Tindakan penganiayaan atau bahkan menimbulkan kematian yang sering dialami oleh para TKI dapat terjadi sebelum atau setelah keberangkatan. Tindakan kekerasan ini bisa berupa
penghinaan, pelecehan, penganiayaan, pemukulan, penyiksaan, dan perampasan hak hidup secara layak. Banyak sekali kasus TKI yang meninggal di tempat kerjanya di Luar Negeri akibat dari
penyiksaan majikan mereka.
Salah satu faktor penyebab penganiayaan atau bahkan menyebabkan kematian adalah : 1 Tingkat pendidikan TKI di Luar Negeri yang rendah.
2 Perilaku pengguna tenaga kerja yang kurang menghargai dan menghormati hak-hak pekerjanya.
3 Regulasi atau peraturan pemerintah yang kurang berpihak pada TKI di Luar Negeri.
Oleh karena itu, banyak hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah untuk menanggulangi perluasan kekerasan dalam masyarakat.
http:asiaaudiovisualra 09gunawanwibisono’s Blog.htm, diakses tanggal 22 Februari 2010.
C. Pengertian Tenaga Kerja
Menurut Iman Soepomo 1999: 226 tenaga kerja ialah semua orang yang menurut hukum yuridis mampu melakukan pekerjaan.
Banyak ahli berbeda pendapat mengenai pengertian tenaga kerja. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan penafsiran. Buruh ditafsirkan sebagai pekerja kasar tanpa didukung dengan latar
belakang pendidikan formal yang baik sesuai dengan standar yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan pekerja ditafsirkan sebagai pegawai yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi
dari kedudukan buruh.
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Pasal 1 Angka
2 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Menurut Payaman Simanjuntak mengemukakan pengertian tenaga kerja adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, atau yang melaksanakan kegiatan
lain seperti mengurus rumah tangga.
Sedangkan Tenaga Kerja Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di Luar Negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan
menerima upah. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
D. Pengertian Subjek Hukum
Subjek hukum adalah setiap pemegang hak dan kewajiban yang menimbulkan kewenangan hukum rechtsbevoegheid.
Subjek hukum dibagi menjadi 2 dua yaitu : 1. Manusia
Secara yuridisnya ada dua alasan yang menyebutkan alasan manusia sebagai subjek hukum yaitu Pertama, manusia mempunyai hak-hak subjektif dan Kedua, kewenangan hukum. Dalam hal ini
kewenangan hukum berarti kecakapan untuk menjadi subjek hukum, yaitu sebagai pendukung hak dan kewajiban.
Berdasarkan Pasal 2 KUHPerdata, pada dasarnya manusia sudah mempunyai hak sejak dalam kandungan. Namun, tidak semua manusia mempunyai kewenangan dan kecakapan untuk
melakukan perbuatan hukum. Orang yang dapat melakukan perbuatan hukum adalah orang yang sudah dewasa berumur 21 tahun atau belum berumur 21 tahun tetapi sudah menikah.
Sedangkan orang-orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang-orang yang belum dewasa, mereka yang ditaruh di bawah pengampuan, orang-orang perempuan, dalam hal-
hal yang ditetapkan oleh undang-undang, dan pada umumnya semua orang kepada siapa undang- undang telah melarang membuat perjanjian-perjanjian tertentu. Pasal 1330 KUHPerdata
2. Badan Hukum Menurut sifatnya, badan hukum ini dibagi menjadi dua yaitu :
a. Badan hukum publik badan hukum yang didirikan oleh pemerintah. b. Badan hukum privat badan hukum yang didirikan oleh privatbukan pemerintah.
Dalam menjalankan perbuatan hukum, subjek hukum memiliki wewenang. Wewenang subjek hukum dibagi menjadi 2 dua, yaitu wewenang untuk mempunyai hak
rechtbevoegheid dan wewenang untuk melakukan menjalankan perbuatan hukum dan faktor- faktor yang mempengaruhinya.
E. Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri