Komponen Aplikasi Android Struktur Android

aplikasi pihak ketiga berjalan diatas lapisan aplikasi dengan menggunakan pustaka API Application Programming Interface yang sama. 2. Application Framework Kerangka aplikasi menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generik untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan User Interface dan sumber daya aplikasi. Bagian terpenting dalam kerangka aplikasi android adalah sebagai berikut: 1. Activity Manager, berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan menjaga keadaan ”Backstack“ untuk navigasi penggunaan. 2. Content Providers, berfungsi untuk merangkum data yang memungkinkan digunakan oleh aplikasi lainnya, seperti daftar nama. 3. Resuource Manager, untuk mengatur sumber daya yang ada dalam program. Serta menyediakan akses sumber daya diluar kode program, seperti karakter, grafik, dan file layout. 4. Location Manager, berfungsi untuk memberikan informasi detail mengenai lokasi perangkat android berada. 5. Notification Manager, mencakup berbagai macam peringatan seperti, pesan masuk, janji, dan lain sebagainya yang akan ditampilkan pada status bar. 3. Library Android menggunakan beberapa paket pustaka yang terdapat pada CC++ dengan standar Berkeley Software Distribution BSD hanya setengah dari yang aslinya untuk tertanam pada kernel Linux. Beberapa pustaka diantaranya: 1. Media Library untuk memutar dan merekam berbagai macam format audio dan video. 2. Surface Manager untuk mengatur hak akses layer dari berbagai aplikasi. 3. Graphic Library termasuk didalamnya SGL dan OpenGL, untuk tampilan 2D dan 3D. 4. SQLite untuk mengatur relasi database yang digunakan pada aplikasi. 5. SSl dan WebKit untuk browser dan keamanan internet Pustaka-pustaka tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri, namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level atasnya. Sejak versi Android 1.5, pengembang dapat membuat dan menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit NDK. 4. Android Runtime Pada android tertanam paket pustaka inti yang menyediakan sebagian besar fungsi android. Inilah yang membedakan Android dibandingkan dengan sistem operasi lain yang juga mengimplementasikan Linux. Android Runtime merupakan mesin virtual yang membuat aplikasi android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada. Dalam Android Runtime terdapat 2 bagian utama, diantaranya: 1. Pustaka Inti Android dikembangkan melalui bahasa pemrograman Java, tapi Android Runtime bukanlah mesin virtual Java. Pustaka inti android menyediakan hampir semua fungsi yang terdapat pada pustaka Java serta beberapa pustaka khusus android. 2. Mesin Virtual Dalvik Dalvik merupakan sebuah mesin virtual yang dikembangkan oleh Dan Bornstein yang terinspirasi dari nama sebuah perkampungan yang berada di Iceland. Dalvik hanyalah interpreter mesin virtual yang mengeksekusi file dalam format Dalvik Executable .dex. Dengan format ini Dalvik akan mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengalamatan memori pada file yang dieksekusi. Dalvik berjalan di atas kernel Linux 2.6, dengan fungsi dasar seperti threading dan manajemen memori yang terbatas. 5. Linux Kernel Android dibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan android bukanlah linux, karena dalam android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad , WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC Interprocess Communication untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan. [6]

2.7. Basis Data

2.7.1. Definisi basis data

Basis data adalah penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam sebuah komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri query basis data disebut sistem manajemen basis data Database Management System, DBMS. [3]

2.7.2. Sistem basis data

Sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file-file yang saling berhubungan dan dikelola oleh program DBMS yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain yang memiliki otoritas untuk mengakses dan memanipulasi data tersebut. [3] Komponen-komponen pada sebuah sistem basis data antara lain: 1. Perangkat keras 2. Sistem operasi 3. Basis data 4. DBMS Database Management System 5. Pemakai 6. Aplikasi lain 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perancangan Sistem

Tahapan selanjutnya setelah dilakukan analisis sistem yang berjalan adalah perancangan sistem, yaitu membuat sebuah rancangan atau kerangka dari sistem yang diusulkan untuk memberikan gambaran awal tentang sistem yang akan dibuat akan seperti apa pada nantinya setelah di implementasikan.

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran awal kepada user tentang sistem yang akan dibangun untuk menyelesaikan permasalahan - permasalahan yang ada pada sistem yang lama atau untuk meningkatkan efektivitas dari sistem yang lama. Secara khusus tahapan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada para tukang ojek dan penumpang tentang sistem pemesanan ojek yang nanti akan dibangun seperti prosedur, alur, syarat dan ketentan dari sistem ini.

4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Pengguna dari sistem yang diusulkan ini adalah penumpang, tukang ojek dan admin. Setiap pengguna memiliki hak akses yang berbeda, penumpang adalah pengguna yang bisa memesan tukang ojek yang tersedia pada pangkalan ojek yang dipilih penumpang. Tukang ojek bertugas menerima pesanan dari penumpang dan admin bertugas sebagai pengelola semua data sistem di web server. Sistem yang diusulkan untuk pemesanan ojek ini dilakukan secara online, dimana para penumpang yang akan menggunakan jasa pengantaran tukang ojek tidak perlu datang ke pangkalan ojek, penumpang bisa memesan langsung tukang ojek melalui perangkat android yang terhubung ke internet. Ketika penumpang melakukan pemesanan, pesanan tersebut akan tersimpan di database lalu di teruskan ke perangkat mobile tukang ojek, setelah data pesanan diterima tukang ojek maka akan muncul notification yang menandakan bahwa ada penumpang yang memesan tukang ojek tersebut. Sistem pemesanan ojek ini akan menampilkan daftar pangkalan ojek terdekat dari posisi penumpang berada dengan radius 1 km dan menampilkan daftar tukang ojek yang ada pada pangkalan ojek dengan status ready, status ready ini artinya tukang ojek tersebut sedang stand by dipangkalan ojek dan siap menerima pesanan.

4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem yang diusulkan ini adalah sebagai berikut: 1. Penumpang wajib melakukan registrasi untuk membuat akun pada sistem dengan menginputkan beberapa data pribadi dan selanjutnya akun tersebut bisa digunakan untuk login ke aplikasi pemesanan ojek. 2. Setelah penumpang berhasil login, maka penumpang memilih pangkalan ojek dan tukang ojek yang akan dipesan sesuai dengan keinginan penumpang. 3. Penumpang yang telah memesan tukang ojek, tidak bisa memesan tukang ojek lain selama penumpang tersebut belum diantarkan oleh tukang ojek yang dipesannya.