Sistem Penerimaan Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan Dan Lidah Berbasis Web Di Klinik BRC Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

ARI BUDIANSYAH

10106013

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iii

Puji syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah Berbasis Web Di Klinik BRC Bandung”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak mengalami kesulitan dan hambatan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tapat pada waktunya.

Dengan penuh rasa syukur, ucapan terima kasih yang mendalam serta penghargaan yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada :

1. Kedua Orang Tuaku Budi Purwadi dan Juju Jubaedah serta adikku tercinta yang senantiasa mendoakan penulis dan memberikan dorongan serta dukungan baik moril maupun materiil.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S. T., M. T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika dan Dosen Wali kelas IF-1 Angkatan 2006, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingannya.

3. Bapak Iskandar Iqbal, S. T. selaku pebimbing yang telah memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Kang Ridwan Mukhtar, S. Pd. I. selaku narasumber dari Klinik BRC Bandung.

5. Seluruh teman IF – 1 angkatan 2006, khususnya pada Cecep Husni Mubarok, Fahmi Isfah, Adi Nugraha, Catur Gesang, dan yang tak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(3)

iv

Tiada kata yang pantas saya ucapkan selain kata terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Bandung, Juli 2010


(4)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR SIMBOL ... xii DAFTAR LAMPIRAN ...xiii BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metode Penelitian ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Profil Perusahaan ... 8

2.1.1 Sejarah Perusahaan ... 8

2.1.2 Logo Perusahaan ... 9

2.1.3 Legalitas Perusahaan ... 11

2.1.4 Visi dan Misi ... 11

2.1.5 Struktur Organisasi ... 12

2.2 Landasan Teori ... 16


(5)

2.2.2 Manfaat Sistem Pakar ... 17

2.2.3 Kekurangan Sistem Pakar ... 18

2.2.4 Alasan Penggunaan Sistem Pakar ... 19

2.2.5 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 20

2.3 Perancangan Database ... 29

2.3.1 Pengertian Database ... 29

2.4 Software Pendukung ... 30

2.4.1 PHP (Personal Home Page) ... 30

2.4.2 MySQL ... 31

2.4.3 Apache ... 34

2.5 Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah ... 35

2.5.1 Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan ... 35

2.5.1 Diagnosa Penyakit Melalui Lidah ... 35

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 38

3.1 Analisis Sistem... 38

3.1.1 Sumber Informasi ... 38

3.1.2 Identifikasi Masalah ... 38

3.1.3 Identifikasi Input ... 42

3.1.4 Identifikasi Output ... 43

3.1.5 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 43

3.1.5.1 Analisis Pengguna ... 43

3.1.5.2 Analisis Perangkat Keras ... 43

3.1.5.3 Analisis Perangkat Lunak ... 44

3.1.6 Analisis Data Penyakit dan Ciri – Ciri Fisik ... 44

3.1.6.1 Pohon Pelacakan ... 47

3.1.6.2 Kaidah Produksi ... 49

3.1.7 Analisis Basis Data ... 51

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 52

3.1.8.1 Diagram Konteks ... 53


(6)

3.1.8.2.1 DFD Level 0 ... 53

3.1.8.2.2 DFD Level 1 ... 55

3.1.8.2.3 DFD Level 2 ... 59

3.1.8.3 Spesifikasi Proses ... 62

3.1.8.4 Kamus Data ... 70

3.2 Perancangan Sistem ... 72

3.2.1 Perancangan Data ... 72

3.2.1.1 Skema Relasi ... 72

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 73

3.2.2 Perancangan Kode... 76

3.2.3 Perancangan Arsitektur ... 77

3.2.3.1 Perancangan Struktur Menu ... 78

3.2.3.2 Perancangan Antar Muka ... 79

3.2.3.3 Jaringan Simantik ... 87

3.2.3.4 Perancangan Prosedural ... 89

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 95

4.1 Implementasi ... 95

4.1.1 Perangkat Lunak Pembangun ... 95

4.1.2 Perangkat Keras Pembangun ... 95

4.1.3 Implementasi Database dan Antar Muka ... 96 4.2 Pengujian Black Box ... 103

4.2.1 Rencana Pengujian ... 104

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 105

4.2.3 Kesimpulan Hasil Uji Alpha ... 119

4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Betha ... 120

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 125

5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Saran ... 125


(7)

(8)

viii

Gambar 2.2 Diagram Pelacakan ke Depan (Fordward Chaining) ... 24

Gambar 2.3 Diagram Pelacakan ke Belakang (Backward Chaining) ... 25

Gambar 2.4 Breath First Search ... 27

Gambar 2.5 Depth-first Search ... 28

Gambar 2.6 Best-first Search ... 29 Gambar 3.1 Pohon Pelacakan ... 48

Gambar 3.2 ERD ... 52

Gambar 3.3 Diagram Konteks ... 53

Gambar 3.4 DFD Level 0 ... 54

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses 2.0 ... 56

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses 4.0 ... 57

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses 5.0 ... 58

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 5.1 ... 60

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 5.2 ... 61

Gambar 3.9 Skema Relasi antar Tabel ... 73

Gambar 3.10 Struktur Menu User ... 78

Gambar 3.11 Struktur Menu Pakar ... 79

Gambar 3.12 Tampilan Menu Utama ... 80

Gambar 3.13 Tampilan Halaman Utama User ... 80

Gambar 3.14 Tampilan Menu Diagnosa Pasien ... 81

Gambar 3.15 Tampilan Menu Cari Data Pasien ... 81

Gambar 3.16 Tampilan Diagnosa Pasien ... 82

Gambar 3.17 Tampilan Menu Hasil Diagnosa ... 82

Gambar 3.18 Tampilan Menu Detail ... 83

Gambar 3.19 Tampilan Menu Pakar ... 83

Gambar 3.20 Tampilan Menu Data Penyakit ... 84

Gambar 3.21 Tampilan Menu Tambah Data Penyakit... 84

Gambar 3.22 Pengolahan Data Ciri Pasien ... 85


(9)

Gambar 3.24 Tampilan Menu Relasi Penyakit ... 86

Gambar 3.25 Jaringan Simantik User ... 88

Gambar 3.26 Jaringan Simantik Pakar ... 89

Gambar 3.27 Prosedural Login Pakar ... 90

Gambar 3.28 Prosedural Cari Data ... 91

Gambar 3.29 Prosedural Hapus Data ... 92

Gambar 3.30 Prosedural Ubah Data ... 93


(10)

x

Tabel 3. 1 Tabel Penyakit dan Ciri Pesien ... 45

Tabel 3. 2 Spesifikasi Proses ... 62

Tabel 3. 3 Kamus Data ... 70

Tabel 3. 4 Tebel User ... 74

Tabel 3. 5 Tebel Pasien ... 74

Tabel 3. 6 Tabel tmp_analisa ... 74

Tabel 3. 7 Tabel tmp_ciri ... 75

Tabel 3. 8 Tabel tmp_penyakit ... 75

Tabel 3. 9 Tabel hsl_diagnosa... 75

Tabel 3.10 Tabel Pakar ... 76

Tabel 3. 11 Tabel Ciri ... 76

Tabel 3. 12 Tabel Penyakit ... 76

Tabel 3. 13 Relasi Penyakit ... 76

Tabel 4.1 Nama tabel beserta file implementasinya ... 96

Tabel 4.2 Implementasi Antarmuka ... 102

Tabel 4.3 Rencana Pengujian ... 104

Tabel 4.4 Pengujian Login User ... 105

Tabel 4.5 Pengujian Login Pakar ... 106

Tabel 4.6 Pengujian Daftar Pendiagnosa ... 107

Tabel 4.7 Tambah Data Penyakit ... 110

Tabel 4.8 Ubah Data Penyakit ... 111


(11)

x

Tabel 4.10 Hapus Data Penyakit ... 113

Tabel 4.11 Tambah Data Ciri Pasien ... 113

Tabel 4.12 Ubah Ciri Pasien ... 114

Tabel 4.13 Cari Data Ciri Pasien ... 115

Tabel 4.14 Hapus Data Ciri Pasien ... 116

Tabel 4.15 Proses Tambah Pasien... 117


(12)

xiii

No. Simbol Keterangan

1 Proses

Menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukkan dapat menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi

hanya satu keluaran atau sebaliknya.

2 Terminator

Mewakili entitas luar dimana sistem berkomunikasi

3 Penyimpanan

Untuk memodelkan kumpulan data/paket data

4 Storage

Menunjukan penyimpanan data dalam sebuah database.

5 Aliran

Menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari suatu bagian lain dari sistem dimana sistem penyaimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.


(13)

2. Entity Relationship Diagram (ERD)

No. Simbol Keterangan

1 Data Entitas

Segala sesuatu baik yang nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam

2 Relasi

Menunjukan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas

berbeda.

3 Aliran Data

Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data entitas

dengan atribut.

4 Terminator


(14)

xiii

LAMPIRAN B TAMPILAN ANTARMUKA ... B-1 LAMPIRAN C HASIL KUISIONER ... C-1 LAMPIRAN B SURAT PENELITIAN ... D-1


(15)

127

DAFTAR PUSTAKA

[1] Bahtiar, Agus, (2008),

PHP Script Most Wanted

, Andi, Yogyakarta.

[2]

[3] Bunafit, Nugroho, (2006),

Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP

dan

My SQL dengan PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver,

Ardana

Media, Yogyakarta.

[4] Hakim,Lukman, (2008),

Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP

,

Lokomedia, Yogyakarta.

[5] Sutarman, S.Kom., (2003),

Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan

MySQL.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

[6] Aldrina Kusdinar, S. Kom., (2009),

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Mata

Pada Manusia Berbasis Web.

UNIKOM, Bandung.

[7] Firdaus, (2007),

PHP & MySQL dengan DREAMWEAVER,

Maxikom,

Palembang.

[8] Suyanto, ST, Msc., (2007),

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

, Informatika,

Bandung.

[9]

[10]

akses 17 Mei 2010


(16)

1

I.1 Latar Belakang Masalah

Klinik BRC (Bekam dan Ruqyah Center) merupakan suatu klinik layanan kesehatan dengan menggunakan teknik pengobatan alternatif yang berpusat di Bandung. Kegiatan dari BRC selain dari pelayanan kesehatan, juga menyediakan pelatihan untuk masyarakat umum yang ingin bergabung dalam BRC agar nantinya dapat mengobati penyakit-penyakit tertentu dengan metode pengobatan alternatif. Pada saat memulai peraktiknya, terkadang pendiagnosa salah dalam mendiagnosa penyakit, sehingga teknik yang diberikan dalam pengobatan dan juga obat herbal yang diberikan pada pasien pun keliru.

Klinik BRC mempunyai tiga teknik dalam mendiagnosa penyakit yang diderita pasien, diantaranya dari diteksi lidah, telapak tangan, dan kornea mata. Dari ciri – ciri ketiga organ tubuh ini, divisi diagnosa dapat mengenali penyakit apa yang diderita pasien. Banyaknya ciri-ciri yang perlu diperhatikan terkadang menyulitkan pendiagnosa, sehingga waktu yang diperlukan untuk mendiagnosa pasien pun lama. Hal ini terjadi mengingat teknik diagnosa seperti ini memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam melihat tanda-tanda yang ada.

Bekam adalah teknik pengobatan dengan cara membuang darah kotor dalam tubuh melalui permukaan kulit. Cawan diletakkan pada titik-titik pada tubuh pasien sesuai dengan keluhan penyakit yang dideritanya. Jumlah titik tubuh


(17)

yang begitu banyak terkadang menyulitkan divisi terapis BRC dalam mendefinisikan titik-titik yang hendak di bekam.

Berdasarkan realita tersebut maka topik yang akan diambil untuk skripsi ini adalah Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan

Lidah berbasis web di BRC Bandung.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan diselesaikan pada sistem pakar ini adalah bagaimana membuat sebuah perangkat lunak sistem pakar diagnosa penyakit melalui telapak tangan dan lidah berbasis web.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari ditulisanya tugas akhir ini adalah untuk membuat perangkat lunak Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah Berbasis Web.

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pengambilan keputusan yang baik, karena sistem pakar memberikan keputusan yang konsisten dan cerdas.

b. Membantu dalam melakukan identifikasi penyakit melalui ciri-ciri telapak tangan dan lidah dari pasien melalui pengolahan komputer, sehingga penanganan lebih lanjut terhadap penyakit tersebut dapat dengan cepat dilakukan.


(18)

c. Membantu menentukan titik yang hendak di bekam sesuai dengan keluhan penyakit yang diderita pasien.

d. Dibangunnya suatu sistem pakar untuk mempermudah divisi diagnosa dalam mendefinisikan suatu penyakit.

I.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup Kajian

Adapun batasan masalah dalam pembuatan perangkat lunak ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem pakar ini hanya dapat mendiagnosa penyakit melalui ciri – ciri telapak tangan dan lidah.

2. Data yang akan diproses dalam sistem pakar meliputi proses identifikasi penyakit pasien dan proses pencarian solusi.

3. Informasi yang dihasilkan dari sistem pakar ini adalah laporan hasil diagnosa, berupa informasi penyakit yang diderita pasien, informasi lokasi titik-titik pengobatan bekam yang diberikan, serta obat herbal yang diberikan pada pasien.

4. Pengguna dikhususkan pada peserta didik pengobatan alternatif BRC dan pihak intern BRC.

5. Sistem pakar ini berbasiskan web.

6. Sistem pakar yang dibuat menggunakan tree dengan inferensi metode

fordward chaining. Sedangkan, untuk pencarian jenis penyakit, menentukan titik-titik bekam, serta menentukan obat herbal yang diberikan kepada pasien menggunakan metode best first search.


(19)

7. Menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan Adobe Dreamweaver sebagai tools pembangun, sedangkan MYSQL digunakan sebagai

databasenya.

8. Sistem Informasi yang digunakan Microsoft Windows XP Professional Service.

9. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini berdasarkan data terstruktur yaitu menggunakan Flowmap dan ERD (Entitiy Relationship Diagram) dan untuk menggambarkan diagram proses menggunakan DFD (Data Flow Diagram).

I.5 Metodologi Penelitian

Metode Penelitian adalah merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian.

Metodologi Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi literature

b. Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal,

paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

c. Observasi

d. Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.


(20)

f. Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan terhadap permasalahan yang diteliti.

2. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Model pengembangan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

a. System Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak)

Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.

b. System Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.

c. System Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. System Coding (Implementasi)

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. System Testing (Pengujian)

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

f. System Maintenance (Perawatan)

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.


(21)

Requirements definition

System and software design

Implementation and unit testing

Integration and system testing

Operation and maintenance

Gambar 1.1 Model waterfall

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan identifikasi masalah, menentukan maksud dan tujuan, menentukan metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya. Membahas tentang tinjauan perusahaan dan konsep dasar serta teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian dan yang melandasi pembangunan sistem pakar.


(22)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Membahas tentang analisis sistem, pengguna, serta perancangan sistem untuk pembangunan sistem pakar.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Membahas tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah dikerjakan serta menerapkan kegiatan implementasi dan pengujian pada sistem pakar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan skripsi.


(23)

8

2.1 Profile Perusahaan

2.1.1 Sejarah Perusahaan

BRC awalnya dirintis serta dipimpin oleh Bapak Asep Hasan Badri (30), tanggal 29 Juni 2004 merupakan awal BRC hadir di pentas sejarah kebangkitan islam. BRC hadir sebagai jawaban atas miskinnya islam, hadir pula sebagai jawaban dari kondisi umat Islam yang tenggelam dalam pengobatan yang tidak syar’i, terjebak syirik banyak menimbulkan mudharat dan sebagainya.

Pada mulanya BRC hadir dengan menggunakan nama BRC; singkatan dari Bandung Ruqyah Center, namun seiring dengan berkembangnya BRC ke seluruh kota di tanah air, terutama saat itu yang menjadi fokus adalah JABODETABEK dirasa kurang relevan apabila menggunakan nama Bandung Ruqyah Center sebagai brand, awal 2008 BRC merubah kepanjangannya menjadi BEKAM & RUQYAH CENTER.

Dalam kurun waktu perjalanan yang baru berjalan kurang dari 5 tahun BRC telah berhasil mendirikan 26 cabang di Indonesia dan 2 Cabang di luar negeri, yaitu di Malaysia dan Singapura. BRC pun memperluas peta dakwahnya, tidak hanya bergerak di kesehatan saja namun mencoba terjun ke pendidikan yang berbasis Thibbun Nabawi, bisnis, makanan dan training dengan memegang


(24)

konsep makna sehat yang ternyata bukan fisik saja namun didukung dengan sehat secara finansialnya, sehat lingkungan sosialnya, sehat perekonomiannya dan sebagainya.

