Dampak Konversi Minyak Tanah Ke Elpiji 3 Kg Terhadap Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Di Kecamatan Medan Kota

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE ELPIJI 3 KG TERHADAP PENDAPATAN USAHA PEDAGANG BAKSO

DI KECAMATAN MEDAN KOTA

Diajukan Oleh:

RAKHMAWANI T. HARAHAP 060523004

EKONOMI PEMBANGUNAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

ABSTRACT

Rakhmawani T Harahap (060523004) with thesis title is Conversion Impact of Petroleum to Elpiji 3 Kg to Bakso Sellers’ Income in Medan Kota Subdistrict. This research is led by Kasyful Mahalli,SE,M.Si with aims (1) to know the different income of bakso seller before and after conversion and (2) to know economic impact from petroleum conversion to LPG 3 kg that happened to bakso seller in Medan Kota Subdistrict.

This research’s done at March - April 2011 in Medan Kota Subdistrict that chosen purposively. Sample total of bakso seller is 145 samples where decided by using Taro Yamane pattern and t test difference of two average prices is used to analyze data.

The results are there is the different income of bakso seller in Medan Kota Subdistrict after using elpiji 3 kg and there is a profit enhancement Rp 82.071,- or 41% after using elpiji 3 kg.  


(3)

ABSTRAK

Rakhmawani T Harahap (060523004) dengan judul skripsi Dampak Konversi Minyak Tanah Ke Elpiji 3 Kg Terhadap Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Di Kecamatan Medan Kota. Penelitian ini dibimbing oleh Kasyful Mahalli,SE,M.Si yang bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata terhadap pendapatan pedagang bakso sebelum dan sesudah terjadinya konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg di Kecamatan Medan Kota dan (2) untuk mengetahui dampak ekonomi dari konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg yang dialami pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2011 di Kecamatan Medan Kota yang dipilih secara sengaja. Jumlah sampel pedagang bakso sebanyak 145 sampel dimana jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan uji t perbedaan dua harga rata-rata.

Diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan pendapatan usaha pedagang bakso di kecamatan medan kota setelah menggunakan elpiji 3 Kg dan terdapat peningkatan keuntungan sebesar Rp. 82.701,- atau 41% setelah menggunakan elpiji 3 Kg.


(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah-Nya serta karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan dan kekuatan lahir batin sehingga penulis dapat menjalani dan menyelesaikan studi di jurusan Ekonomi Pembangunan-Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Atas karunia-Nya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Dampak Konversi Minyak Tanah Ke Elpiji 3 Kg

Terhadap Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Di Kecamatan Medan Kota”. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada orangtuaku tercinta, H.Andriansyah Harahap dan Hj.Kusmaini Siregar yang selalu akan menjadi orang terpenting dalam hidup penulis atas semua cinta, kasih sayang dan motivasinya. Juga kepada suamiku Ade Hasannudin, kakakku Rini Syahrani Harahap, dan adikku Nova Mariani Harahap atas segala dukungannya.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs.Jhon Tafbu Ritonga,M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Wahyu Ario Pratomo,SE,M.Ec selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Kasyful Mahalli,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingannya mulai dari awal sampai selesainya skripsi ini.

4. Irsyad Lubis,SE,M.Soc.Sc,Ph.D selaku Dosen Penguji I yang telah


(5)

5. Walad Altsani H.R,SE,M.Ec selaku Dosen Penguji II yang juga telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama menjalani perkuliahan.

7. Teman-teman seperjuangan jurusan Ekonomi Pembangunan Ekstension

2006.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun dengan segala kerendahan harti, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, September 2011


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRACT... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 4

1.3 Hipotesis... 4

1.4 Tujuan Penelitian... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Usaha Mikro... 6

2.2 Kontribusi Usaha Mikro dalam Pembangunan Ekonomi Nasional……... 10

2.3 Biaya Produksi…... 10

2.4 Pengertian Pendapatan... 12

2.5 Kebijakan Pengalihan Minyak Tanah ke Elpiji 3 Kg... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 16

3.2 Waktu Penelitian... 16

3.3 Jenis Penelitian………... 16

3.4 Jenis Data & Sumber Data... 16

3.5 Populasi & Sampel……... 17

3.6 Metode Pengumpulan Data... 18

3.7 Metode Analisa Data………... 20


(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian... 22 4.2 Karakteristik Responden... 23

4.3 Pengujian Kualitas Data... 25 4.4 Perbedaan Jumlah Pendapatan Usaha Pedagang

Bakso Sebelum dan Sesudah Konversi Minyak

Tanah ke Elpiji 3 Kg.…... 26

4.5 Dampak Ekonomi dari Konversi Minyak Tanah ke Elpiji 3 Kg yang Dialami Pedagang Bakso di

Kecamatan Medan Kota... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 39 5.2 Saran... 39

DAFTAR PUSTAKA... 41


(8)

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1 Jumlah Usaha Mikro dan Pedagang Bakso yang

Mendapat Paket Konversi Minyak Tanah

ke Elpiji 3 Kg di Kota Medan……….. 2

2 Karakteristik Pedagang Bakso Pengguna Elpiji 3 Kg

Di Kecamatan Medan Kota……….. 24

3 Hasil Uji Validitas……… 25

4 Unsur Pertanyaan yang Dianggap Valid………. 26

5 Jumlah Pendapatan Usaha Pedagang Bakso

Sebelum dan Sesudah Konversi Minyak Tanah

ke Elpiji 3 Kg di Kecamatan Medan Kota……….. 27


(9)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

1 Kurva Biaya Tetap…………..……….. 11

2 Kurva Biaya Tidak Tetap……….. 11

3 Kurva Biaya Tetap, Biaya Tidak tetap dan

Biaya Keseluruhan……….…… 12

4 Peta Kecamatan Medan Kota…………...………. 22

5 Pendapatan Rata-rata Pedagang Bakso di


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hal

1 Kuisioner Penelitian……….. 42

2 Rekapitulasi Data untuk Uji Validasi……….. 45

3 Hasil Uji Validasi dengan SPSS versi 14.00……… 46

4 Tabel r ………. 47

5 Rekapitulasi Data untuk Uji Reliabilitas……….. 48


(11)

ABSTRACT

Rakhmawani T Harahap (060523004) with thesis title is Conversion Impact of Petroleum to Elpiji 3 Kg to Bakso Sellers’ Income in Medan Kota Subdistrict. This research is led by Kasyful Mahalli,SE,M.Si with aims (1) to know the different income of bakso seller before and after conversion and (2) to know economic impact from petroleum conversion to LPG 3 kg that happened to bakso seller in Medan Kota Subdistrict.

This research’s done at March - April 2011 in Medan Kota Subdistrict that chosen purposively. Sample total of bakso seller is 145 samples where decided by using Taro Yamane pattern and t test difference of two average prices is used to analyze data.

The results are there is the different income of bakso seller in Medan Kota Subdistrict after using elpiji 3 kg and there is a profit enhancement Rp 82.071,- or 41% after using elpiji 3 kg.  


(12)

ABSTRAK

Rakhmawani T Harahap (060523004) dengan judul skripsi Dampak Konversi Minyak Tanah Ke Elpiji 3 Kg Terhadap Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Di Kecamatan Medan Kota. Penelitian ini dibimbing oleh Kasyful Mahalli,SE,M.Si yang bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata terhadap pendapatan pedagang bakso sebelum dan sesudah terjadinya konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg di Kecamatan Medan Kota dan (2) untuk mengetahui dampak ekonomi dari konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg yang dialami pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2011 di Kecamatan Medan Kota yang dipilih secara sengaja. Jumlah sampel pedagang bakso sebanyak 145 sampel dimana jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan uji t perbedaan dua harga rata-rata.

Diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan pendapatan usaha pedagang bakso di kecamatan medan kota setelah menggunakan elpiji 3 Kg dan terdapat peningkatan keuntungan sebesar Rp. 82.701,- atau 41% setelah menggunakan elpiji 3 Kg.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg merupakan program kebijakan pemerintah untuk pengalihan penggunaan minyak tanah bersubsidi oleh masyarakat ke elpiji 3 Kg melalui pembagian paket elpiji 3 Kg beserta isi, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada masyarakat yang memenuhi kriteria yang sudah ditentukan. Beratnya beban subsidi pemerintah terutama disebabkan kecenderungan kenaikan harga minyak dunia menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pemerintah untuk terus mendukung suksesnya program ini.

