Sasaran Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja

berdaya, paham, termotivasi, memiliki kesempatan, melihat dan memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu sebagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil risiko, mampu mencari dan menangkap informasi, serta mampu bertindak sesuai inisiatif M.Anwas, 2014:49. Kata pemberdayaan empowerment mengesankan arti adanya sikap mental yang tangguh. Proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan yaitu: a. Kecenderungan primer, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya survival of the fittes. Proses ini dapat dilengkapi dengan upaya membangun aset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi. b. Kecenderungan sekunder, menekankan pada proses menstimulasi, mendorong, atau memotivasi agar individu memiliki kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog Sedarmayanti, 2012:117. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka penulis berpendapat bahwa definisi pemberdayaan yang dikemukakan oleh Mc Ardie 1989 paling sesuai dengan penelitian ini. Mc Ardie 1989 mengartikan pemberdayaan sebagai proses pengambilan keputusan oleh orang-orang yang secara konsekuen melaksanakan keputusan tersebut. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan Sedarmayanti, 2012:116. Kemudian, dalam penelitian ini Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lampung Tengah adalah pihak yang dapat mengambil keputusan mengenai pemberdayaan pemuda di Lampung Tengah dan berkonsekuen dalam melaksanakan keputusan tersebut. Pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lampung Tengah merupakan sebuah keharusan dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan sumber lainnya dalam mencapai tujuan pemuda yang lebih berdaya.

2. Tujuan Pemberdayaan

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu maupun organisasi pasti memiliki tujuan. Tujuan tersebut dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Demikian pula halnya dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat, ia memiliki tujuan antara lain: 1. Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan harkat dan martabat hidup manusia, dengan kata lain secara sederhana untuk meningkatkan kualitas hidup. Perbaikan kualitas hidup tersebut bukan semata menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga fisik, mental, politik, keamanan dan sosial budaya. 2. Untuk mencapai tujuan yang bersifat umum tersebut maka terdapat beberapa tujuan atau sasaran antara lain yaitu: a. Perbaikan kelembagaan. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerjasama dan kemitraan antar pemangku kepentingan. Melalui perbaikan kelembagaan berbagai inovasi sosial yang dilakukan secara kemitraan antar pemangku kepentingan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat; b. Perbaikan pendapatan, stabilitas ekonomi, keamanan dan politik yang mutlak diperlukan untuk terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan; c. Perbaikan lingkungan hidup. Disadari atau tidak dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat melakukan aktivitas yang berakibat terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan ini bukan hanya mengancam kehidupan dirinya, tetapi juga mengancam kehidupan generasi yang akan datang;