Bahasa Pemograman Perancangan Arsitektur Jaringan

6. Activity Diagram Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use caseatau interaks.

2.8 Bahasa Pemograman

Java adalah sebuah bahasa pemrograman yang populer dikalangan para akademisi dan praktisi komputer. Java dikembangkan pertama kali oleh James Gosling dari Sun Microsystem pada tahun 1990-an. Java pertama kali dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan sebuah bahasa komputer yang ditulis satu kali dan dapat dijalankan di banyak sistem komputer berbeda tanpa perubahan kode berarti. Bahasa Java merupakan bahasa berorientasi objek yang diturunkan dari C++ dengan banyak penyempurnaan. Menurut Abdul Kadir 2005:2 java adalah bahasa pemrograman serbaguna. Java dapat digunakan untuk membuat suatu program sebagaimana yang diinginkan. Java juga mendukung aplikasi clientserver, baik dalam jaringan lokal LAN maupun jaringan berskala luas WAN. Java dikembangkan oleh Sun Microsystems pada Agustus 1991. Java disebut juga merupakan hasil perpaduan sifat dari sejumlah bahasa pemrograman, yaitu C dan C++. Pemrograman Java bersifat tidak bergantung pada platform, yang artinya, java dapt dijalankan pada sembarang komputer dan bahkan pada sembarang sistem operasi. Sebagaimana halnya C++, salah satu bahasa yang mengilhami Java, Java juga merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek. Sebagai bahasa pemrograman berorientasi objek, Java menggunakan kelas untuk membentuk suatu objek.

2.9 Perangkat lunak pendukung

Kebutuhan perangkat lunak adalah sebuah kondisi di mana sistem yang akan dibuat sangat membutuhkan perangkat-perangkat lunak untuk menunjang dalam pembuatan sistem tersebut dan mencapai tujuan yang penulis inginkan adapun perangkat lunak yang menujang dalam pembuatn sistem tersebuat diantaranya netbeans, xampp

2.9.1 Neatbeans

Menurut Wahana Komputer 2012:15 NetBeans adalah sebuah IDE Integrate Development Envirotment open source yang sering disosialisasikan dengan Java. Akan tetapi sebagai IDE yang satu ini tidak hanya dapat digunakan sebagai IDE untuk membuat proyek Java saja, melainkan juga proyek seperti web service mengunakan php, python, ruby dan lain-lain. IDE ini tidak kalah canggihnya dengan IDE lainnya seperti Eclipe. NetBeans merupakan salah satu proyek opensource yang disponsori oleh Sun Microsystem. Proyek ini berdiri pada tahun 2000 dan telah menghasilkan 2 produk, yaitu IDE dan NetBeans Platform. NetBenas IDE merupakan produk yang digunakan untuk melakukan pemograman baik menulis kode, meng-compile, mencari kesalahan dan mendistribusikan program. Sedangkan NetBeans platform adalah sebuah modul yang akan merupakan kerangka awalpondasi membangun aplikasi desktop yang besar. NetBeans juga menyediakan paket yang lengkap dalam pemograman dari pemogramana standar aplikasi desktop, pemograman enterprise, dan pemograman perangkat mobile. Dalam pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan NetBeans versi IDE 8.0. Netbeans adalah sebuah proyek software OpenSource. Proyek Netbeans mulai diprakarsai oleh Perusahaan Sun Microsystems sejak bulan Juni 2000 dan terus berkembang hingga saat ini. NetBeans mengacu pada dua hal, yaitu NetBeans platform untuk pengembangan aplikasi desktop java dan sebuah NetBeans IDE Integrated Development Environment. Netbeans dimulai pada tahun 1996 sebagai Xelfi Delphi, Java IDE proyek mahasiswa di bawah bimbingan Fakultas Matematika dan Fisika di Charles University di Praha. Pada tahun 1997 Staněk Romawi membentuk perusahaan untuk proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial NetBeans IDE hingga kemudian dibeli oleh Sun Microsystems pada tahun 1999. IDE Netbeans memiliki editor untuk file Java yang berbasiskan teks ataupun GUI Graphical User Interface. Ada bermacam-macam proyek file Java yang dapat dibuat di dalam Netbeans. Netbeans yang berisi sebuah aplikasi GUI Java yang bertujuan sebagai sarana untuk memperkenalkan fitur editor teks dari IDE Netbeans.

2.9.2 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri localhost, yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X empat sistem operasi apapun, Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat men-download langsung dari web resminya. XAMPP dikembangkan dari sebuah tim proyek bernama Apache Friends, yang terdiri dari Tim Inti Core Team, Tim Pengembang Development Team Tim Dukungan Support Team . sumber : http:id.wikipedia.orgwikiXampp

2.9.3 MySQL

MySQL merupakan software system manajemen database DBMS yang tersedia secara Cuma-Cuma dan boleh digunakan oleh setiap orang dengan lisensi open source GNU General Public License GPL. MySQL adalah salah satu program penghasil database yang berbasis DOS dan memiliki prompt utama yang disebut MySQL. Menurut miftakhul huda 2010: 181 MYSQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau yang dikenal dengan DBMS database management sistem database ini multithread, multi-user. MYSQL AB membuat MYSQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License GPL, tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus yang bersifat khusus. Kekuatan MYSQL tidak ditopang oleh sebuah komunitas, seperti Apache, yang dikembankan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh pemilik masing-masing, tetapi MYSQL didukung penuh oleh sebuah perusahaan profesional dan komersial, yakni MYSQL AB dari swedia. Keistimewaan MYSQL : 1. Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi. 2. Multiuser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 3. Security MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti levet subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi. 4. Scalability dan limits MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya. 30 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian yang menjadi objek penelitian skripsi yang akan dikaji oleh penulis yaitu “Sistem Informasi Pengolahan Data Proyek Pada CV. Intan Mulia”. Penelitian dilakukan di Jln. Sari Indah Raya No. 24 Bandung. Objek penelitian pada perusahaan meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi perusahaan serta deskripsi kerja yang ada di perusahaan CV. Intan Mulia.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Potensi Sumber Daya Alam Indonesia yang berlimpah dan kemampuan Sumber Daya Manusia yang trampil, mendorong pesatnya perkembangan diera globalisasi di Negara Indonesia ini, terlihat pada meningkatnya permintaan pasarberbagai komoditi bahan galian industry, mineral, dan bahan konstruksi di Indonesia, dimana semakin menjamurnya dengan berkembangnya di bidang industri manufaktur, bidang energy dan bidang konstruksi di semua kawasan Indonesia. Sebagai contoh beberapa jenis layanan untuk industri manufaktu rutamasebagai konsumen bahan galian industry, di Indonesia antara lain industry ikimia,pupuk, semen, pulp dan kertas ,keramik dan porselen, gelas, minyak nabati,serta industry logam dasar dan barang-barangdari bahan mineral seperti batubara, gambutnabati, galena, bijih besi, emas, barite, batu-gampingkapur, posfat, felsfar, aspal serta bahan galian industri lainnya. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, kami sebagai warga Negara yang berbekal tenaga ahli yang telah dipersiapkan serta kemauan dan kerja keras, maka kami sepakat untuk mendirikan Perusahaan Swasta, yang diberi nama CV. INTAN MULIA yang dibidani oleh Notaris Gina Riswara Koswara S.H. dilengkapi dengan SK Menteri Kehakiman R.I. No. : C-264 HT.03.02-Th. 1998, Tanggal 5 Oktober 1998,untuk berperan aktif dalam pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Alam, maupun Sumber Daya Manusia, di bidang Pelayanan Jasa Teknik Pengadaan Bahan, guna menunjang perkembangan dan pertumbuhan pembangunan di bidang Tambang Eksplorasi Bahan Galian Industri, dan bahan Mineral, yang berwawasan lingkungan, Juga Jasa Teknik di bidang Geologi teknik Penyelidikan tanah dengan tidak mengesampingkan peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah pusat maupun daerah juga dapat memberikan kemaslahatan bagi kehidupan manusia pada umumnya. Setelah menelaah lebih lanjut tentang perkembangan pembangunan yang semakin pesat dalam sektor industri manufaktur maupun dalam sektorEnergi dan konstruksipembangunan di wilayah Indonesia, dimana daya saing dalam memasuki era globalisasi yang kompleksnya permasalahan pelayanan jasa yang akan dihadapi saat mendatang, maka antisipasi agar bisa mengikuti dan menyesuaikan dengan hal tersebut, dengan berbekal kematangan pengalaman profesional di bidangnya masing-masing, serta motivasi yang kuat untuk berpartisipasi dalam pembangunan di bumi pertiwi tercinta ini, mengharuskan kami menggabungkan berbagai disiplin ilmu dan profesi, guna mengikuti dan meningkatkan Jasa pelayanannya di bidang Energi dan konstruksipembangunan di wilayah Indonesia secara maksimal. Kepercayaan dalam arti luas yakni kepercayaan akan kemampuan diri, kepercayaan dari pemberi tugas serta kepercayaan dari rekan-rekan seprofesi, diharapkan akan mematangkan kami dalam meningkatkan pelayanan jasa tersebut di atas.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi

1. Menjadi Perusahaan Jasa Pelayanan Pengadaan terkemuka yang mempunyai daya saing tinggi dalam era globalisasi dengan selalu meningkatkan mutu sumber daya manusia dan pembaharuan teknologi secara Nasional. 2. CV. Intan Mulia memberikan layanan dengan Kemampuan dan keterampilan Personil Perusahaan secara Prima, dan Amanah 3. Menjadi Perusahaan yang terpilih sebagai mitra dalam bidangnya dan memiliki komitmen tinggi terhadap rekanan. Misi 1. Memberikan pelayanan dengan solusi yang terbaik, dilandasi oleh perlunya memadukan perencanaan proyek pembangunan dengan pertimbangan kelestarian lingkungan sehingga tercipta kegiatan pembangunan yang berkelanjutan. 2. Membangun Komunitas Keluarga dalam Lingkungan Unit Usaha Bersama, dengan sasaran Tercapainya Kesejahteraan hakiki. 3. Turut Serta dan Berperan Aktif dalam Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat, khususnya di Pedesaan.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Intan Mulia Sumber CV. Intan Mulia

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi Tugas Job description adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan, baik itu posisi, fungsi dan tugas-tugas, wewenang serta tanggungjawab yang harus dikerjakandilaksanakan, sesuai dengan struktuk orgnisasi yang sudah dibentuk oleh CV. Intan Mulia, dengan uraian sebagai berikut :

I. Direktur

Direktur adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan CV. Intan Mulia, pimpinan tertinggi ini memiliki tugas, wewenang serta tanggung jawab dalam mengelola perusahaan, meliputi : Tugas Struktural : 1. Membuat dan menyusun Visi dan Misi perusahaan, sesuai dengan standar manajemen perusahaan 2. Menugaskan,mengarahkan dan merumuskan pembuatan prosedur pelaksanaan pekerjaan, yang diberlakukan dilingkungan perusahaan, sesuai dengan standar manajemen perusahaan 3. Merumuskan, mengarahkan penyusunan perencanaan penugasan tenaga ahli tetap dalam melaksanakan proyek 4. Membuat dan merumuskan perencanaan tim manajemen 5. Mengarahkan dan merumuskan pembuatan job analisis dan job spesifikasi di masing-masing divisi terkait sesuai dengan bidang layanan perusahaan 6. Mengarahkan, merumuskan dan menyetujui pembentukan tim pelaksanaan proyek 7. Memeriksa dan mengevaluasi hasil evaluasi kinerja personil dimasing-masing satuan unit kerja terkait sesuai dengan bidang layanan perusahaan 8. Membuat dan merumuskan Perencanaan pengembangan personil di masing- masing Lingkungan satuan unit kerja terkait sesuai dengan bidang Layanan Perusahaan. 9. Mengarahkan Manajer Teknik Ekplorasi Geofisika dan Manajer Survey Investigasi, untuk menggunakan peralatan yang di berada di Bidang Peralatan Perbengkelan dalam rangka mengatur dan menentukan plotting peralatan yang akan dipakai dalam Pelaksanaan Proyek. 10. Mengarahkan Manajer Administrasi Keuangan Bidang Akutansi dan Keuangan Bidang Tender dan Legal aspek. dalam merencanakan dan menjaga stabilitas cash flow penggunaan dana operasional proyek.

II. Wakil Direktur

Wakil direktur ini memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab dalam mengelola perusahaan meliputi : 1. Membantu direktur menugaskan, mengarahkan dan merumuskan pembuatan prosedur pelaksanaan pekerjaan, yang diberlakukan di lingkungan perusahaan sesuai dengan standar manajemen perusahaan. 2. Membantu Direktur menugaskan, mengarahkan merumuskan penyusunan Perencanaan Penugasan Tenaga Ahli Tetap dalam Melaksanakan Proyek 3. Membantu dan atau bersama-sama Direktur mengarahkan dan merumuskan pembuatan Job Analisis, dan Job Spesification di masing-masing satuan unit kerja terkait sesuai dengan bidang Layanan Perusahaan 4. Membantu dan atau bersama-sama Direktur mengarahkan, merumuskan menyetujui Pembentukan Tim Pelaksana Proyek. 5. Membantu dan atau mewakili Direktur mengarahkan Manajer Teknik Ekplorasi Geofisika dan Manajer Survey Investigasi, untuk menggunakan peralatan yang di berada di Bidang Peralatan Perbengkelan dalam rangka mengatur dan menentukan plotting peralatan yang akan dipakai dalam Pelaksanaan Proyek 6. Membantumewakili Direktur dan atau mengarahkan Manajer Administrasi Keuangan. dalam merencanakan dan menjaga stabilitas cash flow penggunaan dana operasional proyek. 7. Membantu dan atau mewakili Direktur menugaskan untuk melakukan Rapat Koordinasi dan Pengendalian Pelaksanaan Proyek dalam Skala Waktu Bulanan. 8. Bersama-samamewakili Direktur mengarahkan para manajer staff Ahli untuk menjalin hubungan kerja dan komunikasi yang baik dengan Pemberi Tugas, dan Membina Hubungan dan Kerjasama dengan organisasi profesi yang relevan dengan lingkup layanan perusahaan. 9. Membantumewakili Direktur dan atau mengarahkan Manajer Administrasi Keuangan dalam merencanakan dan menjaga stabilitas cash flow penggunaan dana operasional proyek. 10. Membantu dan atau mewakili Direktur menugaskan untuk melakukan Rapat Koordinasi dan Pengendalian Pelaksanaan Proyek dalam Skala Waktu Bulanan.

III. Sekretaris

Tugas: 1. Mencatat semua kegiatan yang dilakukan Direktur dalam buku agenda kegiatan pimpinan dan mengkoordinasikanmengingatkan kembali 2. Mencatat dan merekap semua proyek yang akan dan sedang dilaksanakan serta meminta copy kontrak masing-masing proyek untuk diarsipkan 3. Mencatat agenda surat masuk dan keluar serta mengarsipkan 4. Mengontrol tamu dan daftar buku tamu, serta mengkoordinasikan kesiapan pimpinan atau komisaris untuk bertemu dengan tamu. 5. Menerima dan mencatat berkas pengajuan masing-masing divisi yang sudah ditandatangani manager keuangan dan cek ulang pengajuan sebelum diserahkan ke pimpinan serta mengingatkan kembali akan tindak lanjut pengajuan tersebut, apabila terdapat kesalahan segera dikembalikan untuk direvisi 6. Memegang semua dokumen surat-surat penting yang berkaitan dengan perusahaan dan mengkoordinasikan kepada pimpinan apabila membutuhkan. 7. Membuat laporan pekerjaan harian 8. Hal-hal yang belum tercantum agar dikondisikan sesuai dengan kinerja Wewenang: 1. Mengkoordinasikan kepada masing-masing manager divisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan divisi masing-masing, baik instuksi pimpinan ataupun perihal lainnya 2. Berkoordinasi dengan pimpinankomisaris tentang segala hal yang berkaitan dengan perusahaan kecuali perihal pribadi.

IV. Manajer Teknik Eksplorasi dan Geofisika

Manajer Teknik Eksplorasi Geofisika ini memiliki tugas dan wewenang serta tanggung tanggung jawab dalam mengelola proyek di Lingkungan Teknik Eksplorasi Geofisika, meliputi: 1. Mengusulkan, membuatmenyusun Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan, Yang diberlakukan di Lingkungan Perusahaan, sesuai dengan standar manajemen Perusahaan 2. Mengusulkan Penugasan Tenaga Ahli Tetap dalam Melaksanakan Proyek. 3. Membuat Job Analisis, dan Job Spesification di Lingkungan Satuan Unit Kerja Teknik Eksplorasi Geofisika 4. Mengusulkan Perencanaan Tim Pelaksana Proyek. 5. Membuat Evaluasi Kinerja Personil di di Lingkungan Satuan Unit Kerja Teknik Eksplorasi Geofisika. 6. Mengusulkan pengembangan personil di Lingkungan Satuan Unit Kerja Teknik Eksplorasi Geofisika, terkait dengan bidang Layanan Perusahaan. 7. Melakukan Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Proyek, baik dari segi Kualitas Teknik, Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan biaya operasional. 8. Menyiapkan Estimasi kebutuhan biaya proyek dalam skala waktu bulanan.

V. Manajer Survey dan Investigasi

Manajer Survey Investigasi ini memiliki tugas dan wewenang serta tanggung tanggung jawab dalam mengelola proyek di Lingkungan Satuan Unit Kerja Survey Investigasi, meliputi: 1. Mengusulkan, membuatmenyusun Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan, Yang diberlakukan di Lingkungan Perusahaan, sesuai dengan standar manajemen Perusahaan 2. Mengusulkan Penugasan Tenaga Ahli Tetap dalam Melaksanakan Proyek. 3. Membuat Job Analisis, dan Job Spesification di Lingkungan Satuan Unit Kerja Survey Investigasi 4. Mengusulkan Perencanaan Tim Pelaksana Proyek. 5. Membuat Evaluasi Kinerja Personil di Lingkungan Satuan Unit Kerja Survey Investigasi. 6. Mengusulkan pengembangan personil di Lingkungan Satuan Unit Kerja Survey Investigasi, terkait dengan bidang Layanan Perusahaan. 7. Melakukan Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Proyek, baik dari segi Kualitas Teknik, Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan biaya operasional

VI. Manajer Administrasi dan Keuangan

1. Merupakan fungsi Lini dalam organisasi 2. Secara structural bertanggung jawab kepada DIREKTUR UTAMA 3. Bekerjasama dengan Manager Tehnik untuk menyelesaikan kontrak dengan Pelanggan. 4. Menyelesaiakan permasalahan termasuk pencapaian target pendapatan. 5. Melakukan survey dan penelitian dalam kearsipan 6. Melakukan Review terhadap kontrak atau Tender mengenai persyaratan Tender atau Pekerjaan. 7. Membantu dalam keamanan dalam manajemen CV. Intan Mulia 8. Mengkoordinir pembuatan surat penawaran kepada klien. 9. Menerima komplain klien dan menyelesaikannya dengan pihak lain. 10. Membuat evaluasi masalah pemasaran. 11. Membuat Catatan mutu yang berhubungan dengan pemasaran dan Kearsipan dokumen.

VII. Manajer Proyek

Manajer Proyek ini memiliki tugas dan wewenang serta tanggung tanggung jawab dalam mengelola proyek sesuai dengan bidang layanannya, meliputi: 1. Menyiapkan dan membuat Dokumen Usulan Teknik, CV dan Biaya yang berkualitas dalam rangka pelelangan pekerjaan. 2. Menyiapkan dan menghadiri klarifikasi dan Negosiasi, baik dalam aspek teknik maupun biaya terhadap calon pekerjaan yang akan dimenangkan 3. Melaksanakan expose, untuk mempresentasikan kemampuan sumberdaya perusahaan dalam rangka menunjukkan capability perusahaan 4. Membuat Usulan Tim Manajemen Proyek. 5. Melaksanakan verifikasi kebutuhan biaya operasional proyek. 6. Menyiapkan estimasi kebutuhan biaya proyek dalam skala waktu bulanan. 7. Menjalin hubungan kerja dan komunikasi yang baik dengan Pemberi Tugas. 8. Membina hubungan kerjasama dengan organisasi profesi yang relevant dengan lingkup layanan perusahaan. 9. Membina jaringan system informasi ketersediaan sumberdaya manusia dengan pihak lain, baik dengan institusi maupun pribadi dalam rangka meningkatkan kuantitas sumberdaya manusia di perusahaan. 10. Bekerjasama dengan Satuan Unit Kerja Survey dan Investigasi dalam mengatur jadwal dan rencana kegiatan survey dan investigasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan proyek. 11. Bekerjasama dengan Satuan Unit Kerja Administrasi Keuangan dalam melakukan perekrutan tenaga Ahli dan pembuatan Kontrak Kerja. 12. Bekerjasama dengan Unit Kerja Peralatan dalam rangka mengatur dan menentukan plotting peralatan yang dipakai dalam Pelaksanaan Proyek. 13. Melaksanakan Rapat Koordinasi dan Pengendalian Pelaksanaan Proyek dalam skala waktu bulanan.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagai alat untuk mengontrol variable yang berpengaruh dalam penelitian Sugiyono, 2010.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber informasi pertama yaitu individu atau perseorangan baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan :

3.2.2.1.1 Wawancara

Sumber data yang penulis dapatkan pertama melalui wawancara pada manajer proyek. Hasil wawancara yang penulis dapatkan adalah : 1. Mengetahui system yang berjalan pada CV. Intan Mulia. 2. Mengetahui prosedur pelaksanaan proyek

3.2.2.1.2 Observasi

Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Selain wawancara penulis juga melakukan observasi untuk mendapatkan datafakta yang lebih valid. Teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data supaya lebih valid yaitu penulis mengamati secara langsung kegiatan yang sedang dilakukan pada bagian manajemen proyek yang sedang berjalan yang dilakukan pada bagian tersebut.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder Dokumentasi

Data sekunder adalah data yang di dapat tidak secara langsung dari obkjek penelitian. Penelitian mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada penelitian yang menggunakan data statistic hasil riset dari surat kabar atau majalah. Sumber data sekunder yang penulis dapat adalah berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan skripsi di CV. Intan Mulia untuk dijadikan bahan referensi dalam penyusunan skripsi. Dokumen yang diperoleh penulis di CV. Intan Mulia diantaranya profil, struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, deskripsi tugas masing-masing bagian. Dokumen perusahaan meliputi data proyek, data kebutuhan alat, data kegiatan operasional harian dan surat balesan observasi dari pihak CV. Intan Mulia

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan system merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan identifikasi terhadap sejumlah kebutuhan-kebutuhan. Sedangkan pengembangan system pada dasarnya adalah proses perubahan, penghalusan, transformasi atau tambahan pada produk yang sudah ada. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan system berorientasi objek yang merupakan paradigm pemograman yang berorientasi kepada objek.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan system yang digunakan adalah metode pendekatan system yang berorientasi objek. Pendekatan ini juga merupakan metode pengembangan system yang lebih menekankan pada objek dibandingkan dengan data atau proses.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan system yang digunakan oleh penulis dalam perancangan Sistem Informasi ini yaitu menggunakan Model Prototyping. Prototyping adalah proses interative dalam pengembangan system dimana requirement diubah ke dalam system yang bekerja working system yang secaraterus menerus diperbaiki melalui kerjasama antar user dan analys. Prototype juga bias dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhakan proses. Prototype merupakan bentuk dari Rapid Application Devolopment RAD.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu yang digunakan pada perancangan aplikasi ini adalah dengan metode UML, ada beberapa model UML, diantaranya :

3.2.3.3.1 UseCase Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan actor-aktor. Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu system yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

3.2.3.3.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam system yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Actifity diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

3.2.3.3.3 Component Diagram

Component perangkat lunak merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap di komputer tidak berada di benak para analis. Komponen merupakan implementasi perangkat lunak dari sebuah atau lebih class. Komponen dapat berupa source code, komponent biner, atau executable component. Sebuah komponent berisi informasi tentang logic class atau class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical view ke component view. Sehingga component diagram merepresentasikan dunia riil yaitu component perangkat lunak yang mengandung component, interface dan relationship.