Pelaksanaan program konversi ini berdasarkan Kebijakan Energi Nasional (Perpres No 5 Tahun 2006) antara lain melalui diversifikasi energi yaitu penganekaragaman penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi dalam rangka optimasi penyediaan energi. Dalam hal ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak tanah dapat dialihkan ke elpiji. Pemerintah menunjuk Kementerian Negara Koperasi dan UKM bersama dengan PT. Pertamina dan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan sebagai pelaksana.

Pada awalnya di Kota Medan terjadi penolakan oleh ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemakai Minyak Tanah Subsidi di Sumatera Utara. Mereka menilai pembagian gas yang disalurkan kepada masyarakat tidak efektif digunakan jika dilihat dari proses pembelian yang tidak dapat dibeli secara


(14)

eceran, selain itu adanya wacana bahwa tabung elpiji 3 Kg mudah meledak sehingga dapat terjadi kebakaran yang akhirnya akan menelan korban jiwa. Namun demikian, berkat kerjasama Pemerintah Kota Medan dan PT. Pertamina (Persero) sebagai pelaksana, pendistribusian paket konversi mulai terlaksana di bulan Agustus 2009.

Terdapat 7.360 paket konversi yang diberikan kepada usaha mikro di Kota Medan diantaranya terdiri dari 3.004 pedagang bakso. Usaha mikro yang dikenakan program konversi ini adalah usaha mikro yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan produksinya.

Tabel 1. Jumlah Usaha Mikro dan Pedagang Bakso yang Mendapat Paket Konversi Minyak Tanah ke Elpiji 3 Kg di Kota Medan

No Kecamatan Usaha Mikro Pedagang Bakso

1 Medan amplas 819 378

2 Medan Denai 930 315

3 Medan Area 815 247

4 Medan Kota 604 230

5 Medan Petisah 82 32

6 Medan Barat 437 102

7 Medan Helvetia 264 83

8 Medan Baru 33 15

9 Medan Sunggal 362 128

10 Medan Maimun 682 282

11 Medan polonia 326 99

12 Medan Selayang 106 38

13 Medan Johor 365 186

14 Medan Tuntungan 175 75

15 Medan Tembung 533 268

16 Medan Perjuangan 292 204

17 Medan Timur 250 183

18 Medan Deli 52 32

19 Medan labuhan 213 97

20 Medan Belawan 5 2

21 Medan Marelan 15 8

Kota Medan 7360 3004


(15)

Seiring berjalannya pembagian paket perdana elpiji 3 Kg maka penarikan minyak tanah bersubsidi juga mulai dilaksanakan, akibatnya keluh kesah timbul dari seluruh pengguna minyak tanah bersubsidi, minyak tanah dinyatakan langka dan harganya melambung tinggi. Seperti yang dirasakan oleh usaha mikro yang biasanya menggunakan minyak tanah tidak berjualan karena mahal dan langkanya minyak tanah di pasaran sehingga mereka tidak berjualan sebagaimana waktu-waktu sebelumnya, padahal jika mereka berjualan sudah pasti dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Aduh sudahlah susah mendapatkannya, harga minah (minyak tanah,red) semakin mahal atau Rp8.000 per liter, terpaksa hanya beli satu liter aja, siapa tahu besok dapat yang murah.” kata seorang pedagang makanan, Atik di kawasan Jalan Raden Saleh, Medan.

Menurut Koordinator Persatuan Pedagang Bakso Sumatera Utara (PPBSU) Kecamatan Medan Kota, “Konversi minyak tanah ke gas, membuat ratusan pedagang bakso sorong tidak lagi berjualan dan sebagian para pedagang bakso sorong akhirnya memilih mudik, karena umumnya mereka adalah perantau dari pulau Jawa. Jumlah pedagang bakso di Kecamatan Medan kota berkisar 700 orang, dan sekarang tinggal beberapa ratus orang lagi berjualan. Mungkin dalam waktu dekat akan terus bertambah yang tidak berjualan, jika konvensi migas terus berlangsung.”

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi yang

berjudul : “Dampak Konversi Minyak Tanah ke Elpiji 3 Kg Terhadap


(16)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarakan uraian di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan yang nyata terhadap pendapatan usaha pedagang

bakso sebelum dan sesudah terjadinya konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg di Kecamatan Medan Kota.

2. Bagaimana dampak konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg terhadap

pendapatan pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.

1.3 Hipotesis 

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang menjadi objek penelitian dimana tingkat kebenarannya masih perlu dibuktikan atau diuji secara empiris. Mengacu pada perumusan masalah dan tujuan penelitian ini maka dapat ditarik hipotesa sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pendapatan usaha pedagang bakso di Kecamatan Medan

Kota sebelum dan sesudah konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg.

2. Konversi minyak tanaha ke elpiji 3 Kg berdampak positif terhadap pendapatan usaha pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.

1.4 Tujuan Penelitian


(17)

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata terhadap pendapatan pedagang bakso sebelum dan sesudah terjadinya konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg di Kecamatan Medan Kota.

2. Untuk mengetahui dampak ekonomi dari konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg yang dialami pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian sebagai masukan untuk Pemerintah Kota Medan yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan program konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg untuk Usaha Mikro di kota Medan khususnya pedagang bakso.

2. Penelitian dapat dijadikan acuan keberhasilan Pertamina sebagai pelaksana pendistribusian paket perdana konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg untuk Usaha Mikro di Kota Medan khususnya pedagang bakso.

3. Penelitian sebagai wahana penerapan ilmu yang telah diperoleh penulis di bangku kuliah.

4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur bagi kalangan akademis dan peneliti untuk dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.


(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Usaha Mikro 

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Kriteria usaha mikro yang dimaksud adalah sebagai berikut:

b. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

c. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).

Menurut Keputusan Menkeu No. 40/KMK.06/2003, tentang pendanaan kredit usaha mikro dan kecil, usaha mikro adalah :

a. Usaha produktif milik keluarga atau perorangan warga Negara Indonesia; b. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun.

Menurut Badan Pusat Statistik, definisi usaha mikro dibagi menjadi dua kategori yaitu menurut omset dan jumlah tenaga kerja.


(19)

a. Berdasarkan omset, usaha mikro adalah usaha yang memiliki asset tetap kurang dari Rp 200 juta dan omset per tahun kurang dari Rp 1 milyar.

b. Berdasarkan jumlah tenaga kerja, usaha mikro adalah usaha yang memiliki tenaga kerja sebanyak lima sampai sembilan orang.

Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM) bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah :

a. Entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, b. Dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 7/39/PBI/2005 tentang Pemberian bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, usaha mikro adalah:

a. Usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia,

secara individu atau tergabung dalam koperasi

b. Dan memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak Rp

100.000.000,00 (seratus juta Rupiah) per tahun.

Menurut Peraturan Presiden RI No.104/2007 tanggal 28 Nopember 2007 perihal penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga Elpiji 3 Kg, usaha mikro adalah:

a. Konsumen dengan usaha produktif milik perorangan yang mempunyai


(20)

b. Menggunakan rninyak tanah untuk mernasak dalarn lingkup usaha mikro dan tidak mempunyai kompor gas untuk dialihkan menggunakan Elpiji Tabung 3 Kg termasuk tabung, kompor gas beserta peralatan lainnya.

Ciri-ciri usaha mikro adalah sebagi berikut:

 Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti.

 Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah

tempat.

 Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan

tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha.

 Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha

yang memadai.

 Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.

 Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka

sudah akses ke lembaga keuangan non bank.

 Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP.

Contoh usaha mikro

 Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan


(21)

 Industri makanan dan minuman, industri meubel, pengolahan kayu dan rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat.

 Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.

 Peternakan ayam, itik dan perikanan.

 Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).

Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro mempuintermediasi-nyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain :

 Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang.

 Tidak sensitive terhadap suku bunga.

 Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter.

 Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima

bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.

Industri adalah usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk memperoleh pendapatan. Sedangkan pengertian industri dalam Undang-Undang No 5 tahun 1984 tentang perindustrian adalah “kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan


(22)

dan perekayasaan industri”. Di sisi lain pengertian industri yang digunakan sebagai acuan oleh Departemen Perindustrian yaitu “industri adalah rangkaian kegiatan ekonomi yang meliputi pengolahan, pengerjaan, perubahan, perbaikan, bahan baku atau barang setengah jadi menjadi barang yang berguna dan lebih bermanfaat untuk pemakaian dan usaha jasa yang menunjang kegiatan itu”.

