BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Supaya hubungan antar manusia didalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan, dirumuskan Norma-norma masyarakat. Norma
merupakan Aturan, Kaidah, Pedoman yang mengatur manusia. Norma sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat, karena tanpa adanya norma-norma
kehidupan masyarakat tidak akan terarah. Pada awalnya Norma-norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja, namun lama kelamaan norma-norma tersebut
dibuat secara sadar. Misalnya, Dahulu didalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi
bagian dari keuntungan.Akan tetapi, lama kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara harus mendapat bagiannya, Dimana sekaligus ditetapkan siapa yang
menganggung itu, yaitu penjual ataukah pembeli.Norma-norma yang ada didalam masyarakat, mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda.Ada norma yang
Lemah, Sedang, sampai taraf yang paling Kuat. Pada yang terakhir, umumnya anggota-anggota masyarakat tidak berani melanggarnya.
MAKALAH PEMBANDING ‘LEMBAGA SOSIAL DAN NORMA’ 1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan norma dalam masyarakat? 2. Apa saja jenis-jenis kelembagaan sosial?
3. Bagaimana hubungan antara norma social dan kelembagaan sosial?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengatahui macam-macam dan penerapan norma didalam masyarakat
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kelembagaan social 3. Untuk mengetahui hubungan antara norma dan kelembagaan social.
Norma memiliki 4 pengertian, mulai dari yang paling Lemah sampai yang Terkuat, yakni :
1. Cara Usage Menunjuk pada suatu bentuk perbuatan 2. Kebiasaan Folkways adalah Perbuatan yang diulang-ulang dalam
bentuk yang sama 3. Tata Kelakuan Mores merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai
cara berperilaku 4. Adat Istiadat Custom adalah Tata kelakuan yang kekal serta kuat
integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Ada sanksi penderitaan bila dilanggar.
Norma-norma tersebut, setelah mengalami suatu proses, pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari suatu kelembagaan sosial. kelembagan sosial
merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang mengatur rangkaian tata
cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar
manusia saat mereka
menjalani kehidupan ber masyarakat
dengan tujuan mendapatkan keteraturan
hidup .
Kelembagaan sosial dianggap sungguh – sungguh berlaku apabila norma- normanya sepenuhnya diterima dalam masyarakat. Ketika manusia memahami
norma-norma yang mengatur kehidupannya, maka ia akan cenderung untuk
MAKALAH PEMBANDING ‘LEMBAGA SOSIAL DAN NORMA’ 2
menaati norma-norma tersebut. Pentaatan tersebut merupakan perkembangan dari proses pelembagaan norma-norma yang bersangkutan. Misalnya, kalau pasien
harus dioperasi, dokter harus mendapat izin dari keluarga pasien tersebut. Tujuan persetujuan tersebut adalah meniadakan kesalahan dokter yang harus “melakukan
kekerasan” dan “menganiaya” pasien di dalam operasi atau pembedahan tersebut. Kalau norma tersebut tidak di taati, dokter dapat di persalahkan melakukan
peristiwa pidana kekerasan dan penganiayaan. Proses yang terjadi dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga
kemasyarakatan, yaitu sebagai berikut: 1. Proses pelembagaan institutionalization, yakni suatu proses yang
dilewati oleh sesuatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan.
2. Norma-norma yang internalized artinyaprose norma-norma kemasyarakatan tidak hanyaberhenti sampai sini saja, tetapi
mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.
MAKALAH PEMBANDING ‘LEMBAGA SOSIAL DAN NORMA’ 3
BAB II ISI
2.1 Lembaga Sosial