi layanan pasien rawat jalan yang senantiasa diperbaharui.

Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003, tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002, tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatan dari sudut pandang manajemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat waktu. Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital

Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu

rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun, tampaknya komputerisasi dalam bidang rumah sakit kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak. Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, lebih disebabkan dalam segi


(3)

4

perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan

(critical success factors) dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang

lengkap dan menyeluruh. Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi di dunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam berbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan. Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologi komputer, baik di bidang piranti lunak maupun perangkat keras berkembang dengan sangat pesat, di sisi lain juga berkembang ke arah yang sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk mengiringi kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang dipakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya. Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan masyarakat akan melayani transaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien. Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang ke semuanya harus tetap dalam satu koordinasi terpadu. Karena selain memberikan layanan, rumah sakit juga harus mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat kerasnya dalam upayanya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual [3].

Rekam Medis

Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes hanya menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik Kedokteran tidak. Ini menunjukkan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan [4].


(4)

5 Framework CakePHP

CakePHP merupakan framework PHP yang bersifat open source (gratis).

CakePHP merupakan struktur dasar bagi para programmer dalam membuat suatu

aplikasi web. Secara umum, tujuan dari adanya CakePHP adalah untuk memungkinkan developer untuk berkerja dalam cara yang terstruktur dan cepat, tanpa kehilangan fleksibilitas. Dengan adanya kemampuan RAD (Rapid Application

Development), dapat memungkinkan web digunakan dan dikembangkan menjadi

aplikasi lain yang lebih kompleks. Dapat dipastikan bahwa pada masa mendatang pembuat web akan beralih kepada teknik pemrograman OOP dan meninggalkan PHP klasik. CakePHP menjadi salah satu framework pilihan yang memungkinkan seorang

developer web untuk membuat sebuah aplikasi secara cepat tapi tetap dapat fleksibel,

powerful dan memungkinkan untuk dikembangkan kembali menjadi aplikasi yang

lebih kompleks. CakePHP lumayan lengkap untuk disebut sebagai sebuah framework

berbasis PHP. Selain sudah menggunakan ORM (Object Relational Mapping) yang mempermudah dalam akses basis data. CakePHP juga mendukung penggunaan AJAX, baik AJAX dengan library seperti Jquery maupun tidak. Selain itu fitur lain yang sangat membantu adalah adanya komponen Auth dan ACL yang menjadi senjata utama dalam proses autentifikasi. Beberapa keuntungan lain menggunakan CakePHP adalah [5]: (1) CakePHP memiliki komunitas yang cukup banyak, aktif dan friendly. Seperti di irc.CakePHP.org dan masih banyak lagi; (2) Lisensi Free dan Open Source. Dalam website resminya CakePHP menggunakan lisensi MIT; (3) Kompatibel dengan PHP 4 dan PHP 5. Paling tidak versi stable

sekarang ini (1.3.x) masih mendukung untuk PHP 4 dan PHP 5; (4)

Scaffolding. CakePHP mempunyai fitur yang mampu men-generate prototype

aplikasi, sebelum menyusun source code-nya secara lengkap. Cukup tambahkan variabel $scaffold pada controller, atau jika ingin menggunakan scaffold secara permanen dapat menggunakan Cake Bake melakukan code scaffold. Pada implementasi aplikasi akan muncul operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) secara otomatis tanpa harus memakai beberapa fungsi seperti pada operasi CRUD standar; (5) Mendukung AJAX. CakePHP sudah mendukung AJAX, bahkan sedang dikembangkan helper untuk AJAX dengan beberapa enginejavascript seperti Jquery,

Prototype; (6) Sudah mendukung Localization dan Themes. Dua fitur ini akan

mempermudah ketika membuat sebuah aplikasi enterprise yang mendukung multi bahasa dan multi themes.

Konsep MVC dalam CakePHP

MVC merupakan pola desain perangkat lunak yang memisahkan antara data

(Model) dari tampilan (View) dan bagaimana memprosesnya (Controller). MVC

memisahkan pengembangan aplikasi menjadi beberapa bagian yaitu manipulasi data, tampilan user interface, dan kontrol untuk memanipulasi data tersebut. Dengan menggunakan MVC, maka pengembangan aplikasi dapat dilakukan dengan proses yang relatif lebih mudah karena sudah terdapat pemisahan yang jelas antara


(5)

bagian-6

bagian dari aplikasi. Pengembang juga dapat dengan leluasa untuk melakukan perubahan pada sebuah bagian tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya.

Pola desain MVC (Model View Controller) bekerja dengan memisalkan aplikasi menjadi tiga bagian utama yaitu: (1) Model, yang akan merepresentasikan data pada aplikasi; (2) View, yang akan menyajikan presentasi data dari model;

(3)Controller, yang akan mengontrol aplikasi secara keseluruhan.

Gambar 1. Model MVC [6]

Gambar 1 menunjukkan kerangka konsep MVC pada CakePHP. Pada saat

client melakukan request sebuah halaman kepada server, maka akan direspon oleh

dispatcher dengan mengecek request tersebut dan mengarahkannya ke controller

yang sesuai. Controller kemudian mengeksekusi logika aplikasi, kemudian akan meminta view untuk melakukan render form yang sesuai. Setelah client merespon

form yang diberikan kepadanya, maka request kembali ditangani controller yang akan mengecek apakah data yang dimasukkan valid atau tidak (controller meminta

model untuk melakukannya). Jika data valid maka controller akan meminta model

untuk menyimpan data ke database. Jika model memberikan respon berhasil, maka

controller akan menyuruh view untuk menampilkan success message dan redirect ke

halaman yang telah disediakan. Hampir setiap request pada CakePHP akan mengikuti pola ini. Dengan pola ini aplikasi yang dibuat tersusun dengan rapi, terpisahkan antara code javascript, PHP, html, sql, dan sebagainya[6].

