Sistem Manajemen Proyek Di CV Nusantara Technology

(1)

(2)

(3)

(4)

BIODATA PENULIS

1. Data Pribadi

Nama : Uly Artha Simarmata Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Haranggaol, 28 juli 1993 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen

Alamat Lengkap : Jl. Dipatiukur belakang no. 86 A dalam Telepon, HP : 082214667721

Email : Utha.simarmata@gmail.com

2. Riawayat Pendidikan

1999 – 2005 : SD inpres 095163

2005 – 2008 : SMP GKPS 6 Haranggaol

2008 – 2011 : SMA Bintang Timur Pematang Siantar

2011 – 2016 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,


(5)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ULY ARTHA SIMARMATA

10111552

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2016


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “SISTEM MANAJEMEN PROYEK

DI CV.NUSANTARA TECHNOLOGY.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali bantuan yang penulis terima. Karena itu, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai saya hingga saat ini.

2. Ibu tercinta “Ely Tiorlinda Haloho” yang selalu mendukung dan menyebutkan nama penulis dalam setiap doanya yang tiada henti dan tanpa keluh kesah. Dan tak lupa juga Ayah tercinta “Mariden Simarmata” dan seluruh keluarga penulis yang memberikan dukungan moril, nasehat dan doanya sehingga dapat terselesaikan tugas akhir ini.

3. Ibu Sufaatin, S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Utami Dewi W,S.Kom.,M.Kom. selaku dosen reviewer dan penguji I yang telah memberikan saran serta kritiknya dalam penyempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Alif Finandhita,S.Kom.,M.T selaku dosen penguji III yang telah memberikan saran serta kritiknya dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Elma Sari Simarmata, Dely Ana Simarmata dan Hans Peter Simarmata yang telah mendukung dan memberikan semangat serta doa, sehingga penulis tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

iv

dari mulai KP sampai skripsi.

8. Kepada teman-teman kelas IF-12 angkatan 2011 terutama Putri Pamungkas, Intan Rahayu S, Sri Susanawati, Rian Ariani dan Mutiara Nova yang selalu memberikan semangat, doa, sampai menemani dalam pelaksanaan seminar skripsi.

Sebagai manusia penulis yakin bahwa apa yang telah diperbuat tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap semoga apa yang ditulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat serta memberikan masukan yang berarti bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Bandung, Agustus 2016


(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

1 BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 3

1.5.1 Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Perumusan Masalah ... 5

1.5.3 Analisis Sistem ... 5

1.5.4 Perancangan Sistem yang Akan Dibangun ... 7

1.5.5 Implementasi Manajemen Proyek ... 8

1.5.6 Pengujian Sistem ... 8

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Ruang Lingkup Perusahaan... 10

2.1.1. Provil CV.Nusantara Technology ... 10

2.1.2. Visi dan Misi CV. Nusantara Technology ... 11

2.1.3. Logo Perusahaan ... 12

2.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan dan Deskripsi Jabatan ... 12

2.2. Landasan Teori ... 14


(9)

vi

2.2.2 Proyek ... 16

2.2.3 Manajemen Proyek... 19

2.2.4 Metode Earned Value Management (EVM) ... 20

2.2.5 Metode Function Point ... 22

2.2.6 Manajemen Resiko ... 24

2.3. Internet ... 27

2.4 Perancangan Database ... 29

2.4.1 Pengertian Database ... 29

2.5 UML ... 30

2.6 Tools ... 33

2.6.1 Notepad++ ... 33

2.6.2 Xampp ... 34

3. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35

3.1. Analisis Sistem ... 35

3.1.1. Analisis Masalah ... 35

3.1.2. Analisis Sistem Berjalan ... 35

3.1.3. Analisis Aturan Bisnis ... 42

3.1.4. Analisis Pengkodean ... 45

3.1.5. Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 46

3.1.6. Studi Kasus ... 47

3.1.7. Analisis Metode ... 52

3.1.8. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 86

3.1.9. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 90

3.2. Perancangan Sistem ... 121

3.2.1. Perancangan Data ... 121

3.2.2. Perancangan Struktur Menu ... 124

3.2.3. Perancangan Antarmuka ... 126

3.2.4. Perancangan Pesan ... 150

3.2.5. Jaringan Semantik ... 159

3.2.6. Perancangan Prosedural ... 161

4. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 164


(10)

vii

4.1.1 Perangkat keras yang digunakan ... 164

4.1.2 Perangkat Lunak yang digunakan ... 165

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 165

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 168

4.2. Pengujian Sistem ... 170

4.2.1 Skenario pengujian black box ... 170

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 171

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Black Box ... 192

4.3. Pengujian Beta ... 193

4.3.1 Wawancara Pengguna ... 193

4.3.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 194

5. BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN ... 195

5.1 Kesimpulan ... 195

5.2 Saran ... 195


(11)

205

[1] Rudy Tantra. 2012. Manajemen Proyek Sistem Informasi, bagaimana mengolah proyek sistem informasi secara efektif & efisien: Andi Offset

[2] Ir.Abrar Husen,MT. 2011. manajemen PROYEK.Yogyakarta: Andi Offset

[3] Budi Santosa. 2008. Manajemen Proyek konsep dan implementasi: Graha Ilmu

[4] F. Zul, “Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM),” ITS-paper-27702-3110106054-Paper, pp. 1-7, 2013.

[5] Abdul Kadir. 2002. Pemograman Web. Yogyakarta: Andi Offset

[6] Fatansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika

[7] Khadir, Abdul. 2007. Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: ANDI.

[8] Bachtiar, Agus. 2008. PHP Script Most Wanted. Yogyakarta: Andi Offset

[9] Madcoms Madiun. 2012. Adobe Dreamwever CS6 dan PHP-MySQL Untuk Pemula. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

[10] H. Februariyanti,2012, “Rancang Bangun Sistem Perpustakaan untuk Jurnal Elektronik”,Unisbank, http://www.unisbank.ac.id, 19 maret 2016.

[11] H. Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.


(12)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

CV.Nusantara Technology (nusantech) merupakan sebuah perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014. CV.Nusantara Technology merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang layanan IT dan telah berpengalaman dalam pembuatan jasa yang mereka tawarkan seperti website, android, IOS, robotics, digital marketing dan network. Dalam pengerjaan proyek IT CV.Nusantara Technology dapat dipercaya untuk mengerjakan berbagai proyek perangkat lunak baik untuk instansi pemerintahan maupun swasta.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Raosan Fikri selaku Project Manager CV. Nusantara Technology, pada saat pengerjaan proyek SIPENCETAR yang dimulai pada tanggal 27 agustus 2015 dimana pada kontrak tertulis proyek harusnya selesai pada tanggal 10 november 2015 ternyata mengalami keterlambatan hingga 20 desember 2015. Project Manager menyatakan bahwa pada saat pengerjaan proyek, Project Manager mengalami kesulitan dalam mengendalikan keberlangsungan proyek yang ditanganinya, sehingga waktu penyelesaian proyek tidak sesuai dengan rencana awal yang telah disepakati. terjadinya kesalahan dalam melakukan perhitungan biaya dan waktu proyek karena tidak menggunakan metode perhitungan yang tepat dalam mengestimasi biaya dan waktu pelaksanaan proyek sehingga proyek sering kali mengalami kekurangan biaya ditengah pengerjaan proyek. Pembangunan Sistem SIPENCETAR yang terlalu rumit mengakibatkan developer kesulitan menyelesaikan job desk masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Tidak adanya metode dalam pembagian tugas sehingga tim proyek sulit mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas setiap pekerjaan. Tidak adanya pengendalian scope proyek sehingga mengakibatkan proyek semakin besar tanpa adanya tambahan biaya ataupun waktu. Project Manager juga tidak melakukan pencatatan masalah yang mungkin akan dihadapi serta cara mengatasinya sehingga developer tidak dapat mengantisipasi kemungkinan buruk


(13)

yang terjadi seperti kemungkinan adanya developer yang sakit saat pelaksanaan proyek, hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan proyek. Keterlambatan proyek tentu memberikan kerugian bagi perusahaan dan pihak project owner. karena semakin lama waktu keterlambatan proyek maka biaya yang harus di keluarkan perusahaan akan semakin besar, baik untuk biaya beban perusahaan, gaji karyawan juga kerugian waktu untuk proyek selanjutnya.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka dibutuhkan sebuah Manajemen Proyek yang dapat mengendalikan proyek yang akan dikerjakan sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek dapat diminimalisasi. Adapun beberapa metode yang digunakan untuk mengendalikan proyek diantaranya, metode Earned Value Management(EVM) yaitu untuk pengendalian biaya dan waktu, metode Fucntion Point untuk mengukur kompleksitas sistem berdasarkan kebutuhan sistem, metode Probability Impact Matrix(PIM) untuk memfilter resiko-resiko yang telah teridentifikasi berdasarkan tingkat resiko rendah,moderat dan tinggi, Responsibility Assignment Matrix (RAM) yaitu manajemen SDM untuk memetakan pekerjaan-pekerjaan stake holder dan manajemen scope untuk mengetahui dan menekan ruang lingkup agar tidak bertambah tanpa adanya tambahan biaya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun menajemen proyek di CV. Nusantara Technology yang dapat membantu project manager dalam mengendalikan keberlangsungan proyek yang ditanganinya.