Telah berdiri pula divisi khusus dalam pengelolaan makanan halal thoyib, BRC Food yang mengeluarkan beberapa produk: air sehat BRC, beras organic, kue dan sirup, serta ayam organic. BRC juga telah mengawali program ibadah Umroh plus thibbun nabawi. Pada Maret 2009 BRC Bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT BRC Berkah International.

2.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo BRC

2.1.2.1 Makna Logo

1. Tiga lingkaran diatas melambangkan prinsip ketauhidan dalam kesehatan. Lingkaran besar artinya kesehatan merupakan Takdir dari Alloh, lingkaran sedang kesehatan yang dianut sesuai dengan sunnah Rosulullah, dan selalu berkaitan antara ketentuan/perintah Alloh dengan Sunnah Rosul, lingkaran kecil: ikhtiar manusia dalam menjaga kesehatan atau menyembuhkan hanyalah kecil jika dibandingkan Takdir Alloh dan Sunnah Rosul-Nya.


(25)

2. Tulisan BRC dengan jenis huruf arial black menandakan keberlimpahan potensi dan ketegasan BRC dalam menjalankan prinsipnya.

3. Tulisan Creating the Healthy World with Shariah menandakan visi yang diusung oleh BRC yang artinya; menciptakan (seluruh masyarakat) dunia yang sehat (paripurna) dengan (menjalankan aturan) syariat (islam).

4. Warna Putih melambangkan kebersihan hati, pikiran dari sifat-sifat syirik, bid’ah dan khufarat, serta bermakna selalu menjaga kualitas pelayanan yang bersih dan menjaga kesucian.

5. Warna pinggir (shadow) bermakna BRC muncul sebagai pembeda dengan Lembaga Kesehatan lainnya serta memiliki citra yang positif, menerangi umat islam untuk kembali pada ajaran islam secara Kafah.

2.1.2.2 Makna Umum Logo PT BRC Berkah International

BRC membawa visi dibidang kesehatan yakni menjadikan masyarakat dunia bisa mendapatkan kesehatan paripurna dengan menjalankan perintah Alloh, Sunnah Rosul serta ikhtiar yang terbebas dari bahaya syirik, sehingga umat dapat bangkit dan kembali jaya dengan mengamalkan ajaran secara kafah.


(26)

2.1.3 Legalitas Perusahaan

DEPKES 445/1609/STPT-BATTRA/II/06 DEPAG Kd. 10-19/BA-05/834/2007 KEJARI B-06/0.2.10/Disp.5/05/08

2.1.4 Visi dan Misi

2.1.4.1 Visi

“Creating The Healthy World With Shari’ah” (Menciptakan Dunia yang sehat dengan syari’ah)

2.1.4.2 Misi

Providing Modern Islamic Health Service Menyediakan playanan kesehatan islam modern

Educating people to live healthily, happily, and abundantly

Mendidik umat untuk hidup sehat, bahagia, dan berlimpah penuh berkah Creating the Living-media for learning, growing, and creating, value added for BRC big familt

Menciptakan wahana belajar, tumbuh berkembang, serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh keluarga besar BRC

Empowering people to build a powerful Islamic Business Alliance Memperdayakan umat untuk membangun aliansi bisnis muslim yang tangguh


(27)

2.1.5 Struktur Organisasi KANTOR PUSAT BANDUNG

Komisaris : H. Badrudin

Presiden Direktur/Khodim : Asep Hasan Badri Personal Assistant : Anas Hikmat

MANAJEMEN BRC PUSAT

Staf Keuangan : Lisnawati, SE,Ak

Staf HRD : Maman Abdul Rohman, S.Si

Staf Logistik : Nazaruddin Syamil Staf Multimedia : Yudhi Triyanto

Staf IT : Yanto Garyanto

Staf Marketing : Vivi Elsika Staf Webmaster : H. Arju Nasrulloh Kepala Pendidikan Pesantren : Sumiati Sunar

DIVISI BRC FOOD

Direktur BRC Food : Lia Khoeriyyah Novianti Manajer BRC Food : Iden Sulaeman

DIVISI BRC MOBILE


(28)

CABANG BANDUNG UTARA

Kepala Cabang : Dedeh Sumarni, S.Kep

CABANG BANDUNG TIMUR

Kepala Cabang : Ridwan Mukhtar, S.Pd. I

CABANG BANDUNG BARAT Kepala Cabang : Masran

CABANG BANDUNG SELATAN

Kepala Cabang : Deden Kurniadin

CABANG CIMAHI

Kepala Cabang : Sulis Setyo

CABANG CIJERAH

Kepala Cabang : Lukman Hakim Hermawan

CABANG SOREANG

Kepala Cabang : Yayat Hendrayana

CABANG MARGAHAYU


(29)

CABANG BUAH BATU

Kepala Cabang : Deni Supriyadi

CABANG MAJALAYA

Kepala Cabang : Gigin Sugiwa, S. Th. I

CABANG MARGACINTA

Kepala Cabang : Asep Iwan Kurnia

CABANG RIUNG BANDUNG

Kepala Cabang : H. Arifin Abdul Ghofur

CABANG ANTAPANI

Kepala Cabang : Lukman Hakim Hermawan

CABANG CIBIRU

Kepala Cabang : H. Awan Cutiawan

CABANG RANCAEKEK


(30)

CABANG TANJUNGSARI

Kepala Cabang : Dede Supriatna

CABANG GARUT

Kepala Cabang : Irfan Faisal H

CABANG TASIKMALAYA

Kepala Cabang : Yayu Sri Rahayu

CABANG CIANJUR

Kepala Cabang : Aah Rusminah

CABANG BOGOR

Kepala Cabang : Joko Pujianto

CABANG CIKARANG

Kepala Cabang : El Prawaley

CABANG BEKASI

Kepala Cabang : Aris Sanjaya

CABANG JAKARTA


(31)

CABANG TANGERANG

Kepala Cabang : Danu Supardi

CABANG CILEDUG

Kepala Cabang : Siti Sopiah

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pangambilan keputusan untuk penyeselasaian masalah tertentu.


(32)

Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar. Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Biasanya sistem pakar hanya digunakan untuk memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan dengan pemrograman biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih besar dari pembuatan sistem biasa.

2.2.2 Manfaat Sistem Pakar

Manfaat dari sistem pakar, antara lain :

1. Meningkatkan output dan produktivitas, karena Sistem Pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.

2. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.

3. Mampu menangkap kepakaran yang sangat terbatas. 4. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya. 5. Memudahkan akses ke pengetahuan.

6. Handal. Sistem Pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit. Sistem Pakar juga secara konsisten melihat semua detil dan tidak akan melewatkan informasi yang relevan dan solusi yang potensial.


(33)

7. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan mencakup lebih banyak aplikasi .

8. Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti. Berbeda dengan sistem komputer konvensional, Sistem Pakar dapat bekerja dengan inofrmasi yang tidak lengkap. Pengguna dapat merespon dengan: “tidak tahu” atau “tidak yakin” pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi, dan Sistem Pakar tetap akan memberikan jawabannya.

9. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan Sistem Pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.

10.Meningkatkan kemampuan problem solving, karena mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.

11.Meniadakan kebutuhan perangkat yang mahal. 12.Fleksibel.

2.2.3 Kekurangan Sistem Pakar

Adapun Kelemahan dari sistem pakar, antara lain :

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal.

2. Sulit dikembangkan. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari


(34)

manusia, karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.

3. Sistem pakar tidak selamanya 100% benar.

4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau masalah memungkinkan kesimpulan yang berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.

5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias

6. Kurangnya kepercayaan pengguna dalam memakai sistem pakar dari bidang – bidang tertentu.

2.2.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar

Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :

a. Dapat menyediakan kepakaran kapanpun dan dimanapun dibutuhkan.

b. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar.

c. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.

d. Mahalnya biaya yang diperlukan untuk memakai jasa seorang pakar.

e. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan atau situasi yang darurat dan genting.


(35)

2.2.5 Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer, pengambilan keputusan, aturan dan kemampuan menjelaskan.

2.2.5.1 Ahli / Pakar

Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasehat dan memecahkan masalah. Pakar biasanya memiliki beberapa konsep umum, diantaranya :

1. Harus mampu memecahkan persoalan dan mencapai tingkat performa yang secara signifikan ebih baik dari orang kebanyakan.

2. Pakar adalah relatif. Pakar pada satu waktu atau satu wilayah mungkin tidak menjadi pakar di waktu atau wilayah lain. Misalnya, mahasiswa kedokteran mungkin disebut pakar dalam penyakit dibanding petugas administrasi, tetapi bukan pakar di rumah sakit terkemuka.

Biasanya pakar manusia mampu melakukan hal berikut : mengenali dan merumuskan persoalan, memecahkan persoalan dengan cepat dan tepat, menjelaskan solusi tersebut, belajar dari pengalaman, menyusun ulang pengetahuan, membagi-bagi aturan jika diperlukan, menetapkan relevansi


(36)

keahlian adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas yang dimiliki pakar.

2.2.5.2 Keahlian

Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian:

1. Fakta - fakta pada lingkup permasalahan tertentu. 2. Teori - teori pada lingkup permasalahan tertentu.

3. Prosedur - prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.

4. Strategi - strategi global untuk menyelesaikan masalah. 5. Meta - knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).

Bentuk – bentuk ini memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih ahli daripada seseorang yang bukan ahli [9].

2.2.5.3 Pengalihan Keahlian

Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu: tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan (ke komputer), inferensi pengetahuan, dan pengalihan pengetahuan ke user.


(37)

Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut sebagai basis pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2.2.5.4 Pengambilan Keputusan

Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.

2.2.5.5 Aturan

Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan – aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai pro sedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.

2.2.5.6 Kemampuan Menjelaskan

Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran/rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan/saran tidak direkomendasikan.


(38)

Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar

Tabel 2.1 Perbedaan sistem konvensional dengan sistem pakar

Sistem Konvensional Sistem Pakar

1. Informasi dan pemroresannya biasanya jadi satu dengan program. 2. Biasanya tidak bisa menjelaskan

mengapa suatu input data itu dibutuhkan, atau bagaimana output itu diperoleh.

3. Pengubahan program cukup sulit dan membosankan.

4. Sistem hanya akan beroprasi jika sistem tersebut sudah lengkap. 5. Eksekusi dilakukan langkah demi

langkah.

6. Menggunakan data.

7. Tujuan utamanya adalah efisiensi.

1. Basis Pengetahuan merupakan bagian dari mekanisme inferensi. 2. Penjelasan adalah bagian

terpenting dari sistem pakar.

3. Pengubahan aturan dapat dilaksanakan dengan mudah. 4. Sistem dapat beroprasi hanya

dengan beberapa aturan.

5. Eksekusi dilakukan pada keseluruhan basis pengetahuan. 6. Menggunakan pengetahuan. 7. Tujuan utamanya adalah

efektivitas.

2.2.5.7 Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Suatu perkalian inferensi yang menghubungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut dengan rantai (chain). Suatu rantai yang dicari atau dilewati / dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya disebut


(39)

forward chaining. Cara lain menggambarkan forward chaining ini adalah dengan penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta. Suatu rantai yang dilintasi dari hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut adalah

backward chaining. Cara lain menggambarkan backward chaining adalah dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.

Terdapat berbagai cara pemecahan masalah didalam sistem pakar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah arah penelusuran dan topologi penelusuran.

1. Arah penelurusan

Arah penelurusan dibagi dua yaitu :

1.1 Forward chaining

Strategi dari sistem ini adalah dimulai dari inputan beberapa fakta, kemudian menurunkan beberapa fakta dari aturan-aturan yang cocok pada knowledge base dan melanjutkan prosesnya sampai jawaban sesuai. Forward chaining dapat dikatakan sebagai penelusuran deduktif.

Gambar 2.2 Diagram Pelacakan ke Depan (fordward chaining) Kaidah B

Fakta 3 Fakta 2 Kaidah A

Observasi 2 Observasi 1

Fakta 1

Kaidah E Kaidah D

Kaidah C Kesimpulan 1

Kesimpulan 2

Kesimpulan 3


(40)

1.2 Backward chaining

Strategi penarikan keputusan yang didasarkan dari hipotesa atau dugaan yang didapat dari informasi yang ada. Ciri dari strategi ini adalah pertanyaan user. Memperoleh fakta biasanya diajukan dalam bentuk “YA” atau “TIDAK”, proses ini berdampak dengan diterima atau tidaknya hipotesis.

Gambar 2.3 Diagram Pelacakan ke Belakang (Backward Chaining)

Ada empat faktor metode menentukan mana arah yang lebih baik digunakan dari dua arah penelusuran yaitu :

1. Jumlah keadaan awal dan keadaan akhir akan lebih mudah bila bergerak dari kumpulan keadaan yang lebih sedikit ke kumpulan yang lebih banyak.

2. Besar kecilnya faktor percabangan lebih baik menuju ke arah yang faktor percabangannya sedikit.

Observasi 1

Observasi 2

Observasi 3

Observasi 3

Kaidah C Kaidah B Kaidah A

Fakta 3 Fakta 2 Fakta 1

Kidah E Kidah D


(41)

3. Proses penalaran program sangatlah penting untuk menuju kearah yang lebih condong dengan cara pemikiran pemakai. 4. Kejadian yang memicu rangkaian tindakan pemecahan

masalah. Jika kejadian ini adalah kedatangan fakta baru, maka dipilih forward chaining, tetapi jika kejadian ini adalah suatu pertanyaan yang membutuhkan tanggapan, akan lebih baik jika dipilih backward chaining.

2 Topologi penelusuran 2.1.Breadth first search

Metode penelusuran ini memeriksa semua node (simpul) pohon pencarian, dimulai dari simpul akar. Simpul-simpul dalam tingkat diperiksa seluruhnya sebelum pindah ke simpul di tingkat selanjutnya. Proses ini bekerja dari kiri ke kanan, baru bergerak ke bawah. Ini berlanjut sampai ke titik tujuan (goal).


(42)

2.2.Depth first search

Metode ini memulai penelusuran dari node sampai simpul akar, selanjutnya menuju ke bawah dulu baru bergerak ke samping dari kiri ke kanan, proses ini akan berlanjut sampai ditemukan simpul tujuan.

Level 3 Level 2 Level 1

6 5

2

7 3

10 9

8

4 1

Root node (start)

Goal


(43)

2.3.Best first search

Bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya. Gambar 2.6 (Rusell Stuart, 1995) menunjukkan penelusuran secara best first search.

1

2

3

4 6 7

5

10 9 8

13 12 11

14

15 16

Root node (start)

Goal

Gambar 2.5 Depth-first Search

Level 3 Level 0

Level 2 Level 1


(44)

2.3 Perancangan Database

2.3.1 Pengertian Database

Berikut adalah beberapa pengertian dari basisdata (database) yang dikembangkan atas dasar sudut pandang yang berbeda, yaitu :

1. Basisdata adalah kumpulan data-data (file) non-redudant yang saling terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya / struktur data dan relasi-relasi) di dalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise).

2. Basisdata adalah himpunan kelompok data (file/arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

1

5

2 3

7 6

4

8 9 10

Root node (start)

Goal

Gambar 2.6 Best-first Search

Level 0

Level 1


(45)

3. Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redundancy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

4. Basisdata adalah kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan elektronik (Prahasta, Eddy).

2.4 Software Pendukung

2.4.1 PHP (Personal Home Page)

PHP (Personal Home Page), sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server. Sebagian besar intinya berasal dari C, Java, dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan ineraktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juha dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface).

2.4.1.1 Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain

1. Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer bias berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya.

2. Tidak ada proses compiling dan linking


(46)

4. Sintaksis pemogramannya mudah dipelajari, dan menyerupai C dan Perl

5. Inregrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Menulis web yang terhubung ke database menjadi sangat sederhana. Pada umumnya PHP menggunakan MySQL sebagai database, namun PHP juga mendukung database yang lain seperti Oracle, Sybase, mSQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informix, dBase, UNIX dbm.

2.4.2 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata transaksional. Pada modus operasi


(47)

non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.

2.4.2.1. Keistimewaan MySQL

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan

sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.


(48)

4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat

kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti

level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis

data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.