Secara umum, proses pengembangan sebuah website menggunakan CakePHP

dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut: (1) Membuat basis data; (2) Mengkonfigurasikan file database.php pada konfigurasi CakePHP agar dapat mengakses basis data; (3) Membuat model class sesuai dengan tabel pada basis data; (4) Membuat controller class yang akan berinteraksi dengan view file; dan (5) Membuat view file yang merupakan file php dengan ekstensi .ctp.

Struktur Folder CakePHP

a. Folder app: tempat untuk menyimpan aplikasi yang dibangun/dikembangkan, terdiri dari:

(1). Folder config: tempat untuk menyimpan semua file konfigurasi yang ada dalam aplikasi web;

(2). Foldercontrollers: tempat menyimpan semua filecontroller;

(3). Folder models: berisi file-file model yang akan berperan sebagai representasi data, baik itu validasi maupun relasi;


(6)

7

(4). Folder plugins: digunakan apabila developer ingin mengembangkan aplikasi kecil sebagai pendukung aplikasi utama;

(5). Foldertmp: digunakan untuk fungsi caching;

(6). Folder vendors: digunakan apabila developer melibatkan aplikasi-aplikasi tambahan yang dikembangkan oleh developer lain;

(7). Folder views: untuk mempresentasikan dari aplikasi yang dibuat. Folder ini mempunyai beberapa sub-folder yang digunakan untuk halaman statis

(pages), halaman dasar aplikasi (layout), dan sebagainya;

(8). Folder webroot: sebagai document root dari aplikasi yang dibuat.

b. Folder cake: berisi class-class dan pustaka dasar CakePHP. Di tempat ini fungsi-fungsi CakePHP ditempatkan.

c. Folder vendors: untuk menyimpan file-file tambahan dan aplikasi source lain yang digunakan bersama CakePHP.

3. Metode dan Perancangan Sistem

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah model

Waterfall. Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai di dalam Software

Engineering (SE). Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui

harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Pendekatan model ini sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing/verification, dan maintenance. Secara umum tahapan pada model waterfall ditunjukkan pada Gambar 2 [7].

Gambar 2. Metode Waterfall [7]

Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan digunakan untuk mengetahui dan menterjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu, dalam tahap ini dilakukan proses pengumpulan data untuk membangun sistem.

Analisis Kebutuhan Sistem

Setelah melakukan penelitian secara langsung dan wawancara dengan potential

interviewees (masing-masing unit), dalam tahap ini didapatkan data kebutuhan yang

diharapkan dari sistem yang dibangun sebagai berikut: (1) Administrator: Mengatur

Analisa Kebutuhan

Desain Sistem

Penulisan Kode Program

Pengujian Program

Perawatan Program


(7)

8

hak akses bagi user yang lain. Administrator dapat melakukan aktivitas lihat daftar pasien, lihat daftar administrasi, input admnistrasi baru, ubah administrasi, hapus administrasi, lihat daftar kasir, input kasir baru, ubah kasir, hapus kasir, lihat daftar poli, input poli baru, ubah poli, hapus poli, lihat daftar dokter, input dokter baru, dan ubah data dokter; (2) Staf Administrasi: Dapat melakukan aktivitas lihat daftar pasien, ubah pasien, hapus pasien, cari pasien, lihat rekam medis, input rekam medis, cetak rekam medis, pendaftaran pasien dan input pasien baru; (3)Dokter: Dokter berperan dalam aktivitas lihat daftar pasien, cari pasien, lihat rekam medis, hapus rekam medis, ubah rekam medis dan input rekam medis; (4) Kasir: Kasir berperan memberikan total biaya administrasi dan pengobatan pada saat pasien akan meninggalkan rumah sakit. Aktivitas kasir antara lain adalah lihat daftar pasien, cari pasien dan lihat rekam medis (untuk keperluan pembuatan kuitansi pembayaran, yang tidak ditampilkan pada kuitansi pembayaran).

Proses Bisnis

Proses bisnis menggambarkan rangkaian tugas yang harus diselesaikan menurut aturan-aturan tertentu untuk mendapatkan suatu hasil. Sistem pelayanan administrasi pasien di Rumah Sakit Fatima Makale, Tana Toraja Sulawesi Selatan terdiri dari dua proses yaitu rawat inap dan rawat jalan. Pada pelayanan pasien rawat jalan sistem yang ada merupakan sistem patent, yaitu setiap pasien yang telah melakukan registrasi akan dilayani pada bagian administrasi, dilanjutkan ke bagian poliklinik yang dilayani oleh dokter, kemudian menerima pengobatan sesuai diagnosa penyakit dan penyelesaian administrasi sebelum kemudian pulang ke rumah.

Kebutuhan Hardware dan Software

Dalam perancangan sistem informasi pelayanan administrasi pasien rawat jalan berbasis web pada Rumah Sakit Fatima ini dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi akademik sekolah berbasis web. Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam perancangan menggunakan laptop dengan processor Intel(R) Core(TM) i3. @ 2.13 GHz 2.13 GHz, memory 2.00

GB, 17” Monitor, 250 GB HDD, DVD-ROM. Untuk spesifikasi perangkat lunak yang digunakan untuk merancang sistem berupa XAMPP Version 1.7.3, Mozilla Firefox 3.6, Opera Browser, Internet Explorer, Google Chrome, CakePHP.

Perancangan Sistem

Pada tahap ini perancangan sistem informasi pelayanan administrasi pasien rawat jalan menggunakan UML (Unified Modelling Language), struktur tabel dalam

database dan relasi antar tabel.

Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah


(8)

9

merepresentasikan interaksi antara aktor yang dibuat, serta memberikan gambaran fungsi-fungsi pada sistem tersebut.

Gambar 3. Use Case Diagram Sistem

Berdasarkan use case diagram pada Gambar 3, terdapat 4 (empat) user yaitu

administrator, staf administrasi, dokter dan kasir yang dijelaskan masing-masing

sebagai berikut. Administrator;Seorang administrator mengatur hak akses bagi user

yang lain. Administrator dapat melakukan aktivitas lihat daftar pasien, lihat daftar administrasi, input administrasi baru, ubah administrasi, hapus administrasi, lihat daftar kasir, input kasir baru, ubah kasir, hapus kasir, lihat daftar poli, input poli baru, ubah poli, hapus poli, lihat daftar dokter, input dokter baru, dan ubah data dokter.

Staf Administrasi; Staf administrasi dapat melakukan aktivitas lihat daftar pasien, ubah pasien, hapus pasien, cari pasien, lihat rekam medis, input rekam medis, cetak rekam medis, pendaftaran pasien dan input pasien baru. Dokter; Dokter berperan dalam aktivitas lihat daftar pasien, cari pasien, lihat rekam medis, hapus rekam medis, ubah rekam medis dan input rekam medis. Kasir; Aktivitas kasir antara lain adalah lihat daftar pasien, cari pasien dan lihat rekam medis (untuk keperluan pembuatan kuitansi pembayaran, yang tidak ditampilkan pada kuitansi pembayaran).

Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi, entity, boundry dan

controller serta hubungannya satu sama lain. Aplikasi yang dibuat memiliki class

diagram seperti yang terlihat pada Gambar 6.

Input Pasien Baru

Input Kasir Baru

Hapus Kasir Ubah Kasir

Hapus Administrasi Ubah Administrasi

Input Administrasi Baru Hapus Pasien

Cari Pasien

Ubah Pasien Input Rekam Medis

Ubah Dokter Input Dokter Baru

Hapus Dokter

Lihat Rekam Medis <<include>>

Ubah Rekam Medis Hapus Rekam Medis

<<include>> <<include>> Cetak Kuitansi Pendaftaran Pasien <<include>> Input Pembayaran <<include>> Cetak Rekam Medis

<<include>>

Aktor [Administrasi]

Aktor [Dokter]

Aktor [Kasir]

Input Poly Baru

Ubah Poly

Hapus Poly

Lihat Daftar Administrasi

<<extend>> <<extend>>

<<extend>>

Lihat Daftar Kasir

<<extend>> <<extend>> <<extend>> Lihat Daftar Pasien

<<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> Aktor [Administrator]

Lihat Daftar Poly <<include>>

<<include>> <<include>> Lihat Daftar Dokter

<<extend>> <<extend>>

<<extend>>


(9)

10

Gambar 4. Class Diagram Aplikasi

Pada class diagram sistem terdapat 8 entity yaitu ruangans, polis, kasirs,

administrators, administrasis, rekammediss, pasiens dan dokters. Ruangans adalah

entity yang menampung field-field data nama ruangan, Polis untuk data nama poli,

Kasirs untuk data user kasir, Administrators untuk data user administrator,

Administrasis untuk data user staf administrasi, Rekammediss untuk data rekam

medis pasien dan Dokters untuk data user dokter, yang juga sekaligus menampung fungsi-fungsi manipulasi database sesuai hak akses masing-masing user.

4. Hasil Pembahasan dan Implementasi Implementasi Model View Controller (MVC)


(10)

11

Gambar 5. MVC pada Aplikasi

Cara kerja arsitektur MVC pada framework CakePHP yang telah dibuat dapat dijelaskan menggunakan Gambar 6.

Gambar 6. Cara Kerja MVC

Gambar 6 menjelaskan tentang struktur kerja CakePHP. Pertama kali, user

akan melakukan request yang ditangani oleh controller. Pada controller, terdapat beragam method yang akan menangani request dari user. Controller juga bertugas untuk mengambil data dari basis data melalui model class. Model class akan memberikan data yang relevan kepada controller dan kemudian memberikan data tersebut kepada view file.

Konfigurasi Database

CakePHP menyediakan file konfigurasi database untuk menghubungkan


(11)

12

folder C:\xampp\htdocs\rekam-medis.com\app\config terdapat file dengan nama

database.php.default. Konfigurasi yang dilakukan dapat dilihat pada Kode Program 1.

Kode Program 1. Konfigurasi Database

File tersebut disimpan dengan nama yang berbeda yaitu database.php. Pada

baris (3) digunakan mySQL sebagai database dan baris (5) menggunakan localhost

karena server menggunakan menggunakan server lokal. Untuk pengaturan login dan

password pada baris (6) dan baris (7) diisi dengan user karena ada 4 user yang telah

dibuat masing-masing dengan password setiap user. Database yang digunakan sesuai dengan nama dari database yang telah dibuat sebelumnya.

Model

Dalam membangun web pada CakePHP, membuat model adalah langkah pertama yang harus dilakukan karena berhubungan dengan database. Tabel yang digunakan adalah kedelapan tabel pada database yang telah dibuat sebelumnya. Penulisan dalam setiap pembuatan model bersifat singular (tunggal), sehingga penulisan tabel misalnya tabel pasien menjadi pasien walaupun dalam tabel di

database bernama pasiens. Pada Kode Program 2 merupakan contoh script model

untuk tabel pasien yang disimpan sebagai Pasien.php ke dalam folder \app\model\.

Kode Program 2.Source Code Pasien.php

1. class DATABASE_CONFIG {

2. public $default = array(

3. 'datasource' => 'Database/Mysql',

4. 'persistent' => false,

5. 'host' => 'localhost',

6. 'login' => 'user',

7. 'password' => 'password',

8. 'database' => 'database_name',

9. 'prefix' => '',

10. //'encoding' => 'utf8',

11. );

12. public $test = array(

13. 'datasource' => 'Database/Mysql', 14. 'persistent' => false,

15. 'host' => 'localhost', 16. 'login' => 'user', 17. 'password' => 'password',

18. 'database' => 'test_database_name', 19. 'prefix' => '',

20. //'encoding' => 'utf8',

21. );

1. class Pasien extends AppModel{

2. //put your code here

3. public $name = 'Pasien';

4. public $primaryKey = 'idpasien';

5. var $validate = array(

6. 'kode' => array(

7. 'notEmpty' => array('rule'=>'notEmpty','message'=>'** masih kosong'),

8. 'isUnique' => array('rule'=>'isUnique','message'=>'** sudah pernah dientri')

9. ),

10.'nama' => array('rule'=>'notEmpty','message'=>'** masih kosong'), 11.'tgllahir' => array('rule'=>'notEmpty','message'=>'** masih kosong') 12.);


(12)

13

Pada Kode Program 2 perintah baris (1) adalah script untuk menciptakan kelas Pasien. Baris perintah (7) sampai perintah (10) merupakan message setelah operasi. Untuk script pada baris (25) adalah untuk menentukan validasi input. Selanjutnya pada baris berikutnya pada perintah (26) untuk melakukan cek apakah diisi atau tidak. Untuk baris perintah (32) dan (34) memanggil seluruh data dari tabel pasien sesuai primary key yang ditentukan.