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology.

Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology ini adalah :


(14)

3

1. untuk Membantu project manager dalam menghasilkan tingkat kompleksitas proyek

2. untuk Membantu project manager dalam melakukan perhitungan biaya dan waktu proyek

3. untuk Membantu project manager dalam memonitoring kinerja SDM yang terlibat dalam suatu proyek

4. untuk Membantu Developer dalam melaporkan kemajuan jobdesk masing-masing

5. untuk Membantu project manager dan Developer dalam menyimpan data resiko dan cara pengendaliannya.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dimaksudkan untuk membatasi lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkecil masalah yang ada. Adapun batasan masalah dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang dijadikan studi kasus pada penelitian ini adalah data proyek yang meliputi rencana anggaran biaya dan jadwal kegiatan proyek pada proyek Sistem Informasi SIPENCETAR yang telah diselesaikan oleh CV.Nusantara Technology.

2. Jenis proyek yang dijadikan sebagai studi kasus adalah jenis proyek IT. 3. Aplikasi yang akan dibangun berbasis website dengan menggunaka bahasa

pemograman PHP dan database MySql.

4. Metode yang digunakan dalam penyelesaian skripsi ini adalah, metode Earned Value Management(EVM), metode Fucntion Point dan Probability Impact Matrix(PIM), metode Responsibility Assignment Matrix (RAM) dan Scope Management.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan yang telah ditentukan dalam melakukan sebuah penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Metodolgi Penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1.


(15)

Pengumpulan Data

Wawancara Studi Pustaka Observasi

Perumusan Masalah Analisis Sistem

Perancangan Data Perancangan Struktur menu

Perancangan Antarmuka Perancangan Pesan Perancangan sistem

Implementasi Pengujian Sistem Analisis Aturan Bisnis

- Analisis aturan bisnis negosiasi proyek - Analisis aturan bisnis perencanaan proyek - Analisis aturan bisnis pelaksanaan proyek

Analisis Metode - Function Point

- Earned Value Management (EVM) - Probability Impact Matrix

Analisis kebutuhan Non fungsional Analisis kebutuhan fungsional

Gambar 0.1 Metodologi Penelitian

Adapun keterangan langkah-langkah yang terdapat pada Gambar 1.1 adalah sebagai berikut:

1.5.1 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan peninjauan langsung terhadap hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(16)

5

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk digunakan sebagai metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan topik yang sedang diteliti.

3. Studi Literatur

Studi Literatur adalah mempelajari sumber-sumber yang dapat dijadikan referensi seperti buku atau ebook, jurnal, serta website yang berkaitan dengan kajian manajemen proyek.

1.5.2 Perumusan Masalah

Peneliti melakukan Identifikasi masalah dengan melakukan peninjauan ke lapangan melihat permasalahan yang terjadi. Berdasarkan hasil identifikasi sumber masalah penulis dapat membuat suatu rumusan masalah.

1.5.3 Analisis Sistem

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis sistem yaitu terdiri dari: 1. Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis menjelaskan tentang aturan bisnis yang ada saat ini di CV.Nusantara Technology dan aturan bisnis yang diusulkan untuk CV.Nusantara Technology. analisis sistem ini terdiri dari tiga proses yakni proses negosiasi, proses perencanaan dan proses pelaksanaan.

a. Analisis aturan bisnis negosiasi proyek

Analisis aturan bisnis negosiasi proyek terdiri dari aturan bisnis negosiasi proyek yang ada saat ini di CV.Nusantara Technology dan aturan bisnis negosiasi proyek yang di usulkan untuk CV.Nusantara Technology.

b. Analisis aturan bisnis perencanaan proyek

Analisis aturan bisnis perencanaan proyek terdiri dari aturan bisnis perencanaan proyek yang ada saat ini di CV.Nusantara Technology dan aturan bisnis perencanaan proyek yang di usulkan untuk CV.Nusantara Technology.


(17)

c. Analisis aturan bisnis pelaksanaan proyek

Analisis aturan bisnis perencanaan proyek terdiri dari aturan bisnis perencanaan proyek yang ada saat ini di CV.Nusantara Technology dan aturan bisnis perencanaan proyek yang di usulkan untuk CV.Nusantara Technology.

2. Analisis Metode

Analisis metode adalah untuk menjelaskan penerapan metode pada data yang dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu data proyek sistem informasi SIPENCETAR untuk kementerian republik indonesia dengan tiga metode diantaranya metode function point, EVM dan PIM.

a. Function Point

Function point merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengukur kompleksitas perangkat lunak.

b. Earned Value Management (EVM)

Earned Value Management (EVM) merupakan metode yang dapat digunakan untuk pengendalian biaya dan waktu proyek.

c. Probability Impact matrix (PIM)

Probability Impact matrix (PIM) merupakan metode untuk menangani resiko-resiko yang telah teridentifikasi berdasarkan tingkat resiko rendah,moderat dan tinggi.

3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Pada tahap ini akan terbagi menjadi beberapa analisis diantaranya : a. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Tahapan ini, peneliti akan menganalisis kebutuhan perangkat keras yang ada di CV Nusantara Technology dan kebutuhan minimal perangkat keras yang dibutuhkan untuk Manajemen Proyek apakah sudah memenuhi atau perlu melakukan penambahan.

b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Tahapan ini, peneliti akan menganalisis kebutuhan perangkat lunak (software) yang ada di CV Nusantara Technology dan kebutuhan minimal


(18)

7

software yang dibutuhkan untuk Manajemen Proyek apakah sudah memenuhi atau perlu melakukan penambahan.

c. Analisis User

Tahapan ini, peneliti akan menganalisis user yang dibutuhkan untuk manajemen Proyek.

4. Analisis Kebutuhan Fungsional

Pada tahap ini akan terbagi menjadi beberapa analisis diantaranya : a. Basis Data

Tahapan ini, peneliti akan menganalisis kebutuhan Database dari Manajemen Proyek nanti. Tool yang akan digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML).

b. Use Case Diagram

Tahapan ini, peneliti akan menganalisis proses yang terjadi secara umum berupa aliran informasi dari user ke Manajemen Proyek nanti.

c. Use Case Scenario

Tahapan ini, peneliti akan mendeskripsikan urutan langkah – langkah dalam proses bisnis bisnis baik yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun yang dilakukan oleh sistem terhadap aktor.

d. Activity Diagram

Tahapan ini, peneliti akan menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja.

e. Class Diagram

Tahapan ini, peneliti akan menggambarkan nama kelas, atribut beserta method

f. Sequence Diagram

Tahapan ini, peneliti akan memaparkan sequence diagram dari usecase yang berkaitan.

1.5.4 Perancangan Sistem yang Akan Dibangun

Proses menangkap kebutuhan pada tahap sebelumnya untuk perancangan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem terdiri dari perancangan data, perancangan struktur menu, perancangan antarmuka dan perancangan pesan.


(19)

1. Perancangan Data

Perancangan data merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model basis yang akan dipakai yang terbagi menjadi dua yaitu skema relasi dan struktur tabel.

2. Perancangan Struktur Menu

Perancangan Struktur Menu merupakan gambaran jalur pemakaian aplikasi sehingga aplikasi yang dibangun mudah dipahami dan mudah digunakan. Perancangan struktur menu menggambarkan keterkaitan setiap menu yang bisa diakses oleh pengguna.

3. Perancangan Antarmuka

Perancangan Antarmuka mendeskripsikan rencana tampilan dari setiap form yang akan diimplementasikan pada sistem.

4. Perancangan Pesan

Perancangan Pesan pada manajemen proyek di CV.Nusantara Technology berupa pesan teks.

1.5.5 Implementasi Manajemen Proyek

Pada langkah ini dilakukannya penerapan kedalam sistem dari hasil analisis, perancangan dan pembuatan Manajemen Proyek yang telah telah dilakukan pada langkah sebelumnya.

1.5.6 Pengujian Sistem

Pengujian terhadap sistem yang telah dibangun sehingga sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada dasarnya, sistematika penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilaksanakan. Sistematika penulisan penelitian ini disusun sebagai berikut:


(20)

9

Bab 1 menjelaskan tentang latar belakang permasalahan yang ada pada perusahaan, mengidentifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, menguraikan batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 membahas tentang profi tempat perusahaan dan landasan teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab 3 membahas tentang analisis terhadap kebutuhan dalam membangun sistem serta perancangan yang digunakan seperti peracancangan antarmuka. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab 4 akan di implementasikan hasil dari analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya dan akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibangun.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 diperoleh kesimpulan dari hasil pengujian sistem, serta saran-saran untuk pengembangan sistem ini kedepannya.


(21)

(22)

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

Tahap ini merupakan peninjuan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di CV. Nusantara Technology (Nusantech). Tinjauan ini meliputi profil CV. Nusantara Technology (Nusantech), visi dan misi, logo perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi jabatan yang ada di CV.Nusantara Technology.