2.2Kontribusi Usaha Mikro dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

Kontribusi usaha mikro sangat besar dalam perekonomian. Usaha mikro merupakan kelompok usaha terbesar (96%) di Indonesia dengan karakteristik berpenghasilan rendah, bergerak di sektor informal dan sebahagian besar termasuk dalam kelompok keluarga miskin. Bahkan dalam sebahagian besar kasus, kelompok usaha mikro belum dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup, seperti : gizi, pendidikan, kesehatan dan lainnya namun demikian usaha mikro memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia yang dapat dilihat dari kedudukan usaha mikro sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi yaitu meningkatkan PDB, penyedia lapangan pekerjaan dan pencipta pasar baru.

2.3Biaya Produksi 

Biaya produksi adalah semua pengeluaran atau pembiayaan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dalam suatu proses produksi, biaya dapat digolongkan menjadi :


(23)

Biaya tetap adalah suatu biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan, sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah produksi yang dihasilkan. Kurva biaya tetap dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Kurva Biaya Tetap

Biaya (Rp)

Biaya tetap (TFC)

Sumber : Sadono Sukirno (2000) Output (unit)

Dari gambar tersebut diatas terlihat bahwa berapa pun besarnya hasil produksi (output) yang dicapai tidak terpengaruh pada besar kecilnya biaya

2.2.2 Biaya Tidak Tetap

Biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan peubahan kuantitas produk yang dihasilkan. Makin besar kuantitas produksi makin besar pula jumlah biaya variabelnya (Sadono Sukirno,1987).


(24)

Biaya (Rp)

Biaya tidak tetap

(TVC)

Out put (unit)

Sumber : Sadono Sukirno (2000)

Gambar tersebut diatas menunjukkan bahwa tinggi rendahnya biaya tidak tetap tergantung pada besar kecilnya output yang dihasilkan. Semakin tinggi output yang dihasilkan semakin tinggi pula biaya yang dikeluarkan. Dari penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap tersebut selanjutnya akan didapatkan biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk pembuatan setiap output tertentu, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3. Kurva Biaya Tetap, Biaya Tidak tetap dan Biaya Keseluruhan

Biaya (Rp)

Biaya keseluruhan (TC)

Biaya tidak tetap (TVC)

Biaya tetap (TFC) Out put (unit)


(25)

Menurut Wikipedia, pendapatan merupakan jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan atau jasa kepada pelanggan dimana pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut.

Pendapatan diartikan sebagai penghasilan, usaha perolehan dan sebagainya (WJS Poerwadharminto 1998 : 16). Pendapatan yang diukur adalah merupakan penerimaan bersih seseorang yang berbentuk uang ataupun barang dalam bentuk laba. Menurut Safudin Yusuf dan Yuni Maresa (1984 :24), pendapatan diukur dengan :

b. Gaji atau upah, yaitu imbalan yang diperoleh seseorang setelah melakukan pekerjaan untuk orang lain.

c. Pendapatan dari usaha sendiri, merupakan total dari produksi dikurangi

dengan biaya yang dikeluarkan.

Pendapatan dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Pendapatan kotor (Gross Income) : adalah total penerimaan dari pemakaian sumber daya dalam proses produksi atau dengan kata lain pendapatan kotor merupakan nilai semua produksi.

2. Pendapatan bersih (Net Income) : merupakan selisih antara pendapatan kotor dengan total biaya pendapatan bersih berarti juga sebagai keuntungan dari usaha sendiri (Tukaji A, 1992).

Total pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan biaya dalam suatu proses produksi. Sedangkan total penerimaan diperoleh dari produksi fisik


(26)

2.5 Kebijakan Pengalihan Minyak Tanah ke Elpiji 3 Kg

2.5.1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2005 Tentang Kebijakan Energi Nasional.

 

Dalam Pasal 2 menyatakan bahwa kebijakan energi nasional bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri. Salah satunya melalui diversifikasi energi yaitu penganekaragaman penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi dalam rangka optimasi penyediaan energi.

2.5.2 Surat Wakil Presiden Republik Indonesia Nomor 20/WP/9/2006 tanggal 1 September 2006 Perihal Konversi Peralihan Minyak Tanah ke Elpiji.

Kebijakan pengalihan minyak tanah ke elpiji bertujuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi yaiutu mengatasi keterbatasan stok minyak bumi serta pengurangan subsidi minyak tanah yang semakin menguras pengeluaran pemerintah melebihi anggaran penting lainnya. Selain itu program konversi minyak tanah ke elpiji sangat berguna untuk menghemat subsidi minyak tanah hingga triliunan rupiah sehingga APBN bisa dialokasikan ke sektor lain.

2.5.3 Surat Menteri Ekonomi Sumber Daya Manusia Nomor 1971/26/MEM.M/2007 tanggal 22 Mei 2007 Perihal Penugasan Pelaksanaan Program Pengalihan Minyak Tanah ke Elpiji.

Pertamina sebagai badan usaha yang ditunjuk sebagai penyedia dan pendistribusi paket perdana secara gratis yang terdiri dari tabung 3 Kg, kompor gas beserta peralatan lainnya kepada rumah tangga dan usaha mikro.

2.5.4 Peraturan Presiden Republik Indonesia No.104/2007 tanggal 28 Nopember 2007 Perihal Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG 3 Kg.


(27)

Penyediaan dan pendistribusian elpiji 3 Kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga dan usaha mikro. Penyediaan dan pendistribusian elpiji 3Kg dilaksanakan secara bertahap pada daerah tertentu dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketentuan mengenai penetapan daerah tertentu diatur dengan Peraturan Menteri.

Pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian elpiji 3 Kg diawali dengan

memberikan secara gratis tabung 3 Kg dan kompor gas beserta peralatan lainnya kepada rumah tangga dan usaha mikro. Pemberian hanya 1 (satu) kali.

Dalarn rangka penyediaan dan pendistribusian elpiji 3 Kg, Menteri rnenetapkan harga patokan dan harga jual eceran elpiji 3 Kg untuk rumah tangga dan usaha

rnikro. Menteri menetapkan harga patokan elpiji 3 Kg setelah rnendapatkan

pertirnbangan Menteri Keuangan. Menteri menetapkan harga jual eceran elpiji 3 Kg didasarkan pada hasil kesepakatan instansi terkait yang dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonornian


(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Medan Kota. Pemilihan lokasi ini didasarkan dengan pertimbangan, bahwa di lokasi tersebut terdapat Persatuan Pedagang Bakso Sumatera Utara (PPBSU).

3.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada bulan Maret - April 2011 di Kecamatan Medan Kota.

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan penelitian bersifat kuantitatif dan kualitatif. Disamping itu peneliti juga melakukan survey langsung ke lapangan.


(29)

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari informasi melalui wawancara dan hasil-hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh pemilik usaha mikro (pedagang bakso) di kota Medan. Data yang diperoleh berupa data: Pendapatan, Produksi, Jumlah Pekerja dan Pemasaran.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung. Data ini diperoleh dari instansi–instansi yang berkaiatan dengan penelitian ini : Kantor Persatuan Pedagang Bakso Sumatera Utara (PPBSU), Kantor Kecamatan Medan Kota, Pertamina.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Jumlah usaha mikro pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota

sebelum dan sesudah konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg.

b. Data Jumlah usaha mikro pedagang bakso terkonversi di Kecamatan Medan Kota.

3.5 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009: 118). Populasi dalam penelitian ini adalah usaha pedagang bakso yang beralih dari minyak tanah ke elpiji 3 Kg.

2. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118). Jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan rumus


(30)

Dimana:

Dengan demikian jumlah sampel yang akan diambil sebanyak:

145

3. Tekhnik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan

berdasarkan kebetulan (Sugiono,1999) dalam arti pedagang bakso yang dijadikan sampel adalah pedagang bakso yang beralih dari pengguna minyak tanah menjadi pengguna elpiji 3 Kg yang ditemui secara kebetulan di Kecamatan Medan Kota.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data melalui Metode Observasi yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung kepada usaha pedagang bakso yang dijadikan


(31)

obyek penelitian melalui kuisioner dan wawancara serta melalui study literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Agar kuisioner yang disebarkan kepada responden benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur maka kuisioner haruslah valid dan andal maka dilakukan uji validitas dan realibilitas terhadap butir-butir pertanyaan dalam kuisioner agar data yang diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang menyesatkan.

Pengujian terhadap hasil kuisioner digunakan analisa-analisa sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas data merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. (Suharsimi A, 1997 L:145).

Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah tehnik korelasi product moment dari pearson. Pengujian menggunakan program SPSS versi 14.00 dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dalam skor total. Nilai korelasi r dibandingkan dengan angka kritis dalam table korelasi, untuk menguji koefisien korelasi ini digunakan taraf signifikan 5%, dan jika r hitung > r table maka pertanyaan tersebut valid.


(32)

Reliabilitas menunjukkan pada suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi A, 1997 :154). Uji Realiabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir yang valid diperoleh melalui uji validitas.

Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah tehnik Alpha-Cronbach. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh > 0,60 (Imam Ghozali, 2002, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: BadanPenerbit Universitas Dipenogoro, hlm. 133). Uji reliabilitas instrumen menggunakan

pengujian dengan taraf signifikan 5%, jika r alpha > 0,60 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 14.00.

3.7 Metode Analisis Data

Untuk mengetahui perbedaan pendapatan usaha pedagang bakso sebelum dan sesudah menggunakan elpiji 3 Kg digunakan uji t beda rata-rata dengan rumus (Djarwanto dan Subagyo, 1988) sebagai berikut :

                   2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 n n n n S n S n X X thitung Dimana:  1

X Rata-rata pendapatan sebelum konversi

 2

X Rata-rata pendapatan sesudah konversi

 2 1

S Standar deviasi sebelum konversi

 2 2


(33)

 1

n Jumlah sampel sebelum konversi

 2

n Jumlah sampel sesudah konversi

Formulasi Hipotesa

2 1 0 :X X

H (Tidak ada perbedaan yang berarti antara X dan X )

2 1

:X X

Ha (Terdapat perbedaan yang berarti antara X dan X )

Kriteria

0

H diterima jika thitungttabel atau thitung ttabel

Ha diterima jika thitungttabel atau thitung ttabel 3.8 Defenisi Operasional dan Batasan Masalah

3.8.1 Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran dalam memahami pembahasan dalam penelitian ini, maka diberikan defenisi sebagai berikut :

1. Konversi berarti perubahan penggunaan bahan bakar dari minyak tanah ke elpiji 3 Kg oleh pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.

2. Dampak adalah akibat yang terjadi kepada pedagang bakso pengguna minyak tanah yang beralih menggunakan elpiji 3 Kg di Kecamatan Medan Kota.

3. Minyak tanah adalah bahan bakar yang digantikan dengan Elpiji 3 Kg. 4. Elpiji 3 Kg adalah bahan bakar pengganti minyak tanah.

5. Pendapatan usaha adalah keuntungan pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.

6 Usaha Mikro adalah pedagang bakso pengguna minyak tanah yang beralih ke Elpiji 3 Kg.


(34)

3.8.2 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian pada objek yang akan diteliti, dan agar tidak mengaburkan topik permasalahan yang akan dibahas nantinya, maka penulis memberikan batasan ruang lingkup penelitian, pada penelitian ini menetapkan ruang lingkup penelitian di Kecamatan Medan Kota. Dengan didasarkan pada konteks pengertian tentang usaha mikro pedagang bakso pengguna minyak tanah yang beralih ke elpiji 3 Kg (usaha mikro terkonversi).

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis Kecamatan Medan Kota

Kecamatan Medan Kota adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara. Kecamatan Medan Kota berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimun di sebelah barat, Kecamatan Medan Denai di timur, Kecamatan Medan Amplas di selatan, dan Kecamatan Medan Area di utara.

Luasnya adalah 5,27 km² dan kepadatan penduduknya adalah 16.039,85 jiwa/km² (2001).

Terdiri dari 12 kelurahan yaitu Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Pusat Pasar, Kelurahan Sei Rengas I, Kelurahan Mesjid, Kelurahan Pandau Hulu I, Kelurahan Kotamatsum III, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kelurahan Teladan Timur,


(35)

Kelurahan Teladan Barat, Kelurahan Sitirejo I, Kelurahan Sudirejo I dan Kelurahan Sudirejo II.

Gambar 4. Peta Kecamatan Medan Kota

Kec. Medan Area

Kec. Medan

Kota

Kec. Medan

Maimun Kec. Medan Denai

Kec. Medan Amplas

4.1.2 Sektor Ekonomi di Kecamatan Medan Kota

Kegiatan perekonomian di Kecamatan Medan Kota meliputi perdagangan, hotel, dan restoran yang disusul oleh pengangkutan dan jasa komunikasi, persewaan dan jasa serta sektor ekonomi lainnya.

Di Kecamatan ini terdapat pusat perdagangan yang terdiri dari 4 pasar tradisional dan 1 plaza/mall. Pusat pasar yang juga dikenal sebagai pajak central merupakan pusat perdagangan terbesar di Kecamatan Medan Kota.

Pelayanan umum terdiri dari 21 persil lapangan olah raga, termasuk stadion teladan yang terkenal sebagai kandang klub sepak bola Indonesia PSMS Medan. Rumah ibadah sebanyak 155 unit, termasuk Mesjid Raya Medan yang merupakan mesjid peninggalan Sultan Deli serta 3 unit rumah sakit dan 3 unit Puskesmas untuk layanan kesehatan.


(36)

4.2 Karakteristik Responden atau Pedagang Bakso Pengguna LPG 3 Kg di Kecamatan Medan Kota

Penggunaan LPG 3 Kg oleh pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota dimulai sejak bulan Agustus tahun 2009. Disini penulis akan membuat karakteristik pedagang bakso pengguna LPG 3 Kg di Kecamatan Medan Kota berdasarkan data yang diperoleh dari kuisioner.

Hasil Pengamatan tersebut menunjukkan bahwa responden atau pedagang Bakso Pengguna LPG 3 Kg memiliki tingkat pendidikan diantara Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan persentase 41% pada Sekolah Dasar (SD), 37% pada Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP) dan 32% pada Sekolah Menengah Umum (SMU).

Dari segi waktu lamanya usaha berdiri, 48% untuk kecil dari 5 tahun, 15% yang berada diantara 5 dan 10 tahun, 30% diantara 11 sampai 20 tahun dan 7% untuk diatas 20 tahun.

Berdasarkan modal awal usaha, jika diurutkan, pedagang bakso mengeluarkan modal sebesar 1 juta hingga 5 juta rupiah yaitu sebanyak 59%, 5 juta rupiah sebanyak 30%, antara 250 ribu hingga 1 juta rupiah sebanyak 7% dan dibawah 250 ribu sebanyak 4%.

Tabel 2. Karakteristik Pedagang Bakso Pengguna Elpiji 3 Kg Di Kecamatan Medan Kota

No Karakteristik Frekuensi Persentase

1 Tingkat Pendidikan

a. SD 59 41%


(37)

c. SMU 32 22%

d. Diploma/ Sarjana - -

2 Lamanya Usaha Berdiri

a. < 5 Tahun 70 48%

b. 5 s/d 10 Tahun 21 15%

c. 11 sd 20 Tahun 43 30%

d. > 20 Tahun 11 7%

3 Modal Usaha

a. < 5 Rp. 250.000,- 5 4%

b. Rp. 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,- 11 7%

c. Rp. 1.000.000,- s/d Rp.5.000.000,- 86 59%

d. > Rp. 5.000.000,- 43 30%

4.3 Pengujian Kualitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap item pertanyaan pada kuesioner yang diajukan kepada responden adalah valid, sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan instrument kuesioner untuk menjadi alat pengumpul data. Rangkuman hasil uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Uji Validitas

Nomor

Pertanyaan r hitung

Nilai r tabel

( n = 30, α = 5% ) Keterangan Kesimpulan

1 0,681 0,361 r Positif, r hitung > r tabel Valid 2 0,884 0,361 r Positif, r hitung > r tabel Valid 3 0,890 0,361 r Positif, r hitung > r tabel Valid 4 0,883 0,361 r Positif, r hitung > r tabel Valid 5 0,408 0,361 r Positif, r hitung > r tabel Valid 6 0,649 0,361 r Positif, r hitung > r tabel Valid


(38)

8 0,827 0,361 r Positif, r hitung > r tabel Valid 9 0,244 0,361 r Positif, r hitung < r tabel Tidak Valid 10 0,075 0,361 r Positif, r hitung < r tabel Tidak Valid

Hasil uji validitas seperti yang disajikan pada tabel 3 menunjukkan bahwa tidak semua item pertanyaan berkolerasi secara signifikan dengan skor totalnya pada taraf signifikan 0.05 yaitu r hitung > r tabel. Dari 10 item pertanyaan hanya terdapat 7 item pertanyaan yang dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas seperti yang terlihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Unsur Pertanyaan yang Dianggap Valid No Klasifikasi Unsur Variabel yang Diamati

Penerimaan

1 Harga bakso mengalami kenaikan setelah menggunakan elpiji 3 Kg 2 Produksi bakso meningkat setelah menggunakan elpiji 3 kg

3 Jumlah bakso terjual lebih banyak sesudah menggunakan elpiji 3 Kg Biaya

4 Bahan baku yang digunakan lebih banyak jika saat memasak menggunakan kompor gas

5 Elpiji 3 Kg lebih banyak digunakan daripada minyak tanah

6 Biaya perawatan kompor gas lebih mahal daripada kompor minyak tanah

7 Biaya perawatan gerobak sorong dengan kompor gas lebih mahal daripada dengan minyak tanah

Setelah ke 7 unsur tersebut dinyatakan valid, maka dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas terhadap 7 pertanyaan tersebut memperoleh koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,880. Nilai alpha cronbach lebih besar dari 0,6. Dengan


(39)

demikian dapat disimpulkan bahwa 7 unsur pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel yang artinya 7 unsur pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk melakukan analisis selanjutnya.

4.4 Perbedaan Jumlah Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Sebelum dan Sesudah Konversi Minyak Tanah ke Elpiji 3 Kg

Untuk mengetahui perbedaan jumlah pendapatan usaha pedagang bakso sebelum dan sesudah konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Jumlah Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Sebelum dan Sesudah Konversi Minyak Tanah ke Elpiji 3 Kg di Kecamatan Medan Kota

Profit No Nama Pedagang Sebelum Konversi

(Rp/ Produksi)

Sesudah Konversi (Rp/ Produksi) 1 Agus 96.183 98.367 2 Husin 121.117 198.367 3 Dodi 11.183 13.733 4 Adi 146.250 198.500 5 Siswo 105.500 149.500 6 Andi 21.083 23.500 7 Roni 53.750 56.000 8 Siswanto 387.283 392.783 9 Darmanto 61.100 161.017 10 Uwak 847.300 938.086 11 Suarno 98.833 123.333 12 Tata 96.083 158.350 13 Uci 88.800 108.333 14 Roy 19.900 51.200 15 Anto 121.100 148.517 16 Andri 66.333 193.500 17 Rudi 76.267 138.267 18 Suwanto 76.150 98.400


(40)

20 Sisilo 724.917 894.652 21 Zulkarnaen 477.500 775.667 22 Zuhari 225.667 256.167 23 Yusuf 192.367 196.733 24 Amir 242.233 396.733 25 Joko 21.183 23.733 26 Musono 121.250 168.500 27 Darto 105.000 149.500 28 Narto 21.083 48.500 29 Musno 76.250 78.500 30 Ahmad 422.283 427.783 31 Sofyan 86.100 161.017 32 Marno 792.300 798.086 33 Marzuki 121.333 145.833 34 Parman 136.083 158.350 35 Bobi 88.800 108.333

Profit No Nama Pedagang Sebelum Konversi

(Rp/ Produksi)

Sesudah Konversi (Rp/ Produksi) 36 Jepri 19.900 51.200 37 Rusdi 146.100 148.517 38 Rahman 66.333 213.500 39 Jafar 76.267 118.267 40 Firman 76.150 98.400 41 Ahmad 83.667 754.167 42 Dian 724.917 894.652 43 Sori 562.500 775.667 44 Rusman 280.667 146.167 45 Arman 116.183 138.367 46 Syafi'i 121.117 148.367 47 Darman 11.183 13.733 48 Arif 146.250 198.500 49 Boby 105.500 149.500 50 Sukisno 21.083 23.500 51 Turmin 53.750 56.000 52 Aji 387.283 392.783 53 Taufik 61.100 161.017 54 Sunarto 98.833 123.333 55 Pendi 96.083 158.350 56 Yahya 88.800 90.833 57 Suratman 19.900 51.200


(41)

58 Hasan 121.100 148.517 59 Burhan 66.333 173.500 60 Daud 76.267 98.267 61 Basri 76.150 98.400 62 Abang 83.667 754.167 63 Sukmi 724.917 894.652 64 Arisman 477.500 590.667 65 Sunaryo 225.667 91.167 66 Gianto 847.300 853.086 67 Zulham 98.833 123.333 68 Agung 96.083 98.350 69 Subagio 88.800 108.333 70 Bandi 19.883 51.183

Profit No Nama Pedagang Sebelum Konversi

(Rp/ Produksi)

Sesudah Konversi (Rp/ Produksi) 71 Ramli 121.100 148.517 72 Kisno 66.333 193.500 73 Yunus 76.283 138.283 74 Yono 76.150 98.400 75 Kus 83.833 754.333 76 Suparmin 724.583 894.583 77 Romi 477.833 775.667 78 Sopyan 225.667 256.167 79 Yanto 192.367 196.733 80 Kasno 242.233 396.733 81 Misdi 21.183 23.733 82 Maryadi 121.250 168.500 83 Ari 105.000 149.500 84 Parto 21.083 48.500 85 Sudarso 76.250 78.500 86 Boy 421.983 427.483 87 Rafli 83.667 754.167 88 Setiadi 724.917 894.652 89 Gatot 477.500 683.167 90 Wahyu 225.667 201.167


(42)

93 Thohar 96.050 158.350 94 Husain 88.750 108.333 95 Riyadi 14.900 43.700 96 Indro 121.100 148.517 97 Budianto 53.833 193.500 98 Roy 76.267 138.267 99 Arya 76.400 98.400 100 Asep 83.667 644.167 101 Sukirno 844.917 1.034.652 102 Ali 477.500 775.667 103 Urip 225.667 146.167 104 Tono 152.367 156.733 105 Adit 242.233 396.733

Profit No Nama Pedagang Sebelum Konversi

(Rp/ Produksi)

Sesudah Konversi (Rp/ Produksi) 106 Udin 46.183 48.733 107 Zul 120.750 168.500 108 Rizky 105.500 149.500 109 Fauzi 20.833 48.500 110 Abdul 192.367 196.733 111 Malik 242.233 396.733 112 Usman 21.183 23.733 113 Rohim 121.250 168.500 114 Ono 105.000 149.500 115 Syamsul 21.083 48.500 116 Azhar 76.250 78.500 117 Ryan 422.283 427.783 118 Endo 82.667 754.167 119 Yogi 725.417 894.652 120 Rizal 502.500 740.667 121 Yusran 335.667 256.167 122 Arief 879.800 798.086 123 Dudi 121.333 123.333 124 Awal 156.083 158.350 125 Soleh 387.283 392.783 126 Usro 61.100 161.017 127 Amat 121.333 123.333


(43)

128 Basir 96.083 138.350 129 Mulyadi 88.800 90.833 130 Basori 19.900 51.200 131 Amir 121.100 148.517 132 Alimuddin 41.333 133.500 133 Toni 96.267 138.267 134 Masno 76.150 98.400 135 Rudianto 83.667 754.167 136 Purwanto 724.917 894.652 137 Kasim 477.500 683.167 138 Tri 225.667 36.167 139 Karsito 847.300 853.086 140 Bowok 98.833 123.333 141 Udin 96.083 138.350 142 Kasman 88.800 90.833 143 Nomo 27.400 61.200 144 Kadiman 146.100 148.517 145 Hariadi 66.333 193.500


(44)

