pembelajaran yang dilakukan penulis belum efektif. Untuk mengetahui secara rinci sebab-sebab kekurangberhasilan siswa tersebut, penulis melakukan refleksi diri.
Berdasarkan hasil reflektif tersebut diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi yang diajarkan adalah :
1. Guru membahas materi terlalu cepat.
2. Bahasa guru sulit dipahami siswa.
3. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
4. Guru tidak menggunakan alat peraga yang menarik.
5. Guru kurang memberikan contoh dan latihan soal-soal.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah penggunaan alat peraga bilangan pecahan dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD Negeri Bismo dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Penjumlahan bilangan pecahan sehingga dapat meningkatkan prestasi dengan
baik ?.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran matematika yang efektif akan dapat membantu siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif menuntut guru untuk memahami dengan baik hakekat dan
tujuan pembelajaran, terutama pembelajaran maematika, terampil memanfaatkan media pembelajaran, serta menerapkan berbagai metode pembelajaran, terutama metode ceramah,
demonstrasi, dan tanya jawab.
A. Pembelajaran Matematika yang Efektif
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis
dari kebenaran sebelumnya yang sudah diterima sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas Kurikulum KBK 2004 : 13.
Jerome S.Bruner dikutip Gatot Muhsetyo,dkk,2008 menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa atau benda di dalam pikirannya dapat
dinyatakan sebagai proses belajar. Bruner membagi menjadi tiga tahapan yaitu: tahap enaktif, ikonik dan simbolik.
Penerapan ketiga tahapan tersebut dalam kegiatan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
a. Tahap pertama dimulai dengan menggunakan bendamodel konkrit di sekitar anak seperti dalam penjumlahan dengan membawa pensil, lidi, sedotan, buku dan lain-lain.
b. Tahap ikonik dengan menggunaka model semi konkrit model gambar seperti gambar buku, pensil, kelereng dan sebagainya. Atau menggunakan model semi abstrak model diagram yang
menggunakan tanda-tanda tertentu misalnya menggunakan turus tally, bundaran dan lain sebagainya.
c. Tahap simbolik menggunakan simbol secara abstrak dan mereka akan dapat mengerti arti tiga, arti empat tanpa bantuan apa-apa. Tahap terakhir merupakan wujud dari pembelajaran matematika
sebagai bahasa simbol yang padat arti dan bersifat abstrak.
B. Pemanfaatan Media Pembelajaran yang Efektif
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah perantara atau pengantar.
Oleh karena itu agar pembelajaran efektif maka guru perlu menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran, mudah mendapatkannya juga mudah menggunakannya. Selain itu
dengan media penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses belajar menjadi lebih jelas dan menarik, pembelajaran menjadi efektif yaitu akan terjadinya komunikasi dua arah
secara aktif antara guru dan siswa.Ardiani Mustikasari,2009
C. Demonstrasi yang Efektif