2.1.1 Profil CV.Nusantara Technology

CV. Nusantara Technology (Nusantech) adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan IT serta penelitian inovasi produk-produk digital yang berpusat di Bandung, Jawa Barat. Nusantech berusaha untuk memberikan kontribusi terbaik untuk membangun ekosistem IT yang lebih baik di Indonesia dengan mengimplementasikan konsep smart city dengan memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki oleh penduduk di setiap kota. Nusantech terdiri dari para profesional yang bekerjasama untuk membuat solusi digital untuk mengatasi permasalahan di Indonesia dan dunia. Nusantech juga membantu organisasi dalam menyelesaikan permasalahan dengan memanfaatkan teknologi secara efektif.

Nusantech berperan sebagai inkubator, IT consultant sekaligus tempat belajar berbasis komunitas. Nusantech berusaha menjamin kualitas SDM IT nasional untuk mampu lebih baik dari SDM luar. Sebagai inkubator, Nusantech mendorong pengembangan produk-produk yang dibuat oleh anggotanya sehingga mampu memberikan dampak yang optimal. Sebagai IT consultant, Nusantech secara profesional mengerjakan project-project pembuatan sistem berbasis IT untuk membantu mengatasi permasalahan personal, bisnis dan pemerintah.

Berawal dari rasa kekhawatiran CEO CV. Nusantara Technology Solution (Nusantech) Nicolas Novian Ruslim terhadap perkembangan IT di Indonesia yang dinilai belum siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). maka pada awal Februari 2015 beliau mulai mengumpulkan mahasiswa-mahasiswa dalam sebuah lingkungan perkuliahan, sehingga terbentuklah tim dengan beranggotakan 9 orang dengan kemampuan dibidang IT yang terdiri dari berbagai


(23)

minat (website, mobile, robotika, jaringan, sistem kontrol, desain). Untuk menunjang perkembangan CV. Nusantara Technology Solution (Nusantech) beliau memakai gajinya selama 1 tahun sebagai peneliti di lab smart city ITB untuk membiayai penyewaan rumah serta alat-alat penunjang lainnya seperti meja, kursi, internet dan fasilitas lainnya Kemudian barulah pada tanggal 19 mei 2015 secara resmi CV. Nusantara Technology Solution (Nusantech) berdiri, dengan Akta Notaris Irma Rahmawati, SH. No 33, Dengan S. K. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No C – 409 – HT.03.01. Th 2001 Tanggal 30 Oktober 2001 dan S. K. Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No 4 – X – 2002 Tanggal 15 April 2002. Berikut Profil CV.Nusantara Technology (Nusantech):

Nama Perusahaan : CV.Nusantara Technology

Alamat : Jl. Sekeloa Timur No.62 Bandung Telepon : 0878-2329-7974

Email : hello@nusantech.co Website : www.nusantech.co

2.1.2 Visi dan Misi CV. Nusantara Technology

Berikut ini adalah Visi dan Misi CV. Nusantara Technology akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Visi

Penggerak utama dalam pengembangan SDM profesionl bidang IT di Indonesia.

2. Misi

a. Menciptakan ekosistem pertukaran informasi dan kolaborasi di bidang IT b. Memberikan bimbingan untuk menghasilkan profesional Indonesia

dibidang IT

c. Mendorong pengembangan produk IT nasional secara berkelanjutan d. Melakukan standarisasi dan kontrol kualitas produk IT yang dihasilkan


(24)

13

2.1.3 Logo Perusahaan

Berikut ini merupakan Logo dari CV. Nusantara Technology dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Logo CV. Nusantara Technology

2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan dan Deskripsi Jabatan

Struktur organisasi merupakan salah satu kerangka yang menggambarkan hubungan antar bidang-bidang kerja maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, wewnang, dan tanggung jawab dari bidang kerja yang dipimpinnya dalam suatu sistem kerjasama.

Struktur organisasi CV. Nusantara Technology dapat dilihat pada gambar 2.2.


(25)

Berdasarkan struktur organisasi CV. Nusantara Technology pada gambar 2.2, dijelaskan deskripsi jabatan sebagai berikut:

1. CEO (Chief Executive Officer)

CEO sebagai penanggung jawab perusahaan, yang mempunyai wewenang atas perusahaan, serta yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

2. COO (Chief Operating Officer)

COO bertanggung jawab atas lancarnya kegiatan produksi dan produktifitas karyawan-karyawa sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Serta bertugas menggantikan tugas CEO jika CEO tidak ada di perusahaan, semua tanggung jawab dan wewenang atas perusahaan diambil alih oleh COO.

3. CTO (Chief Technology Officer)

CTO bertanggung jawab untuk penelitian dan pengembangan serta untuk perencanaan produk baru. Serta Mengembangkan strategi untuk meningkatkan penghasilan/pemasukan.

4. CKO (Chief Knowledge Officer)

CKO bertugas mengumplkan, serta menggunakan pengetahuan yang ada untuk selalu memperbaiki proses bisnis dalam perusahaan. Serta memanage semua pengetahuan dari setiap pegawai untuk digunakan lagi oleh pegawai lain.

5. Mobile developer

Tugas dan tanggung jawab Mobile Developer:

a. Membangun aplikasi mobile (android, iOS) sesuai rancangan

b. Mencari dan menerapkan algoritma terbaik dalam membangun aplikasi c. Melakukan perbaikan atas aplikasi atau pemeliharaan aplikasi

d. Membuat spesifikasi program secara detail melalui diskusi dengan client e. Menjelaskan secara tepat apa tindakan (aksi) program yang diinginkan f. Menguraikan spesifikasi program ke dalam elemen-elemen sederhana dan

menerjemahkan logikanya ke dalam bahasa pemrograman

g. Memikirkan solusi yang mungkin untuk memprediksi masalah, mengevaluasi pilihan lain


(26)

15

h. Bekerja sebagai bagian dari tim, dimana mengadakan proyek khusus, untuk membuat bagian tertentu dari program

i. Mengkombinasikan semua elemen dari rancangan program dan mengujinya

j. Menguji sample data-set untuk memeriksa keluaran dari program sesuai dengan yang diinginkan.

6. Website Developer

Tugas dan tanggung jawab Website Devloper:

a. Membuat gambar-gambar yang akan disisipkan kedalam website dengan menggunakan Photoshop dan sebagainya.

b. Mengatur Konten Website sesuai dengan kategori dan diintegrasikan dengan link navigasi.

c. Membangun Website mulai dari halaman depan sampai akhir sesuai dengan struktur web yang dipilih.

d. Membagi tugas pemrograman dengan memecah-mecah setiap unit pemrograman.

e. Melakukan pengkodean terhadap setiap unit pemrograman tersebut. f. Memasukkan Data kedalam Database berikut dengan table-teblenya. g. Membuat script untuk mengakses Database & menghubungkan tabel-tabel

dalam Database

h. Melakukan uji coba kinerja program pada setiap unit pemrograman

i. Menata Layout untuk pemasangan Banner, Link, Animasi dan sebagainya. j. Melakukan uji coba setiap halaman & memeriksa kesalahan penulisan

HTML, CSS, dan sebagainya

2.2 Landasan Teori

landasan teori pada penulisan skripsi ini akan menerangkan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan Manajemen Proyek di CV. Nusantara Technology.


(27)

2.2.1 Manajemen

Manajemen merupakan suatu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien .[1]

Tujuan manajemen yaitu untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber-sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif. Adapun unsur-unsur manajemen yaitu: [1]

a. Tujuan : sasaran yang hendak dicapai dalam optimasi biaya, mutu, waktu dan keselamatan.

b. Pemimpin : mengarahkan organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan. c. Sumber-sumber daya yang terbatas : manusia, modal/biaya,peralatan dan

material.

d. Kegiatan : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. 1. Perencanaan (planning)

Pada kegiatan ini dilakukan antisipasi tugas dan kondisi yang ada dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang harus dicapai serta menentukan kebijakan pelaksanaan, program yang akan dilakukan, jadwal dan waktu pelaksanaan, prosedur pelaksanaan secara administratif dan operasional serta alokasi anggaran biaya dan sumber daya.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pada kegiatan ini dilakukan identifikasi dan pengelompokan jenis-jenis pekerjaan, menentukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab personel serta meletakkan dasar bagi hubungan masing-masing unsur organisasi. Untuk menggerakkan organisasi, pemimpin harus mampu mengarahkan organisasi dan menjalin komunikasi antar pribadi dalam hirarki organisasi. semua itu dibangkitkan melalui tanggung jawab dan partisipasi semua pihak.

