Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.

F. Metode Pengumpulan Data

Hal ini berkaitan dengan pengumpulan data dan informasi serta keterangan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Penulis menggunakan metode :

1. Wawancara Interview

Dengan cara melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak Kantor Pelayanan Pajak KPP mengenai hal - hal yang menjadi objek pembahasan.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Untuk Mempermudah penulisan laporan PKLM, maka penulis terlebih dahulu membuat uraian garis-garis besar laporan PKLM tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan, terdiri dari : BAB I: PENDAHULUAN Pada bab ini diberikan gambaran mengenai keseluruhan isi laporan ini.bab ini terdiri dari latar belakang PKLM, tujuan dan manfaat PKLM, uraian teoritis,ruang lingkup PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan PKLM. Universitas Sumatera Utara BAB II: GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Pada bab ini penulis akan menjelaskan sejarah singkat lokasi dimana praktik kerja lapangan mandiri dilakukan dalam hal ini sejarah singkat lokasi yang akan diuraikan penulis adalah kantor pelayanan pajak pratama Medan Timur, struktur organisasi, tugas dan fungsi pegawai di instantsi tersebut serta gambaran lain. BAB III: GAMBARAN DATA Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang Prosedur di kluarkannya surat ketetapan pajak pajak nihil serta tata cara penyampaian surat ketetapan pajak nihil tersebut BAB IV: ANALISIS DAN EVALUASI DATA Dalam bab ini penulis akan meganalisis jumlah penyampaian surat ketetapan setiap tahunnya serta berapa banyak surat yang harus kembali serta dampak yang di alami oleh wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur berdasarkan kemampuan penulis kemudian mengadakan evaluasi serta memberikan interpretasi untuk menjawab perumusan masalah yang di ajukan. BAB V: KESIMPLAN Dalam bab ini penulis akan memaparka bagaimana kesimpulan dari objek yang telah diteliti serta saran-saran yan membangun bagi pihak-pihak yang memerlukan. Universitas Sumatera Utara 14 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM A. Sejarah singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur Kantor pelayanan pajak dimulai pada masa penjajahan belanda, dan masa itu kantor pelayanan pajak masih disebut Belasting, yang kemudian setelah kemerdekaan negara Republik Indonesia berubah nama menjadi kantor Inspeksi Keuangan. Kemudian berubah lagi menjadi kantor Inspeksi Pajak dengan Induk Organisasinya adalah Direktorat Jendral Pajak. Di Sumatera Utara sendiri pada tahun 1976 berdiri 3 tiga kantor inspeksi pajak, yaitu : 1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan. 2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara. 3. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar Pada tahun 1978 Kantor Pajak Medan Selatan dipecah menjadi 2 dua, yaitu Kantor Pajak Medan Selatan dan Kantor pajak medan Kisaran. Untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka didirikannyalah Kantor Inspeksi Medan Timur. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pajak kepada masyarakat. Maka dibuatlah perubahan secara menyeluruh pada Direktora Jendral Pajak yang keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor 267KMK.011989. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 758KMK.011993 tertanggal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 Januari 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. Kantor ini merupakan pecahan dari 3 tiga Kantor Pelayanan Pajak, yaitu : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak di kota Medan berubah menjadi 4 empat wilayah kerja, yaitu : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai Berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443KMK.012001 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak” maka Kantor Pelayanan Pajak di Kota medan menjadi enam wilayah kerja, yaitu : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia 5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan Universitas Sumatera Utara 6. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai Setelah adanya moderenisasi perpajakan tahun 2008, struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak sebelumnya, yaitu berdasarkan jenis pajak berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang struktur organisasinya berdasarkan fungsi jabatan. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur mulai beroprasi pada tanggal 27 Mei 2008, berdasarkan keputusan Direkorat Jendral Pajak Nomor 95PJ.012008 tanggal 19 Mei 2008.

B. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur