Sistem Pakar Diagnosa Penyakit anak Yang Disebabkan Virus Berbasis Web

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

CECEP HUSNI MUBAROK

10106016

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2010


(2)

Oleh

Cecep Husni Mubarok 10106016

Penyakit anak yang disebabkan virus sangat rentan terjadi pada anak-anak, hal tersebut disebabkan oleh sistem imunitas yang ada didalam tubuh anak belum terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali tidak mengenali gejala-gejala penyakit pada tubuh anak yang timbul diakibatkan infeksi virus tersebut.

Sistem pakar ini dibangun untuk mendiagnosa penyakit anak yang disebabkan infeksi virus. Dari sistem pakar ini dapat memberikan informasi mengenai penyakit, definisinya, pengobatan serta pencegahannya. Sistem pakar ini menggunakan metode inferensiforward chainingdan metodeCertainty Factor.

Hasil uji konsultasi dengan sistem ini menunjukkan bahwa sistem mampu menentukan penyakit beserta pengobatan dan penanganan awal yang harus dilakukan, berdasarkan gejala-gejala yang sebelumnya dipilih oleh pengguna.


(3)

ii

WEB BASED

By

Cecep Husni Mubarok 10106016

Childhood diseases caused by viruses are highly vulnerable occur in children, that caused by the immune system that are in the child's body has not been built properly. Most of the parents also often do not recognize the symptoms of disease in the child's body that arises due to virus infection.

This expert system developed to diagnose diseases caused by viral infection of children. From this expert system can provide information about the disease, by definition, treatment and prevention. This expert system uses forward chaining method and the method of Certainty Factor.

Test results of consultation with this system showed that the system is able to determine the disease and its treatment and early treatment should be done, based on the symptoms that previously selected by the user.


(4)

iii

Puji syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang Disebabkan Virus Berbasis Web”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak mengalami kesulitan dan hambatan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dengan penuh rasa syukur, ucapan terima kasih yang mendalam serta penghargaan yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada :

1. Kedua orang tua, serta keluarga besar penulis senantiasa mendoakan penulis dan memberikan dorongan serta dukungan baik moril maupun materiil.

2. Bapak Ilham Perdana, S. T., M. T. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S. T., M. T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika serta selaku Dosen Wali kelas penulis yaitu kelas IF-1 Angkatan 2006, yang telah memberikan bimbingan serta pengarahannya selama penulis kuliah.

4. Kepada teman-teman penulis yang sama-sama sedang menyusun skripsi, Adi, Eko, Catur, Dikdik, serta khususnya Ari yang telah banyak membatu dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh teman IF – 1 angkatan 2006 yang tak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(5)

iv

– besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Bandung, Juli 2010


(6)

v

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xii DAFTAR SIMBOL ...xii i DAFTAR LAMPIRAN ...xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Sistem Pakar ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem Pakar... 9

2.1.2 Manfaat Sistem Pakar ... 9

2.1.3 Kelemahan Sistem Pakar... 11

2.1.4 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 12

2.1.4.1 Keahlian ... 12

2.1.4.2 Ahli/ Pakar ... 12


(7)

2.1.4.4 Mengambil Keputusan ... 12

2.1.4.5 Aturan ... 13

2.1.4.6 Kemampuan Menjelaskan... 13

2.1.4.7 Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar ... 13

2.1.4.8 Metode Pemecahan Masalah... 13

2.1.4.9 Certainty Factor ... 13

2.1.4.9.1 Model PerhitunganCertainty Factor... 13

2.2 Perancangan Database ... 20

2.2.1 Pengertian Database... 20

2.3SoftwarePendukung ... 20

2.3.1 PHP ... 21

2.3.1.1 Kelebihan PHP dari Bahasa Pemrograman Lain ... 22

2.3.2 MySQL ... 22

2.3.2.1 Keistimewaan MySQL... 24

2.3.3 Apache ... 25

2.4 Teori Penyakit Anak yang Disebabkan oleh Virus ... 26

2.4.1 Cacar Air ... 26

2.4.1.1 Definisi... 26

2.4.1.2 Penyebab ... 27

2.4.2 Campak ... 27

2.4.2.1 Definisi... 27

2.4.2.2 Penyebab ... 28

2.4.3 Campak Jerman ... 28

2.4.3.1 Definisi... 28

2.4.3.2 Penyebab ... 28

2.4.4 Gondongan ... 29

2.4.4.1 Definisi... 29

2.4.4.2 Penyebab ... 29

2.4.5 Polio ... 30


(8)

2.4.5.2 Penyebab ... 31

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 32

3.1 Analisis Sistem... 32

3.1.1 Analis Masalah ... 32

3.1.2 Sumber Pengetahuan... 33

3.1.3 Identifikasi Masalah... 33

3.1.4 Identifikasi Masukan Data ... 50

3.1.5 Identifikasi Keluaran Data ... 50

3.1.6 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 50

3.1. 6.1 Analisis Pengguna... 51

3.1. 6.2 Analisis Perangkat Keras... 51

3.1. 6.3 Analisis Perangkat Lunak ... 52

3.1.7 Analisis Data Penyakit serta Gejala ... 52

3.1. 7.1 Pohon Pelacakan ... 54

3.1. 7.2 Kaidah Produksi ... 56

3.1.8 Analisis Basis Data ... 58

3.1.8.1 Diagram Konteks ... 59

3.1.8.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 60

3.1.8.2.1 DFD Level 0 ... 60

3.1.8.2.2 DFD Level 1 Proses 2.0 ... 62

3.1.8.2.3 DFD Level 1 Proses 4.0 ... 63

3.1.8.2.4 DFD Level 2 Proses 2.1 ... 63

3.1.8.2.5 DFD Level 2 Proses 2.2 ... 65

3.1.8.3 Spesifikasi Proses ... 66

3.1.8. 4 Kamus Data ... 77

3.2 Perancangan Sistem... 82

3.2.1 Perancangan Data ... 82

3.2.1.1 Skema Relasi ... 82


(9)

3.2.2 Perancangan Arsitektur ... 86

3.2. 2.1 Perancangan Struktur Menu ... 87

3.2. 2.2 Perancangan Antar Muka ... 89

3.2.2.2.1 Perancangan Antar Muka Aplikasi... 89

3.2.2.2.2 Perancangan Pesan ...101

3.2. 2.3 Jaringan Semantik ...102

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN...105

4.1 Implementasi ...105

4.1.1 Perangkat Lunak Pembangun ...105

4.1.2 Perangkat Keras Pembangun ...106

4.1.3 Implementasi Database dan Antar Muka ...106

4.1.3.1 Implementasi Database...106

4.1.3.2 Implementasi Antar Muka ...109

4.2 PengujianBlack Box...111

4.2.1 Rencana Pengujian...112

4.2.2 Kasus dan Hasil PengujianAlpha...113

4.2.2.1 Pengujian Login User ...113

4.2.2.2 Pengujian Login Pakar ...114

4.2.2.3 Pengujian Pengolahan Data Penyakit ...115

4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Data Gejala ...118

4.2.2.5 Pengujian Pengolahan Data Bobot Gejala ...122

4.2.2.6 Pengujian Registrasi User...123

4.2.2.7 Pengujian Diagnosa...125

4.2.2.8 Pengujian Ubah Password ...126

4.2.2.9 Pengujian Ubah Profil ...127

4.2.2.10 Pengujian Lupa Password ...129

4.2.3 Kesimpulan Hasil UjiAlpha...131

4.2.4 Kasus dan Hasil PengujianBetha...131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...138


(10)

5.2 Saran ...139 DAFTAR PUSTAKA ...140


(11)

xiii

No. Simbol Keterangan

1 Proses

Menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukkan dapat menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi

hanya satu keluaran atau sebaliknya.