Tabel 6. Perhitungan Uji t Perbedaan Dua Rata-Rata

Data X : Pendapatan Sebelum Konversi X : Pendapatan Sesudah Konversi

No XΌ X΍ XΌ² X΍² (XΌ - XΌ)² (X - X΍)²

1 96.183 98.367 9.251.233.611 9.676.001.111 11.031.020.822 34.427.441.813 2 121.117 198.367 14.669.246.944 39.349.334.444 6.415.262.422 7.318.175.147 3 11.183 13.733 125.066.944 188.604.444 36.110.894.155 72.997.052.280 4 146.250 198.500 21.389.062.500 39.402.250.000 3.020.821.444 7.295.380.569 5 105.500 149.500 11.130.250.000 22.350.250.000 9.160.786.944 18.066.854.569 6 21.083 23.500 444.506.944 552.250.000 32.446.336.555 67.814.930.569 7 53.750 56.000 2.889.062.500 3.136.000.000 21.745.041.444 51.944.335.569 8 387.283 392.783 149.988.380.278 154.278.746.944 34.622.541.088 11.852.749.480 9 61.100 161.017 3.733.210.000 25.926.366.944 19.631.372.544 15.103.508.747 10 847.300 938.086 717.917.290.000 880.004.807.347 417.429.703.744 427.941.940.116 11 98.833 123.333 9.768.027.778 15.211.111.111 10.481.391.388 25.785.829.347 12 96.083 158.350 9.232.006.944 25.074.722.500 11.052.036.555 15.766.066.969 13 88.800 108.333 7.885.440.000 11.736.111.111 12.636.457.744 30.828.219.347 14 19.900 51.200 396.010.000 2.621.440.000 32.874.041.344 54.155.340.369 15 121.100 148.517 14.665.210.000 22.057.200.278 6.417.932.544 18.332.167.080 16 66.333 193.500 4.400.111.111 37.442.250.000 18.192.254.722 8.174.510.569 17 76.267 138.267 5.816.604.444 19.117.671.111 15.611.336.322 21.212.854.413 18 76.150 98.400 5.798.822.500 9.682.560.000 15.640.503.844 34.415.073.169 19 83.667 754.167 7.000.111.111 568.767.361.111 13.816.905.388 221.138.511.013 20 724.917 894.652 525.504.173.611 800.402.735.839 274.266.577.888 373.002.491.160


(45)

No XΌ X΍ XΌ² X΍² (XΌ - XΌ)² (X - X΍)² 21 477.500 775.667 228.006.250.000 601.658.777.778 76.335.058.944 241.821.668.680 22 225.667 256.167 50.925.444.444 65.621.361.111 598.030.722 769.859.013 23 192.367 196.733 37.004.934.444 38.704.004.444 78.239.922 7.600.294.280 24 242.233 396.733 58.676.987.778 157.397.337.778 1.682.749.788 12.728.427.613 25 21.183 23.733 448.733.611 563.271.111 32.410.320.822 67.693.458.947 26 121.250 168.500 14.701.562.500 28.392.250.000 6.393.921.444 13.320.160.569 27 105.000 149.500 11.025.000.000 22.350.250.000 9.256.748.944 18.066.854.569 28 21.083 48.500 444.506.944 2.352.250.000 32.446.336.555 55.419.280.569 29 76.250 78.500 5.814.062.500 6.162.250.000 15.615.501.444 42.194.500.569 30 422.283 427.783 178.323.213.611 182.998.580.278 48.872.534.422 20.698.672.813 31 86.100 161.017 7.413.210.000 25.926.366.944 13.250.772.544 15.103.508.747 32 792.300 798.086 627.739.290.000 636.940.807.347 349.385.023.744 264.373.580.116 33 121.333 145.833 14.721.777.778 21.267.361.111 6.380.601.388 19.065.994.347 34 136.083 158.350 18.518.673.611 25.074.722.500 4.241.743.222 15.766.066.969 35 88.800 108.333 7.885.440.000 11.736.111.111 12.636.457.744 30.828.219.347 36 19.900 51.200 396.010.000 2.621.440.000 32.874.041.344 54.155.340.369 37 146.100 148.517 21.345.210.000 22.057.200.278 3.037.332.544 18.332.167.080 38 66.333 213.500 4.400.111.111 45.582.250.000 18.192.254.722 4.957.990.569 39 76.267 118.267 5.816.604.444 13.987.004.444 15.611.336.322 27.438.707.747 40 76.150 98.400 5.798.822.500 9.682.560.000 15.640.503.844 34.415.073.169 41 83.667 754.167 7.000.111.111 568.767.361.111 13.816.905.388 221.138.511.013 42 724.917 894.652 525.504.173.611 800.402.735.839 274.266.577.888 373.002.491.160 43 562.500 775.667 316.406.250.000 601.658.777.778 130.529.018.944 241.821.668.680 44 280.667 146.167 78.773.777.778 21.364.694.444 6.313.044.055 18.974.052.347 45 116.183 138.367 13.498.566.944 19.145.334.444 7.229.874.155 21.183.735.147


(46)

No XΌ X΍ XΌ² X΍² (XΌ - XΌ)² (X - X΍)² 46 121.117 148.367 14.669.246.944 22.012.667.778 6.415.262.422 18.372.808.480 47 11.183 13.733 125.066.944 188.604.444 36.110.894.155 72.997.052.280 48 146.250 198.500 21.389.062.500 39.402.250.000 3.020.821.444 7.295.380.569 49 105.500 149.500 11.130.250.000 22.350.250.000 9.160.786.944 18.066.854.569 50 21.083 23.500 444.506.944 552.250.000 32.446.336.555 67.814.930.569 51 53.750 56.000 2.889.062.500 3.136.000.000 21.745.041.444 51.944.335.569 52 387.283 392.783 149.988.380.278 154.278.746.944 34.622.541.088 11.852.749.480 53 61.100 161.017 3.733.210.000 25.926.366.944 19.631.372.544 15.103.508.747 54 98.833 123.333 9.768.027.778 15.211.111.111 10.481.391.388 25.785.829.347 55 96.083 158.350 9.232.006.944 25.074.722.500 11.052.036.555 15.766.066.969 56 88.800 90.833 7.885.440.000 8.250.694.444 12.636.457.744 37.279.757.680 57 19.900 51.200 396.010.000 2.621.440.000 32.874.041.344 54.155.340.369 58 121.100 148.517 14.665.210.000 22.057.200.278 6.417.932.544 18.332.167.080 59 66.333 173.500 4.400.111.111 30.102.250.000 18.192.254.722 12.191.030.569 60 76.267 98.267 5.816.604.444 9.656.337.778 15.611.336.322 34.464.561.080 61 76.150 98.400 5.798.822.500 9.682.560.000 15.640.503.844 34.415.073.169 62 83.667 754.167 7.000.111.111 568.767.361.111 13.816.905.388 221.138.511.013 63 724.917 894.652 525.504.173.611 800.402.735.839 274.266.577.888 373.002.491.160 64 477.500 590.667 228.006.250.000 348.887.111.111 76.335.058.944 94.097.812.013 65 225.667 91.167 50.925.444.444 8.311.361.111 598.030.722 37.151.149.013 66 847.300 853.086 717.917.290.000 727.755.235.918 417.429.703.744 323.957.578.687 67 98.833 123.333 9.768.027.778 15.211.111.111 10.481.391.388 25.785.829.347 68 96.083 98.350 9.232.006.944 9.672.722.500 11.052.036.555 34.433.626.969 69 88.800 108.333 7.885.440.000 11.736.111.111 12.636.457.744 30.828.219.347 70 19.883 51.183 395.346.944 2.619.733.611 32.880.085.355 54.163.097.747


(47)

No XΌ X΍ XΌ² X΍² (XΌ - XΌ)² (X - X΍)² 71 121.100 148.517 14.665.210.000 22.057.200.278 6.417.932.544 18.332.167.080 72 66.333 193.500 4.400.111.111 37.442.250.000 18.192.254.722 8.174.510.569 73 76.283 138.283 5.819.146.944 19.122.280.278 15.607.171.755 21.207.999.813 74 76.150 98.400 5.798.822.500 9.682.560.000 15.640.503.844 34.415.073.169 75 83.833 754.333 7.028.027.778 569.018.777.778 13.777.751.388 221.295.290.013 76 724.583 894.583 525.021.006.944 800.279.340.278 273.917.552.555 372.918.256.013 77 477.833 775.667 228.324.694.444 601.658.777.778 76.519.362.055 241.821.668.680 78 225.667 256.167 50.925.444.444 65.621.361.111 598.030.722 769.859.013 79 192.367 196.733 37.004.934.444 38.704.004.444 78.239.922 7.600.294.280 80 242.233 396.733 58.676.987.778 157.397.337.778 1.682.749.788 12.728.427.613 81 21.183 23.733 448.733.611 563.271.111 32.410.320.822 67.693.458.947 82 121.250 168.500 14.701.562.500 28.392.250.000 6.393.921.444 13.320.160.569 83 105.000 149.500 11.025.000.000 22.350.250.000 9.256.748.944 18.066.854.569 84 21.083 48.500 444.506.944 2.352.250.000 32.446.336.555 55.419.280.569 85 76.250 78.500 5.814.062.500 6.162.250.000 15.615.501.444 42.194.500.569 86 421.983 427.483 178.069.933.611 182.742.000.278 48.739.981.622 20.612.440.613 87 83.667 754.167 7.000.111.111 568.767.361.111 13.816.905.388 221.138.511.013 88 724.917 894.652 525.504.173.611 800.402.735.839 274.266.577.888 373.002.491.160 89 477.500 683.167 228.006.250.000 466.716.694.444 76.335.058.944 159.403.490.347 90 225.667 201.167 50.925.444.444 40.468.027.778 598.030.722 6.846.955.680 91 847.300 853.086 717.917.290.000 727.755.235.918 417.429.703.744 323.957.578.687 92 121.333 123.333 14.721.777.778 15.211.111.111 6.380.601.388 25.785.829.347 93 96.050 158.350 9.225.602.500 25.074.722.500 11.059.046.244 15.766.066.969 94 88.750 108.333 7.876.562.500 11.736.111.111 12.647.701.444 30.828.219.347 95 14.900 43.700 222.010.000 1.909.690.000 34.712.161.344 57.702.285.369

X X


(48)

No XΌ X΍ XΌ² X΍² (XΌ - XΌ)² (X - X΍)² 96 121.100 148.517 14.665.210.000 22.057.200.278 6.417.932.544 18.332.167.080 97 53.833 193.500 2.898.027.778 37.442.250.000 21.720.471.388 8.174.510.569 98 76.267 138.267 5.816.604.444 19.117.671.111 15.611.336.322 21.212.854.413 99 76.400 98.400 5.836.960.000 9.682.560.000 15.578.035.344 34.415.073.169 100 83.667 644.167 7.000.111.111 414.950.694.444 13.816.905.388 129.782.704.347 101 844.917 1.034.652 713.884.173.611 1.070.505.379.517 414.355.697.888 563.609.494.839 102 477.500 775.667 228.006.250.000 601.658.777.778 76.335.058.944 241.821.668.680 103 225.667 146.167 50.925.444.444 21.364.694.444 598.030.722 18.974.052.347 104 152.367 156.733 23.215.601.111 24.565.337.778 2.385.866.588 16.174.667.613 105 242.233 396.733 58.676.987.778 157.397.337.778 1.682.749.788 12.728.427.613 106 46.183 48.733 2.132.900.278 2.374.937.778 24.033.887.488 55.309.475.613 107 120.750 168.500 14.580.562.500 28.392.250.000 6.474.133.444 13.320.160.569 108 105.500 149.500 11.130.250.000 22.350.250.000 9.160.786.944 18.066.854.569 109 20.833 48.500 434.027.778 2.352.250.000 32.536.463.388 55.419.280.569 110 192.367 196.733 37.004.934.444 38.704.004.444 78.239.922 7.600.294.280 111 242.233 396.733 58.676.987.778 157.397.337.778 1.682.749.788 12.728.427.613 112 21.183 23.733 448.733.611 563.271.111 32.410.320.822 67.693.458.947 113 121.250 168.500 14.701.562.500 28.392.250.000 6.393.921.444 13.320.160.569 114 105.000 149.500 11.025.000.000 22.350.250.000 9.256.748.944 18.066.854.569 115 21.083 48.500 444.506.944 2.352.250.000 32.446.336.555 55.419.280.569 116 76.250 78.500 5.814.062.500 6.162.250.000 15.615.501.444 42.194.500.569 117 422.283 427.783 178.323.213.611 182.998.580.278 48.872.534.422 20.698.672.813 118 82.667 754.167 6.833.777.778 568.767.361.111 14.052.996.055 221.138.511.013 119 725.417 894.652 526.229.340.278 800.402.735.839 274.790.532.555 373.002.491.160 120 502.500 740.667 252.506.250.000 548.587.111.111 90.774.458.944 208.623.912.013


(49)

No XΌ X΍ XΌ² X΍² (XΌ - XΌ)² (X - X΍)² 121 335.667 256.167 112.672.111.111 65.621.361.111 18.078.057.388 769.859.013 122 879.800 798.086 774.048.040.000 636.940.807.347 460.481.673.744 264.373.580.116 123 121.333 123.333 14.721.777.778 15.211.111.111 6.380.601.388 25.785.829.347 124 156.083 158.350 24.362.006.944 25.074.722.500 2.036.596.555 15.766.066.969 125 387.283 392.783 149.988.380.278 154.278.746.944 34.622.541.088 11.852.749.480 126 61.100 161.017 3.733.210.000 25.926.366.944 19.631.372.544 15.103.508.747 127 121.333 123.333 14.721.777.778 15.211.111.111 6.380.601.388 25.785.829.347 128 96.083 138.350 9.232.006.944 19.140.722.500 11.052.036.555 21.188.586.969 129 88.800 90.833 7.885.440.000 8.250.694.444 12.636.457.744 37.279.757.680 130 19.900 51.200 396.010.000 2.621.440.000 32.874.041.344 54.155.340.369 131 121.100 148.517 14.665.210.000 22.057.200.278 6.417.932.544 18.332.167.080 132 41.333 133.500 1.708.444.444 17.822.250.000 25.561.188.055 22.624.070.569 133 96.267 138.267 9.267.271.111 19.117.671.111 11.013.522.988 21.212.854.413 134 76.150 98.400 5.798.822.500 9.682.560.000 15.640.503.844 34.415.073.169 135 83.667 754.167 7.000.111.111 568.767.361.111 13.816.905.388 221.138.511.013 136 724.917 894.652 525.504.173.611 800.402.735.839 274.266.577.888 373.002.491.160 137 477.500 683.167 228.006.250.000 466.716.694.444 76.335.058.944 159.403.490.347 138 225.667 36.167 50.925.444.444 1.308.027.778 598.030.722 61.378.245.680 139 847.300 853.086 717.917.290.000 727.755.235.918 417.429.703.744 323.957.578.687 140 98.833 123.333 9.768.027.778 15.211.111.111 10.481.391.388 25.785.829.347 141 96.083 138.350 9.232.006.944 19.140.722.500 11.052.036.555 21.188.586.969 142 88.800 90.833 7.885.440.000 8.250.694.444 12.636.457.744 37.279.757.680 143 27.400 61.200 750.760.000 3.745.440.000 30.210.611.344 49.601.080.369 144 146.100 148.517 21.345.210.000 22.057.200.278 3.037.332.544 18.332.167.080 145 66.333 193.500 4.400.111.111 37.442.250.000 18.192.254.722 8.174.510.569 n 29.175.800 41.167.347 13.248.271.883.333 23.223.490.852.122 7.377.738.741.013 11.535.556.626.831


(50)

Dari perhitungan tabel diatas diperoleh angka sebagai berikut: 212 . 201 145 800 . 175 . 29 1 1

1 

 

n X X 913 . 283 145 347 . 167 . 41 2 2

2 

 

n X X 813 . 296 . 234 . 51 144 013 . 741 . 738 . 377 . 7 1 )

( 1 1 2

2

1  

  

n X X S 131 . 032 . 108 . 80 144 831 . 626 . 556 . 535 . 11 1 ) ( 2 2 2 2

2  

  

n X X S Sehingga :



 



              145 1 145 1 2 145 145 131 . 032 . 108 . 80 1 145 813 . 296 . 234 . 51 1 145 913 . 283 212 . 201 hitung t           145 2 288 844 . 367 . 295 . 913 . 18 700 . 82 hitung t 7478 , 2   hitung t

 0.05 1,968 tabel

t

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t perbedaan dua rata-rata diperoleh nilai thitung sebesar -2,7478 dan nilai ttabel sebesar – 1,968 dengan

tingkat keyakinan 95% dan dengan derajat kebebasan 288. Karena nilai yang berarti diterima, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pendapatan usaha pedagang bakso di kecamatan medan kota setelah menggunakan Elpiji 3 Kg.

tabel hitung t t 


(51)

4.5 Dampak Ekonomi dari Konversi Minyak ke Elpiji 3 Kg yang Dialami oleh Pedagang Bakso di Kecamatan Medan Kota.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan pendapatan pedagang bakso setelah menggunakan Elpiji 3 Kg. Pendapatan rata-rata yang diperoleh dari 145 sampel pedagang bakso sebelum menggunakan Elpiji 3 Kg adalah Rp. 201.212,- dan setelah menggunakan Elpiji 3 Kg adalah Rp. 283.913,- maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan pendapatan sebesar Rp. 82.701,- atau peningkatan peningkatan sebesar 41%.

Gambar 5. Pendapatan Rata-rata Pedagang Bakso di Kecamatan Medan Kota

+ 41%

Dengan peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 41%, hal ini menggambarkan bahwa program konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg memberikan dampak positif terhadap pendapatan pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.