3.2.3.3.4 Sequence Diagram

Sequence diagram yang menggambarkan interaksi antar objek di dalam sebuah system. Interaksi tersebut berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi horizontal objek-objek dan dimensi vertical waktu.

3.2.3.3.5 Deployment Diagram

Deployment diagram memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan run-time. Menurut simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen, diman diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.

3.2.3.3.6 Class diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan system berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering juga class diagram memuat kelas-kelas aktif.

3.2.4 Pengujian Softaware

Pengujian software merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas software dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas software sebagai suatu elemen system dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan software, memotivasi dilakukan perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pengujian software yang digunakan adalah pengujian Black- Box. Black Box adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamatai apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Dengan kata lain, black box merupakan user testing, biasanya pengujian perangkat lunak dengan menggunakan metode black box melibatkan client atau pelanggan yang memesan perangkat lunak tersebut, dari sini dapat diketahui keinginan client terhadap perangkat lunak tersebut, misal client ingin tampilannya diubah atau proses penjalanan perangkat lunak tersebut agar lebih dimengerti. Tujuan metode ini mencari kesalahan pada : 1. Fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan pada interface 3. Kesalahan pada struktur data atau akses database 4. Kesalahan performansi 5. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis yang penulis lakukan ini terdiri dari analisis kebutuhan system dan evaluasi dari system yang berjalan. Analisa system adalah penguraian dri suatu system informasi yang utuh kedalam bagian komponen-komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikannya.

3.3.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis terhadap system yang berjalan hendaknya perlu dilakukan sebelum dilakukannya perancangan system yang akan diusulkan. Dan harus pula dilakukan analisis terhadap ha-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut didefinisikan secara jelas.

3.3.1.1 UseCase

Use case diagram adalah yang memperlihatkan hubungan diantara actor dan use case. Yang mana actor adalah yang mempresentasikan sebagai seseorang, peralatan atau system lain yang berinteraksi dengan system. Sedangkan Use Case merupakan urutan kejadian yang menggambarkan interaksi antara user dengan system, Use Case menggambarkan fungsionalitas system didefinisikan ke dalam Use Case dari sudut external system yang berguna untuk uji kelayakan system. Berikut ini adalah gambar model Use Case diagram Sistem Informasi Pengolahan Data Proyek pada CV. Intan Mulia yang sedang berjalan. Gambar 3.2 UseCase Berjalan

3.3.1.2 Skenario UseCase

Skenario Use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa scenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap scenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan scenario Use Case Pengolahan Data Proyek CV. Intan Mulia yang sedang berjalan sebagai berikut :

1. Scenario Usecase Pengajuan Proyek

Tabel 3-1 Skenario Usecase Pengajuan Proyek yang sedang berjalan Nama UseCase Pengajuan Proyek Deskripsi Klien memberikan surat permohonan kesepakatan kerjasama Aktor Utama Klien Aktor Pendukung Admistrasi, Manager Klien Sistem 1. Klien memberikan surat kesepakatan kerjasama 2. Administrasi Menerima surat kesepakatan kerjasama 3. Administrasi menginputkan data proyek ke dalam file excel 4. Admistrasi mencetak data proyek 5. Admistrasi Membuat data alat yang dibutuhkan 6. Admnstrasi memberikan laporan proyek yang harus ditandatangani 7. Manajer Menandatangani berkas proyek 8. Adminstrasi menyerahkan berkas proyek 9. Klien menerima berkas proyek Kondisi Akhir Memberikan Surat kesepakatan kerjasama

2. Scenario Usecase Pelaksanaan Proyek

Tabel 3-2 Skenario Usecase Pelaksanaan Proyek yang sedang berjalan Nama UseCase Pelaksanaan Proyek Deskripsi Pengajuan Surat perintah mulai kerja Aktor Utama Klien Aktor Pendukung Administrasi, Manajer Klien Sistem 1. Klien memberikan surat perintah mulai kerja 2. Administrasi menerima surat perintah mulai kerja 3. Administrasi membuat daftar alat yang dibutuhkan 4. Adminstrasi menyerahkan daftar alat kepada manajer 5. manajer menerima daftar alat yang dibutuhkan 6. Administrasi menyiapkan surat jalan Kondisi Akhir Pembuatan daftar alat

3. Scenario Usecase Kategori Kegiatan

Tabel 3-3 Skenario Usecase Kategori Kegiatan Nama UseCase Kategori Kegiatan Deskripsi Pembuatan Kategori Kegiatan Aktor Utama Administrasi Aktor Pendukung Manajer Administrasi Sistem 1. Membuat form kategori kegiatan 2. Administrasi menginputkan data kegiatan ke file excel 3. Administrasi memberikan laporan kegiatan ke manajer 4. Manajer menerima laporan kegiatan 5. Manajer menandatangani laporan kegiatan yang akan diberikan kembali ke bagian administrasi 6. Administrasi menerima laporan kegiatan yang sudah ditandatangani. 7. Adminitrasi menyimpan berkas laporan kegiatan Kondisi Akhir Penyimpanan berkas kegiatan

4. Scenario Usecase Penjadwalan Proyek

Tabel 3.4 Skenario Usecase Penjadwalan proyek yang sedang berjalan Nama UseCase Penjadwalan Proyek Deskripsi Membuat jadwal proyek Aktor Utama Administrasi Aktor Pendukung Manager Administrasi Sistem 1. Administrasi Membuat form penjadwalan 2. Administrasi mencetak form penjadwalan 3. Administrasi memberikan form penjadwalan yang mau divalidasi 4. Manajer menerima form penjadwalan untuk divalidasi 5. Manajer mengvalidasi form penjadwalan 6. Manajer menyerahkan kembali form yang sudah divalidasi untuk diarsipkan 7. Administrasi menerima form penjadwalan yang sudah divalidasi 8. Administrasi mengarsipkan form penjadwalan Kondisi Akhir Pembuatan jadwal proyek

5. Scenario Usecase Pengarsipan Pajak

Tabel 3-5 Skenario Usecase Pengarsipan Pajak Nama UseCase Pengarsipan Pajak Deskripsi Aktor Utama Administrasi Aktor Pendukung Manager Administrasi Sistem 9. Administrasi Membuat berkas tagihan 10. Administrasi membuat faktur pajak sesuai dengan jumlah proyek 11. Administrasi memberikan laporan pajak kepada manajer 12. Manajer menerima laporan pajak Kondisi Akhir Menerima Faktur pajak

