Pengertian Pajak Tatacara Pemungutan Pajak

29 BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

A. Pengertian Pajak

Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat. Siti Resmi:2011:18 Beberapa kutipan pengertian pajak yang dikemukakan oleh para ahli lainnyaadalah sebagai berikut: 1. Menurut S.I. Djajadiningrat, Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah sera dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara keseahteraan secara umum Siti Resmi:2011:1 2. Menurut Dr. N. J. Feldmann, Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya kontraprestasi dan semata-mata digunakanuntuk menutup pengeluaranpengeluaran umum. Siti Resmi:2011:2 3. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro S.H. pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang – Undang yang dapat dipaksakan Universitas Sumatera Utara dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkna, dan yang dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian disempurnakan, menjadi: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.

B. Tatacara Pemungutan Pajak

1. Stelsel pajak Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 stelsel : a. Stelsel nyata Pengenaan pajak didasarkan pada objek penghasilan yang nyata, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. b. Stelsel anggapan Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh undang – undang. Mis : pada suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditentukan besarnya pajak terutang untuk tahun berjalan. c. Stelsel campuran Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. 2. Asas Pemungutan Pajak a. Asas domisili tempat tinggal Universitas Sumatera Utara Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal ditempatnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negri. b. Asas Sumber Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. c. Asas kebangsaan Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. 3. Sistem Pemungutan Pajak a. Official Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri – cirinya : a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus b. Wajib pajak bersifat pasif c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. Universitas Sumatera Utara b. Self assessment system Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Ciri – cirinya : a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak sendiri b. Wajib pajak bersifat aktif. c. Fiskus hanya dapat mengawasi. c. With Holding System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.Ciri –cirinya : wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak.

C. Jenis- Jenis Pajak