Peraturan Perundangan yang Berkaitan dengan Studi Kasus Tanjung Priok

C. Peraturan Perundangan yang Berkaitan dengan Studi Kasus Tanjung Priok

Buku II Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP mengenai Tindak pidana atau penganiyaan, dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini khususnya pada Bab XX tentang penganiyaan. Pasal yang terkait dalam penelitian ini adalah Pasal 358 yang menyatakan: Mereka yang dengan sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian di mana terlibat beberapa orang, selain tanggung jawab masing-masing terhadap apa yang khusus dilakukan olehnya, diancam: Ke 1. Dengan Pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan, jika akibat penyerangan atau perkelahian itu ada yang luka-luka berat. Ke 2. Dengan pidana penjara paling lama empat tahun, jika akibatnya ada yang mati. Selanjutnya Undang-Undang No 26 Tahun 2000, yaitu: a. Bahwa HAM merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi ataupun dirampas oleh siapapun. b. Bahwa untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia dan menjamin pelaksanaan HAM serta memberi perlindungan, kepastian, keadilan, dan perasaan aman kepada perorangan atau masyarakat, perlu segera dibentuk suatu pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yang berat sesuai dengan ketentuan Pasal 104 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM c. Bahwa pembentukan pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat telah diupayakan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1999 Tentang Pengadilan HAM yang dinilai tidak memadai, sehingga tidak disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menjadi undang-undang dan oleh karena itu peraturan pemerintah pengganti undang-undang tersebut perlu dicabut. d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,b,c perlu dibentuk undang-undang tentang Pengadilan HAM.

III. METODE PENELITIAN A.

Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif dimaksudkan sebagai upaya memahami persoalan dengan tetap berada atau bersandarkan pada lapangan hukum, sedangkan pendekatan yuridis empiris dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan dan pemahaman dari permasalahan dalam penelitian berdasarkan realitas yang ditemukan di lapangan pada saat penelitian dilaksanakan Soerjono Soekanto, 1983: 19.

B. Sumber dan Jenis Data

Sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian dengan cara melakukan wawancara dengan pihak Kepolisian Tanjung Priok, Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan dan masyarakat Koja, untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.