Ilustrasi terjadinya proses fotosintesis 3 Struktur anatomis daun yang berperan dalam fotosintesis 13 Penampang melintang struktur anatomis daun A. saccharum yang

DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Diagram input dan output material 0 2 , H 2 0 dan CO 2 1

2. Ilustrasi terjadinya proses fotosintesis 3

3. Hubungan antara fotosintesis netto dengan peningkatan 4 Intensitas cahaya 4 4. Skema struktur kloroplas 6 5. Struktur dalam kloroplas 6 6. Struktur molekul klorofil a dan klorofil b 7 7. Ilustrasi molekul-molekul pigmen sebagai penerima pertama 8 8. Diagram terjadinya proses fosforilasi 9 9. Spektrum cahaya yang diabsorpsi oleh klorofil a dan klorofil b 11 10. Spektrum radiasi elektromagnetik 11

11. Struktur anatomis daun yang berperan dalam fotosintesis 13

12. Penampang melintang struktur anatomis daun A. saccharum yang

diambil dari a tajuk bagian atas b dan c tajuk bagian tengah c tajuk bagian bawah 14 13. Rangkaian proses metabolisme dalam sel-sel tumbuhan 15 14. Struktur anatomis daun tumbuhan C3 atas dan C4 bawah 16 15. Rangkaian proses pembentukkan pati dalam kloroplas dan pati keluar dari kloroplas sampai menjadi bentuk sukrosa 20 iii Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 DEFINISI DAN PROSES Defenisi Fotosintesis adalah proses untuk memproduksi gula karbohidrat pada tumbuhan, beberapa bakteri dan organisme non-seluler seperti jamur, protozoa dengan menggunakan energi matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi energi tersebut akan dikonversi ke dalam bentuk ATP sehingga dapat digunakan seluruhnya oleh organisme tersebut. Reaksi umum dan proses fotosintesis adalah : 6 H 2 0 + 6 CO 2 C 6 H 12 6 + 60 2 Pada Gambar 1 terlihat diagram input dan output material 0 2 , H 2 0 dan CO 2 yang digunakan dalam proses fotosintesis pada tumbuhan. Gambar 1. Diagram input-output material O 2 , H 2 O dan CO 2 dalam proses fotosintesis pada tumbuhan Freeman Sinauer Associates, 2000. Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 Proses Proses fotosintesis berlangsung dalam 2 proses. Proses pertama merupakan proses yang tergantung pada cahaya matahari Reaksi Terang, yaitu reaksi yang membutuhkan energi cahaya matahari Iangsung dan molekul-molekul energi cahaya tersebut belum dapat digunakan untuk proses berikutnya. Oleh karena itu pada reaksi terang ini, energi cahaya matahari yang belum dapat digunakan tersebut akan dikonversi menjadi molekul-molekul energi yang dapat digunakan yaitu dalam bentuk energi kimia. Konversi energi cahaya menjadi energi kimia dilakukan oleh aktvitas pigmen daun klorofil. Dalam reaksi terang, cahaya matahari akan membentur klorofil-a sebagai suatu cara untuk membangkitkan elektron agar menjadi suatu energi dengan tingkatan yang lebih tinggi. Dua pusat reaksi pada pigmen tersebut yang bekerja secara berantal PS I dan PS II mentransfer elektron. Elektron diperoleh dengan memecah air H 2 0 sehingga terjadi pelepasan 0 2 dan 0 2 tersebut yang kemudian mengkonversi energi menjadi bentuk ATP dan NADP . Reaksi terang tersebut terjadi dalam grana. Proses kedua adalah proses yang tidak membutuhkan cahaya Reaksi Gelap yang terjadi ketika produk dari reaksi terang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen C-C dari karbohidrat. Pada proses ini, CO 2 atmosfer atau CO 2 dari air untuk organisme akuatikmarine ditangkap dan dimodifikasi oleh penambahan hidrogen menjadi bentuk karbohidrat. Reaksi gelap biasanya dapat terjadi dalam gelap apabila energi carrier dari proses terang tersedia. Reaksi gelap ini berlangsung dalam stroma kloroplas. Ilustrasi terjadinya proses fotosintesis tersebut tertera pada Gambar 2. Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 Gambar 2. Ilustrasi terjadinya proses fotosintesis Freeman Sinauer Associates, 2000 Titik Kompensasl dan Titik Saturasi Fotosintesis adalah proses yang tergantung cahaya, berarti kecepatan fotosintetik yaitu kecepatan dalam menambat CO 2 dan energi matahari sangat tergantung pada intensitas cahaya matahari. Akan tetapi hubungan ini bukan satu hubungan linier yang sederhana Kimmins, 1987. Dengan pertimbangan bahwa kecepatan fotosintesis netto pada tumbuhan meningkat dengan adanya peningkatan intensitas cahaya intensitas cahaya dimulai dan titik 0, maka suatu saat dapat terjadi peningkatan fotosintesis tidak diikuti oleh peningkatan penambatan CO 2 netto Gambar 3. Kondisi ini terjadi karena kecepatan hilangnya CO 2 dalam proses respirasi lebih besar dibandingkan dengan kecepatan penambatan CO 2 dalam proses fotosintesis. Apabila intensitas cahaya terus meningkat, maka pada suatu saat akan dicapai keseimbangan antara hilangnya CO 2 pada respirasi dan CO 2 yang ditambat pada proses fotosintesis. Pencapaian kondisi ini terjadi pada titik kompensasi Compensation point - CP. Intensitas cahaya yang terus meningkat akan menyebabkan penurunan kecepatan fotosintesis Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 sampai tercapai titik saturasi saturation point - SP. Berarti titik saturasi adalah titik dimana peningkatan intensitas cahaya hanya menghasilkan sedikit atau tidak ada peningkatan CO 2 netto yang ditambat. Setiap jenis tumbuhan menunjukkan titik saturasi dan titik kompensasi yang berbeda, tergantung pada toleransi tumbuhan tersebut terhadap variasi intensitas cahaya yang diterima jenis toleran naungan dan intoleran naungan. Pada umumnya jenis toleran naungan mempunyai CP dan SP yang lebih rendah dibandingkan CP dan SP jenis intoleran naungan. Gambar 3. Hubungan antara fotosintesis netto dengan peningkatan intensitas cahaya Kimmins, 1987. Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 PI GMEN FOTOSI NTETI K DAN FOTOSI STEM Pigmen Fotosintetik Kloroplas ditemukan dalam beberapa bentuk dan ukuran pada beberapa j enis t umbuhan Salisbury Ross, 1985 . Set iap kloroplas diliputi oleh sistem membran ganda atau sistem amplop, sehingga dapat mengontrol lintasan molekul yang masuk dan keluar dalam kloroplas Gambar 4. Kloroplas adalah salah satu rangkaian membran yang di dalamnya mengandung pigmen-pigmen fotosintetik. Setiap membran internal yang mengandung pigmen fotosintetik tersebut yang permukaannya berbentuk seperti tabung atau kantung disebut sebagai thylakoid. Thylakoid adalah unit struktural fotosintesis yang tersusun seperti tumpukan kue, kumpulannya disebut sebagai grana dan area di antara grana disebut dengan stroma. Struktur komponen fotosintetik tersebut terlihat pada Gambar 5. Pigmen-pigmen yang berada dalam membran thylakoid dalam jumlah yang banyak adalah 2 jenis klorofil hijau daun, yaitu klorofil-a dan klorofil-b. Klorofil adalah pigmen yang paling efektif untuk mengabsorpsi cahaya merah dan biru, klorofil diikat dalam 3 kompleks klorofil-protein yaitu 1 kompleks Light Harvesting Complex LHC, 2 kompleks antena fotosistem I PS I dan 3 kompleks antena fotosistem I I PS I I . Namun selain itu pula ada pigmen kuning sampai oranye yang diklasifikasikan sebagai karotenoid. Pigmen-pigmen mengabsorbsi cahaya pada panjang gelombang 400 nm - 700 nm. Ketika cahaya matahari putih jatuh pada lapisan klorofil, maka cahaya hijau dengan panjang gelombang antara 480 dan 550 nm tidak dlabsorpsi oleh pigmen akan tetapi akan direfleksikan sehingga yang tampak oleh mata adalah warna hijau pada daun. Aktivitas spektrum fotosintesis adalah keefektivan relatif panjang gelombang cahaya pada penambahan jumlah elektron. Energi akan dipancarkan segera dengan gelombang yang lebih panjang sehingga menjadi energi yang cepat dapat bertindak untuk suatu reaksi kimia. Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 Gambar 4. Skema struktur kloroplas Heidt, 1997. Gambar 5. Struktur dalam kloroplas Freeman Sinauer Associates, 2000. Klorofil-a dan klorofil-b merupakan pengumpul utama cahaya matahari untuk fotosintesis. Masing-masing klorofil tersebut merupakan molekul yang mempunyai ikatan protein yang kompleks. Dalam proses fotosintesis, klorofil hanya dapat bertindak pada reaksi kimia apabila klorofil tersebut diikat dengan ikatan protein dalam membran seperti dalam kloroplas. Ikatan protein tersebut juga dapat menunjukkan spektrum yang dapat diabsorpsinya, Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 yang kemudian membedakannya dengan klorofil bebas lainnya. Oleh karena itu pigmen-pigmen seringkali diberi nama sesuai dengan panjang gelombang yang maksimum dapat diabsorpsi. C o n t o h n y a c h l o r o p h y l l - a m b e r a r t i p i g m e n k l o r o f i l a m a k s i m u m mengabsorpsi panjang gelombang 700 nm. Struktur molekul klorofil-a dan klorofil-b terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Struktur molekul klorofil-a dan klorofil-b Freeman Sinauer Associates, 2000 Fotosistem Fotosistem PS adalah susunan klorofil dan beberapa pigmen lainnya yang dikemas dalam thylakoid. PS I menggunakan klorofil-a dalam bentuk yang dikenal sebagai P700, sedangkan PS II menggunakan klorofil-a dalam bentuk P680. Fungsi kedua bentuk aktif klorofil-a tersebut dalam fotosintesis disebabkan oleh ikatannya dengan protein dalam membran thylakoid. Fotofosforilasi adalah proses terjadinya konversi energi yang berasal dari energi yang berbentuk lompatan elektron cahaya light-excited electron ke dalam bentuk ikatan pyrophosphate ikatan molekul ADP. Hal ini terjadi pada P680 yaitu tempat dimana terjadi lemparan elektronelektron dari molekul air oleh energi cahaya. Air dipecahkan ke dalam bentuk ion H Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 dan 0 -2 . Ion-ion 0 2 ini yang bergabung untuk membentuk 0 2 diatomic yang kemudian dilepaskan dan dibawa oleh P680. Transfer energi tersebut sama dengan transport elektron chemiosmotic yang terjadi di mitokhondria. Energi cahaya yang menyebabkan perpindahan elektron dari P680 menjadi bagian dari PS II akan didorong untuk menjadi energi yang lebih tinggi dan diikat untuk menjadi elektron penerima pertama energi cahaya dan memulai suatu rangkaian reaksi redoks. Gambar 7 memperlihatkan molekul pigmen sebagai elektron penerima utama energi cahaya. Gambar 7. Ilustrasi molekul-molekul pigmen sebagai penerima urtama energi cahaya Freeman Sinauer Associates, 2000. Lint asan elekt ron berlangsung melalui suat u seri rangkaian elektron carrier yang pada akhirnya mengikatkan diri menjadi molekul- molekul dalam PS I . Tindakan cahaya pada molekul P700 yang t elah berada pada PS I t ersebut adalah sebagai pendesak agar molekul tersebut tetap mempunyai potensial yang tinggi. Elektron-elektron tersebut diikat menjadi ikatan elektron penerima pertama yang mempunyai ikatan molekul yang berbeda dengan ikatan molekul yang berada di PS I I . Pada PS I ini elektron melintas kembali melalui suatu rangkaian reaksi redoks yang kemudian mengikat NADP + dan H + untuk membentuk NADPH dan NADPH ini merupakan energi carrier yang dibutuhkan dalam reaksi gelap. Rangkaian kedua fotosist em t ersebut yang memungkinkan pada PS I I terdapat suatu oksidan yang sangat kuat untuk mengoksidasi air dan pada PS I terdapat suatu reduktan yang sangat kuat untuk mereduksi NADP. Semua rangkaian proses t ersebut dikenal sebagai Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 proses fosforilasi. Diagram proses fosforilasi tertera pada Gambar 8. Gambar 8. Diagram terjadinya proses fosforilasi Freeman Sinauer Associates, 2000. Budi Utomo : Fotosintesis Pada Tumbuhan, 2007 USU e-Repository © 2008 RADIASI CAHAYA MATAHARI Ada empat manfaat utama yang diperoleh dari radiasi cahaya matatari untuk kehidupan tumbuhan Jones, 1992 yaitu :

1. Pengaruh panas Thermal effect. Radiasi cahaya matahari merupakan