(49)

11.Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai

peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.4.3 Apache

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web

yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan


(50)

2.5 Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah

2.5.1 Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan

Analisis telapak tangan “The Sign of Hand” telah lama digunakan oleh bangsa Yunani sejak ribuan tahun lalu. Itulah sebabnya analisis telapak yangan merupakan salah satu bentuk analisis yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh seorang Herbalis ketika hendak merawat penyakit pasien yang berobat kepadanya. Tangan merupakan bagian saraf yang paling ujung dari tubuh manusia. Apa saja yang berlaku pada tubuh manusia akan terlihat pada tangan. Di antara bagian-bagian tangan yang bias menunjukkan keadaan suatu penyakit yang berlaku pada manusia adalah : telapak tangan bagian atas, punggung tangan, semua jari (mulai dari kelingking hingga ibu jari), ruas – ruas jari bagian atas dan kuku. Pengamatan pada telapak tangan adalah menyangkut parubahan warna dan perubahan fisik (biasanya bengkok ke kiri / kekanan / ke hadapan).

2.5.2 Diagnosa Penyakit Melalui Lidah

Selain sebagai indera pengecap, lidah juga bisa memberikan sinyal ketika tubuh mengalami gangguan kesehatan. Warna dan bentuk yang tidak normal tersebut bisa menunjukkan kondisi kesehatan. Ahli akupuntur, Dr Vanda Huang mengungkapkan arti dari gejala tidak normal yang dideteksi lewat lidah.

1. Gejala lidah berwarna keunguan.

Kondisi ini bisa menandakan peredaran darah yang tidak lancar. Penyebabnya antara lain bisa karena stres kronis, atau sedang mengalami nyeri tubuh kronis.


(51)

Pengobatan: bisa diatasi dengan akupunktur, cupping, atau gua sha (teknik penyembuhan yang melibatkan pemeriksaan secara meraba) untuk memperlancar peredaran darah, detoksifikasi, dan membuat rileks otot-otot yang tegang.

2. Gejala terdapat lapisan putih yang tebal

Menunjukkan masalah dengan pencernaan atau pola makan buruk.

Pengobatan: Akupunktur, moxibustion (proses pemanasan herbal, biasanya Artemisia, lebih dari titik akupunktur tertentu untuk menyehatkan dan memperkuat organ tubuh), dan perubahan pola makan seperti mengurangi makanan mentah, kedelai, susu, dan gula.

3.Gejala memiliki lapisan kuning.

Menandakan panas tubuh yang berlebihan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol, makanan pedas, mengalami stres emosional dalam jangka panjang, atau akibat merokok.

Pengobatan: Akupunktur dan mengonsumsi ramuan pendingin temperatur tubuh, seperti peppermint, jelatang, ketumbar, dan dandelion hijau, yang ditambah berbagai ramuan Cina.

4. Gejala bentuk lidah berlekuk-lekuk.

Menunjukkan kelelahan yang dapat menimbulkan kehilangan gairah, kekuatan memori menurun, dan mudah merasa kedinginan.


(52)

Pengobatan: Akupunktur, moxibustion, dan mengubah pola makan (perbanyak bahan makanan alami yang mudah dicerna, seperti labu, ubi jalar, dan wortel), dan konsumsi juga makanan menghangatkan, seperti bawang putih, jahe, bawang merah, daun bawang, dan kayu manis.

5. Gejala Ujung lidah berwarna merah terang.

Menunjukkan stres, gelisah, cemas, dan sulit tidur.

Pengobatan: Akupunktur, teknik relaksasi, mengonsumsi herbal seperti gandum, lemon, lavender, dan St John’s wort yang ditambah berbagai ramuan Cina [10].


(53)

38

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini analisis sistem terdiri dari analisis masalah, sumber informasi, identifikasi masalah, identifikasi input, identifikasi output, analisis non fungsional dan kebutuhan non fungsional, analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional.

3.1.1 Sumber Informasi

Data mengenai diagnosa penyakit melalui telapak tangan dan lidah, yaitu penyakit yang sedang diderita pasien melalui ciri-ciri pasien, teknik pengobatan bekam yang dilakukan, dan obat herbal yang diberikan, didapatkan dari buku dan pihak intern dari BRC. Adapun narasumber yang dijadikan pakar dalam sistem ini adalah Ridwan Mukhtar, S.Pd. I.

3.1.2 Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah mengidentifikasikan permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibuat telebih dahulu, adapun masalah-masalah yang diambil dalam pembuatan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit melalui telapak tangan dan lidah adalah dari ciri-ciri fisik telapak tangan dan lidah pasien, sedangkan dari setiap ciri memiliki sub-sub penyakit yang akan


(54)

disajikan kesimpulan penyakit yang diderita beserta pengobatan bekam dan obat herbal yang diberikan.

Adapun penyakit-penyakit, penjelasan, ciri-ciri fisik telapak tangan dan lidah, pengobatan melalui terapi bekam dan obat herbal yang diberikan.

1. Penyakit Jantung Koroner a. Penjelasan

Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah.

b. Penyebab

Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tempaknya bukan merupakan factor penting dalam gaya hidup seseorang. Secara spesifik, faktor – faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri adalah : terlalu banyak lemak, merokok, dan malah berolah raga.

c. Pengobatan Bekam

Titik Bekam P. Jawi : titik 27

Accu Bekam : titik 14, 11, 45, 6B, 8, 10

Keterangan Tambahan : Mengkonsumsi Omega 3, kurangi konsumsi makanan berlemak


(55)

d. Pengobatan Herbal

- Omega 3 eels (apabila tingkatan penyakit akut sampai sub akut) - Omega 3 shark (apabila tingkatan penyakit kronis sampai

degeneratif) - Madu BRC - Air Generatif 2. Sinusitis

a. Penjelasan

Sinusitis adalah penyakit yang terjadi di daerah sinus. Sinus sendiri adalah rongga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung & menjaga pertukaran udara di daerah hidung. Rongga sinus sendiri terdiri dari 4 jenis, yaitu :

- Sinus Frontal, terletak di atas mata dibagian tengah dari masing-masing alis;

- Sinus Maxillary, terletak diantara tulang pipi, tepat disamping hidung;

- Sinus Ethmoid, terletak diantara mata, tepat di belakang tulang hidung; dan

- Sinus Sphenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid & dibelakang mata.

b. Penyebab


(56)

- Bulu-bulu halus didalam rongga sinus (cilia) tidak bekerja secara maksimal akibat kondisi medis tertentu;

- Flu & alergi menyebabkan lendir diproduksi secara berlebih atau menutupi rongga sinus; dan

- Adanya kelainan pada sekat rongga hidung, kelainan tulang hidung ataupun polip pada hidung dapat menutupi rongga sinus.

c. Pengobatan Bekam

Titik Bekam P. Jawi : titik 4 Accu Bekam : titik 43, 33

Keterangan Tambahan : titik 43, 33 harus barhati – hati d. Pengobatan Herbal

- Habbat’s Oil Drop - Madu BRC 3. Diabetes Militus

a. Penjelasan

Suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat.

b. Penyebab

Diabetes terjadi apabila tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.


(57)

- Kadar kortikosteroid yang tinggi - Kehamilan (diabetes gastasional) - Obat – obatan

- Racun – racun yang mempengaruhi pembentukkan atau efek dari insulin

c. Pengobatan Bekam

Titik Bekam P. Jawi : 16

Accu Bekam : 45, 47, 32, 8, 11, 14

Keterangan Tambahan : Perhatikan betul kadar gula dalam tubuh sebelum terapi.

d. Pengobatan Herbal - Habbat’s Oil Drop - Madu BRC

- The Celup Pegagan BRC

3.1.3 Identifikasi Input

Untuk proses mengidentifikasi input, yang diperlukan melakukan pengumpulan data, informasi dan fakta yang mendukung dalam pemuatan program aplikasi untuk memecahkan masalah dan selanjutnya akan diproses oleh sistem pakar. Sistam akan mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada pengguna, dimana pertanyaan ini adalah salah satu cara sistem mengumpulkan informasi tentang suatu masalah yang akan dipecahkan. Pertanyaan yang ditampilkan pada layar monitor, dijawab dengan cara memilih ciri-ciri dari telapak tangan dan lidah pasien, serta pertanyaan – pertanyaan mengenai keluhan yang dirasakan pasien.