3. Pelaksanaan (actuating)

Kegiatan ini adalah mengimplementasi dari perencanaan yang telah ditetapkan, dengan melakukan tahapan pekerjaan yang sesungguhnya


(28)

17

secara fisik atau nonfisik sehingga produk akhir sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Karena kondisi perencanaan sifatnya masih ramalan dan subyektif serta masih perlu penyempurnaan, dalam tahapan ini sering terjadi perubahan-perubahan dari rencana yang telah ditetapkan. 4. Pengendalian (controlling)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan penyimpangan paling minimal dan hasil paling memuaskan. Untuk itu dilakukan bentuk-bentuk kegiatan seperti berikut.

a. Supervsi

Melakukan serangkaian tindakan koordinasi pengawasan dalam batas wewenang dan tanggung jawab menurut prosedur dan organisasi yang telah ditetapkan, agar dalam operasional dapat dilakukan secara bersama-sama oleh semua personel dengan kendali pengawas.

b. Inspeksi

Melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan dengan tujuan menjamin spesifikasi mutu dan produk sesuai dengan yang direncanakan.

c. Tindakan Koreksi

Melakukan perubahan dan perbaikan terhadap rencana yang telah ditetapkan untuk menyesuaikan dengan kondisi pelaksanaan. Proses dalam manajemen sifatnya umum dan dapat digunakan dalam berbagai kegiatan/bidang yang membutuhkan pengelolaan yang sistematis, terarah serta mempunya sasaran dan tujuan yang jelas. Macam dan bidang yang menggunakan ilmu manajemen adalah manajemen pemerintahan, manajemen industri, manajemen perusahaan, manajemen sumberdaya, manajemen proyek, dan lain sebagainya. Untuk manajemen proyek biasanya waktu dibatasi oleh program-program yang sifatnya sementara dan berakhir bila sasaran dan tujuan organisasi proyek sudah tercapai. Bila membuat proyek sejenis pada waktu sesudahnya, biasanya sasaran dan tujuannya lebih inovatif dengan memodifikasi program-progaram sebelumnya.


(29)

2.2.2 Proyek

Berikut adalah bahasan tentang proyek yang terdiri dari defenisi proyek, karakteristik proyek, stakeholder proyek dan organisasi proyek.

2.2.2.1 Definisi Proyek

Proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia , material, peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan. Proses manajemen proyek dimulai dari kegiatan perencanaan hingga pengendalian yang didasarkan pada input-input seperti tujuan dan sasaran proyek, informasi dan data yang digunakan, serta penggunaan sumber daya yang benar dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan[1].

Dalam proses yang sesungguhnya, pemimpin dengan wewenang yang ada dalam organisasi proyek mengelola dan mengarahkan segala perangkat dan sumber daya yang ada dengan kondisi terbatas, tetapi berusaha memperoleh pencapaian paling maksimal sesuai dengan standar kinerja proyek dalam hal biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mendapatkan produk akhir yang maksimal, segala macam kegiatan pada proses manajemen proyek direncanakan dengan detail dan akurat untuk mengurangi penyimpangan-penyimpangan. Dan bila ada tindakan koreksi dalam proses selanjutnya, diusahakan koreksi tersebut tidak terlalu banyak[1].

2.2.2.2Karakteristik Proyek

Masing-masing proyek biasanya mempunyai karakteristik tersendiri dalam hal kegiatan yang dilakukan, tujuan dan saran, serta produk akhir. Untuk lebih jelas, berikut ini diuraikan jenis proyek berdasarkan komponen kegiatan utama dan produk akhir [1].

a. Proyek Konstruksi

b. Proyek Industri Manufaktur

c. Proyek Penelitian dan Pengembangan d. Proyek Padat Modal

e. Proyek Pengembangan Produk Baru f. Proyek Pelaksanaan Manajemen g. Proyek Infrastruktur.


(30)

19

2.2.2.3Stakeholder Proyek

Agar keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak dalam suatu proyek dapat direalisasikan dalam suatu usaha bersama untuk pencapaian sasaran dan tujuan, perlu dilakukan identifikasi terhadap organisasi atau individual (Stakeholder), baik dari internal maupun eksternal, yang akan berperan mempengaruhi proyek dan harus diantisipasi selama proyek berlangsung. Stakeholder proyek secara umum diuraikan dibawah ini [1].

1. Manajer Proyek : orang yang bertanggung jawab mengelola proyek 2. Pelanggan (customer) : seseorang/oganisasi yang menggunakan produk

proyek.

3. Organisasi Proyek : hierarki/susunan tugas dan wewenang individual. 4. Sponsor : Penyedia sumber dana untuk proyek.

5. Masyarakat : sebagai konsumen.

2.2.2.4Organisasi Proyek

Oraganisasi Proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek. agar tujuan organisasi dapat dicapai, dilakukan proses sebagai berikut:

1. Identifikasi dan pembagian kegiatan

Identifikasi dan pembagian kegiatan proyek perlu diketahui untuk menentukan volume pekerjaan, macam dan jenisnya, kebutuhan sumber daya, jadwal pelaksanaan serta anggarannya sehingga dapat dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.

2. Pengelompokan penanggung jawab kegiatan

Agar hasilnya maksimal pemilihan penanggung jawab organisasi disesuaikan dengan keahlian, keterampilan dan kemampuan personel di bidangnya sehingga sasaran dan tujuan proyek dapat tercapai.


(31)

3. Penentuan wewenang dan tanggung jawab

Setiap ersonel penggung jawab kegiatan harus mengetahui wewenang dan tanggung jawab pekerjaannya, dengan membuat penjabaran kerja serta standar prosedur operasional pekerjaan yang dikelolanya.

4. Menyusun mekanisme pengendalian

Karena organisasi proyek melibatkan banyak pihak, maka agar tidak terjadi penyimpangan, mekanisme pengendalian dan koordinasi dibuat dalam format yang dapat menggerakkan organisasi dalam mengidentifikasi, memecahkan masalah, serta melakukan tindakan koreksi untuk mengatasi penyimpangan [1].

2.2.3 Manajemen Proyek

Berikut ini akan membahas tentang manajemen proyek yang terdiri dari definisi manajemen proyek dan tujuan manajemen proyek.

2.2.3.1 Definisi Manajemen proyek

Manajemen proyek merupakan fungsi, disiplin dan tugas yang harus dikerjakan/dilakukan manajer/profesional dalam disiplin praktis dalam menjalankan fungsinya dan/atau melaksanakan tugasnya [1].

Manajemen proyek merupakan proses yang terdiri dari 8 aktifitas yang meliputi [1]:

1. Perencanaan : memutuskan apa yang harus dilakukan 2. Mengorganisasi : membuat penyusunan

3. Pengaturan orang : memilih orang yang tepat untuk sebuah pekerjaan 4. Mengarahkan : memberikan instruksi

5. Monitor : melakukan pengecekan progres 6. Kontrol : mengambil action untuk perbaikan 7. Inovasi : memberikan solusi baru

8. Mewakili : berhubungan dengan user

9. Dan unsur (5M) : Man, Material, Machine (termasuk pelayanan, fasilitas dan energi), Money dan Method.


(32)

21

2.2.3.2Tujuan Manajemen Proyek

Adapun tujuan dari manajemen proyek diantaranya: 1 Efisiensi (biaya, sumber daya dan waktu)

2 Kontrol terhadap proyek lebih baik sehingga proyek dapat sesuai dengan scope, biaya, sumber daya dan waktu yang telah ditentukan

3 Meningkatkan kualitas 4 Meningkatkan kualitas 5 Meningkatkan produktifitas

6 Dapat menekan resiko yang timbul 7 Koordinasi internal menjadi lebih baik

8 Meningkatkan semangat,tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek, yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim.

2.2.4 Metode Earned Value Management (EVM)

Dalam penentuan kinerja proyek dengna cara earned value manajemen atau Nilai Hasil, informasi yang ditampilkan berupa indikator dalam bentuk kuantitatif, yang menampilkan informasi progress biaya dan jadwal proyek. Indikator ini menginformasikan posisi kemajuan proyek dalam jangka waktu tertentu serta dapat memperkirakan proyeksi kemajuan proyek pada periode selanjutnya. Indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut [2]:

1. BCWS (Budgeted Cost of Work Shedule), menggambarkan anggaran rencana sampai pada periode tertentu terhadap volume rencana proyek yang akan dikerjakan.

2. BCWP (Budgeted Cost of Work Performed), menggambarkan anggaran rencana proyek pada periode tertentu terhadap apa yang telah dikerjakan pada volume pekerjaan aktual.

3. ACWP (Actual Cost of Work Performed), menggambarkan anggaran actual yang dihabiskan untuk pelaksanaan pekerjaan pada keadaan volume pekerjaan aktual.

Berbekal ketiga indikator tersebut pengukuran kinerja biaya dan waktu untuk metode earned Value menggunakan 3 jenis kurva S sebagai nilai kumulatif


(33)

biaya dengan fungsi waktu, yang terintegrasi dalam satu tampilan yang terdiri atas nilai kumulatif biaya: BCWS, BCWP, ACWP.