3.3.1.3 Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity pengajuan Proyek Gambar 3.4 Activity pelaksanaan proyek Gambar 3.5 Activity Kategori Kegiatan Gambar 3.6 Activity Penjadwalan Proyek Gambar 3.7 Activity Pengarsipan Pajak

3.3.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Setelah penulis melakukan penelitian dengan menggunakan cara observasi dan wawancara pada CV. Intan Mulia serta mengamati kegiatan yang berhubungan dengan prosedur serta proses pengolahan data dimulai dari pembuatan proyek yang meliputi dokumen-dokumen, bagian-bagian mana saja yang terlibat, serta pembuatan laporan-laporan, penulis menemukan beberapa kelemahan dan kekurangan dalam system yang sedang berjalan pada saat ini, adapun kelemahan dan kekurangannya masalah sebagai berikut : Tabel 3.6 Evaluasi Sistem Yang sedang berjalan PERMASALAHAN SOLUSI Administrasi masih sulit dalam pembuatan laporan karena tidak ada integrasi antar data Membuat suatu aplikasi database yang memiliki integrasi antar data Proses pencatatan kegiatan dilakukan dua kali. Pertama di Ms. Excel dan diatas kertas untuk menghindari data hilang. Maka akan memperlambat pekerjaan dan akan terjadi penumpukan kertas Data kegiatan disimpan ke dalam database agar proses penginputan kegiatan dapat dilakukan oleh system sehingga prosesnya tidak dilakukan dua kali dan tidak membutuhkan waktu yang lama File faktur pajak disimpan dalam beberapa sheet dalam satu file excel maka apabila file excel terhapus maka semua data faktur pajak akan hilang Data faktur pajak disimpan ke dalam database sehingga bias diminimalisir hilang atau terhapusnya data Tidak adanya data proyek dalam sebuah database yang menyebabkan proses pencarian membutuhkan waktu yang lama serta kurang efektif System data proyek yang terintegrasi sehingga memudahkan dalam pencarian dan memperkecil kemungkinan kesalahan dalam penginputan. 60 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan dari tahapan analisis system yang sedang berjalan, dimana pada tahapan ini akan digambarkan sebuah perencanaan serta gambaran dari system yang akan dibangun. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada system yang sedang berjalan, maka dapat diusulkan satu perancangan sebuah system yang baru, dimana pada system yang baru ini diharapkan dapat membantu proses pengolahan data meliputi data alat, data kegiatan, serta laporan yang selama ini masih menggunakan alat bantu sederhana seperti worksheet menjadi terkomputerisasi.

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan system adalah tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja system. Tahap ini sangat penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan system yang diperoleh. Tahap perancangan proses dapat digambarkan sebagai perancangan untuk membangun sustu system dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat kerasnya sehingga menghasilkan system yang lebih baik bagi user. Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk system tersebut menjadi satu komponen. Perancangan sistem ini dilakukan setelah tahap analisis sistem berjalan dikerjakan, dalam hal ini telah didapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk: 1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan yang lengkap kepada programer mengenai program aplikasi yang akan dibuat.

4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Usulan perancangan sistem yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan sistem yang sedang berjalan, hanya merubah sistem yang masih manual menjadi terkomputerarisasi. Sistem yang diusulkan yaitu sistem manajemen proyek CV. Intan Mulia yang dilakukan secara terkomputerarisasi dengan model hubungan Client Server sehingga proses akan lebih efektif dan efisien.

4.1.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur sistem manajemen proyek CV. Intan Mulia ini mencakup UseCase diagram, Skenario UseCase, Activity Diagram, Sequence diagram, Class diagram, Component diagram, Deployment diagram , Pengkodean.

4.1.3.1 UseCase Diagram

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah Usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara Aktor dengan sistem. Berikut adalah perancangan Usecase nya: Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pengolahan Data proyek yang Diusulkan Dalam usecase diagram diatas, dapat terlihat terdapat 4 proses inti yang akan diusulkan di Sistem informasi pengolahan data proyek pada CV. Intan Mulia, yaitu sebagai berikut : 1. Proses pertama, yaitu pengajuan proyek, disini proses yang berhubungan dengan data dasar dari suatu proyek diolah untuk keperluan pengolahan di proses berikutnya. 2. Proses kedua, yaitu pelaksanaan proyek, dimana data proyek yang telah ada diolah berikutnya untuk kebutuhan dalam proses pelaksanaan proyek. 3. Proses ketiga, yaitu kategori kegiatan , yakni pencatatan penjadwalan proyek tersebut. 4. Proses keempat, yaitu pengarsipan pajak, dimana dalam proses ini proyek yang sedang atau sudah terlaksana diolah data pajaknya dan diarsipkan guna proses perhitungan total pajak untuk masing-masing proyek.

