Gambar 2.11 Contoh Berita
Taping Delta Flash
C. Taping Info Traffic
Penulis mendapat tugas untuk mengisi sisipan pada acara Delta Delight yaitu Info Traffic, yang berisi tentang kondisi lalu lintas
di kota Bandung dan sekitanya . Taping tersebut dilakukan 1 jam acara Delta Delight di mulai. Seharusnya Info Traffic ini
dilakukan secara On Air, dikarenakan penulis masih dalam tahap belajar jadi hanya dilakukan dengan taping.
KETUA FRAKSI PARTAI GOLKAR DI PARLEMEN STYA NOVANTO YANG TERLIBAT DALAM KASUS SUAP PON RIAU
MAMBANTAH DIRINYA PERNAH MENERIMA PROPOSAL BANTUAN DANA APBN UNTUK KEPERLUAN PEKAN OLAH
RAGA NASIONAL PON RIAU TAHUN 2012 TERSBUT MENGENAI PERTEMUAN DI RUANG KERJA SETYA NONATO
DI LANTAI 12 GEDUNG NUSANTARA 1 DPR SETYA MENGAKUI ADA PERTEMUANNYA DENGAN GUBERNUR
RIAU RUSLI ZAINAL BUKAN MEMBICARAKAN MSALAH PON NAMUN ACARA DI DPP PARTAI GOLKAR KASUS PON
RIAU INI
MENJADI MASALAH
YANG AKAN
MEMPERPANJANG NASIB BURUK CITRA PARTAI GOLKAR SETELAH
BANYAKNYA KASUS-KASUS
YANG MELIBATKANNYA
Sumber : Agenda Penulis Selama PKL
5. On Air Info Traffic
Penulis mendapatkan tugas untuk melakukan On Air mengisi sisipan berita Info Traffic di acara elta Delight. On Air ini di lakukan
setiap 15 menit sekali selama acara Delta Delight berlangsung. On Air ini penulis dibantu oleh seorang Operator yang memang bergantian setiap
harinya.
2.3 Analisis Tentang Jurnalistik
Jurnalisme adalah kegiatan mengumpulkan, menulis, mengedit, menerbitkan berita melalui koran dan majalah atau memancarkan berita
melalui radio dan televisi. Jurnalisme merupakan bagian dari komunikasi massa secara luas.
Kendati pengertian jurnalisme kini mencakup medium yang sangat luas termasuk juga radio, televisi bahkan bioskop, medium dasar dari jurnalisme
adalah koran alias suratkabar. Wartawan radio dan televisi umumnya mengadopsi metode dan prinsip jurnalisme tradisional pada koran dan
majalah. Menurut Kris Budiman, jurnalistik journalistiek, Belanda bisa
dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu.
Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya
kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak.
Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara 2005, mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan.
a. Skeptis
Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak
mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan
kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.
b. Bertindak action
Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.
c. Berubah
Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari
sebuah informasi.
d. Seni dan Profesi
Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.
e. Peran Pers
Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan
netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta
advokasi. Bisa dilihat saat ini Jurnalistik bukan hanya sebagai publikasi secara
cetak saja tapi sudah berkembang menjadi beberapa bagian meliputi Jurnalistik Cetak, Jurnalistik Televisi, Jurnalistik Radio, dan yang sedang
berkembang saat ini Jurnalistik On Line.
2.3.1 Analisis Tentang Jurnalistik Radio
Radio adalah sebuah media yang digunakan untuk memberikan hiburan kepada pendengarnya melalui lagu dan informasi yang
disampaikan sesuai dengan segmentasi rasio siaran tersebut. Dalam buku Radio Siaran Teri dan Praktek, dituliskan:
“Faktor ke-3 yang menyebabkan radio siaran memiliki kekuasaan ialah daya tariknya yang kuat yang dimilikinya. Daya tariknya ini
ialah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat 3 unsur yang ada padanya, yakni musik, kata-kata
dan efek suara”. Effendy, 1991:77