Ahli Pakar Keahlian Pengalihan Keahlian

2.2.5 Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer, pengambilan keputusan, aturan dan kemampuan menjelaskan.

2.2.5.1 Ahli Pakar

Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasehat dan memecahkan masalah. Pakar biasanya memiliki beberapa konsep umum, diantaranya : 1. Harus mampu memecahkan persoalan dan mencapai tingkat performa yang secara signifikan ebih baik dari orang kebanyakan. 2. Pakar adalah relatif. Pakar pada satu waktu atau satu wilayah mungkin tidak menjadi pakar di waktu atau wilayah lain. Misalnya, mahasiswa kedokteran mungkin disebut pakar dalam penyakit dibanding petugas administrasi, tetapi bukan pakar di rumah sakit terkemuka. Biasanya pakar manusia mampu melakukan hal berikut : mengenali dan merumuskan persoalan, memecahkan persoalan dengan cepat dan tepat, menjelaskan solusi tersebut, belajar dari pengalaman, menyusun ulang pengetahuan, membagi-bagi aturan jika diperlukan, menetapkan relevansi keahlian adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas yang dimiliki pakar.

2.2.5.2 Keahlian

Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian: 1. Fakta - fakta pada lingkup permasalahan tertentu. 2. Teori - teori pada lingkup permasalahan tertentu. 3. Prosedur - prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu. 4. Strategi - strategi global untuk menyelesaikan masalah. 5. Meta - knowledge pengetahuan tentang pengetahuan. Bentuk – bentuk ini memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih ahli daripada seseorang yang bukan ahli [9].

2.2.5.3 Pengalihan Keahlian

Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar . Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu: tambahan pengetahuan dari para ahli atau sumber-sumber lainnya, representasi pengetahuan ke komputer, inferensi pengetahuan, dan pengalihan pengetahuan ke user. Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut sebagai basis pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur biasanya berupa aturan. Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi inference engine. Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2.2.5.4 Pengambilan Keputusan