(58)

3.1.4 Identifikasi Output

Setelah sistem pakar menerima masukan dari pengguna melalui pertanyaan yang diajukan sistem, maka sistem akan memberikan kesimpulan dari pertanyaan yang dijawab tersebut. Jika kesimpulan dari pertanyaan benar, maka sistem akan memberikan informasi mengenai penyakit yang diderita pasien, titik – titik bekam yang diberikan pada pasien, serta obat herbal yang diberikan pada pasien.

3.1.5 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah usulan yang direkomendasikan kepada pengguna agar perangkat lunak yang akan dibangun dapat user friendly dan perangkat kerasnya dapat mendukung secara maksimal tarhadap kinerja perangkat lunak.

3.1.5.1 Analisis Pengguna

Rancangan sistem dituntut bersifat fleksibel, efektif, efesien, bagi pengguna. Sistem Pakar ini digunakan oleh :

1. Divisi pendiagnosa BRC 2. Divisi terapis

3. Peserta pelatihan BRC

3.1.5.2 Analisis Perangkat Keras

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, perangkat keras yang digunakan untuk sistem pakar ini adalah sebagai berikut :


(59)

2. Memory : RAM 128 MB 3. Harddisk : 20 GB (Free Space) 4. VGA : 32 MB

5. Terkoneksi dengan internet 6. Monitor

7. Keyboard 8. Mouse

3.1.5.3 Analisis Perangkat Lunak

Untuk membangun sebuah Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah Berbasis Web dibutuhkan perangkat lunak yang menunjang yaitu bahasa pemrograman PHP dengan program aplikasi Macromedia Dreamwaver MX sebagai editornya, dengan Database Management System

(DBMS) menggunakan MySQL. Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows XP Professional SP 3.

3.1.6 Analisis Data Penyakit dan Ciri – Ciri Fisik

Keberhasilan suatu sistem pakar adalah terletak pada pengetahuan dan bagaimana mengolah pengetahuan tersebut agar dapat ditarik kesimpulan. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil wawancara dan analisa lewat buku dikonversi ke dalam sebuah tabel penyakit dan ciri-ciri fisiknya guna mempercepat hasil pencarian solusi. Tabel jenis penyakit dan ciri-ciri fisiknya ini digunakan sebagai pola pencocokan informasi yang dimasukkan oleh pemakai dan basis pengetahuan.


(60)

Pada tabel jenis penyakit dan ciri pasien terdapat sembilan penyakit yang ditunjukkan oleh P1, P2, P3, . . . . , P9. Dan tiga puluh empat ciri yang ditunjukkan oleh C1, C2, C3, . . . , C34. Dari 34 ciri pasien disusun sebagai pertanyaan, dan 9 penyakit disusun sebagai kesimpulan. 34 pertanyaan yang diajukan tersebut merupakan basis pengetahuan untuk membuat suatu kesimpulan yang menjadi goal. Berikut ini adalah tabel jenis penyakit dan ciri pasien yaitu pada Tabel 3.1.

Ciri - ciri

Penyakit

P001 P002 P003 P004 P005 P006 P007 P008 P009

C001 *

C002 *

C003 *

C004 *

C005 *

C006 *

C007 *

C008 *

C009 *

C010 *

C011 *

C012 *

C013 *

C014 *

C015 *

C016 *

C017 *

C018 *

C019 *

C020 *

C021 * *

C022 *

C023 *

C024 * *


(61)

C025 *

C026 *

C027 *

C028 * *

C029 *

C030 *

C031 *

C032 *

C033 *

C034 *

Keterangan Jenis Penyakit : P001 : Penyakit jantung koroner P002 : Sinusitis

P003 : Diabetes

P004 : Kelainan pada ginjal

P005 : Gangguan sistem pencernaan P006 : Darah tinggi

P007 : Masalah pada paru-paru P008 : Kekurangan darah P009 : Stroke

Keterangan Ciri – ciri Fisik C001 : Kelingking Bengkok C002 : Jari Manis Bengkok C003 : Jari Tengah Bengkok C004 : Jari Telunjuk Bengkok C005 : Ibu jari menipis

C006 : Warna biru atau hijau pada pangkal ibu jari C007 : Ada garis biru melingkar pada pangkal ibu jari C008 : Semua Jari Menipis

C009 : Pangkal jari bengkak C010 : Ruas jari hitam

C011 : Ada bintik - bintik merah C012 : Ujung jari montok

C013 : Garis putih pada kuku jari tengah C014 : Kuku berwarna hitam

C015 : Telapak tangan berwarna putih atau pucat C016 : Telapak tangan berwarna merah


(62)

C018 : Guratan biru dari pangakal jari sampai kuku ibu jari C019 : Telapak tangan berkeringat

C020 : Telapak tangan tebal dan seperti kapalan C021 : Lidah Kering

C022 : Lidah terasa licin C023 : Permukaan lidah kasar C024 : Selaput putih jelas C025 : Selaput lidah tebal

C026 : Selaput putih tidak merata

C027 : Ujung lidah berwarna merah terang C028 : Lidah berwarna merah muda

C029 : Hilangnya pupa atau gelembung lidah C030 : Permukaan lidah berparit

C031 : Pinggir lidah tidak rata

C032 : Lidah agak tertatrik ke sebelah kanan C033 : Lidah agak melebar

C034 : Lidah terlihat gemuk

3.1.6.1 Pohon Pelacakan

Pohon pelacakan yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit adalah menggunakan metode best-first-search, dapat dilihat pada gambar 3.1


(63)

C001 C001 C003 C013 C024 C021 C028 C032 P009 C019 P001 C015 C026 P008 C009 C023 C030 C031 C033 C034 P004 C005 C018 P002 C008 C014 P003 0 C002 C004 C007 C010 C016 C017 C020 C022 C029 P005 C011 C012 C025 C027 P006 C006 P007 0

Gambar 3.1 Pohon Pelacakan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui

Telapak Tangan dan Lidah Berbasis Web

3.1.6.2 Kaidah Produksi

Kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk jika-maka (IF-THAN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan impliksi dua bagian, yaitu bagian

premise (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian premise dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. Sebuah kaidah terdiri dari


(64)

klausa-klausa. Sebuah klausa mirip sebuah kalimat subyek, kata kerja dan objek yang menyatakan suatu fakta. Ada sebuah klausa premise san klausa konklusi pada sebuah kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri atas beberapa premise dan lebih dari satu konklusi. Antara premise dan konklusi dapat berhubungan dengan “OR” atau “AND”. Berikut kaidah-kaidah produksi dalam menganalisis penyakit hepatitis:

Rule 1 : IF Kelingking Bengkok = ‘Ya’

AND Jari Tengah Bengkok = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Garis putih pada kuku jari tengah = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Telapak tangan berkeringat = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

THEN Masalah Pada Jantung

Rule 2 : IF Ibu jari menipis = ‘Ya’

AND Guratan biru dari pangakal jari sampai kuku ibu jari = ‘Ya’ OR

‘Tidak’

THEN Sinusitis

Rule 3 : IF Semua Jari Menipis = ‘Ya’

AND Kuku berwarna hitam = ‘Ya’ OR ‘Tidak’ THEN Diabetes

Rule 4 : IF Lidah Kering = ‘Ya’

AND Lidah berwarna merah muda = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Pangkal jari bengkak = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Permukaan lidah kasar = ‘Ya’ OR ‘Tidak’


(65)

AND Pinggir lidah tidak rata = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Lidah agak melebar = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Lidah terlihat gemuk = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

THEN Kelainan Pada Ginjal Rule 5 : IF Jari manis bengkok = ‘Ya’

AND Jari Telunjuk bengkok = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Ruas jari hitam = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Ada garis biru melingkar pada pangkal = ‘Ya’ OR ‘Tidak’ AND Telapak tangan berwarna merah = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Garis ramal berwarna hitam = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Telapak tangan tebal dan seperti kapalan = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Lidah terasa licin = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Hilangnya pupa (gelembung lidah)= ‘Ya’ OR ‘Tidak’

THEN Gangguan sistem pencernaan

Rule 6 : IF Ada bintik - bintik merah = ‘Ya’

AND Ujung jari montok = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Selaput lidah tebal = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Ujung lidah berwarna merah terang = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

THEN Darah tinggi

Rule 7 : IF Warna biru atau hijau pada pangkal ibu jari = ‘Ya’

THEN Masalah pada paru-paru

Rule 8 : IF Selaput putih jelas = ‘Ya’


(66)

AND Lidah berwarna merah muda = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

AND Telapak tangan berwarna putih (pucat) = ‘Ya’

AND Selaput putih tidak merata = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

THEN Kekurangan darah

Rule 9 : IF Selaput putih jelas = ‘Ya’

AND Lidah agak tertatrik ke sebelah kanan = ‘Ya’ OR ‘Tidak’

THEN Stroke

3.1.7 Analisis Basis Data

Dari hasil analisis, didapat data yang akan dipakai dalam preses pembangunan sistem pakar diagnosa penyakit mata pada manusia berbasis web. Kemudian dari data yang telah diperoleh, dibangun sebuah desain basis data dengan menggunakan tools Entity Relational Diagram (ERD) pada gambar 3.2.