2 Terminator

Mewakili entitas luar dimana sistem berkomunikasi

3 Penyimpanan

Untuk memodelkan kumpulan data/paket data

4 Storage

Menunjukan penyimpanan data dalam sebuahdatabase.

5 Aliran

Menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari suatu bagian lain dari sistem dimana sistem penyaimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.


(12)

2. Entity Relationship Diagram (ERD)

No. Simbol Keterangan

1 Data Entitas

Segala sesuatu baik yang nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam

2 Relasi

Menunjukan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas

berbeda.

3 Aliran Data

Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data entitas

dengan atribut.

4 Terminator


(13)

My SQL dengan PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver, Ardana Media, Yogyakarta.

2. http://en.wikipedia.org/wiki/Certainty_factor#Certainty_factors, tanggal akses 20 Juli 2010, pukul 10.00 WIB.

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar, tanggal akses 21 Mei 2010, pukul 23.00 WIB.

4. http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html, tanggal akses 24 Mei 2010, pukul 20.00 WIB.

5. Kusrini. (2006),Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,Andi, Yogyakarta. 6. Kusumadewi, Sri. (2003),Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),

Graha Ilmu, Yogyakarta.

7. Muhammad Arhami. (2005), Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Yogyakarta.

8. Sari Iswanti., Sri Hartati. (2008).Sistem Pakar & Pengembangannya.Graha Ilmu, Yogyakarta.


(14)

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyakit anak yang disebabkan virus sangat rentan terjadi pada anak-anak, hal tersebut disebabkan oleh sistem imunitas yang ada didalam tubuh anak belum terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali tidak mengenali gejala-gejala penyakit pada tubuh anak yang timbul diakibatkan infeksi virus tersebut.

Informasi mengenai gejala-gejala penyakit pada tubuh anak tersebut sangat penting untuk diketahui orang tua, hal tersebut agar tidak terjadi kesalahan ataupun keterlambatan dalam mengenali jenis penyakit anak yang ditimbulkan oleh infeksi virus.

Kesalahan ataupun keterlambatan dalam mengenali gejala-gejala serta jenis penyakit anak yang timbul diakibatkan infeksi virus dapat menyebabkan kesalahan ataupun keterlambatan dalam penanganan pengobatannya.

Data yang ada menyebutkan, kematian akibat penyakit campak, yaitu penyakit yang sering terjadi pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi virus

paramiksovirus, di dunia dilaporkan pada tahun 2002 mencapai 777.000 orang,

202.000 di antaranya berasal dari ASEAN, serta 15 persen kematian akibat campak berasal dari Indonesia. Setiap tahun diperkirakan 30.000 anak Indonesia meninggal karena komplikasi yang diakibatkan campak.


(15)

Mengenali gejala-gejala serta jenis penyakit anak yang timbul diakibatkan infeksi virus diperlukan diagnosa seorang dokter spesialis anak, setelah didiagnosa kemudian diberikan solusi pengobatannya. Namun dengan mahalnya biaya konsultasi kepada seorang dokter spesialis anak, tidak semua kalangan orang tua sanggup membayar biaya konsultasi tersebut.

Sesuai paparan latar belakang diatas maka penulis mengambil topik

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang disebabkan Virus Berbasis Web”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah bagaimana membuat sistem pakar dalam diagnosa penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari ditulisnya skripsi ini adalah untuk membuat Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang Disebabkan Virus Berbasis Web.

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Memudahkan orang tua dalam mengenali gejala-gejala penyakit anak pada tubuh yang timbul diakibatkan infeksi virus.

2. Memudahkan orang tua dalam mengenali jenis penyakit anak yang ditimbulkan oleh infeksi virus.

3. Memudahkan orang tua dalam melakukan penanganan pengobatan secara cepat dan tepat pada penyakit anak yang ditimbulkan oleh infeksi virus.


(16)

4. Dengan adanya sistem pakar ini membantu para pengguna dalam identifikasi penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan sistem pakar ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem pakar ini dibangun berbasis web.

2. Jenis penyakit yang didiagnosa adalah penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus.

3. Diagnosa pada sistem pakar ini adalah anak berusia dibawah 12 tahun. 4. Metode yang digunakan adalah metodeCertainty Factor.

5. Proses yang terdapat dalam sistem pakar ini adalah pengenalan gejala-gejala yang timbul akibat penyakit yang disebabkan oleh virus, konsultasi jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dengan menjawab beberapa pertanyaan mengenai gejala yang timbul, pengolahan data basis pengetahuan sistem yang berupa prosedur tambah, edit dan hapus.

6. Info yang diberikan sistem pakar ini yaitu :

1. Data gejala-gejala yang timbul akibat penyakit yang disebabkan oleh virus.

2. Data penyakit yang disebabkan oleh virus. 3. Hasil diagnosa.


(17)

7. Keluaran yang dihasilkan dari sistem pakar ini berupa data hasil diagnosa beserta status dan tindakan yang harus dilakukan.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi literature

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan pakar penyakit anak.

c. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.


(18)

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap pengembangan sistem pakar ini menggunakan model

waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

a. System Engineering

Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.

b. System Analysis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.

c. System Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti olehuser.

d. System Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. System Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.


(19)

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaanuser.

Gambar 1.1 ModelWaterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang permasalahan, merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan


(20)

penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian. Pada bab ini mencakup pengertian system pakar, penyakit-penyakit anak yang disebabkan oleh virus, basis data, Entity Relational Diagram

(ERD), diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), kamus data, PHP, MySQL, Macromedia Dreamweaver 8, danweb server.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini membahas tentang analisis masalah, analisis basis data, analisis kebutuhan non fungsional seperti analisi perangkat lunak, analisi perangkat keras, analisi pengguna, analisis kebutuhan fungsional serta membahas mengenai perancangan data gejala dan penyakit anak yang disebabkan oleh virus, perancangan menu, perancangan interface

(antarmuka) dan perancangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN

Pada bab ini membahas tentang implementasi hasil dari analisis dan perancangan system ke dalam bentuk bahasa pemograman. Serta


(21)

membahas tentang pengujian sistem dengan cara alpha (α) dengan menggunakan metode black box dan pengujian sistem dengan cara

betha(β) dengan menggunakankuesioner.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi pengembangan sistem kedepannya.


(22)

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pakar

Pada bagian ini akan dibahas tentang pengertian sistem pakar, manfaat sistem pakar

2.1.1 Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.

Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Sistem pakar dikembangkan pertama kali pada tahun 1960.

2.1.2 Manfaat Sistem Pakar

Manfaat dari sistem pakar, antara lain :

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis


(23)

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar

4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka)

5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya

6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandungketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.

7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia memerlukan biaya sehari-hari.

8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya

9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.

10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan

12. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan bisa mencakup lebih banyak aplikasi .


(24)

13. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.

2.1.3 Kelemahan Sistem Pakar

Kelemahan dari sistem pakar, antara lain :

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal

2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.

3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.

4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.

5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias

6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem pakar.


(25)

2.1.4 Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli/pakar, pengalihan keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.

2.1.4.1 Keahlian

Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian:

- Teori, fakta, aturan-aturan pada lingkup permasalahan tertentu - Strategi global untuk menyelesaikan masalah

2.1.4.2 Ahli / Pakar

Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat

2.1.4.3 Pengalihan Keahlian

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.

2.1.4.4 Mengambil Keputusan

Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer


(26)

untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.

2.1.4.5 Aturan

Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan – aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai pro sedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentukIF – THEN.

2.1.4.6 Kemampuan Menjelaskan

Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran/rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan/saran tidak direkomendasikan.

2.1.4.7 Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar

Tabel 2.1Perbedaan sistem konvensional dengan sistem pakar

Sistem Konvensional Sistem Pakar

- Informasi dan pemroresannya biasanya jadi satu dengan program. - Biasanya tidak bisa menjelaskan

mengapa suatu input data itu dibutuhkan, atau bagaimana output itu diperoleh.

- Pengubahan program cukup sulit dan membosankan.

- Basis Pengetahuan merupakan bagian dari mekanisme inferensi. - Penjelasan adalah bagian

terpenting dari sistem pakar.

- Pengubahan aturan dapat dilaksanakan dengan mudah.


(27)

- Sistem hanya akan beroprasi jika sistem tersebut sudah lengkap. - Eksekusi dilakukan langkah demi

langkah.

- Menggunakan data.

- Tujuan utamanya adalah efisiensi.

- Sistem dapat beroprasi hanya dengan beberapa aturan.

- Eksekusi dilakukan pada keseluruhan basis pengetahuan. - Menggunakan pengetahuan. - Tujuan utamanya adalah

efektivitas.

2.1.4.8 Metode Pemecahan Masalah

Suatu perkalian inferensi yang menghubungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut dengan rantai (chain). Suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya disebut

forward chaining. Cara lain menggambarkan forward chaining ini adalah dengan

penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta. Suatu rantai yang dilintasi dari hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut adalah

backward chaining. Cara lain menggambarkan backward chaining adalah dalam

hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.

Terdapat berbagai cara pemecahan masalah didalam sistem pakar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah arah penelusuran dan topologi penelusuran.

1. Arah penelurusan


(28)

a. Forward chaining

Strategi dari sistem ini adalah dimulai dari inputan beberapa fakta, kemudian menurunkan beberapa fakta dari aturan-aturan yang cocok pada knowledge base dan melanjutkan prosesnya sampai jawaban sesuai. Forward chaining dapat dikatakan sebagai penelusuran deduktif.

b. Backward chaining

Strategi penarikan keputusan yang didasarkan dari hipotesa atau dugaan yang didapat dari informasi yang ada. Ciri dari strategi ini adalah pertanyaan user. Memperoleh fakta biasanya diajukan dalam bentuk “YA” atau “TIDAK”, proses ini berdampak dengan diterima atau tidaknya hipotesis.

Kaidah B

Fakta 3 Fakta 2 Kaidah A

Observasi 2 Observasi 1

Fakta 1

Kaidah E Kaidah D

Kaidah C Kesimpulan 1

Kesimpulan 2

Gambar 2.1 Diagram Pelacakan ke Depan

Kesimpulan 3


(29)

Ada empat faktor metode menentukan mana arah yang lebih baik digunakan dari dua arah penelusuran yaitu :

a. Jumlah keadaan awal dan keadaan akhir akan lebih mudah bila bergerak dari kumpulan keadaan yang lebih sedikit ke kumpulan yang lebih banyak.

b. Besar kecilnya factor percabangan lebih baik menuju ke arah yang faktor percabangannya sedikit.

c. Proses penalaran program sangatlah penting untuk menuju kearah yang lebih condong dengan cara pemikiran pemakai.

d. Kejadian yang memicu rangkaian tindakan pemecahan masalah. Jika kejadian ini adalah kedatangan fakta baru, maka dipilih forward

chaining, tetapi jika kejadian ini adalah suatu pertanyaan yang

membutuhkan tanggapan, akan lebih baik jika dipilih backward

chaining.

Observasi 1

Observasi 2

Observasi 3

Observasi 3

Kaidah C Kaidah B Kaidah A

Fakta 3 Fakta 2 Fakta 1

Kidah E Kidah D

Tujuan


(30)

2. Topologi penelusuran

a. Breadth first search

Metode penelusuran ini memeriksa semua node (simpul) pohon pencarian, dimulai dari simpul akar. Simpul-simpul dalam tingkat diperiksa seluruhnya sebelum pindah ke simpul di tingkat selanjutnya. Proses ini bekerja dari kiri ke kanan, baru bergerak ke bawah. Ini berlanjut sampai ke titik tujuan (goal).

6 5

2

7 3

10 9

8

4 1

Root node (start)

Goal

Gambar 2.3 Breadth-first Search

Level 3 Level 2 Level 1


(31)

b. Depth first search

Metode ini memulai penelusuran dari node sampai simpul akar, selanjutnya menuju ke bawah dulu baru bergerak ke samping dari kiri ke kanan, proses ini akan berlanjut sampai ditemukan simpul tujuan

c. Best first search

Bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya. Gambar 2.5 (Rusell Stuart, 1995) menunjukkan penelusuran secarabest first search.

1

2

3

4 6 7

5

10 9 8

13 12 11

14

15 16

Root node (start)

Goal (end)

Gambar 2.4 Depth-first Search

Level 3 Level 0

Level 2 Level 1


(32)

2.1.4.9Certainty Factor

Certainty Factor(Theory) ini diusulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada

tahun 1975 untuk mengakomadasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar. Teori ini berkembang bersamaan dengan pembuatan sistem pakar MYCIN. Tim pengembang MYCIN mencatat bahwa dokter sering kali menganalisa informasi yang ada dengan ungkapan seperti misalnya: mungkin, kemungkinan besar, hampir pasti, dan sebagainya. Untuk mengakomodasi hal ini tim MYCIN menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.

Secara umum, rule direpresentasikan dalam bentuk sebagai berikut: IF E1[AND / OR] E2[AND / OR] … En THEN H (CF = CFi)

1

5

2 3

7 6

4

8 9 10

Root node (start)

Goal

Gambar 2.5 Best-first Search

Level 0

Level 1


(33)

keterangan:

E1... En : fakta – fakta (evidence) yang ada. H : hipotesa atau konklusi yang dihasilkan.

CF : tingkat keyakinan (Certainty Factor) terjadinya hipotesa H akibat adanya fakta – fakta E1s/d En

2.1.4.9.1 Model PerhitunganCertainty Factor

Saat ini ada dua model yang sering digunakan untuk menghitung tingkat keyakinan (CF) dari sebuahruleadalah sebagai berikut:

a. Menggunakan metode ‘Net Belief’ yang diusulkan oleh E. H. Shortliffe dan B. G. Buchanan. yaitu:

CF(Rule) = MB(H, E) – MD(H, E)

1 if P(H) = 1 MB(H|E)= max[P(H|E) , P(H)] - P(H)

otherwise 1 - P(H)

1 if P(H) = 0 MD(H|E)= min[P(H|E), P(H)] - P(H)

otherwise - P(H)

keterangan:

P(H) = probabilitas kebenaran hipotesa H

P(H|E) = probabilitas bahwa H benar karena fakta E

P(H) dan P(H|E) merepresentasikan keyakinan dan ketidak yakinan pakar.


(34)

b. Dengan menggali dari hasil wawancara dengan pakar. Nilai CF(Rule) serta bobot dari masing-masing fakta didapat dari interpretasi istilah dari pakar menjadi nilai CF serta bobot tertentu, seperti contoh pada tabel berikut:

Tabel 2.2Interpretasi Nilai CF

Istilah Tidak Menentu CF

Definitely not Almost certainly not Probably not Maybe not Unknown Maybe Probably Almost certainly Definitely - 1.0 - 0.8 - 0.6 - 0.4 - 0.2 to 0.2

0.4 0.6 0.8 1.0

Tabel 2.3Interpretasi Nilai Bobot

Istiah Bobot

Kurang Berpengaruh Berpengaruh

Sangat Berpengaruh

0.1 s/d 0.4 0.5 s/d 0.7 0.8 s/d 1


(35)

Contoh:

Pakar : “Bila sakit kepala dan pilek dan demam, maka ‘kemungkinan

besar’penyakitnya adalah influenza”

Rule : IF gejala1 = sakit kepala (bobot=0.3) AND gejala2 = pilek (bobot=0.3) AND gejala3 = demam (bobot=0.2) THEN penyakit = influenza (CF = 0.8)

2.2 PerancanganDatabase

2.2.1 PengertianDatabase

Berikut adalah beberapa pengertian dari basis data yang dikembangkan atas dasar sudut pandang yang berbeda, yaitu : b. Basis data adalah kumpulan data-data (file)non-redudant yang

saling terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya / struktur data dan relasi-relasi) di dalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise).

b. Basis data adalah himpunan kelompok data (file/arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. b. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan

disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redundancy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan.


(36)

b. Basis data adalah kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan elektronik (Prahasta, Eddy, Sistem Informasi Geografis, cetakan kedua, CV. Informatika, Bandung, 2005, hal 190). 2.3 Software Pendukung

Disini akan dipaparkan software pendukung dalam pembangunan sistem ini.

2.3.1 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah dataformdari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyakprogrammeryang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.


(37)

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang

PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.3.1.1 Kelebihan PHP dari Bahasa Pemrograman Lain

a) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

b) Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

c) Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.


(38)

d) Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

e) PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.3.2 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun


(39)

demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.

2.3.2.1 Keistimewaan MySQL

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai

perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan

dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.


(40)

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh

yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

subnetmask, nama host, dan izin aksesuser dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data

dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien

menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai

aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).


(41)

12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel

dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.3.3 Apache

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.


(42)

2.4 Teori Penyakit Anak yang Disebabkan oleh Virus

Dibawah ini akan dijelaskan jenis-jenis penyakit anak yang disebabkan oleh virus.

2.4.1 Cacar Air

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab cacar air.

2.4.1.1 Definisi

Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.

2.4.1.2 Penyebab

Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi(diasingkan).

Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap


(43)

tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkanherpes zoster.

2.4.2 Campak

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab campak.

2.4.2.1 Definisi

Merupakan penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak, tetapi juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan. Anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.

2.4.2.2 Penyebab

Infeksi oleh virus Rubeola, ditularkan melalui batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh cairan hidung.

2.4.3 Campak Jerman

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab Campak Jerman.

2.4.3.1 Definisi

Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah suatu infeksi virus menular, yang menimbulkan gejala yang ringan (misalnya nyeri sendi dan ruam kulit).


(44)

Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular dan jarang menyerang anak-anak. Jika menyerang wanita hamil (terutama pada saat kehamilan berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.

2.4.3.2 Penyebab

Penyebabnya adalah Virus rubella ditularkan melalui percikan ludah penderita atau karena kontak dengan penderita. Penyakit ini juga ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang berada di dalam kandungannya. Penderita bisa menularkan penyakit ini pada saat 1 minggu sebelum munculnya ruam sampai 1 minggu setelah ruam menghilang. Bayi baru lahir yang terinfeksi ketika masih berada dalam kandungan, selama beberapa bulan setelah lahir, bisa menularkan penyakit ini.

Kekebalan seumur hidup diperoleh setelah menderita penyakit ini. Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.Sindroma rubella kongenitalterjadi pada 25% atau lebih bayi yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada trimester pertama. Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20 minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi. Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir adalah tuli,katarak,

mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan dan kelainan

lainnya.


(45)

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab gondongan.

2.4.4.1 Definisi

Gondongan (Mumps, Parotitis Epidemika) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur disertai nyeri.

2.4.4.2 Penyebab

Mumps disebabkan oleh paramyxovirus. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah yang berasal dari bersin atau batuk penderita atau karena bersentuhan langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah penderita.

Jika dibandingkan dengancampakataucacar air, gondongan tidak terlalu menular. Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun. Jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun. Jika seseorang pernah menderita gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya.

Yang terkena biasanya adalahkelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah yang terletak diantara telinga dan rahang. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerangtestis(buah zakar), sistem saraf pusat,pankreas,prostat, payudara dan organ lainnya. Masainkubasiadalah 12-24 hari.


(46)

2.4.5 Polio

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab polio.

2.4.5.1 Definisi

Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen, kelumpuhan atau kematian.

2.4.5.2 Penyebab

Penyebabnya adalah viruspolio. Penularan virus terjadi melalui beberapa cara:

1. Secara langsung dari orang ke orang 2. Melalui percikan ludah penderita 3. Melalui tinja penderita

Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.


(47)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah, sumber pengetahuan, identifikasi masukan data, identifikasi keluaran data, analisis non fungsional dan kebutuhan non fungsional, analisi basis data dan analisis kebutuhan fungsional.

3.1.1 Analisis Masalah

Dengan kondisi ekonomi saat ini, biaya untuk konsultasi tentang penyakit anak dengan seorang dokter spesialis anak tidaklah murah, selain itu terbatasnya jumlah seorang dokter spesialis anak menyebabkan sulitnya berkonsultasi mengenai penyakit anak ini.

Pengetahuan dasar tentang penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus kurang dipahami oleh para orang tua, sehingga sering terjadi keterlambatan ataupun kesalahan dalam mendiagnosa serta mengobati penyakit anak tersebut.

Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah diatas, maka melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi serta informasi bagi para orang tua mengenai penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus, dan masalah yang dianalisis adalah tentang berbagai penyakit anak


(48)

yang disebabkan oleh infeksi virus beserta gejala atau penyebabnya serta penanganan terhadap penyakit tersebut.

3.1.2 Sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus beserta definisi, pengobatan, pencegahan serta gejala atau penyebabnya diperoleh dari berbagai sumber informasi seperti buku, e-book, internet, serta dari hasil wawancara dengan seorang dokter dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

3.1.3 Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah mengidentifikasikan permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibuat telebih dahulu, adapun masalah-masalah yang diambil dalam pembuatan sistem pakar ini adalah gejala-gejala yang terdapat pada seorang anak serta diagnosa penyakitnya.

Adapun uraian dari setiap penyakit adalah sebagai berikut : 1. CAMPAK

a) Definisi

Campak (Rubeola, Campak 9 hari) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk,


(49)

konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/ konjungtiva) dan ruam kulit.

Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.

Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada.

Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD.

Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

b) Penyebab

Campak disebabkan oleh virus paramiksovirus. Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:

- bayi berumur lebih dari 1 tahun


(50)

- remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua

c) Gejala

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:

- nyeri tenggorokan - hidung meler - batuk

- nyeri otot - demam - mata merah

-fotofobia(rentan terhadap cahaya, silau).

d) Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani tirah baring. Untuk menurunkan demam, diberikan

asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan

antibiotik.

e) Pencegahan

Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi


(51)

dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps,

measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.

Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.

2. CAMPAK JERMAN a) Definisi

Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah suatu infeksi virus menular, yang menimbulkan gejala yang ringan (misalnya nyeri sendi dan ruam kulit).

Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular dan jarang menyerang anak-anak.

Jika menyerang wanita hamil (terutama pada saat kehamilan berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.

b) Penyebab

Penyebabnya adalah virus Rubella. Virus rubella ditularkan melalui percikan ludah penderita atau karena kontak dengan penderita. Penyakit ini juga ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang berada di dalam kandungannya.


(52)

Penderita bisa menularkan penyakit ini pada saat 1 minggu sebelum munculnya ruam sampai 1 minggu setelah ruam menghilang. Bayi baru lahir yang terinfeksi ketika masih berada dalam kandungan, selama beberapa bulan setelah lahir, bisa menularkan penyakit ini.

Kekebalan seumur hidup diperoleh setelah menderita penyakit ini. Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.

Sindroma rubella kongenital terjadi pada 25% atau lebih bayi

yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada trimester pertama. Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20 minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi.

Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir adalah tuli, katarak, mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan dan kelainan lainnya.

c) Gejala

Gejala mulai timbul dalam waktu 14-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rasa tidak enak badan selama 1-5 hari, demam yang tidak begitu tinggi (38 Celsius), disertai pembengkakan kelenjar getah bening kepala dan leher, kadang disertai nyeri sendi. Tidak terdapat nyeri tenggorokan, tetapi tenggorokan hanya terlihat agak merah.

Pada dewasa, gejala awal tersebut sifatnya ringan atau sama sekali tidak timbul.


(53)

Ruam (kemerahan kulit) muncul dan berlangsung selama 3 hari. Pada mulanya ruam timbul di wajah dan leher, lalu menyebar ke batang badan, lengan dan tungkai.

Pada langit-langit mulut timbul bintik-bintik kemerahan.

d) Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak Jerman. Untuk menurunkan panas bisa diberikanasetaminofen

e) Pencegahan

Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.

Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk

rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru

boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.

Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapikortikosteroidmaupun terapi penyinaran.


(54)

3. CACAR AIR a) Definisi

Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.

b) Penyebab

Penyebabnya adalah virusvaricella-zoster.Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.

Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan). Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkanherpes zoster.

c) Gejala

Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.


(55)

Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat. 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan

(vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini

memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.

Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.

Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit;

biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala.

Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka

(ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga

bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina.

Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang

menyebabkan gangguan pernafasan.

Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping.


(56)

Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata.

Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan olehstafilokokus.

d) Pengobatan

Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskanlotion kalamin,

antihistaminataulotionlainnya yang mengandungmentolataufenol

Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya: - kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun

- menjaga kebersihan tangan - kuku dipotong pendek

- pakaian tetap kering dan bersih.

Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal

(antihistamin).Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika

kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virusasiklovir.

Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan Aspirin. Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asiklovir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam waktu 24 jam


(57)

setelah munculnya ruam yang pertama. Obat anti-virus lainnya adalah

vidarabin.

e) Pencegahan

Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster

atauimmunoglobulin varicella-zoster.

Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

4. GONDONGAN a) Definisi

Gondongan (Mumps,Parotitis Epidemika) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur disertai nyeri.

b) Penyebab

Mumps disebabkan oleh paramyxovirus. Virus ini ditularkan

melalui percikan ludah yang berasal dari bersin atau batuk penderita atau karena bersentuhan langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah penderita.


(58)

Jika dibandingkan dengan campak atau cacar air, gondongan tidak terlalu menular. Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun. Jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun.

Jika seseorang pernah menderita gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya. Yang terkena biasanya adalah kelenjarparotis, yaitu kelenjar ludah yang terletak diantara telinga dan rahang.

Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya. Masa inkubasi adalah 12-24 hari.

c) Gejala

Gejala timbul dalam waktu 12-24 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:

- menggigil - sakit kepla

- nafsu makan berkurang - merasa tidak enak badan

- demam ringan sampai sedang (terjadi 12-24 jam sebelum 1 atau beberapa kelanjar liur membengkak).

Tetapi 25-30% penderita tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut. Gejala pertama dari infeksi kelenjar ludah adalah nyeri ketika mengunyah atau menelan, terutama jika menelan cairan asam


(59)

(misalnya jus jeruk). Jika kelenjar liur disentuh, akan timbul nyeri. Pada saat ini suhu biasanya naik sampai 38,9 - 40 Celsius. Pembengkakan terjadi pada hari kedua.

d) Pengobatan

Karena terdapat gangguan menelan/mengunyah, sebaiknya diberikan makanan lunak dan hindari minuman asam karena bisa menimbulkan nyeri.

Daerah pipi/leher bisa juga dikompres secara bergantian dengan panas dan dingin. Obat pereda nyeri (misalnya asetaminofen

danibuprofen) bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala dan tidak

enak badan. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinyasindroma Reye.

Jika terjadi pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani tirah baring. Untuk mengurangi nyeri, bisa dikompres dengan es batu. Jika terjadi mual dan muntah akibat pankreatitis, bisa diberikan cairan melalui infus.

e) Pencegahan

Vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak.

Vaksin gondongan biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi dengan campak dan rubella (MMR), yang disuntikkan melalui otot paha atau lengan atas.


(60)

5. POLIO a) Definisi

Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen, kelumpuhan atau kematian.

b) Penyebab

Penyebabnya adalah virus polio. Penularan virus terjadi melalui beberapa cara:

- Secara langsung dari orang ke orang - Melalui percikan ludah penderita - Melalui tinja penderita.

Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembang biak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

Resiko terjadinya polio:

- Belum mendapatkan imunisasi polio

- Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio - Kehamilan

- Usia sangat lanjut atau sangat muda

- Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani pengangkatan amandel atau pencabutan gigi)


(61)

- Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh).

c) Gejala

Terdapat 3 pola dasar pada infeksi polio:

-Infeksi subklinis

-Non-paralitik

-Paralitik.

Saat ini 95% kasus merupakan infeksi subklinis. Poliomielitis

klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta terbagi menjadinon-paralitik sertaparalitik. Infeksi klinis bisa terjadi setelah penderita sembuh dari suatuinfeksi subklinis.

1. Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari 72 jam)

- demam ringan - sakit kepala - tidak enak badan - nyeri tenggorokan

- tenggorokan tampak merah - muntah.

2. Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu)

- demam sedang - sakit kepala


(62)

- kaku kuduk - muntah - diare

- kelelahan yang luar biasa - rewel

- nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut - kejang dan nyeri otot

- nyeri leher

- nyeri leher bagian depan - kaku kuduk

- nyeri punggung

- nyeri tungkai (otot betis)

- ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri - kekakuan otot.

3. Poliomielitis paralitik

- demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya - sakit kepala

- kaku kuduk dan punggung - kelemahan otot asimetrik - onsetnya cepat

- segera berkembang menjadi kelumpuhan

- lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang terkena


(63)

- perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti tertusuk jarum)

- peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri)

- sulit untuk memulai proses berkemih - sembelit

- perut kembung - gangguan menelan - nyeri otot

- kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung - ngiler

- gangguan pernafasan

- rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi - refleksBabinski positif.

d) Pengobatan

Polio tidak dapat disembuhkan dan obat anti-virus tidak mempengaruhi perjalanan penyakit ini. Jika otot-otot pernafasan menjadi lemah, bisa digunakanventilator.

Tujuan utama pengobatan adalah mengontrol gejala sewaktu infeksi berlangsung. Perlengkapan medis vital untuk menyelamatkan nyawa, teruatma membantu pernafasan mungkin diperlukan pada kasus yang parah. Jika terjadi infeksi saluran kemih, diberikan antibiotik.


(64)

Untuk mengurangi sakit kepala, nyeri dan kejang otot, bisa diberikan obat pereda nyeri. Kejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi dengan kompres hangat.

Untuk memaksimalkan pemulihan kekuatan dan fungsi otot mungkin perlu dilakukan terapi fisik, pemakaian sepatu korektif atau penyangga maupun pembedahan ortopedik..

e) Pencegahan

Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Terdapat 2 jenis vaksin polio:

1. VaksinSalk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif 2. VaksinSabin, merupakan vaksin virus polio hidup.

Yang memberikan kekebalan yang lebih baik (sampai lebih dari 90%) dan yang lebih disukai adalah vaksin Sabin per-oral

(melalui mulut). Tetapi pada penderita gangguan sistem kekebalan, vaksin polio hidup bisa menyebabkan polio. Karena itu vaksin ini tidak diberikan kepada penderita gangguan sistem kekebalan atau orang yang berhubungan dekat dengan penderita gangguan sistem kekebalan karean virus yang hidup dikeluarkan melalui tinja.

Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan hendak mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering terjadi polio, sebaiknya menjalani vaksinasi terlebih dahulu.


(65)

3.1.4 Identifikasi Masukan Data

Dalam membangun sistem pakar ini masukan kepada sistem berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil keputusan sistem. Pengguna akan memilih jawaban pada sistem, jawaban inilah yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.

3.1.5 Identifikasi Keluaran Data

Setelah pengguna memilih jawaban pada sistem, maka sistem akan mengolah data tersebut kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil kesimpulan dari jawaban pengguna tersebut berupa informasi tentang penyakit yang diderita serta gejala atau penyebabnya dan Pengobatan penanganannya.

3.1.6 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah usulan yang direkomendasikan kepada pengguna agar sistem pakar yang dibangun dapat user friendlydan perangkat keras yang digunakan dapat mendukung secara maksimal terhadap kinerja sistem pakar.


(66)

3.1.6.1 Analisis Pengguna

Target pengguna dari sistem pakar ini adalah : 1. Masyarakat luas,serta

2. Ahli medis atau dokter yang menjadi seorang pakar.

Tabel 3.1 Tabel Karakteristik Pengguna

3.1.6.2 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk sistem pakar ini, adalah dengan spesifikasi sebagai berikut :

Pengguna Tanggung

jawab

Hak akses Tingkat

pendidikan Tingkat keterampilan Pengalaman Jenis pelatihan Pakar (Ahli Medis atau Dokter) Bertanggung jawab terhadap isi basis pengetahuan sistem Mengelola basis pengetahuan sistem Minimal Lulus Sarjana di Bidang Medis atau Kedokteran . Minimal memahami aplikasi sistem berbasis website Bimbingan secara langsung mengenai sistem Cara Mengelola basis pengetahua n sistem Masyarakat (Orang Tua) - Menjalankan aplikasi untuk proses diagnosa. Minimal Lulusan SMA. - Mengerti dan bisa menjalankan komputer. - Mampu serta terbiasa dalam menjalankan aplikasi berbasis website - Dengan menu bantuan yang ada pada aplikasi


(67)

1. Processor : Intel Pentium III 1.5 GHz 2. RAM : 128 MB

3. VGA : 32 MB 4. Harddisk : 10 GB 5. Monitor

6. Keyboard serta Mouse

3.1.6.3 Analisis Perangkat Lunak

Dalam pembangunan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang Disebabkan Infeksi Virus ini menggunakan perangkat lunak pemograman bahasa PHP dengan aplikasi editornya Macromedia Dreamweaver 8,

Database Management System (DBMS) menggunakan MySQL serta

Mozilla Firefox 3.6 sebagai browsernya. Adapun sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP Profesional SP 3.

3.1.7 Analisis Data Penyakit serta Gejala

Keberhasilan suatu sistem pakar adalah terletak pada pengetahuan dan bagaimana mengolah pengetahuan tersebut agar dapat ditarik kesimpulan. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil wawancara dan analisa lewat buku dikonversi ke dalam sebuah tabel penyakit dan gejala fisiknya. Berikut adalah tabelnya :


(68)

Tabel 3.2 Relasi Penyakit dengan Gejala

GEJALA PENYAKIT

P001 P002 P003 P004 P005

G001 * * * * *

G002 * *

G003 * *

G004 * *

G005 * *

G006 * G007 * G008 * G009 * G010 * G011 * G012 * G013 * G014 * G015 * G016 * G017 * G018 * G019 * G020 * G021 *

Keterangan Nama Penyakit : P001 Campak

P002 Campak Jerman P003 Cacar Air P004 Gondongan P005 Polio

Keterangan Gejala :

G001 Demam

G002 Nyeri Tenggorokan


(69)

G004 Pembengkakan kelenjar getah bening di leher G005 Sakit Kepala

G006 Hidung Meler G007 Batuk

G008 Nyeri Otot G009 Mata Merah

G010 Fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau) G011 Nyeri Sendi

G012 Ruam (kemerahan kulit) muncul selama 3 hari G013 Muncul bintik-bintik merah datar (makula) G014 Tubuh Mengggigil

G015 Nafsu Makan Berkurang G016 Nyeri Ketika Mengunyah

G017 Bengkak Pada Posisi Antara Telinga dan Rahang G018 Muntah

G019 Diare

G020 Rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi

G021 Kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung

3.1.7.1 Pohon Pelacakan

Pohon pelacakan yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit adalah menggunakan metodebest-first-search, dapat dilihat pada gambar :


(70)

G001 G002 G003 G004 G005 G006 G013

G014 G015 G007

G008 G009 G010 G016 G018 0 G019 0 0 G011 G012 P003 P004 P005 P 001 P 002 0 0 0 0 0 G017 P 004 0 G020 G021 0 0 0 0 0 0 0

Ket : 0 = Tidak Memiliki Penyakit

Gambar 3.1 Pohon PelacakanBest First Search

Memperhatikan model pohon pelacakan pada Gambar 3.1, model pohon pelacakan tersebut memiliki kekurangan, yaitu jika pada suatu gejala dijawab tidak kemudian tidak ada gejala selanjutnya, maka sistem akan menyimpulkan hasil diagnosanya tidak terdiagnosa atau tidak memiliki penyakit, disebabkan aturan pada pohon pelacakannya tidak terpenuhi, sehingga proses diagnosanya akan kurang memuaskan


(71)

pengguna yang akan konsultasi. Oleh karena itu, diusulkan metode pohon pelacakan Best First Search dikombinasikan dengan metode Certainty

Factor, dimana bahwa pohon pelacakan yang seperti pada Gambar 3.1 jika

pada suatu gejala dijawab tidak kemudian tidak ada gejala selanjutnya, maka dengan kombinasi metode Best First Search dan metode Certainty

Factor, sistem akan terus melanjutkan ke gejala selanjutnya sampai

terpenuhi ke salah satu penyakit, sehingga pengguna yang akan konsultasi merasa puas, adapun model pohon pelacakannya sebagai berikut :


(72)

(73)

3.1.7.2 Kaidah Produksi

Kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk jika-maka ( IF-THEN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan impliksi dua bagian, yaitu bagian premise (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian

premise dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. Sebuah

kaidah terdiri dari klausa-klausa. Sebuah klausa mirip sebuah kalimat subyek, kata kerja dan objek yang menyatakan suatu fakta. Ada sebuah klausa premise san klausa konklusi pada sebuah kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri atas beberapa premise dan lebih dari satu konklusi. Antara premise dan konklusi dapat berhubungan dengan “OR” atau “AND”. Berikut kaidah-kaidah produksi dalam menganalisis penyakit :

Rule 1 :IFDemam

ANDNyeri Tenggorokan

ANDHidung Meler

ANDBatuk

ANDNyeri Otot

ANDMata Merah

ANDFotofobia (rentan terhadap cahaya, silau)

THENCampak


(74)

ANDTenggorokan Tampak Merah

ANDPembengkakan kelenjar getah bening di leher

ANDNyeri Sendi

ANDRuam (kemerahan kulit) muncul selama 3 hari

THENCampak Jerman

Rule 3 :IFDemam

ANDPembengkakan kelenjar getah bening di leher

ANDSakit Kepala

ANDMuncul bintik-bintik merah datar (makula)

ANDTubuh Mengggigil

THENCacar Air

Rule 4 :IFDemam

ANDSakit Kepala

ANDNafsu Makan Berkurang

ANDNyeri Ketika Mengunyah

ANDBengkak Pada Posisi Antara Telinga Dan Rahang

THENGondongan Rule 5 :IFDemam

ANDNyeri Tenggorokan

ANDTenggorokan Tampak Merah


(75)

ANDDiare

ANDRewel atau tidak dapat mengendalikan

ANDKejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung

THENPolio

Memperhatikan bentuk model rule diatas, model rule tersebut memiliki kekurangan, yaitu jika pada suatu gejala statusnya NOT, maka sistem akan menyimpulkan hasil diagnosanya tidak terdiagnosa atau tidak memiliki penyakit, disebabkan aturan pada rule nya tidak terpenuhi, sehingga proses diagnosanya akan kurang memuaskan bagi pengguna yang akan konsultasi. Oleh karena itu, dibentuklah model ruleyang dapat melanjutkan proses diagnosa, meskipun ada gejala yang statusnya NOT. Berikut bentuk modelrule nya :

Rule 1 :IF DemamNOT THENRule 5

ANDNyeri TenggorokanNOT THENRule 5

ANDHidung Meler NOT THEN Rule 5

ANDBatukNOT ANDNyeri OtotNOT ANDMata MerahNOT

ANDFotofobia (rentan terhadap cahaya, silau)


(76)

Rule 2 :IFDemamNOT THENRule 5

ANDTenggorokan Tampak MerahNOT THENRule 3

AND Pembengkakan kelenjar getah bening di leher NOT THEN

Rule 4

ANDNyeri Sendi NOT THEN Rule 3

ANDRuam (kemerahan kulit) muncul selama 3 hariNOT THENCampak Jerman

Rule 3 :IFDemamNOT THEN Rule 5

AND Pembengkakan kelenjar getah bening di leher NOT THEN

Rule 4

ANDSakit KepalaNOT THEN Rule 5

AND Muncul bintik-bintik merah datar (makula) NOT THENRule 4

ANDTubuh MengggigilNOT THENCacar Air

Rule 4 :IFDemamNOT THEN Rule 5

ANDSakit KepalaNOT THEN Rule 5

ANDNafsu Makan BerkurangNOT THENRule 5

ANDNyeri Ketika MengunyahNOT


(77)

THENGondongan

Rule 5 :IFDemamNOT THENRule 1

ANDNyeri TenggorokanNOT THENRule 2

ANDTenggorokan Tampak MerahNOT THENRule 1

ANDMuntahNOT ANDDiareNOT

ANDRewel atau tidak dapat mengendalikanNOT

ANDKejang otot, terutama otot betis, leher atau punggungNOT THENPolio

Pada rule diatas, jika pada suatu gejala sudah terjawab di rule

sebelumnya, maka gejala tersebut tidak akan ditanyakan kembali.

3.1.8 Analisis Basis Data

Memperhatikan data serta informasi yang akan digunakan dalam proses pembangunan aplikasi ini, maka dibangun sebuah desain basis data dengan menggunakan tools Entity Relational Diagram (ERD) pada gambar berikut:


(78)

Gambar 3.2Entity Relational Diagram(ERD) 3.1.8.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan gambaran sistem secara umum yaitu hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Terdapat dua entitas yang terhubung langsung dengan sistem yaitu PENGGUNA dan PAKAR.


(79)

Gambar 3. 3 Diagram Konteks

3.1.8.2Data Flow Diagram(DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang

dipresentasikan dalam bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukan aliran data, proses, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal [1].

3.1.8.2.1 DFD Level 0

Berikut adalah DFD Level 0, yaitu rincian turunan dari diagram konteks.


(80)

(81)

3.1.8.2.2 DFD Level 1 Proses 2.0

Berikut adalah DFD Level 1 proses 2.0, proses pengolahan basis pengetahuan:

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses 2.0


(82)

Berikut adalah DFD Level 1 proses 4.0, proses diagnosa.

LOG INVA

LID

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses 4.0

3.1.8.2.4 DFD Level 2 Proses 2.1

Berikut adalah DFD Level 2 proses 2.1, pengolahan data gejala.


(83)

LOG INV

ALI D

LOG INV

ALI D

LOG INV

ALI D LOG

INV ALID


(84)

3.1.8.2.5 DFD Level 2 Proses 2.2

Berikut adalah DFD Level 2 proses 2.2, pengolahan data penyakit.

LOG INV

ALID

LOG I NV

ALID

LOG INV

ALID LOG

I NV ALID


(85)

3.1.8.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran data yang disajikan pada diagram alir data. Spesifikasi proses yang terdapat pada Data Flow Diagram dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.3 Spesifikasi Proses

NO PROSES KETERANGAN

1 No. Proses 1.0

Nama Proses Login

Sumber (source) Pakar,User

Masukan (input) Usernamedanpasswordpakar atauuser

Keluaran (output) Info login pakar gagal, login pakar berhasil Info loginusergagal, loginuserberhasil Tujuan (destination) Pakar,User

Logika Proses // untuk pakar Begin

// pakar memasukkanusernamedanpassword

if username ada and password ada

then tampil menu untuk pakar


(86)

salah’ End

// untukuser

Begin

//usermemasukkanusernamedanpassword

if username ada and password ada

then tampil menu untuk user

else tampil pesan ‘usernamedanpassword

salah’ end

End

2 No. Proses 2.0

Nama Proses Pengolahan Basis Pengetahuan Sumber (source) Pakar

Masukan (input) Data gejala, penyakit, relasi_penyakit_gejala yang akan ditambah, dicari, diubah dan dihapus Keluaran (output) Info data gejala berhasil disimpan,

Info data gejala berhasil dicari, Info data penyakit berhasil disimpan, Info data penyakit berhasil dicari,


(1)

pakar pada fungsi ini sangat besar sehingga pakar harus sangat teliti dalam pengolahan struktur penyakit serta gejalanya.

2. Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit anak yang disebabkan infeksi virus ini bisa diakses secara online pada alamat www.sistempakaranak.com, sehingga dapat memudahkan masyarakat luas dalam memperoleh informasi mengenai penanganan pengobatan atau pencegahan awal pada penyakit anak yang disebabkan infeksi virus.

Untuk meningkatkan kinerja sistem pakar ini penulis mengusulkan berberapa saran, diantaranya :

1. Fungsi pengolahan struktur penyakit serta gejala pada sistem ini agar tidak harus dilakukan secara manual oleh pakar, tapi dilakukan secara otomatis oleh sistem atau meskipun harus dilakukan secara manual oleh pakar, tampilan pengaturannya dapat menampilkan struktur pohon penyakit serta gejalanya secara langsung.