Controller

Setelah model, langkah selanjutnya adalah membuat controller yang berfungsi untuk mengatur proses keluar masuknya data ke dalam database atau pengolahan data. Berbeda dengan model, penamaan pada controller bersifat plural (lebih dari satu dalam bahasa Inggris) karena memuat banyak data yang diolah misalnya controller

untuk pasien menjadi PasiensController yang disimpan dengan PasiensController.php ke dalam folder app\controller\. Kode Program 3 merupakan contoh script PasiensController.

Kode Program 3.Source Code PasiensController.php

1. class PasiensController extends AppController{

2. //put your code here

3. public $name = "Pasiens";

4. var $layout = "back_administrator";

5. var $curr =

array('a'=>'select','b'=>'select','c'=>'select','d'=>'select','e'=>'select','f' =>'select','g'=>'select');

6. var $subcurr = array('a'=>'','b'=>'','c'=>'','d'=>'');

7. public function index(){}

8. public function daftar(){

9. $this->subcurr['a'] = 'class="sub_show"'; 10.$this->set('subcurr',$this->subcurr); 11.$this->curr['f'] = 'current';

12.$this->set('curr',$this->curr); 13.$data = $this->Pasien->find('all'); 14.$this->set('data',$data);

15.$this->set('title','Daftar Pasien'); 16.if($this->Session->read('as')=='dokter') 17.$this->render('daftar_dokter');

18.elseif($this->Session->read('as')=='kasir') 19.$this->render('daftar_kasir');

20.elseif($this->Session->read('as')=='administrasi') 21.$this->render('daftar_administrasi');

22.elseif($this->Session->read('as')=='administrator') 23.$this->render('daftar_kasir');

24.else

25.$this->redirect(array('controller'=>'halamans','action'=>'index')); 26.}

25.function beforeSave($options = array()) { 26.if(!isset($this->data['Pasien']['idpasien'])){ 27.$field =

$this->find('first',array('fields'=>'IFNULL(MAX(RIGHT(idpasien,3)),0)+1 AS id')); 28.$id = $field[0]['id'];

29.$l = strlen($id); 30.for($i=$l;$i<=2;$i++) 31.$id= '0'.$id;

32.$this->data['Pasien']['idpasien']=$id;

33.$this->data['Pasien']['tglregistrasi'] = date('Ymd'); 34.}


(13)

14

Kode Program 3 merupakan Source Code PasiensController berfungsi sebagai controller untuk mengatur aliran data ke dalam database sesuai hak akses

user yang mengakses web. Pada perintah (1) dimana sebuah class dibuat untuk

mengontrol pengolahan data web ke dalam tabel Pasien. Perintah pada baris (7) merupakan script yang ditampilkan pertama kali pada saat membuka browser dimana pada halaman index akan ditampilkan seluruh data yang terdapat pada tabel Pasiens. Perintah (8) sampai perintah (23) adalah menentukan halaman yang akan ditampilkan sesuai hak akses dari keempat user seperti pada baris (16) sampai (17), apabila user

yang melakukan login adalah dokter maka akan menampilkan halaman view

daftar_dokter. Pada baris (25) controller akan mengembalikan ke posisi index dimana data ditampilkan kepada semua client.

27.public function tambah(){

28.$this->subcurr['b'] = 'class="sub_show"'; 29.$this->set('subcurr',$this->subcurr); 30.$this->curr['f'] = 'current';

31.$this->set('curr',$this->curr); 32.$this->set('title','Tambah Pasien'); 33.if($this->request->is('post')){ 34.if($this->Pasien->save($this->data)){

35.$this->Session->setFlash('Data berhasil disimpan', 'flash_ok'); 36.$this->redirect($this->referer());

37.} 38.else

39.$this->Session->setFlash('Data gagal disimpan', 'flash_er'); 40.}

41.$this->render('tambah'); 42.}

43.public function ubah($idpasien=""){ 43.public function ubah($idpasien=""){ 44.$this->subcurr['c'] = 'class="sub_show"'; 45.$this->set('subcurr',$this->subcurr); 46.$this->curr['f'] = 'current';

47.$this->set('curr',$this->curr); 48.$this->set('title','Ubah Pasien'); 49.if($this->request->is('put')){

50.if($this->Pasien->save($this->data)){

51.$this->Session->setFlash('Data berhasil disimpan', 'flash_ok'); 52.}

53.else

54.$this->Session->setFlash('Data gagal disimpan', 'flash_er'); 55.}

56.if(!empty($idpasien)){

57.$data = $this->Pasien->findByIdpasien($idpasien); 58.$this->request->data = $data;

59.$this->set('idpasien',$idpasien); 60.}

61.else

62.$this->Session->setFlash('Anda belum memilih pasien, silahkan memilih didaftar pasien', 'flash_er');

63.$this->render('ubah'); 64.}

65.public function hapus($idpasien){ 66.if($this->request->is('post')){ 67.$this->Pasien->delete($idpasien);

68.$this->Session->setFlash('Data berhasil dihapus','flash_ok'); 69.$this->redirect($this->referer());


(14)

15

1.2.1.4View

Pada baris (27) sampai (34) merupakan script untuk keperluan menambah data. Selanjutnya pada baris (34) controller akan memeriksa apakah request yang dilakukan adalah menambah data dan akan disimpan ke dalam tabel Pasien pada baris (35). Kemudian akan ditampilkan pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan atau tidak pada baris perintah (35) sampai perintah (39) dan selanjutnya ditampilkan pada halaman view tambah. Kasus serupa pada manipulasi database untuk ubah pasien, hapus pasien dan pencarian pasien pada baris perintah (43) sampai baris perintah (90). Pada perintah (92) sampai perintah (95) merupakan fungsi yang pertama kali dieksekusi untuk menentukan hak akses user apabila belum melakukan login, maka akan redirect ke halaman login pada perintah (94).