(67)

Gambar 3.2 Entity Relational Diagram Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah

3.1.8 Alalisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran aliran data yang ada pada sistem pakar yang akan dibangun. Kebutuhan fungsional pada sistem pakar diagnosa penyakit melalui telapak tangan dan lidah berbasis web meliputi diagram konteks, data flow diagram, kamus data dan spesifikasi proses.


(68)

3.1.8.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran sistem secara umum yaitu sistem dengan lingkungan sistem. Terdapat dua entitas yang terhubung langsung dengan sistem yaitu user dan pakar. Gembaran diagram konteks dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui

Telapak Tangan dan Lidah Berbasis Web

3.1.8.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan dalam bentuk lambing – lambing tertentu yang menunjukkan aliran data, proses, tempat, penyimpanan data, dan entitas eksternal.

3.1.8.2.1 DFD Level 0

DFD level 0 dilakukan untuk lebih memperinci diagram konteks yang telah di buat pada gambar 3.4.


(69)

Gambar 3.4 DFD Level 0 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah Berbasis Web


(70)

3.1.8.2.2 DFD Level 1

DFD Level 1 menggambarkan tiap – tiap proses level 0 dengan lebih rinci

3.1.8.2.2.1 DFD Level 1 Proses 2.0

Proses yang terdapat pada DFD level 1 proses 2.0 adalah proses pengolahan data pasien yang terdiri atas proses 2.1 tambah data pasien, proses 2.2 cari data pasien, proses 2.3 ubah data pasien, proses 2.4 hapus data pasien. DFD level 1 untuk proses 2.0 dapat dilihat pada gambar 3.5.


(71)

LO GIN

VA LID

LO GIN

VA LID

LO GIN

VA LID LO

GIN VA

LID

LO GIN

VA LID


(72)

3.1.8.2.2.2 DFD Level 1 Proses 4.0

Proses yang terdapat pada DFD level 1 proses 4.0 adalah proses diagnosa yang terdiri dari proses 4.1 konsultasi, proses 4.2 cetak hasil dignosa. DFD level 1 untuk proses 4.0 dapat dilihat pada gambar 3.6.

LO GIN

VA LID

Gambar 3.6 DFD Level 1 untuk proses 4.0 Diagnosa

3.1.8.2.2.3 DFD Level 1 Proses 5.0

Proses yang terjadi pada DFD Level 1 Proses 5.0 ini adalah proses pengolahan basis pengetahuan yang terdiri dari proses 5.1 pengolahan data


(73)

ciri_pasien, proses 5.2 pengolahan data [enyakit, dan proses 5.3 pengolahan data relasi_penyakit. PAKAR 5.1 PENGOLAHAN DATA CIRI LO GIN VA LID 5.2 PENGOLAHAN DATA PENYAKIT 5.3 PENGOLAHAN DATA RELASI

INFO DATA CIRI BERHASIL DISIMPAN, DICARI, DIHAPUS

LO GIN VA LID LO GIN VA LID

DATA RELASI YANG AKAN DITAMBAH ATAU DIUBAH

INFO DATA RELASI BERHASIL DISIMPAN PENYAKIT CIRI RELASI D A T A R E L A S I Y A N G A K A N D IT A M B A H A T A U D IU B A H

INFO DATA RELASI BERHASIL DISIMPAN

INFO DATA RELASI_PENYAKIT BERHASIL DISIMPAN, DICARI, DIHAPUS DATA PENYAKIT YANG AKAN DITAMBAH, DICARI, DIUBAH, DIHAPUS

DATA PENYAKIT YANG AKAN DITAMBAH, DICARI, DIUBAH, DIHAPUS

INFO DATA PENYAKIT BERHASIL DISIMPAN, DICARI, DIHAPUS INFO DATA CIRI YANG AKAN

DITAMBAH, DICARI, DIUBAH, DIHAPUS DATA CIRI YANG AKAN

DITAMBAH, DICARI, DIUBAH, DIHAPUS

DATA CIRI AKAN

DISIMPAN, DICARI, DIUBAH, DIHAPUS

Gambar 3.7 DFD Level 1 untuk proses 5.0 Pengolahan Data Basis


(74)

3.1.8.2.3 DFD Level 2

DFD Level 2 menggambarkan pada tiap-tiap proses level 1 yang lebih rinci.

3.1.8.2.3.1 DFD Level 2 Proses 5.1

Proses yang terdapat pada DFD level 2 Proses 5.1 adalah proses pengolahan data ciri_pasien yang terdiri atas proses 5.1.1 tambah data ciri_pasien, proses 5.1.2 cari data ciri_pasien, proses 5.1.3 ubah data ciri_pasien, proses 5.1.4 hapus data ciri_pasien. DFD level 2 untuk proses 5.1 dapat dilihat pada gambar 3.7.


(75)

(76)

3.1.8.2.3.2 DFD Level 2 Proses 5.2

Proses yang terdapat pada DFD level 2 Proses 5.2 adalah proses pengolahan data penyakit yang terdiri atas proses 5.2.1 tambah data penyakit, proses 5.2.2 cari data penyakit, proses 2.2.3 ubah data penyakit, proses 2.2.4 hapus data penyakit. DFD level 2 untuk proses 5.2 dapat dilihat pada gambar 3.8.

LO GIN

VA LID

LO GIN

VA LID

LO GIN

VA LID LO

GIN VA

LID


(77)

3.1.8.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran data yang disajikan pada diagram aliran data. Spesifikasi proses yang terdapat pada Data Flow Diagram dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Spesifikasi Proses

NO PROSES KETERANGAN

1 No. Proses 1.0 Nama Proses Login

Sumber (source) Pakar, User

Masukan (input) Username dan password pakar, Username dan

passworduser

Keluaran (output) Info login pakar invalid, login pakar valid

Info login userinvalid, login uservalid

Tujuan (destination) Pakar, User

Logika Proses // untuk pakar Begin

{ pakar memasukkan username dan password }

if username ada and password ada

then tampil menu untuk pakar

else tampil pesan ‘username dan password tidak cocok’

End

// untuk user

Begin

{ user memasukkan username dan password } if username ada

and password ada

then tampil menu untuk user

else tampil pesan ‘username dan password tidak cocok’

end End 2 No. Proses 2.0

Nama Proses Pengolahan Data Pasien Sumber (source) User


(78)

dihapus

Keluaran (output) Info identitas pasien berhasil disimpan, Info identitas pasien berhasil dicari, Info identitas pasien berhasil dihapus Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user melakukan pengolahan pengolahan data pasien}

End 3 No. Proses 2.1

Nama Proses Tambah data pasien Sumber (source) User

Masukan (input) Data pasien yang akan ditambah Keluaran (output) Info data pasien berhasil disimpan Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user memasukkan data tambah pasien } if data pasien ditambah

then tampil pesan ‘data pasien berhasil disimpan’

else tampil pesan ‘data pasien gagal disimpan’ End

4 No. Proses 2.2

Nama Proses Cari data pasien Sumber (source) User

Masukan (input) Data pasien yang akan dicari Keluaran (output) Info data pasien yang dicari Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user memasukan data pasien yang akan dicari }

if data pasien dicari

then menampilkan data-data pasien yang ada di database pasien

else tampil pesan ‘data pasien tidak ditemukan’ end

End 5 No. Proses 2.3

Nama Proses Ubah data pasien Sumber (source) User

Masukan (input) Data pasien yang akan diubah


(79)

Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user mengubah data pasien} if data pasien diubah

then tampil pesan ‘data pasien telah disimpan’ else tampil pesan ‘data pasien gagal disimpan’ end