2. Tampilan antar muka sistem agar dibangun lebih menarik bagi pengguna.

3. Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit anak yang disebabkan infeksi virus ini agar lebih disosialisasikan kepada masyarakat umum, sehingga manfaat dari sistem pakar diagnosa penyakit anak yang disebabkan infeksi virus lebih diterima oleh masyarakat umum lainnya.

4. Isi dari hasil kesimpulan diagnosa agar dibuat lebih jelas lagi agar masyarakat yang awam tidak kesulitan dalam melakukan pengobatan atau penanganan awal pada penyakit penyakit anak yang disebabkan infeksi virus.

6.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bunafit, Nugroho, (2006), Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan My SQL dengan PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver, Ardana Media, Yogyakarta.

2. http://en.wikipedia.org/wiki/Certainty _factor#Certainty_factors, tanggal akses 20 Juli 2010, pukul 10.00 WIB. 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_p akar, tanggal akses 21 Mei 2010, pukul 23.00 WIB.

4. http://medicastore.com/penyakit_kate gori/1/index.html, tanggal akses 24 Mei 2010, pukul 20.00 WIB.

5. Kusrini. (2006), Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,Andi, Yogyakarta. 6. Kusumadewi, Sri. (2003), Artificial

Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta.

7. Muhammad Arhami. (2005), Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Yogyakarta.

8. Sari Iswanti., Sri Hartati. (2008). Sistem Pakar & Pengembangannya. Graha Ilmu, Yogyakarta.


(2)

EXPERT SYSTEM OF CHILD DISEASES CAUSED BY VIRUSES

DIAGNOSIS WEB BASED

CECEP HUSNI MUBAROK

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Jl. Dipatiukur 114 Bandung 40132

Email :cecephm@gmail.com

ABSTRACT

Childhood diseases caused by viruses are highly vulnerable occur in children, that caused by the immune system that are in the child's body has not been built properly. Most of the parents also often do not recognize the symptoms of disease in the child's body that arises due to virus infection.

This expert system developed to diagnose diseases caused by viral infection of children. From this expert system can provide information about the disease, by definition, treatment and prevention. This expert system uses forward chaining method and the method of Certainty Factor.

Test results of consultation with this system showed that the system is able to determine the disease and its treatment and early treatment should be done, based on the symptoms that previously selected by the user.


(3)

1.

INTRODUCTION

Childhood diseases caused by viruses are highly vulnerable occur in children, that caused by the immune system that are in the child's body has not been built properly. Most of the parents also often do not recognize the symptoms of disease in the child's body that arises due to virus infection. Information on disease symptoms in the child's body is very important to know the parents, it is to avoid errors or delays in identifying the types of childhood diseases caused by viral infection.

2.

PROBLEM IDENTIFICATION

Based on preliminary descriptions above, we can formulate the problem is how to make an expert system in diagnosing childhood illnesses caused by viral infection.

3.

PURPOSE AND OBJECTIVIED

The purpose of writing this paper is to create Expert System Diagnosis of Diseases Caused by

Virus-Based Child Web.

The goal of the writing of this research are: 1. Make it easy for parents to recognize the symptoms of childhood diseases in the body that arises due to a viral infection. 2. Facilitate parents in identifying the types of childhood diseases caused by viral infection. 3. Facilitate parents in making medical treatment quickly and appropriately on the child's illness caused by a viral infection. 4. With the existence of this expert system helps the users in the identification of childhood illnesses caused by viral infection.

4.

ANALYSIS,

DESIGN,

AND

IMPLEMENTATION

Source of knowledge for this expert system consists of data that the child's illness is caused by a viral infection and its definition, treatment, prevention and cause symptoms or information obtained from various sources such as books, e -books, internet, and from the interview with a doctor from the Hospital Hasan Sadikin.

4.1 ANALYSIS

With the current economic conditions, the cost for a consultation about the child's illness with a pediatrician is not cheap, besides the limited number of a pediatrician to consult about the disease causes the difficulty of this child. Basic knowledge about childhood diseases caused by viral infection is less understood by the parents, so that often happened delay or error in diagnosing and treating diseases of the child.

Therefore, based on the analysis problem, so the system is expected to be an alternative choice of consultation and information for parents about childhood illnesses caused by viral infections, and problems are analyzed on various childhood diseases caused by viral infection or cause symptoms beserta and treatment of disease.

Table 1. Relations Disease With Symptoms

Tracking tree that is used to diagnose the disease is the best method-first-search, can be seen in Figure 1:


(4)

Figure 1. Tree Disease Diagnosis Expert System Tracking Child Who Caused By Virus-Based Web

4.2 DESIGN

Designing menus and menu structure contains submenus that allow a user to function within the system. Here is an overview of the menu structure Diagnosis Expert System Diseases Caused by

Virus-Based Child Web.

Figure 2. Main Menu Structure

Figure 3. Expert Menu Structure

Figure 4. User Menu Structure

4.3 IMPLEMENTATION

Implementation stage is the stage where the processes that exist in the design stage which is implemented in software. Main page views Disease Diagnosis Expert System for Children Who Caused This Web-based viruses can be seen in figure 5.


(5)

Figure 6 . View Users Registration

Figure 7. Main Menu Display Specialists

Figure 8. Main Display User

Figure 9. View User Diagnostics

5.

CONCLUSIONS AND

RECOMMENDATIONS

Based on the analysis and testing that has been done, it can take several conclusions, among others: 1. In accordance with the percentage in the questionnaire, diagnostic expert system application that caused the child's illness was a viral infection, can perform initial diagnosis of a disease and provide information on the definition, treatment and prevention, which can facilitate users, especially the parents in recognizing symptoms and illness child caused by a virus, but for the processing function and structure of disease symptoms is still done manually by experts, resulting in an expert role in this function is so great that experts should be extremely careful in processing the structure and disease symptoms. 2. Application of expert system diagnoses the child's illness was caused by viral infections could be accessed online at www.sistempakaranak.com address, so that it can facilitate the public in obtaining information regarding the handling of initial treatment or prevention of disease caused by a viral infection of children.

To improve the performance of this expert system authors propose suggestions, including:

1. Processing functions and structure of disease symptoms in these systems so as not to be done manually by experts, but it is done automatically by the system or even to be done manually by experts, the display settings to display a tree structure as well


(6)

2. Display interface system to be built more attractive to users.

3. Application of expert system diagnoses the child's illness was caused by a viral infection to be more socialized to the general public, so that the benefits of expert system diagnosis of the disease caused by a viral infection of children is more accepted by the general public.

4. The contents of the results of diagnostic conclusions to be made clearer to the ordinary people have no difficulty in making treatment or early treatment of pediatric diseases caused by viral infection.

6. WORKS CITED

1. Bunafit, Nugroho, (2006),Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan My SQL dengan PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver,Ardana Media, Yogyakarta. 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Certainty_factor

#Certainty_factors, tanggal akses 20 Juli 2010, pukul 10.00 WIB.

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar, tanggal akses 21 Mei 2010, pukul 23.00 WIB.

4. http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/i ndex.html, tanggal akses 24 Mei 2010, pukul 20.00 WIB.

5. Kusrini. (2006), Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,Andi, Yogyakarta.

6. Kusumadewi, Sri. (2003), Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta.

7. Muhammad Arhami. (2005), Konsep Dasar Sistem Pakar,Andi, Yogyakarta.

8. Sari Iswanti., Sri Hartati. (2008). Sistem Pakar & Pengembangannya. Graha Ilmu, Yogyakarta.