View

Setelah model dan controller selesai dibuat, langkah selanjutnya adalam membuat view sebagai perantara untuk dapat berinteraksi dengan user. Sebagai contoh terlebih dahulu folder dibuat pada path directory \app\view\Pasiens. Dalam folder tersebut terdapat file untuk manipulasi database seperti tambah, ubah dan pencarian pasien. Operasi hapus pasien telah terintegrasi secara otomatis melalui pemanggilan controller global AppController pada folderController.

65.public function cari(){

66.$this->subcurr['d'] = 'class="sub_show"'; 67.$this->set('subcurr',$this->subcurr); 68.$this->curr['f'] = 'current';

69.$this->set('curr',$this->curr); 70.$cari = "";

71.if($this->request->is('post')){

72.$cari = $this->data['Pasien']['cari'];

73.$data = $this->Pasien->find('all',array('conditions'=>array('kode LIKE '=>'%'.$cari.'%')));

74.$this->set('data',$data);

75.$this->set('title','Pencarian Pasien : "'.$cari.'"'); 76.if($this->Session->read('as')=='dokter')

77.$this->render('daftar_dokter');

78.elseif($this->Session->read('as')=='kasir') 79.$this->render('daftar_kasir');

80.elseif($this->Session->read('as')=='administrasi') 81.$this->render('daftar_kasir');

82.elseif($this->Session->read('as')=='administrator') 83.$this->render('daftar_kasir');

84.else

85.$this->redirect(array('controller'=>'halamans','action'=>'index')); 86.}

87.else{

88.$this->set('title','Pencarian Pasien'); 89.$this->render('pencarian');

90.} 91.}

92.public function beforeFilter(){ 93.if(!$this->Session->read('login')){

94.$this->redirect(array('controller'=>'halamans','action'=>'login')); 95.}


(15)

16

- Operasi Create (Menambah Data)

Ekstensi file untuk file dalam folder view adalah .ctp yang berisi tag HTML dan CSS untuk keperluan tampilan. Untuk tampilan dari tambah pasien pada URL

http://localhost/rekam-medis.com/pasiens/tambah/, akan tampil form tambah pasien

seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. Tampilan Halaman Tambah dan Ubah Pasien

- Operasi Read (Membaca Data)

Gambar 8. Tampilan Halaman Daftar Pasien

- Operasi Update (Mengubah Data)

Untuk operasi update atau ubah pasien sepenuhnya sama dengan tambah pasien yang ada pada Gambar 7. Hanya saja record yang telah ada sebelumnya ditampilkan pada tampilan tersebut.

- Operasi Delete (Menghapus Data)

Untuk operasi hapus data telah terintegrasi secara otomatis melalu pemanggilan pada controller global yaitu extends AppController dan akan muncul pada kolom proses tampilan data.


(16)

17

5. Pengujian Program

Pengujian Pada Web Browser

Pengujian Aplikasi ini dilakukan dengan menggunakan empat browser yaitu Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer dan Opera Browser dengan

localhost menggunakan XAMPP for windows. Hasil pengujian aplikasi dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengujian Pada WebBrowser

Web Browser

Hasil Mozilla Firefox Google Chrome Internet Explore Opera Browser

Page Login Ok Ok Ok Ok

Page Home User Ok Ok Ok Ok

Page Input, Ubah dan Delete untuk Administrator Ok Ok Ok Ok

Page Input, Ubah dan Delete untuk Dokter Ok Ok Ok Ok

Page Input, Ubah dan Delete untuk Adminsitrasi Ok Ok Ok Ok

Page Input, Ubah dan Delete untuk Kasir Ok Ok Ok Ok

Tabel 1 menunjukkan bahwa aplikasi berjalan normal pada semua jenis aplikasi web browser, hal tersebut berarti bahwa dari keempat jenis web browser

yang diuji dapat menjalankan aplikasi sistem informasi yang mendukung framework CakePHP.

Performance Analysis

Adapun pengujian performance analysis dilakukan dengan maksud untuk mengetahui performa aplikasi web sebelum berjalan secara live pada jaringan

internetwork. Hasil pengujian performance analysis menggunakan software

Webserver Stress Tool 7 dengan simulasi 4 virtual user, terlihat dalam grafik pada

Gambar 9 dan Gambar 10.

Gambar 9. Grafik Protocol Times untuk Semua URLs

Protocol Times for all URLs

User Simulation: ramp test with up to 4 simultaneous users - 15 seconds between clicks (Random) Test Ty pe: RAMP (run test f or 1 minutes)

Click Time g f e d c

b gfedcb Time to First Byte dcbegf Time to Connect dbcefg Time for DNS gfedcb Time for local socket Time Since Start of Test [s]

55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Active Users

0 1 1 2 2 3 3 3 4 4 4 4

5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0


(17)

18

Pada uji waktu protocol untuk semua URL terdapat time to first byte dimana user menggunakan waktu meminta request dan menerima byte pertama data dari

server. Pada Gambar 9 terlihat waktu tersebut tidak melewati 500 ms. Waktu terbesar

yang digunakan rata-rata 90 ms, begitu pula dengan time for local socket dan time to

connect.

Gambar 10. Grafik Click Time dan Errors

Pada uji Click Time Gambar 10 percobaan untuk empat user yang membuka

link web setiap 15 detik. Pada grafik tersebut terlihat bahwa aplikasi berjalan tanpa adanya error yang terjadi dengan click time maksimum pada 5,500 ms. Hasil pengujian sistem pada Gambar 9 dan Gambar 10 menunjukkan bahwa sistem yang dibangun telah memenuhi uji performa dengan baik karena hasil pengujian memperlihatkan hasil yang masih dalam batas toleransi sehingga web aplikasi tersebut layak untuk digunakan dan diterapkan.