4.1.3.2 Skenario UseCase

Skenario UseCase digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use case pada Sistem Informasi Pengolahan Data Proyek ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Tabel Skenario Use Case Pengajuan Proyek yang Diusulkan Identifikasi Nama Pengajuan Proyek Tujuan Proses input data proyek Deskripsi Tipe Aktivitas Utama Aktor Administrator , Manager Skenario Utama Kondisi Awal Masuk ke menu utama Aksi Aktor Aksi Sistem 1. Menampilkan Menu Utama 2. Memilih menu data 3. Menampilkan submenu yang ada 4. Memilih submenu proyek 5. Menampilkan tampilan awal halaman form proyek 6. Klik tombol “Tambah” untuk menambah Data Proyek 7. Tampilkan Form Tambah Proyek 8. Input Data Proyek 9. Validasi data input, jika valid, tambahkan ke database proyek, jika tidak , munculkan notifikasi error Kondisi Akhir Data proyek tersimpan dalam system Tabel 4.2 Tabel Skenario Use Case Permohonan Proyek yang Diusulkan Identifikasi Nama Perencanaan permohonan Proyek Tujuan Proses input Permohonan proyek Deskripsi Tipe Aktivitas Utama Aktor Administrator , Manager Skenario Utama Kondisi Awal Masuk ke menu utama Aksi Aktor Aksi Sistem 1. Menampilkan Menu Utama 2. Memilih menu data 3. Menampilkan submenu yang ada 4. Memilih submenu Permohonan Proyek 5. Menampilkan tampilan awal halaman form permohonan proyek 6. Klik tombol “Tambah” untuk menambah permohonan Proyek 7. Tampilkan Form Tambah permohonan Proyek 8. Input Permohonan Proyek 9. Validasi data input, jika valid, tambahkan ke database permohonan proyek, jika tidak , munculkan notifikasi error Kondisi Akhir Permohonan Proyek tersimpan dalam system Tabel 4.3 Tabel Skenario Use Case Alat yang Diusulkan Identifikasi Nama Perencanaan Alat Tujuan Proses input data Alat Deskripsi Tipe Aktivitas Utama Aktor Administrator Skenario Utama Kondisi Awal Masuk ke menu utama Aksi Aktor Aksi Sistem 1. Menampilkan Menu Utama 2. Memilih menu data 3. Menampilkan submenu yang ada 4. Memilih submenu Alat 5. Menampilkan tampilan awal halaman form Alat 6. Klik tombol “Tambah” untuk menambah Data Alat 7. Tampilkan Form Tambah Alat 8. Input Data Alat 9. Validasi data input, jika valid, tambahkan ke database Alat, jika tidak , munculkan notifikasi error Kondisi Akhir Data Alat tersimpan dalam system Tabel 4.4 Tabel Skenario Use Case Vendor yang Diusulkan Identifikasi Nama Perencanaan Vendor Tujuan Proses input data Vendor Deskripsi Tipe Aktivitas Utama Aktor Administrator Skenario Utama Kondisi Awal Masuk ke menu utama Aksi Aktor Aksi Sistem 1. Menampilkan Menu Utama 2. Memilih menu data 3. Menampilkan submenu yang ada 4. Memilih submenu Vendor 5. Menampilkan tampilan awal halaman form Vendor 6. Klik tombol “Tambah” untuk menambah Data Vendor 7. Tampilkan Form Tambah Vendor 8. Input Data Vendor 9. Validasi data input, jika valid, tambahkan ke database Vendor, jika tidak , munculkan notifikasi error Kondisi Akhir Data Vendor tersimpan dalam system Tabel 4.5 Tabel Skenario Use Case Kategori Kegiatan yang Diusulkan Identifikasi Nama Perencanaan Kategori Kegiatan Tujuan Proses input data Kategori Kegiatan Deskripsi Tipe Aktivitas Utama Aktor Administrator Skenario Utama Kondisi Awal Masuk ke menu utama Aksi Aktor Aksi Sistem 1. Menampilkan Menu Utama 2. Memilih menu data 3. Menampilkan submenu yang ada 4. Memilih submenu Kategori Kegiatan 5. Menampilkan tampilan awal halaman form Kategori Kegiatan 6. Klik tombol “Tambah” untuk menambah Data Kategori Kegiatan 7. Tampilkan Form Tambah Kategori Kegiatan 8. Input Data Kategori Kegiatan 9. Validasi data input, jika valid, tambahkan ke database Kategori Kegiatan, jika tidak , munculkan notifikasi error Kondisi Akhir Kategori Kegiatan tersimpan dalam system Tabel 4.7 Tabel Skenario Use Case Pajak yang Diusulkan Identifikasi Nama Perencanaan Pajak Tujuan Proses input data Pajak Deskripsi Tipe Aktivitas Utama Aktor Administrator , Manajer Skenario Utama Kondisi Awal Masuk ke menu utama Aksi Aktor Aksi Sistem 1. Menampilkan Menu Utama 2. Memilih menu data 3. Menampilkan submenu yang ada 4. Memilih submenu Pajak 5. Menampilkan tampilan awal halaman form Pajak 6. Klik tombol “Tambah” untuk menambah Data Pajak 7. Tampilkan Form Tambah Pajak 8. Input Data Pajak 9. Validasi data input, jika valid, tambahkan ke database Pajak, jika tidak , munculkan notifikasi error Kondisi Akhir Data Pajak tersimpan dalam sistem Tabel 4.8 Tabel Skenario Use Case Penjadwalan Proyek yang Diusulkan Identifikasi Nama Penjadwalan Proyek Tujuan Proses input Penjadwalan Proyek Deskripsi Tipe Aktivitas Utama Aktor Administrator Skenario Utama Kondisi Awal Masuk ke menu utama Aksi Aktor Aksi Sistem 1. Menampilkan Menu Utama 2. Memilih menu data 3. Menampilkan submenu yang ada 4. Memilih submenu Penjadwalan Proyek 5. Menampilkan tampilan awal halaman form Penjadwalan Proyek 6. Klik tombol “Tambah” untuk menambah Penjadwalan Proyek 7. Tampilkan Form Tambah Penjadwalan Proyek 8. Input penjadwalan proyek 9. Validasi data input, jika valid, tambahkan ke database penjadwalan proyek, jika tidak , munculkan notifikasi error Kondisi Akhir Data Penjadwalan proyek tersimpan dalam sistem

4.1.3.3 Activity Diagram

1. Activity Diagram Pengajuan Proyek yang diusulkan

Aktivitas diagram Pengajuan Proyek yang diusulkan adalah sebagai berikut : Gambar 4.2 Activity Diagram Pengajuan Proyek diusulkan

2. Activity Diagram Permohonan Proyek

Aktivitas diagram Permohonan Proyek yang diusulkan adalah sebagai berikut : Gambar 4.3 Activity Diagram Detail Proyek

3. Activity Diagram Alat

Aktivitas diagram Alat yang diusulkan adalah sebagai berikut : Gambar 4.4 Activity Diagram Alat

4. Activity Diagram Vendor

Aktivitas diagram Vendor yang diusulkan adalah sebagai berikut : Gambar 4.5 Activity Diagram Vendor

5. Activity Diagram Penjadwalan Proyek

Aktivitas diagram Penjadwalan Proyek yang diusulkan adalah sebagai berikut : Gambar 4.6 Activity Diagram Penjadwalan Proyek

