Analisis Penjadwalan Yang Dilakukan Perusahaan Analisis Penjadwalan Mesin Dengan Metode Priority Dispatching Yaitu

ini diperoleh waktu total penjadwalan untuk keseluruhan pekerjaan job setiap operasi dengan makespan sebesar 1890 detik.

5.3. Analisis Penjadwalan Pekerjaan job Mesin Dengan Metode Priority

Dispatching Yaitu Algoritma Jadwal Non Delay Metode ini berprinsip pembuatan jadwal secara parsial bertahap menggunakan algoritma jadwal non delay. Algoritma ini merupakan jadwal feasible dimana tidak satupun mesin dibiarkan menganggur, jika pada saat yang sama terdapat operasi yang memerlukan mesin tersebut. Apabila ada operasi yang memerlukan mesin yang sama maka digunakan aturan prioritas SPT Short Processing Time pada pembuatan produk Kue Bantaldan Roti Tawaryaitu prioritas tertinggi diberikan kepada pekerjaan job yang memiliki waktu proses pekerjaan yang relatif singkat. Pada saat menggunakan penjadwalan job mesin dengan metode priority dispatching algoritma jadwal non delay diperoleh waktu total keseluruhan untuk menyelesaikan pekerjaan job 1 dan pekerjaan job 2. Waktu total tersebut diperoleh dari makespan atau lamanya proses pengerjaan job sebesar 2059 detik.

Bab 6 Kesimpulan Dan Saran

6.1. Kesimpulan

Dari analisis penjadwalan mesin yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan, diantaranya: 1. Penjadwalan mesin yang dilakukan oleh perusahaan memiliki makespan terlama dibandingkan penjadwalan dengan menggunakan metode priority dispatching dengan algoritma jadwal aktif dan jadwal non delay. Sedangkan untuk penjadwalan yang memiliki makespan terpendek diperoleh penjadwalan dengan menggunakan menggunakan metode priority dispatching dengan algoritma jadwal aktif dan non delay. Penjadwalan mesin menggunakan metode priority dispatching dengan algoritma jadwal aktif dan jadwal non delay sangatlah baik karena memiliki makespan yang lebih pendek dan waktu mesin menganggur sangatlah singkat. 2. Untuk dapat mengetahui penggunaan mesin secara optimal, kita dapat mengetahui dari penggunaan mesin tersebut selama kegiatan produksi berlangsung. Pada penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan, makespan sangatlah lama dan waktu menganggur mesin sangat lama sehingga penggunaan mesin tidak optimal. Sedangkan penjadwalan mesin menggunakan metode priority dispatching dengan algoritma jadwal aktif dan jadwal non delay memiliki makespan lebih pendek dibandingkan penjadwalan mesin sesuai dengan sistem yang lama yang dilakukan oleh perusahaan. Penjadwalan dengan menggunakan metode priority dispatching dengan algoritma jadwal aktif dan jadwal non delay memiliki makespan lebih pendek dan paling sedikit waktu mesin yang menganggur sehingga penggunaan mesin dapat optimal.