Istilah-istilah yang digunakan dalam metode EVM adalah sebagai berikut [2]: 1. Penyimpangan jadwal/waktu

a. SV Schedule Varience = BCWP – BCWS

SV > 0, progres aktual > rencana : terjadi percepatan proyek terhadap rencana (chedule underrun)

SV < 0, progres aktual < rencana : terjadi keterlambatan proyek terhadap rencana (chedule overrun)

b. SPI (Schedule Performance Index) = BCWP/BCWS

SPI > 1, progres aktual > rencana : terjadi percepatan proyek terhadap rencana (Schedule underrun)

SPI < 1, progres aktual < rencana : terjadi keterlambatan proyek terhadap rencana (Schedule overrun)

2. Penyimpangan Biaya

a. CV (Cost Variace) = BCWP-ACWP

CV > 0, biaya volume aktual > biaya aktual (Cost Underrun) CV < 0, biaya volume aktual < biaya aktual (Cost Overrun) b. CPI (Cost Performance Index) = BCWP/ACWP

CPI > 1, biaya volume aktual > biaya aktual (Cost Underrun) CPI < 1, biaya volume aktual < biaya aktual (Cost Overrun)

Kemajuan proyek untuk waktu yang akan datang dapat diramalkan dengan cara seperti berikut :

1. Perkiraan penyelesaian proyek (Estimated Completion Date) ECD = (Sisa Waktu/SPI) + Waktu Terpakai

Persentase keterlambatan/percepatan = 100% - ECD/Jadwal Rencana * 100% 2. Perkiraan biaya penyelesaian proyek (Estimated at Completion)

EAC = Sisa anggaran/CPI + ACWP = (Total Biaya – BCWP) / CPI + ACWP

Persentase biaya penambahan/penurunan biaya aktual tehadap anggaran biaya = 100% - EAC/Total Biaya * 100%


(34)

23

3. Earned Value ( Nilai hasil) = BCWP (Biaya penyelesaian volume pekerjaan pada periode tertentu)

Ketiga hal tersebut adalah indikator yang dapat dihitung pada baseline/milestone yang telah ditentukan, sehingga nilai-nilai yang didapat menunjukkan progres proyek yang pada periode tersebut dan progres proyek dari segi biaya dan waktu untuk penyelesaian pada masa yang akan datang.

2.2.5 Metode Function Point

Function Point adalah salah satu pendekatan pengukuran perangkat lunak untuk mengukur ukuran sistem berdasar kebutuhan sistem. Function Point analysis (FPA) adalah takaran tidak langsung untuk ukuran fungsional suatu sistem [3].

Function Point Analysis dikembangkan pertama kali oleh Allan J. Albrecht di pertengahan 1970 dengan tujuan mencoba menyelesaikan kesulitan terkait dengan Line of Code (LOC), dan membantu dalam pengembangan sebuah mekanisme untuk meramalkan beban (effort) terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Function Point pertama dipublikasikan pada tahun 1979, kemudian tahun 1983. Tahun 1984, Albrecht memperbaiki metode ini dan sejak 1986, ketika International Function Point User Group (IFPUG) dibentuk, beberapa versi Function Point Counting Practices Manual diterbitkan oleh IFPUG. (Albrecht, 1983). Dalam metode Function Points, ukuran sebuah sistem dapat dihitung dengan 3 komponen, yaitu information processing size (Unadjusted Function Points-UFP), Technical complexity adjustment factors dan Function Points.

Function Point di dalam sebuah perangkat lunak diidentifikasi dan dikategorikan ke dalam salah satu dari lima tipe fungsi pengguna, yaitu: External Input (EI), External Outputs (EO), Internal Logical File (ILF), External Interface Files (EIF) dan External Inquiry (EQ), kemudian dinilai kompleksitasnya dan diberi sejumlah nilai Function Points.

External Input (EI) adalah proses dasar yang memproses data dan informasi kontrol yang datang dari luar batasan aplikasi. Data mungkin digunakan untuk memelihara satu atau lebih berkas logika internal. External Input dapat untuk mengubah perilaku sistem.


(35)

External Outputs (EO) merupakan sebuah proses dasar dimana hasil data dilewatkan dari dalam ke keluar dari batasan aplikasi, contohnya aplikasi menghasilkan berkas XML atau CSV. External Outputs menampilkan informasi melalui logika pemrosesan, tidak hanya mengambil data. External Outputs dapat berupa data laporan atau output file yang dikirim ke aplikasi lain. Laporan dan file tersebut dibuat dari satu atau lebih Internal Logical File (ILF) dan External Interface Files (EIF).

Fungsi utama External Inquiry (EQ) adalah menyediakan informasi ke user melalui pengambilan atau pemrosesan data atau informasi kontrol dari Internal Logical File (ILF) atau External Interface Files (EIF). Tampilan beberapa tipe laporan dan pencarian merupakan komponen yang tepat untuk External Inquiry. External Inquiry tidak mengubah ILF atau EIF, hanya mengambil data untuk ditampilkan.

Internal Logical File (ILF) adalah kelompok data atau kelompok informasi kontrol yang digunakan dalam aplikasi. Peran utama ILF yaitu menyimpan data yang dipelihara oleh satu atau lebih proses dalam aplikasi, contohnya tabel, file dan informasi kontrol seperti user preferences. External Interface File (EIF) adalah kelompok data berelasi atau informasi kontrol yang dirujuk oleh aplikasi, tapi dipelihara oleh aplikasi lain. Sebuah External Interface File yang dihitung untuk sebuah aplikasi harus merupakan Internal Logical File di aplikasi lain.

Setiap bagian dari tipe fungsi kemudian diklasifikasikan berdasarkan 3 (tiga) tingkatan kompleksitas (simple, average, complex). Tingkat kompleksitas menentukan bobot yang akan diaplikasikan pada jumlah fungsi untuk menentukan kuantitas Unadjusted Function Points (UFP). Adapun kriteria yang menentukan ketiga tingkatan kompleksitas, dapat dilihat pada tabel 2.1.


(36)

25

Tabel 2. 1 Kriteria Tingkat Kompleksitas

Tingkat Kompleksitas Kriteria

Simple 1. Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan sebentar

2. Jumlah sub menu sedikit 3. Dapat dikerjakan oleh 1 orang

Average 1 . Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan rata-rata

2 . Jumlah sub menu rata-rata

3 . Dapat dikerjakan oleh 1 orang walau memakan waktu agak lama dari seharusnya

Complex 1. Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan lama

2. Jumlah sub menu banyak 3. Harus dikerjakan bersama-sama

4. Menggunakan algoritma yang cukup rumit

2.2.6 Manajemen Resiko

Konsep manajemen risiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja pada era tahun 1980-an setelah berkembangnya teori accident model dari ILCI dan juga semakin maraknya isu lingkungan dan kesehatan. Tujuan dari manajemen risiko adalah minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun „accident’ [3].

Ada beberapa ruang lingkup manajemen resiko Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menajemen resiko ,yaitu [3]:

1 Perencanaan Manajemen Resiko

Perencanaan Manajemen Resiko merupakan proses yang memutuskan tentang pendekatan yang akan dilakukan, dan bagaimana melaksanakan kegiatan manajemen resiko untuk suatu proyek. Pada tahap ini menentukan konteks kegiatan yang akan dikelola resikonya.


(37)

a. Faktor-faktor lingkungan organisasi

b. Aset proses organisasi

c. Pernyataan cakupan proyek

d. Rencana manajemen proyek

2 Identifikasi Resiko

Identifikasi resiko bertujuan mengidentifikasi serta membuat daftar resiko yang mungkin terjadi. Proses identifikasi kejadian ini dilakukan dengan pendekatan diskusi dan wawancara dengan pihak perusahaan yang menghasilkan daftar lengkap resiko. Identifikasi dikelompokan berdasarkan jenis resikonya.

3 Analisis Kemungkinan dan Konsekuensi Resiko

Pada tahap ini, berdasarkan identifikasi risiko yang telah dilakukan sebelumnya, dilakukan pengidentifikasian mengenai probabilitas terjadinyarisiko beserta dampak yang mungkin ditimbulkanjika risiko tersebut terjadi, sehingga akan dihasilkan tingkat kepentingan dari masing-masing risiko.

Penilaian risiko pada dasarnya mengacu pada dua faktor, yaitu kuantitas risiko dan kualitas risiko. Kuantitas risiko terkait dengan berapa banyak nilai, atau dampak, yang rentan terhadap risiko sedangkan kualitas risiko terkait dengan kemungkinan suatu risiko muncul. Tujuan penilaian risiko adalah untuk mendapatkan daftar risiko yang telah dinilai berdasarkan tingkat dampak dan kemungkinan terjadinya.

Hasil penilaian risiko tersebut kemudian dipetakan untuk mengetahui risiko-risiko utama yang harus menjadi menjadi prioritas untuk ditangani. Penilaian probabilitas dari setiap risikodan dampak yang ditimbulkan

dibuat dalam suatu skala yaitu 0 sampai 1, dimana skala tersebut menyatakan tingkatan dari rendah, sedang dan tinggi, seperti dijelaskan pada tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Skala dan Nilai Resiko

Skala Nilai Resiko

0-0,3 Rendah

0.4-0,7 Sedang


(38)

27

Pemberian nilai probabilitas dan dampak dari setiap risiko dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak perusahaan. dimana nilai terdiri dari suatu skala yaitu 0 sampai 1 yang menyatakan tingkatan dari rendah, sedang dan tingginya probabilitas dan dampak dari masing-masing risiko. Tabel 2.3 berikut ini akan memperlihatkan hasil perhitungan probabilitas dan dampak risiko yang telah didiskusikan berdiskusi pihak perusahaan, beserta hasil perhitungan tingkat kepentingan dari masing-masing risiko (risk exposure). Tingkat kepentingan dari masing-masing risiko dihitung dengan menggunajan rumus (2.7) sebagai berikut: Risk Exposure = Probability (Outcome) * Loss(Outcome) (2.7)

Dimana :

Risk Exposure : Tingkat kepentingan resiko Probability(outcome) : Nilai probabilitas resiko

Loss(outcome) : Nilai dampak yang ditimbulkan resiko

Tabel 2. 3 Contoh Hasil Perhitungan Tingkat Kepentingan Resiko

Kode Resiko Probabilitas Dampak Tingkat Kepentingan Resiko

R1 0.7 0.8 0.56

R2 0.2 0.7 0.14

R3 0.1 0.7 0.7

R4 0.3 0.5 0.15

R5 0.5 0.5 0.25

4 Mitigasi Resiko

Dalam melakukan penanganan terhadap risiko terdapat empat Alternatif tindakan yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Menerima Resiko(Acceptance)

Acceptance adalah penerimaan risiko beserta konsekuensinya, yaitu tindakan perusahaan untuk menerima suatu risiko dengan tidak melakukan tindakan berarti yang memerlukan sumber daya yang besar. Tindakan ini biasanya diterapkan pada risiko-risiko yang tingkat risikonya rendah bagi perusahaan, sehingga apabila dilakukan penanganan residual risk menimbulkan biaya yang tidak sebanding dengan keuntungannya.


(39)

b. Menghidari Resiko(Avoidance)

Avoidance adalah tindakan perusahaan untuk tidak melakukan usaha tertentu yang mengandung risiko yang tidak diinginkan. Tindakan ini biasanya diterapkan pada risiko-risiko yang tingkat risikonyatidak dapat diterima oleh perusahaan atau berdampak sangat tinggi bagi perusahaan, Dimana penanganannya akan menimbulkan biaya yang sangat tinggi serta tidak efisien.

c. Mengurangi Resiko(Mitigation)

Mitigation adalah tindakan perusahaan dengan menggunakan semua sumber daya yang dimilikinya berusaha untuk dapat meminimalkan risiko tanpa menghilangkan peluang perusahaan untuk meraih keuntungan. Tindakanini dapat dilakukan terhadap salah satu dari kedua faktor, yaitu:

a. Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, biasanya dengan melakukan proses perubahan desain dan engineering, prosedur quality assurance atau audit secara periodik.

b. Mengurangi dampak akibat terjadinya suatu risiko, biasanya diterapkan pada risiko yang berdampak tinggi dan kemungkinannya rendah, antaralain dengan membuat rencana kontinjensi atau rencana evakuasi.

c. Membagi Resiko(Transfer)

Transfer adalah tindakan perusahaan untuk memindahkan risiko kepada pihak ketiga yang dapat mengelola risiko antara lain melalui kesepakatan kontrak dengan asuransi.

2.3 Internet

Interconnected Network adalah jaringan global yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer termasuk jaringan-jaringan lokal tersebut. Komputer-komputer ini terhubung menjadi satu melalui jaringan telepon. Sistem jaringan internet ini terbentuk tidak kurang dari 40 bahkan 50 juta komputer yang letaknya tersebar diseluruh benua termasuk indonesia.

Dari sisi teknis internet bisa didefenisikan sebagai rajanya jaringan (notworks oj networks). Dan dari sisi yang lain orang juga menyatakan bahwa jaringan internet adalah jaringan tertua. Sedangkan dari segi pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar dengan segundang informasi-informasi


(40)

29

lengkap, bahkan internet bisa didefenisikan sebagai shopping center terbesar didunia bagi orang yang suka berbelanja. Terlepas dari semua istilah/defenisi yang kita berikan terhadap internet itu, hingga saat ini be;um ada kesepakatan resmi yang dapat menjawab pertanyaan, apakah internet itu? Hal ini dikarenakan internet berkembang sangat cepat dan mempunyai banyak defenisi, tergantung dari sudut pandangnya [4].

2.3.1 Aplikasi Web

Aplikasi web merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung dengan internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web. Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri (informasi) di internet. Selain itu web telah diadobsi oleh perusahaan sebagai sebgian dari strategi teknology informasi, karena beberapa alasan seperti akses informasi mudah, setup server lebih mudah, informasi mudah didistribusikan dan bebas platform; informasi dapat disajikan oleh browser web pada standar dokumen berbagai tipe data disajikan [5].

2.3.2 Server Web

Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen-dokumen web dari kliennya. Browser web seperti explorer ata navigator berkomunikasi melalui jaringan (termasuk jaringan internet) dengan server web, menggunakan HTTP.Browser akan mengirimkan request kepada server untuk meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia juga dengan menggunakan protokol HTTP[5].

2.3.3 Browser Web

Browser web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web. Software ini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan ‘point dan click’


(41)

untuk pindah antar dokumen. Lynx adalah browser yang masih menggunakan mode teks, yng akibatnya adalah tidak ada gambar yang dapat ditampilkan. Lynx ini ada pada lingkungan DOS dan *nix (keluarga sistem operasi unix). Akan tetapi perkembangan dari browser mode teks ini tidaklah secepat browser web dengan GUI.

Dapat dikatakan saat ini hanya ada 2 browser web GUI yang populer: Internet Eksplorer dan Netscape Navigator. Kedua browser ini bersaing untuk merebut pemakainya, dengan berusaha untuk mendekati standar spesifikasi dokumen HTML yang direkomendasikan oleh W3C [5].

2.4 Perancangan Database

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang dan mengakomodir penyimpanan data yang baik sehingga data tersebut dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang. Konsep database merupakan langkah untuk menentukan database yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna [6].

2.4.1 Pengertian Database

Database adalah kumpulan file - file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti [6]:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

Prinsip utama basis data adalah pengaturan data/arsip. Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Yang


(42)

31

sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan / pemilahan / pengelompokkan /pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai fungsi/jenisnya. Pemilahan /pengelompokkan / pengorganisasian Ini dapat berbentuk sejumlah file / tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom / field-field data dalam setiap file / tabel. Database dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Setiap Database umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Misalnya, Database akademik, dan dalam basis data akademik kita dapat menempatkan file mahasiswa, file matakuliah, file dosen, file jadwal, file kehadiran, file nilai, dan sebagainya.

2.5 UML

Untuk melakukan pemodelan sistem/perangkat lunak, dalam buku ini kita akan menggunakan notasi-notasi UML (Unified Modeling Language). Yang akan kita gambarkan secara elektronik. (dengan bantuan komputer) lewat sarana perangkat lunak rational rose. Dengan pemodelan menggunakan pemodelan ini, pengembang (juga perangkat lunak rational rose) dapat melakukan [7]:

1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mingimkan pesan (message) dan saling bekerja sama satu sama lain.

3. Menguji apakah sistem/perangkat lunak sudah berfungsi seperti yang seharusnya.

4. Dokumentasi sistem/perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.

2.5.1 Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansikan akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.

Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Sebuah class memiliki tiga area pokok [7]:


(43)

1. Nama , merupakan nama dari sebuah kelas.

2. Atribut, merupakan properti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class.

3. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah atau yang dapat dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class. Atribut dan metoda dapat memiliki salah sifat berikut:

a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

d. Package, hanya dapat dipanggil oleh instance sebuah class pada paket yang sama.

Class juga dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metode. Interface tidak dapat langsung diintansikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat runtime.

Relasi atau relationship merupakan keterhubungan antar kelas yang muncul pada saat sebuah kelas berinteraksi dengan kelas-kelas lainnya.

1. Asosiasi (Association)

Para pemodel menggunakan pemahaman asosiasi adalah pada saat beberapa kelas saling terhubung satu sama lain secara konseptual. Asosiasi juga dapat menjadi lebih kompleks pada saat beberapa kelas terhubung ke satu kelas. 2. Constraint pada Asosiasi

Kadangkala sebuah asosiasi diantara dua class harus mengikuti sebuah aturan dan aturan ini bias diletakkan dalam sebuah constraint pada garis asosiasi dan diletakkan dalam kurung kurawal. Bentuk lain dari tipe constraint adalah relasi OR yang ditulis dengan {or} dalam garis putus-putus yang menghubungkan dua garis asosiasi.

3. Kelas Asosiasi (Association Class)

Sebuah asosiasi dapat memiliki atribut dan operasi sepertinya halnya sebuah class. Sebuah association class sebenarnya diperlukan apabila salah satu dari


(44)

33

kelas yang terhubung mempunya sebuah atau beberapa atribut yang tidak layak dimiliki kelas tersebut, karena secara logis atribut tersebut lebih layak dimiliki oleh asosiasi yang menghubungkan kedua kelas tersebut.

4. Multiplisitas (Multiplicity)

Multiplisitas atau kardinalitas adalah jumlah banyaknya objek sebuah class yang berelasi dengan sebuah objek lain pada class lain yang berasosiasi pada class tersebut.

2.5.2 Use Case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif / sudut pandang para pengguna sistem. Use case mendefenisikan “apa” yang dilakukan oleh sistem dan elemen-elemennya saling berinteraksi. Use case bekerja dengan menggunakan “scenario”, yaitu deskripsi urutan-urutan langkah yang menerangkan apa yang dilakukan pengguna terhadap sistem maupun sebaliknya.

Fungsi dari diagram use case adalah menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, dengan menekankan aspek-aspek apa yang dilakukan sistem bukan bagaimana sistem melakukannya. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem [7].

2.5.3 Activity Diagram

Activity diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case. Diagram ini juga dapat diartikan dengan sejumlah teks. Namun, penggunaan teks kadang terlalu sulit dipahami; terutama jika aliran-aliran event berbelit-belit dan memiliki banyak alternatif. Dalam hal yang terakhir ini, seringkali activity diagram yang bersifat grafis, lebih mudah dimengerti.