Pengujian Aplikasi pada User

Pengujian aplikasi pada user dilakukan untuk melihat sejauh mana aplikasi ini dapat membantu user dalam menggunakan aplikasi pelayanan administrasi pasien rawat jalan di Rumah Sakit Fatima, serta mengetahui tingkat kemudahan oleh user

dalam menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Mengingat bahwa aplikasi ini lebih difokuskan untuk menunjang kinerja staf Rumah Sakit Fatima Makale, maka responden yang dipilih dalam pengujian aplikasi ini diambil dari pegawai Rumah Sakit Fatima sebanyak 10 responden yaitu 3 dokter, 6 staf administrasi dan 1 kasir.

Tabel 2. Hasil Pengujian Aplikasi Pada User

User Aplikasi

Informasi Tampilan Kekurangan Kemudahan Kegunaan

1 1 2 Kurang informasi rumah sakit 1 1

2 2 2 Daftar rekam medis kurang teratur 1 2

3 2 1 Program harus disesuaikan dengan

kebijakan dengan rumah sakit lagi 2 2

4 2 1 Kurang informatif 1 1

5 2 2 - 1 1

6 1 1 Tidak ada informasi profil Rumah Sakit 1 1

Req-Times: g f e d c b Errors: g f e d c b Click Times and Errors (per URL)

Time Since Start of Test [s]

55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Active Users

0 1 1 2 2 3 3 3 4 4 4 4

5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 E rr or s [ % ] 0 0


(18)

19

7 1 2 Nama pasien pada judul untuk daftar

rekam medis 2 1

8 1 1 Rumit untuk yang terbiasa dengan sistem

manual 2 1

9 2 2 - 2 2

10 2 2 Kurang familiar dengan sistem website 1 1

Keterangan Tabel 2 :

1. Kolom informasi, tampilan, kemudahan dan informasi aplikasi diisi dengan menggunakan skala 1 – 2.

2. Kolom kekurangan diisi dengan komentar singkat tentang kelemahan/kekurangan aplikasi ini.

3. Skala 1- 2 (1 = Baik, 2 = Cukup).

Tabel 2 memperlihatkan hasil pengujian pada beberapa user, berdasarkan hasil pengujian tersebut, dilakukan perhitungan rata-rata dari setiap kolom yang telah diisi

user, maka hasil dari penerapan teknologi ini menunjukkan informasi aplikasi baik,

tampilan aplikasi menunjukkan hasil cukup, kemudahan aplikasi menunjukkan hasil baikdan pada kegunaan untuk keseluruhan aplikasi ini menunjukkan hasil yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini temasuk dalam ketegori baik.

6. Simpulan

Aplikasi sistem informasi ini digunakan untuk mengelola data pasien rawat jalan bagi pasien Rumah Sakit Fatima Makale Kabupaten Tana Toraja dengan menggunakan teknologi CakePHP yang dalam pembangunan aplikasinya menggunakan XAMPP dan web browser Mozilla Firefox sebagai media untuk pengujian aplikasi web ini. Keuntungan pada sistem ini adalah dengan penggunaan

CakePHP maka sistem informasi pelayanan administrasi pasien rawat jalan berbasis

web yang telah dibangun dapat mendukung dan mempermudah pengembangan aplikasi dengan validasi secara cepat, dimana rumah sakit adalah salah satu instansi dengan keperluan pengerjaan administrasi yang cepat dan tepat. Adapun kekurangan dari CakePHP adalah terlalu banyak aturan dan kurang fleksibel dalam pembangunan aplikasi, misalnya saja case sensitive dimana penamaan file harus benar-benar sama. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini, dapat membantu pengguna yaitu Staf Rumah Sakit Fatima Makale Tana Toraja dalam memudahkan proses pelayanan pasien rawat jalan dalam hal menjalankan fungsi load data, rekam medis dan kegiatan untuk menambah, edit dan menghapus data informasi pasien rawat jalan sesuai fungsi masing-masing user. Sedangkan pasien rawat jalan yang menjalani perawatan menerima output dari rumah sakit berupa informasi pelayanan kesehatan yang telah diterima. Saran pengembangan aplikasi ke depan adalah dengan menggabungkan semua kegiatan yang ada di rumah sakit ke dalam sistem informasi berbasis website. Contohnya saja untuk pasien rawat inap yang membutuhkan record yang banyak. Di


(19)

20

samping itu masih banyak hal-hal yang bisa dimasukkan ke dalam website termasuk diagnosa dari laboratorium yang membutuhkan waktu yang lama dan data yang akurat.

6. Daftar Pustaka

[1] Tanggulungan, Y., 2010. Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Pasien Berbasis Mobile (Studi Kasus: Rumah Sakit Umum

Sawerigading Palopo, Sulawesi Selatan. Salatiga: Perpustakaan Universitas

Kristen Satya Wacana.

[2] Syamhariyanto, F.N., 2008. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis

Web Pada Sub-Sistem Farmasi Menggunakan Framework Prado. Semarang:

Teknologi Elektro (Vol.7 No. 1) Universitas Diponegoro.

[3] Sanjoyo, Raden., 2006. Sistem Informasi Kesehatan, http://www.scribd.com. Diakses tanggal 20 Mei 2011.

[4] Sjamsuhidajat., 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta. Konsil Kedokteran Indonesia.

[5] Komunitas CakePHP Indonesia, http://idcakephp.org. Diakses tanggal 20 Mei 2012.

[6] Saputra, Agus., 2011. Teknik Cepat Membangun Aplikasi Web Dengan

Framework CakePHP, Yogyakarta: Lokomedia.