End 6 No. Proses 2.4

Nama Proses Hapus data pasien Sumber (source) User

Masukan (input) Data pasien yang akan dihapus Keluaran (output) Info data pasien berhasil dihapus Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user menentukan data pasien yang akan dihapus }

if data pasien dihapus

then tampil pesan ‘data pasien berhasil dihapus’

end End 7 No. Proses 2.5

Nama Proses Detail Data Pasien Sumber (source) User

Masukan (input) Data detail pasien yang dipilih Keluaran (output) Info data detail pasien yang dipilih Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user menentukan data pasien yang akan diilihat detailnya}

if data detail pasien

then menampilkan detail pasien dan rekam medis yang ada pada database

end End 8 No. Proses 3.0

Nama Proses Daftar User

Sumber (source) User Masukan (input) Data User

Keluaran (output) Info indentitas user belum lengkap, info identias user telah disimpan


(80)

Logika Proses Begin

{ user melakukan daftar user } if data data user belum lengkap

then tampil pesan ‘daftar user gagal, identitas user belum lengkap’

else data user lengkap

then tampil pesan ‘daftar user berhasil’ end

End 9 No. Proses 4.0

Nama Proses Diagnosa Sumber (source) User

Masukan (input) Data user, data pasien, data jawaban Keluaran (output) Data jawaban, Info hasil diagnosa Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user malakukan diagnosa penyakit } End

10 No. Proses 4.1

Nama Proses Konsultasi Sumber (source) User

Masukan (input) Data Jawaban

Keluaran (output) Pertanyaan yang harus diajawab, info hasil diagnosa

Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user melakukan konsultasi } if user menjawab pertanyaan then tampil hasil diagnosa End

11 No. Proses 4.2

Nama Proses Cetak Hasil Diagnosa Sumber (source) User

Masukan (input) Data hasil diagnosa Keluaran (output) Info hasil diagnosa Tujuan (destination) User

Logika Proses Begin

{ user malakukan cetak hasil diagnosa } End

12 No. Proses 5.0


(81)

Sumber (source) Pakar

Masukan (input) Data ciri_pasien, panyakit, dan relasi_penyakit yang akan ditambah, dicari, diubah, dan dihapus Keluaran (output) Info data ciri_pasien, penyakit, relasi_penyakit

berhasil disimpan,

Info data ciri_pasien, penyakit berhasil dicari, Info data ciri_pasien, penyakit berhasil dihapus Tujuan (destination) Pakar

Logika Proses Begin

{ pakar melakukan pengolahan basis pengetahuan }

End 13 No. Proses 5.1

Nama Proses Pengolahan data ciri_pasien Sumber (source) Pakar

Masukan (input) Data ciri_pasien yang akan ditambah, dicari, diubah, dihapus

Keluaran (output) Info data ciri_pasien berhasil disimpan, Info data ciri_pasien berhasil dicari, Info data ciri_pasien berhasil dihapus Tujuan (destination) Pakar

Logika Proses Begin

{ pakar melakukan pengolahan data gejala } End

14 No. Proses 5.1.1

Nama Proses Tambah Data Ciri_pasien Sumber (source) Pakar

Masukan (input) Data ciri_pasien yang akan ditambah Keluaran (output) Info data ciri_pasien berhasil disimpan Tujuan (destination) Pakar

Logika Proses Begin

{ pakar memasukan data ciri_penyakit yang akan ditambah }

if data ciri_pasien ditambah

then tampil pesan ‘data ciri_pasien berhasil disimpan’

else tampil pesan ‘data ciri_pasien gagal disimpan’

end End 15 No. Proses 5.1.2


(82)

Sumber (source) Pakar

Masukan (input) Data ciri_pasien yang akan dicari Keluaran (output) Info data ciri_pasien berhasil dicari Tujuan (destination) Pakar

Logika Proses Begin

{ pakar memasukan data ciri_pasien yang akan dicari }

if data ciri_pasien yang dicari ditemukan then tampil data ciri_pasien yang dicari else tampil pesan ‘data ciri_pasien yang dicari tidak ditemukan’

end End 16 No. Proses 5.1.3

Nama Proses Ubah Data Ciri_pasien Sumber (source) Pakar

Masukan (input) Data ciri_pasien yang akan diubah Keluaran (output) Info data ciri_pasien berhasil disimpan Tujuan (destination) Pakar

Logika Proses Begin

{ pakar memasukan data ciri_pasien yang akan diubah }

if data ciri_pasien diubah

then tampil pesan ‘data ciri_pasien berhasil disimpan’

end End 17 No. Proses 5.1.4

Nama Proses Hapus Data Ciri_pasien Sumber (source) Pakar

Masukan (input) Data ciri_pasien yang akan dihapus Keluaran (output) Info data ciri_pasien berhasil dihapus Tujuan (destination) Pakar

Logika Proses Begin

{ pakar memilih data ciri_pasien yang akan dihapus }

if data ciri_pasien dihapus

then tampil pesan ‘data ciri_pasien berhasil dihapus’

end End 18 No. Proses 5.2


(1)

122

2. Ya, Mudah 10 50%

3. Biasa – biasa saja 2 10%

4. Sulit - -

5 Sangat Sulit - -

2. Apakah pertanyaan yang disajikan dalam aplikasi ini pada saat mendiagnosa penyakit sudah lengkap ?

No. Kesimpulan Responden Presentase (%)

1. Sangat Lengkap 1 5%

2. Lengkap 15 75%

3. Biasa – biasa saja 4 20%

4. Kurang Lengkap - -

5 Sangat Tidak Lengkap - -

3. Apakah Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah yang dibangun menghasilkan hasil diagnosa yang sesuai ?

No. Kesimpulan Responden Presentase (%)

1. Ya, Sangat Sesuai 5 25%

2. Ya, sesuai 15 75%

3. Biasa – biasa saja - -

4. Tidak sesuai - -

5 Sangat tidak sesuai - -

4. Apakah tampilan dalam aplikasi ini sangat menyenangkan dan mudah dipelajari oleh anda?


(2)

123

No. Kesimpulan Responden Presentase (%)

1. Ya, sangat menyenangkan 9 45%

2. Ya, menyenangkan 10 50%

3. Biasa – biasa saja 1 5%

4. Tidak, kurang menyenangkan - -

5 Tidak, sangat tidak menyenangkan - -

5. Apakah aplikasi ini sangat mudah digunakan oleh anda?

No. Kesimpulan Responden Presentase (%)

1. Ya, sangat mudah digunakan 7 35%

2. Ya, mudah digunakan 10 50%

3. Biasa – biasa saja 3 15%

4. Tidak, agak susah - -

5 Tidak, sangat susah - -

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha

Berdasarkan hasil presentase diatas yang didapat dari pengujian betha, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pakar diagnosa penyakit melalui telapak tangan dan lidah berbasis web ini sudah sesuai dengan tujuannya yaitu dapat mendefinisikan jenis penyakit yang diderita pasien, titik bekam yang digunakan, dan obat herbal yang diberikan.


(3)

125 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peulis mengenai perancangan dan implementasi aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit melalui telapak tangan dan lidah berbasis web, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Melalui Telapak Tangan dan Lidah Berbasis Web ini diharapkan dapat mempermudah melakukan identifikasi penyakit melalui ciri – ciri fisik yang terlihat pada pasien secara akurat. 2. Diharapkan dapat memudahkan pakar dalam pengolahan data penyakit.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kinerja sistem pakar ini penulis mengusulkan berberapa saran, diantaranya :

1. Dapat mengembangkan sistem pakar ini lebih lanjut sehingga tidak hanya terbatas untuk mendiagnosa 9 penyakit saja, tetapi dapat menambah berbagai jenis penyakit lainnya.

2. Dapat digunakan pula oleh masyarakat umum, sehingga mereka dapat mendiagnosa sendiri penyakit yang dideritanya dari ciri – ciri yang ada.


(4)

BIODATA PENULIS

Nama : Ari Budiansyah

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 05 Pebruari 1989 Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Baladewa II Gg. VII No. 101B RT. 07/08 Kel. Pajajaran Kec. Cicendo Bandung 40173

No. Telp / HP : 02270786166 / 085659060061

E-mail : balda.rie@gmail.com

YM : balda_rie89

Pendidikan : 1. 1994 – 1997 : SDN Warnasari Garut 3. 1997 – 2000 : SDN Citepus 4 Bandung 2. 2000 – 2003 : SLTPN 23 Bandung 3. 2003 – 2006 : SMU Kartika Candra III-2

Bandung


(5)

(6)