6. Activity Diagram Pajak

Aktivitas diagram pajak yang diusulkan adalah sebagai berikut : Gambar 4.7 Activity Diagram Pajak

4.1.3.4 Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah interaction diagram yang memperlihatkan event- event yang berurutan sepanjang berjalannya waktu. Masing-masingSequence Diagram akan menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar object, juga interaksi antar objek, dan menunjukkan sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama, pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah, dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal. Berikut adalah sequence diagram yang ada pada aplikasi sistem manajemen proyek. 1. Sequence Diagram Pengajuan Proyek Berikut merupakan sequence diagram untuk Pengajuan Proyek: Gambar 4.8 Sequence Diagram Pengajuan Proyek 2. Sequence Diagram Detail Proyek Berikut merupakan sequence diagram untuk Detail Proyek: Gambar 4.9 Sequence Diagram Detail Proyek

3. Sequence Diagram Alat

Berikut merupakan sequence diagram untuk Alat: Gambar 4.10 Sequence Diagram Alat

4. Sequence Diagram Vendor

Berikut merupakan sequence diagram untuk Vendor: Gambar 4.11 Sequence Diagram Vendor 5. Sequence Diagram Kategori Kegiatan Berikut merupakan sequence diagram Kategori Kegiatan : Gambar 4.12 Sequence Diagram Kategori Kegiatan 6. Sequence Diagram Pajak Berikut merupakan sequence diagram untuk Pajak : Gambar 4.13 Sequence Diagram Pajak

4.1.3.5 Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan atributproperti suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaam tersebut metodafungsi. Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi Class, Package, dan Object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Berikut adalah Class Diagram yang dibutuhkan dalam Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Proyek CV. Intan Mulia : Gambar 4.14 Class Diagram yang diusulkan

4.1.3.6 Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan dependency di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable. Gambar 4.15 Component Diagram yang Diusulkan

4.1.3.7 Deployment Diagram

Diagram deployment menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah system dan keterhubungan antara komponen-komponen hardware tersebut. Jadi penggambaran arsitektur fisik sebuah aplikasi yang melibatkan perangkat, baik perangkat lunak maupun perangkat keras yang disebut dengan node dan menunjukkan bagaimana komponen perangkat lunak dan keras ini bekerja sama akan digambarkan dalam diagram deployment. Simpro.exe Application Windows OS Operating System MySQL Application simprodb Gambar 4.16 Deployment Diagram yang Diusulkan

4.2 Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka merupakan tahapan untuk membuat tampilan atau design dari sistem yang akan dibuat. Rancangan tampilan yang dibuat meliputi rancangan input dan rancangan output dari sistem yang akan dibuat. Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Proyek CV Intan Mulia Berbasis Java Desktop adalah sebagai berikut:

4.2.1 Struktur Menu

Perancangan menu dibuat sebagai alat antar muka dengan pengguna untuk memudahkan pengoperasian aplikasi. Berikut rancangan menu aplikasi ini: Gambar 4.17 Struktur Menu Aplikasi

4.2.2 Perancangan Input

Perancangan input diperlukan untuk menentukan tampilan program yang berfungsi sebagai tempat memasukan data. Perancangan input merupakan perancangan tampilan yang akan digunakan guna memasukkan data pada sistem untuk kemudian diproses. Dalam perancangan input ini, data yang dimasukkan akan mempengaruhi hasil yang ditampilkan. Adapun perancangan-perancangan input yang ada dalam perancangan ini adalah:

1. Perancangan Form Login

Form login adalah form yang pertama muncul saat pertama menjalankan aplikasi sebelum masuk ke form utama dan dapat mengakses aplikasi. Form login berfungsi sebagai pintu masuk aplikasi untuk membatasi dan menjaga dari pemakai yang tidak berhak mengakses aplikasi tersebut. Gambar 4.18 Rancangan Form Login

2. Perancangan Form Data Pengajuan Proyek

Form ini berfungsi sebagai sarana untuk mengolah data pengajuan proyek. Adapun rancangan form tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.19 Form Permohonan Proyek

3. Perancangan Form Penjadwalan Proyek

Form ini berfungsi sebagai sarana untuk mengolah Penjadwalan Proyek. Adapun rancangan form tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.20 Form Penjadwalan Proyek

4. Form Data Proyek

Form ini berfungsi sebagai sarana untuk mengolah data proyek detail. Adapun rancangan form tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.21 Form Data Proyek

5. Form Data Alat

Form ini berfungsi sebagai sarana untuk mengolah data Alat. Adapun rancangan form tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.22 Form Data Alat

6. Form Data Pekerja

Form ini berfungsi sebagai sarana untuk mengolah data vendor. Adapun rancangan form tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.23 Form Pekerja

7. Form Data Vendor

Form ini berfungsi sebagai sarana untuk mengolah data vendor. Adapun rancangan form tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.24 Form Data Vendor Gambar 4.25 Rancangan Form Input Data Vendor

8. Form Data Kategori Kegiatan

Form ini berfungsi sebagai sarana untuk mengolah data kategori kegiatan. Adapun rancangan form tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.26 Form Data Kategori Kegiatan

9. Form Data Pajak

Form ini berfungsi sebagai sarana untuk mengolah data pajak. Adapun rancangan form tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.27 Data Pajak

4.2.3 Perancangan Output

Rancangan output adalah produk dari sistem informasi yang dihasilkan setelah input dilaksanakan. Hasil dari rancangan input data terlihat dari media keluaran. Dalam rancangan output, sistem informasi ini juga memanfaatkan file database mengandung data-data yang terbilang cukup banyak sehingga membutuhkan tempat yang cukup luas untuk menggambarkan bagaimana sebenarnya rancangan output pada sistem informasi yang telah dibuat.

1. Rancangan Laporan Proyek

Gambar 4.28 Rancangan Laporan Proyek

2. Rancangan Laporan Penjadwalan Proyek

Gambaran 4.29 Rancangan Laporan Penjadwalan Proyek

3. Rancangan Laporan Pajak

Gambar 4.30 Rancangan Laporan Pajak

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan yang digunakan adalah Sistem client server. Sistem ini mempunyai dua komponen utama yaitu komputer server dan komputer client. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Gambar 4.31 Perancangan Arsitektur jaringan

4.4 Implementasi