Activity diagram digunakan untuk memodelkan aspek-aspek dinamis dari sistem. Activity diagram secara esensial mirip diagram alir (flowchart), memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya [7].

2.5.4 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah interaction diagram yang memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang berjalannya waktu; kita membaca diagram ini dari atas kebawah. Masing-masing use case akan memiliki beberapa aliran


(45)

alternatif. Masing-masing sequence diagram akan menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case. Kita dapat membada diagram ini dengan melihat pada objek-objek dan pesan-pesan. Objek-objek-objek yang berperan dalam aliran diperlihatkan pada kotak persegi panjang yang melintas pada bagian atas diagram [7].

2.5.5 Component Diagram

Komponen perangkat lunak adalah bagian fisik dari sebuah sistem yang menetap di komputer. komponen merupakan implementasi software dari sebuah class. Komponen bisa berupa tabel, file data, file exe, file DLL, dokumen dan lain-lain.

Component diagram mengandung komponen, interface dan relationship. Komponen diagram ini digunakan pada saat anda ingin memecah sistem menjadi komponen-komponen dan ingin menampilkan hubungan-hubungan mereka dengan antarmuka atau pemecahan komponen menjadi struktur yang lebih rendah [7].

2.6 Tools

Pada sub bab ini akan menjelaskan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam membangun perangkat lunak.

2.6.1 Notepad++

Notepad++ merupakan sebuah text editor yang sangat berguna bagi setiap orang dan khususnya bagi para developer dalam membuat program. Notepad++ menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman yang berjalan diatas sistem operasi Microsoft Windows.

Selain manfaat dan kemampuannya menangani banyak bahasa pemrograman, Notepad ++ juga dilisensikan sebagai perangkat free. Jadi, setiap orang yang menggunakannya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli aplikasi ini karena sourceforge.net sebagai layanan yang memfasilitasi Notepad ++ membebaskannya untuk digunakan.

Bebebapa daftar bahasa program yang didukung oleh Notepad++ adalah C, C++, Java, C#, XML, HTML, PHP, Javascript. Berikut dibawah ini adalah


(46)

35

penjelasan dari bahasa pemrograman dan library yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini [8].

1. PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemograman berbasis web yang lain. PHP merupakan bahasa pemograman yang bersumber Perl. Sedangkan Perl merupakan pengembangan dari bahasa C. Fungsi yang dimiliki oleh PHP sangat lengkap sehingga tidak perlu membuat fungsi sendiri karena daftar fungsi PHP yang lengkap menjadikan baris perintah semakin efisien [9].

2. HTML

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser internet. HTML juga berupa kode – kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan sesuai yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer [8].

3. CSS

Cassading Style Sheet atau yang sering disebut CSS. Berisi rangkain intruksi yang menentukan bagaimana suatu text akan tertampil di halaman web. Perancangan desain text dapat dilakukan dengan mendifinisikan fonts (huruf), color (warna), margins (ukuran), latar belakang (background), ukuran font (font size) [9].

4. Jquery

JQuery adalah salah satu library javascript. Dengan JQuery, kita dapat melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh HTML maupun CSS. Misalya, menampilkan artikel tanpa me-reupload-halaman, memunculkan pop-up di tengah-tengah halaman, menyembunyikan artikel jika diklik, dan sebagainya [9].

2.6.2 Xampp

XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya dusah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemograman PHP. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung


(47)

instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainnya adalah Cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web server, MySQL Database Server,PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya [10].


(48)

171

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas implementasi dan pengujian terhadap sistem yang dibangun. Tahap ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang digunakan. Setelah implementasi dilakukan, selanjutnya akan dilakukan pengujian sistem dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada sistem yang dibangun untuk pengembangan sistem selanjutnya. Pengujian yang dilakukan ada dua, yaitu pengujian black box, dan pengujian beta.

4.1. Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap yang dilakukan untuk mengetahui sistem yang telah dibangun dapat beroperasi dengan baik. Tahap ini merupakan dimana sistem siap untuk digunakan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun, pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada sistem. Dari hasil pengejian tersebut sebagai bahan untuk pengembangan sistem selanjutnya.

4.1.1 Perangkat keras yang digunakan

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan Sistem Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4-1 Perangkat keras yang digunakan

Perangkat Keras Spesifikasi

Prosesor PROSESOR Core 2 Duo

RAM RAM 2 GB

Monitor Monitor VGA 14”

VGA VGA OnBoard

Harddisk Harddisk 320 GB

Piranti pendukung Papan ketik (keyboard), tetikus (mouse), dan modem


(49)

4.1.2 Perangkat Lunak yang digunakan

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan Sistem Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology dapat dilihat pada

Tabel 4-2 Perangkat lunak yang digunakan

Perangkat Lunak Spesifikasi

Sistem Operasi Microsoft Windows 7

Web Browser Mozilla Firefox

Bahasa pemograman PHP

DBMS MySQL

Code Editor Sublime Text 3

UML Modeler Microsoft Visio 2013

Web Server XAMPP

4.1.3 Implementasi Basis Data

Pembangunan basis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut:

1. Tabel Users

Tabel user digunakan untuk menyimpan data pengguna yang dapat menggunakan sistem. Struktur tabel user dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4-3 Tabel Users

Nama Tabel Perintah

Users

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `user` (

`id_user` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `username` char(30) NOT NULL,

`password` varchar(45) NOT NULL, `email` varchar(30) NOT NULL, `status` varchar(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_user`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=32 ;


(50)

173

2. Tabel Client

Tabel clien digunakan untuk menyimpan data klien yang memiliki proyek yang di kerjakan. Struktur tabel klien dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4-4 Tabel Client

Nama Tabel Perintah

Client

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `client` (

`id_client` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_user` int(3) NOT NULL,

`nama_client` varchar(30) NOT NULL, `email` varchar(30) NOT NULL, `instansi` varchar(30) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_client`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=2 ;

3. Tabel Proyek

Tabel proyek digunakan untuk menyimpan data proyek yang dilakukan oleh manajer. Struktur tabel proyek dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4-5 Tabel Proyek

Nama Tabel Perintah

Proyek

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `proyek` ( `id_proyek` varchar(15) NOT NULL, `id_client` int(3) NOT NULL,

`nama_proyek` varchar(300) NOT NULL, `biaya` int(30) NOT NULL,

`tanggal_mulai` date NOT NULL, `tanggal_selesai` date NOT NULL, `status` varchar(30) NOT NULL, `tgl` date NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_proyek`)


(51)

4. Tabel Kompleksitas

Tabel kompleksitas digunakan untuk menyimpan data perhitungan crud function point dari suatu spesifikasi proyek yang dilakukan oleh manajer. Struktur tabel kompleksitas dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4-6 Tabel Kompleksitas

Nama Tabel Perintah

Kompleksitas

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kompleksitas` (

`id_kompleksitas` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_proyek` varchar(15) NOT NULL,

`komponen_sistem` varchar(30) NOT NULL, `nama_kegiatan` varchar(50) NOT NULL, `sederhana` int(5) NOT NULL,

`menengah` int(5) NOT NULL, `komplek` int(5) NOT NULL, `total` int(5) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_kompleksitas`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=2 ;

5. Tabel GSC

Tabel gsc digunakan untuk menyimpan data gsc pada saat perhitungan kompleksitas proyek. Struktur tabel gsc dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4-7 Tabel GSC

Nama Tabel Perintah

GSC

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `gsc` (

`id_gsc` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_proyek` varchar(15) NOT NULL,

`nama_gsc` varchar(30) NOT NULL, `nilai_gsc` int(3) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_gsc`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=15 ;


(52)

175

6. Tabel Jadwal

Tabel jadwal digunakan untuk menyimpan data data struktur kerja proyek. Struktur tabel jadwal dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4-8 Tabel Jadwal

Nama Tabel Perintah

Jadwal

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `jadwal` (

`id_jadwal` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_user` int(3) NOT NULL,

`id_proyek` varchar(15) NOT NULL, `nama_pekerjaan` varchar(50) NOT NULL, `tanggal_mulai` date NOT NULL,

`tanggal_selesai` date NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_jadwal`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=6 ;

7. Tabel Resiko

Tabel identifikasi digunakan untuk menyimpan data identifikasi resiko proyek. Struktur tabel identifikasi dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4-9 Tabel Resiko

Nama Tabel Perintah

resiko

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `resiko` (

`id_resiko` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_proyek` varchar(15) NOT NULL,

`kode_resiko` varchar(10) NOT NULL, `jenis_resiko` varchar(30) NOT NULL, `deskripsi_resiko` text NOT NULL, `porbalitas` float NOT NULL, `dampak` float NOT NULL,

`tinkat_kepentingan` float NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_resiko`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=4 ;


(53)

8. Tabel Mitigasi

Tabel mitigasi digunakan untuk menyimpan data mitigasi resiko resiko. Struktur tabel mitigasi dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4-10 Tabel Mitigasi

Nama Tabel Perintah

mitigasi

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `mitigasi` (

`id_mitigasi` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_resiko` int(3) NOT NULL,