[7] Pressman, S.Roger., 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktis


(1)

15

1.2.1.4View

Pada baris (27) sampai (34) merupakan script untuk keperluan menambah data. Selanjutnya pada baris (34) controller akan memeriksa apakah request yang dilakukan adalah menambah data dan akan disimpan ke dalam tabel Pasien pada baris (35). Kemudian akan ditampilkan pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan atau tidak pada baris perintah (35) sampai perintah (39) dan selanjutnya ditampilkan pada halaman view tambah. Kasus serupa pada manipulasi database untuk ubah pasien, hapus pasien dan pencarian pasien pada baris perintah (43) sampai baris perintah (90). Pada perintah (92) sampai perintah (95) merupakan fungsi yang pertama kali dieksekusi untuk menentukan hak akses user apabila belum melakukan login, maka akan redirect ke halaman login pada perintah (94).

View

Setelah model dan controller selesai dibuat, langkah selanjutnya adalam membuat view sebagai perantara untuk dapat berinteraksi dengan user. Sebagai contoh terlebih dahulu folder dibuat pada path directory \app\view\Pasiens.

Dalam folder tersebut terdapat file untuk manipulasi database seperti tambah, ubah dan pencarian pasien. Operasi hapus pasien telah terintegrasi secara otomatis melalui pemanggilan controller global AppController pada folderController.

65. public function cari(){

66. $this->subcurr['d'] = 'class="sub_show"'; 67. $this->set('subcurr',$this->subcurr); 68. $this->curr['f'] = 'current';

69. $this->set('curr',$this->curr); 70. $cari = "";

71. if($this->request->is('post')){

72. $cari = $this->data['Pasien']['cari'];

73. $data = $this->Pasien->find('all',array('conditions'=>array('kode LIKE '=>'%'.$cari.'%')));

74. $this->set('data',$data);

75. $this->set('title','Pencarian Pasien : "'.$cari.'"'); 76. if($this->Session->read('as')=='dokter')

77. $this->render('daftar_dokter');

78. elseif($this->Session->read('as')=='kasir') 79. $this->render('daftar_kasir');

80. elseif($this->Session->read('as')=='administrasi') 81. $this->render('daftar_kasir');

82. elseif($this->Session->read('as')=='administrator') 83. $this->render('daftar_kasir');

84. else

85. $this->redirect(array('controller'=>'halamans','action'=>'index')); 86. }

87. else{

88. $this->set('title','Pencarian Pasien'); 89. $this->render('pencarian');

90. } 91. }

92. public function beforeFilter(){ 93. if(!$this->Session->read('login')){

94. $this->redirect(array('controller'=>'halamans','action'=>'login')); 95. }


(2)

16

- Operasi Create (Menambah Data)

Ekstensi file untuk file dalam folder view adalah .ctp yang berisi tag HTML dan CSS untuk keperluan tampilan. Untuk tampilan dari tambah pasien pada URL

http://localhost/rekam-medis.com/pasiens/tambah/, akan tampil form tambah pasien seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. Tampilan Halaman Tambah dan Ubah Pasien

- Operasi Read (Membaca Data)

Gambar 8. Tampilan Halaman Daftar Pasien

- Operasi Update (Mengubah Data)

Untuk operasi update atau ubah pasien sepenuhnya sama dengan tambah pasien yang ada pada Gambar 7. Hanya saja record yang telah ada sebelumnya ditampilkan pada tampilan tersebut.

- Operasi Delete (Menghapus Data)

Untuk operasi hapus data telah terintegrasi secara otomatis melalu pemanggilan pada controller global yaitu extends AppController dan akan muncul pada kolom proses tampilan data.


(3)

17

5. Pengujian Program

Pengujian Pada Web Browser

Pengujian Aplikasi ini dilakukan dengan menggunakan empat browser yaitu Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer dan Opera Browser dengan

localhost menggunakan XAMPP for windows. Hasil pengujian aplikasi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengujian Pada WebBrowser

Web Browser Hasil Mozilla Firefox Google Chrome Internet Explore Opera Browser

Page Login Ok Ok Ok Ok

Page Home User Ok Ok Ok Ok

Page Input, Ubah dan Delete untuk Administrator Ok Ok Ok Ok

Page Input, Ubah dan Delete untuk Dokter Ok Ok Ok Ok

Page Input, Ubah dan Delete untuk Adminsitrasi Ok Ok Ok Ok

Page Input, Ubah dan Delete untuk Kasir Ok Ok Ok Ok

Tabel 1 menunjukkan bahwa aplikasi berjalan normal pada semua jenis aplikasi web browser, hal tersebut berarti bahwa dari keempat jenis web browser

yang diuji dapat menjalankan aplikasi sistem informasi yang mendukung framework CakePHP.

Performance Analysis

Adapun pengujian performance analysis dilakukan dengan maksud untuk mengetahui performa aplikasi web sebelum berjalan secara live pada jaringan

internetwork. Hasil pengujian performance analysis menggunakan software Webserver Stress Tool 7 dengan simulasi 4 virtual user, terlihat dalam grafik pada Gambar 9 dan Gambar 10.

Gambar 9. Grafik Protocol Times untuk Semua URLs

Protocol Times for all URLs

User Simulation: ramp test with up to 4 simultaneous users - 15 seconds between clicks (Random) Test Ty pe: RAMP (run test f or 1 minutes)

Click Time g f e d c

b gfedcb Time to First Byte dcbegf Time to Connect dbcefg Time for DNS gfedcb Time for local socket

Time Since Start of Test [s]

55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Active Users

0 1 1 2 2 3 3 3 4 4 4 4

5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0


(4)

18

Pada uji waktu protocol untuk semua URL terdapat time to first byte dimana user menggunakan waktu meminta request dan menerima byte pertama data dari

server. Pada Gambar 9 terlihat waktu tersebut tidak melewati 500 ms. Waktu terbesar yang digunakan rata-rata 90 ms, begitu pula dengan time for local socket dan time to connect.

