Batasan Masalah SIMPULAN DAN SARAN

II. TINJUAN PUSTAKA

2.1 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor TNKB Plat nomor atau nomor polisi Nopol atau sering disebut juga dengan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor TNKB, adalah plat aluminium tanda kendaraan bermotor di indonesia yang sudah didaftarkan pada kantor bersama samsat. Samsat sistem administrasi manunggal satu atap adalah suatu sistem administrasi yang dibuat untuk memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat yang kegiatannya diselenggarakan dalam satu gedung. Contoh dari samsat adalah dalam pengurusan dokumen kendaraan bermotor. Samsat merupakan suatu sistem kerja sama secara terpadu antara polri, dinas pendapatan provinsi dan PT. Jasa Raharja persero dalam pelayanan untuk menerbitkan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan yang dikaitkan dengan pemasukan uang ke kas negara baik melalui pajak kendaraan bermotor PKB biaya balik nama kendaraan bermotor, sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan SW DKLJJ dan dilaksanakan pada satu kantor yang dinamakan “Kantor Bersama Samsat”. Dalam hal ini Polri memiliki fungsi penerbitan STNK. Dinas pendapatan propinsi menetapkan besarnya Pajak kendaraan Bermotor PKB dan Bea Balik Nama Kendraan Bermotor BBN-KB sedangkan PT. Jasa Raharja mengelola sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan SWDKLLJ lokasi kantor bersama samsat umumnya berada di lingkungan polri setempat, atau dilingkungan Satlantas atau Ditlantas Polda setempat. Samsat ada dimasing-masing provinsi serta memiliki unit pelayanan disetiap kabupaten atau kota. Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut tersebut terdiri dari 1-4 angka, dan ditempatkan setelah Kode Wilayah Pendaftaran. Nomor urut pendaftaran dialokasikan sesuai kelompok jenis kendaraan bermotor. Untuk wilayah DKI Jakarta: a. 1 - 2999, 8000 - 8999 dialokasikan untuk kendaraan penumpang. b. 3000 - 6999, dialokasikan untuk sepeda motor. c. Mulai Februari 2010 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur berkode T telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3. d. Mulai awal 2011 nomor kendaraan untuk Jakarta Selatan berkode S telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3. e. Mulai November 2012 nomor kendaraan untuk Jakarta Utara berkode U telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3. f. Mulai April 2014 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur berkode T telah habis untuk nomor 3, maka dimulai dengan angka 4. g. 7000 - 7999, dialokasikan untuk bus. h. 9000 - 9999, dialokasikan untuk kendaraan beban.