`id_proyek` varchar(15) NOT NULL, `tindakan` text NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_mitigasi`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=3 ;

4.1.4 Implementasi Antarmuka

Implementasi antar muka dilakukan dengan setiap tampilan program yang dibangun. Adapun untuk tampilan implementasi pembangunan Sistem Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology akan dilampirkan pada halaman lampiran. Berikut ini adalah implementasi antarmuka Sistem Informasi Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology, yang terbagi atas antarmuka CEO, antarmuka Project Manager dan developer. Implementasi antarmuka untuk CEO dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4-11 Implementasi Antarmuka CEO

No Menu Deskripsi Nama File

1 Lihat data pengguna Digunakan sebagai halaman Login bagi pengguna

ldatauser.php

2 Lihat data project owner Digunakan sebagai halaman untuk melihat data project owner

ldataclient.php

3 Lihat data proyek Digunakan sebagai halaman untuk

melihat data proyek

ldataproyek.php

4 Lihat jadwal kerja Digunakan sebagai halaman untuk melihat jadwal kerja

Datajadwal.php


(54)

177

No Menu Deskripsi Nama File

melihat kompleksitas proyek 6 Lihat manajemen resiko Digunakan sebagai halaman untuk

melihat resiko

Dataresiko.php

7 Lihat progres Digunakan sebagai halaman untuk

melihat progres proyek

8 keluar Digunakan untuk keluar dari sistem Logout.php

Implementasi antarmuka untuk project manager dapat dilihat pada tabel 4.12

Tabel 4-12 Implementasi Antarmuka Project Manager

No Menu Deskripsi Nama File

1 Halaman login Digunakan sebagai halaman

Login bagi pengguna

Cek_login,php

2 Manajemen pengguna Digunakan sebagai halaman

Pengolahan pengguna

Proses_user.php

3 Manajemen project owner Digunakan sebagai halaman Pengolahan data project owner

Proses_client.php

4 Data proyek Digunakan sebagai halaman

Pengolahan data proyek

Proses_proyek.php

5 Jadwal kerja Digunakan sebagai halaman

Pengolahan jadwal kerja

Proses_jadwal.php

6 kompleksitas Digunakan sebagai halaman

Pengolahan kompleksitas proyek

Nilaikomplek.php

7 Data CFP Digunakan sebagai halaman

Pengolahan data crude function point (CFP)

Proses_cfp.php

8 Data GSC Digunakan sebagai halaman

Pengolahan general system characteristic (GSC)

Proses_gsc.php

9 Nilai kompleksitas Digunakan sebagai halaman

Pengolahan/perhitungan nilai kompleksitas proyek

Nilai.komplek.php


(1)

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan berdasarkan proyek berdasarkan proyek

4.2.2.11 Pengujian Membuat Laporan Kerja

Pengujian yang dilakukan pada pengujian membuat lakukan kerja adalah sebagai berikut.

Tabel 4-39 Pengujian membuat laporan kerja

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Catatan : selesai

Status : selesai

Menampilkan jadwal kerja dan menampilkan pesan ”laporan telah disimpan”. Menampilkan jadwal kerja dan menampilkan pesan ”laporan telah disimpan”.

[ √ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Catatan :

Status : selesai

Tetap dihalaman membuat laporan dan menampilkan pesan “harus disisi”.

Tetap dihalaman membuat laporan dan menampilkan pesan “harus disisi”.

[ √ ] Diterima [ ] Ditolak

4.2.2.12 Pengujian Menampilkan Progres Kerja

Pengujian yang dilakukan pada pengujian progres kerja adalah sebagai berikut.

Tabel 4-40 Pengujian menampilkan progres kerja

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik tampil pada pilih proyek Menampilkan

grafik perkembangan proyek Menampilkan grafik perkembangan proyek berdasarkan proyek

[ √ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik tampil pada pilih proyek gagal menampilkan gagal menampilkan [ √ ] Diterima


(2)

198

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan data grafik proyek data grafik proyek [ ] Ditolak

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Black Box

Berdasarkan hasil pengujian black box yang dilakukan dengan kasus uji di yang telah dilakukan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Jika data yang dimasukan benar, maka sistem akan mengeluarkan keluaran

sesuai harapan.

2. Jika data yang dimasukan salah, maka sistem akan menunjukan pesan kesalahan sesuai dengan kesalahannya dan mengarahkan pengguna agar memberi masukan yang benar agar fungsional sistem dapat mengeluarkan hasil yang sesuai.

4.3. Pengujian Beta

Pengujian Beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu instansi yang bersangkutan mengenai kepuasan pengguna dengan kandungan poin yaitu pemenuhan kebutuhan dari tujuan awal pembangunan sistem manajemen proyek di CV.Nusantara Technology dan tampilan antarmuka dari Sistem manajemen proyek di CV.Nusantara Technology tersebut. Pengujian beta dilakukan melalui sebuah teknik pengambilan data, yaitu melalui wawancara.

Wawancara dilakukan terhadap Project Manager CV.Nusantara Technology yaitu bapak Raosan Fikri.

4.3.1 Wawancara Pengguna

Wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik kualitatif melalui pertanyan terbuka. Dari hasil wawancara tersebut akan dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap penilaian penerapan sistem yang baru. Wawancara terdiri dari 5 pertanyaan terbuka yang akan ditanyakan kepada narasumber.

Wawancara yang dilakukan untuk pengujian beta terhadap sistem manajemen proyek di CV.Nusantara Technology, yaitu kepada Bapak Raosan


(3)

fikri. Kegiatan wawancara ini dilakukan di kantor CV.Nusantara Technology. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalaha sebagai berikut.

1. Menurut bapak apakah aplikasi ini mudah digunakan ?

Jawaban narasumber : Bapak Raosan Fikri menyatakan bahwa aplikasi sistem manajemen proyek di CV.Nusantara Technology Cukup Mudah

2. Apakah dengan menerapkan metode function point kedalam sistem manajemen proyek ini dapat membantu bapak dalam menentukan kompleksitas proyek?

Jawaban narasumber : Bapak Raosan Fikri menyatakan bahwa dengan menerapkan metode function point kedalam sistem manajemen proyek di CV.Nusantara Technology cukup membantu sebagai perkiraan awal.

3. Apakah dengan menerapkan metode Earned Value Manajemen kedalam sistem manajemen proyek ini bisa membantu bapak dalam pengendalian pelaksanaan setiap proyek agar sesuai dengan jadwal

Jawaban narasumber : Bapak Raosan Fikri menyatakan bahwa bila terlihat indikasi grafik tidak sesuai harusnya dapat dilakukan tindakan.

4. Apakah dengan menerapkan metode RACI kedalam sistem yang dibangun bisa membantu bapak dalam memonitoring SDM?

Jawaban narasumber : Bapak Raosan Fikri menyatakan bahwa dengan menerapkan metode RACI kedalam sistem yang dibangun bisa membantu beliau dalam memonitoring SDM jadi bisa tau peran masing-masing pihak terlibat terhadap suatu tugas. Namun lebih baik pakai pengkodean warna juga selain hanya singkatan A,P,L dan lain-lain.

5. Apakah dengan menerapkan metode probability inpact matrix kedalam sistem manajemen proyek ini bisa membantu bapak dalam indentifikasi dan pengendalian resiko proyek?

Jawaban narasumber : Bapak Raosan Fikri menyatakan bahwa dengan menerapkan metode probability inpact matrix kedalam sistem manajemen proyek ini bisa membantu beliau dalam indentifikasi dan pengendalian resiko proyek, resiko-resiko yang ada tercatat dan teridentifikasi sehingga dapat ditangani pencegahannya secara sistematis.


(4)

200

4.3.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta

Berdasarkan hasil jawaban dari narasumber yaitu bapak Raosan Fikri selaku project manager di CV.Nusantara Technology terhadap pertanyaan yang diajukan pada pengujian beta, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem yang dibangun mudah digunakan oleh pengguna, modul yang ada sudah mencukupi kebutuhan, dimana sistem dapat membantu project manager dalam mengendalikan proyek.


(5)

201

Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap Sistem Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology , dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem yang di bangun dapat menghasilkan tingkat kompleksitas proyek. 2. Pembangunan Sistem Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology

tersebut dapat membantu project manager dalam melakukan perhitungan waktu dan biaya proyek.

3. Sistem tersebut dapat membantu project manager memonitoring kinerja SDM yang terlibat dalam pengerjaan proyek tersebut.

4. Sistem tersebut dapat membantu dan mempermudah developer melaporkan kemajuan job desk masing-masing.

5. Sistem dapat menyimpan data resiko dan cara untuk mengendalikannya.

4.2Saran

Berdasarkan hasil pengujian sistem, didapatkan saran yang dapat dijadikan pertimbangan yaitu

1. Sistem Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology dapat di lengkapi dengan membahas juga manajemen sistem mutu seperti manajemen sistem mutu ISO 9000:2000 untuk proyek.

2. Sistem Manajemen Proyek di CV.Nusantara Technology harus ditambahkan beberapa fitur tambahan, seperti notifikasi kepada manajer ketika ada pekerjaan yang tidak terselesaikan


(6)

202

3. Penambahan fitur agar project manager dapat meninggalkan pesan untuk developer.