Gambar 10. Grafik Click Time dan Errors

Pada uji Click Time Gambar 10 percobaan untuk empat user yang membuka

link web setiap 15 detik. Pada grafik tersebut terlihat bahwa aplikasi berjalan tanpa adanya error yang terjadi dengan click time maksimum pada 5,500 ms. Hasil pengujian sistem pada Gambar 9 dan Gambar 10 menunjukkan bahwa sistem yang dibangun telah memenuhi uji performa dengan baik karena hasil pengujian memperlihatkan hasil yang masih dalam batas toleransi sehingga web aplikasi tersebut layak untuk digunakan dan diterapkan.

Pengujian Aplikasi pada User

Pengujian aplikasi pada user dilakukan untuk melihat sejauh mana aplikasi ini dapat membantu user dalam menggunakan aplikasi pelayanan administrasi pasien rawat jalan di Rumah Sakit Fatima, serta mengetahui tingkat kemudahan oleh user

dalam menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Mengingat bahwa aplikasi ini lebih difokuskan untuk menunjang kinerja staf Rumah Sakit Fatima Makale, maka responden yang dipilih dalam pengujian aplikasi ini diambil dari pegawai Rumah Sakit Fatima sebanyak 10 responden yaitu 3 dokter, 6 staf administrasi dan 1 kasir.

Tabel 2. Hasil Pengujian Aplikasi Pada User

User Aplikasi

Informasi Tampilan Kekurangan Kemudahan Kegunaan

1 1 2 Kurang informasi rumah sakit 1 1

2 2 2 Daftar rekam medis kurang teratur 1 2

3 2 1 Program harus disesuaikan dengan

kebijakan dengan rumah sakit lagi 2 2

4 2 1 Kurang informatif 1 1

5 2 2 - 1 1

6 1 1 Tidak ada informasi profil Rumah Sakit 1 1

Req-Times: g f e d c b Errors: g f e d c b Click Times and Errors (per URL)

Time Since Start of Test [s]

55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Active Users

0 1 1 2 2 3 3 3 4 4 4 4

5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 E rr or s [ % ] 0 0


(5)

19

7 1 2 Nama pasien pada judul untuk daftar

rekam medis 2 1

8 1 1 Rumit untuk yang terbiasa dengan sistem

manual 2 1

9 2 2 - 2 2

10 2 2 Kurang familiar dengan sistem website 1 1

Keterangan Tabel 2 :

1. Kolom informasi, tampilan, kemudahan dan informasi aplikasi diisi dengan menggunakan skala 1 – 2.

2. Kolom kekurangan diisi dengan komentar singkat tentang kelemahan/kekurangan aplikasi ini.

3. Skala 1- 2 (1 = Baik, 2 = Cukup).

Tabel 2 memperlihatkan hasil pengujian pada beberapa user, berdasarkan hasil pengujian tersebut, dilakukan perhitungan rata-rata dari setiap kolom yang telah diisi

user, maka hasil dari penerapan teknologi ini menunjukkan informasi aplikasi baik, tampilan aplikasi menunjukkan hasil cukup, kemudahan aplikasi menunjukkan hasil baikdan pada kegunaan untuk keseluruhan aplikasi ini menunjukkan hasil yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini temasuk dalam ketegori baik.

6. Simpulan

Aplikasi sistem informasi ini digunakan untuk mengelola data pasien rawat jalan bagi pasien Rumah Sakit Fatima Makale Kabupaten Tana Toraja dengan menggunakan teknologi CakePHP yang dalam pembangunan aplikasinya menggunakan XAMPP dan web browser Mozilla Firefox sebagai media untuk pengujian aplikasi web ini. Keuntungan pada sistem ini adalah dengan penggunaan

CakePHP maka sistem informasi pelayanan administrasi pasien rawat jalan berbasis

web yang telah dibangun dapat mendukung dan mempermudah pengembangan aplikasi dengan validasi secara cepat, dimana rumah sakit adalah salah satu instansi dengan keperluan pengerjaan administrasi yang cepat dan tepat. Adapun kekurangan dari CakePHP adalah terlalu banyak aturan dan kurang fleksibel dalam pembangunan aplikasi, misalnya saja case sensitive dimana penamaan file harus benar-benar sama. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini, dapat membantu pengguna yaitu Staf Rumah Sakit Fatima Makale Tana Toraja dalam memudahkan proses pelayanan pasien rawat jalan dalam hal menjalankan fungsi load data, rekam medis dan kegiatan untuk menambah, edit dan menghapus data informasi pasien rawat jalan sesuai fungsi masing-masing user. Sedangkan pasien rawat jalan yang menjalani perawatan menerima output dari rumah sakit berupa informasi pelayanan kesehatan yang telah diterima. Saran pengembangan aplikasi ke depan adalah dengan menggabungkan semua kegiatan yang ada di rumah sakit ke dalam sistem informasi berbasis website. Contohnya saja untuk pasien rawat inap yang membutuhkan record yang banyak. Di


(6)

20

samping itu masih banyak hal-hal yang bisa dimasukkan ke dalam website termasuk diagnosa dari laboratorium yang membutuhkan waktu yang lama dan data yang akurat.

6. Daftar Pustaka

[1] Tanggulungan, Y., 2010. Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Pasien Berbasis Mobile (Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo, Sulawesi Selatan. Salatiga: Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana.

[2] Syamhariyanto, F.N., 2008. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Web Pada Sub-Sistem Farmasi Menggunakan Framework Prado. Semarang: Teknologi Elektro (Vol.7 No. 1) Universitas Diponegoro.

[3] Sanjoyo, Raden., 2006. Sistem Informasi Kesehatan, http://www.scribd.com. Diakses tanggal 20 Mei 2011.

[4] Sjamsuhidajat., 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta. Konsil Kedokteran Indonesia.

[5] Komunitas CakePHP Indonesia, http://idcakephp.org. Diakses tanggal 20 Mei 2012.

[6] Saputra, Agus., 2011. Teknik Cepat Membangun Aplikasi Web Dengan Framework CakePHP, Yogyakarta: Lokomedia.

[7] Pressman, S.Roger., 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktis (Buku Satu), Yogyakarta :ANDI.