(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap responden atau usaha pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota yang telah menggunakan elpiji 3 Kg dan setelah dilakukan analisa serta evaluasi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pendapatan usaha pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota setelah menggunakan elpiji 3 Kg.

2. Terdapat peningkatan pendapatan rata-rata usaha pedagang bakso sebesar Rp. 82.701,- atau 41% setelah menggunakan elpiji 3 Kg yang berarti program konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg memberikan dampak positif terhadap pendapatan pedagang bakso di Kecamatan Medan Kota.

5.2 Saran

Berdasarkan evaluasi analisis dan hasil penelitian serta kesimpulan yang telah dirumuskan diatas maka ada perlunya untuk mengajukan saran-saran yang relevan sebagai usaha untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam analisis serta diharapkan dapat berguna dan menjadi masukan atau bahan pertimbangan bagi pihak-pikah terkait. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:


(53)

1. Untuk usaha pedagang bakso terkonversi disarankan agar tetap menggunakan elpiji 3 Kg dan tetap mendukung program konversi yang dilakukan pemerintah.

2. Untuk usaha pedagang bakso terkonversi, dengan adanya peningkatan pendapatan, diharapkan tetap bertahan dan konsisten pada usahanya serta dapat memperluas jaringan usaha.

3. Untuk Pertamina sebagai penyedia pasokan elpiji 3 Kg dipasaran, agar selalu menyediakan dan menjamin ketersediaan pasokan elpiji 3 Kg di pasaran.

4. Untuk Pemerintah Kota Medan diharapkan tetap memberikan

perhatiannya dan dukungan terhadap pedagang bakso agar tetap menggunakan elpiji 3 Kg sehingga berujung pada peningkatan pendapatan daerah.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Maskur, 2005. Lilitan Masalah Usaha Mikro, Kecil, Menengah

(UMKM) & Kontroversi Kebijakan (Studi Kasus Sumatera Utara). Medan :

BITRA Indonesia

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rieka Cipta

Aroef, Matthias. 1990. Ekonometrika Terapan. Bandung : Tarsito

Azwar, Saifuddin,1997. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Djarwanto, 1997. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Andi. 2007. Pengolahan data statistik dengan SPSS 15.0. Semarang : Wahana Komputer.

Sukirno, Sadono. 1988. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : LPFE-UI. Sugiyono. 2004. Statistik Nonparametris. Bandung : Alfabeta

Harga Minyak Tanah Nonsubsidi di Medan Rp.8000/Liter. Diakses pada tanggal

17 April 2010 dari http://beritasore.com

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional I GARASI, 2005. Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. Surabaya

Ketika Masyarakat Beralih dari Minyak Tanah ke Gas. Diakses pada tanggal 12

Pebruari 2010 dari http://analisadaily.com

Peranan Konversi Minyak Tanah ke Gas LPG. Diakses pada tanggal 30 Maret


(55)

Kuisioner Penelitian

Pengantar

Sebelumnya, peneliti mengucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuisioner penelitian ini.

Kuisioner ini bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung tentang “Dampak Konversi Minyak Tanah Ke Elpiji 3 Kg Terhadap Pendapatan Usaha Pedagang Bakso di Kota Medan”. Jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i akan digunakan bagi kepentingan penelitian dan kerahasiaannya sangat terjaga.

1. Petunjuk Pengisian Kuisioner

a. Mohon kuisioner ini diisi oleh Bapak/Ibu/Sdr/I untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada guna memperlancar penelitian ini.

b. Pada halaman ini, anda cukup memberikan tanda check list ( √ ) pada kolom lembar yang tersedia, yaitu dengan memilih alternative jawaban yang tersedia.

c. Dengan jawaban yang akan anda isi, artinya anda setuju dengan pernyataan tersebut, sesuai dengan kenyataan yang ada. Dalam menjawab pertanyaan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh sebab itu, usahakanlah agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

2. Karakteristik Responden

Nama Usaha : ………

Lokasi Usaha : ………

Nama Pemilik : ………


(56)

Satuan Sebelum Konversi Sesudah Konversi

a. Harga bakso/ porsi Rp.

b. Jumlah bakso diproduksi Porsi

c. Jumlah bakso terjual Porsi

a. Pembelian bahan baku makanan Rp.

a. Bahan bakar memasak (Mitan/ Elpiji) Liter/ Tabung

b. Perawatan kompor Rp.

e. Pembayaran upah pekerja/ orang Rp.

f. Perawatan gerobak/ tempat jualan Rp.

a. Jumlah tenaga kerja Orang

b. Jumlah kompor Unit

DAMPAK PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE ELPIJI 3 KG

Analisa terhadap biaya produksi untuk 1 kali produksi

TERIMAKASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA Lain-lain

TERHADAP PENDAPATAN USAHA PEDAGANG BAKSO DI KECAMATAN MEDAN KOTA

Uraian Pendapatan:


(57)

1 2 3 4 5

SS S TB TS STS

1 Harga bakso mengalami kenaikan setelah menggunakan elpiji 3 Kg 2 Produksi bakso meningkat setelah menggunakan elpiji 3 kg

3 Jumlah bakso terjual lebih banyak sesudah menggunakan elpiji 3 Kg

4 Bahan baku yang digunakan lebih banyak jika saat memasak menggunakan kompor gas 5 Elpiji 3 Kg lebih banyak digunakan daripada minyak tanah

6 Biaya perawatan kompor gas lebih mahal daripada kompor minyak tanah

7 Upah pekerja pengguna kompor gas lebih mahal daripada pengguna minyak tanah

8 Biaya perawatan gerobak sorong dengan kompor gas lebih mahal daripada dengan minyak tanah

9 Jumlah tenaga kerja yg dibutuhkan lebih banyak jika menggunakan elpiji 3 Kg 10 Jumlah kompor yang digunakan lebih banyak jika menggunakan elpiji 3 Kg Ket:

SS  = Sangat Setuju S    = Setuju

TB  = Tidak Berpendapat TS   = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Penerimaan

Biaya

Lain‐lain

Hasil Obervasi DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE ELPIJI 3 KG TERHADAP PENDAPATAN USAHA PEDAGANG BAKSO

DI KECAMATAN MEDAN KOTA


(58)

REKAPITULASI DATA UNTUK UJI VALIDITAS ( 30 SAMPEL PEDAGANG BAKSO DI KOTA MEDAN)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Agus 5 4 4 4 1 2 3 4 3 4

2 Husin 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4

3 Dodi 5 4 4 5 1 3 3 4 3 4

4 Adi 1 4 4 4 2 3 3 3 3 4

5 Siswo 2 4 3 4 2 2 3 2 3 4

6 Andi 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4

7 Roni 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4

8 Siswanto 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4

9 Darmanto 2 2 2 4 2 4 3 4 3 4

10 Uwak 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4

11 Suarno 2 4 4 4 1 4 3 4 3 4

12 Tata 2 4 4 4 2 5 3 4 3 4

13 Uci 2 4 4 4 1 5 3 4 3 4

14 Roy 2 2 2 2 2 4 3 4 3 4

15 Anto 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4

16 Andri 2 2 2 2 2 4 3 4 3 4

17 Rudi 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4

18 Suwanto 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4

19 Joko 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3

20 Musono 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3

21 Rahmat 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3

22 Ijol 1 5 5 1 1 1 3 3 3 4

23 Niki Fitri 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3

24 Yusniar 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3

25 Sukstiono 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3

26 Erwin 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3

27 Sri 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3

28 Sisilo 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3

29 Zulkarnaen 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3

30 Zuhari 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3


(59)

VALIDITAS

Correlations

Item X ke 1 Item X ke 2 Item X ke 3 Item X ke 4 Item X ke 5 Item X ke 6 Item X ke 7 Item X ke 8 Item X ke 9 Item X ke 10 Total X

Item X ke 1 Pearson Correlation 1 .517(**) .505(**) .616(**) .144 .228 .080 .571(**) .226 .068 .681(**)

Sig. (2-tailed) .003 .004 .000 .449 .226 .675 .001 .230 .721 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 2 Pearson Correlation .517(**) 1 .963(**) .720(**) .380(*) .369(*) .341 .590(**) .161 .212 .884(**)

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .038 .045 .065 .001 .394 .261 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 3 Pearson Correlation .505(**) .963(**) 1 .765(**) .295 .410(*) .230 .620(**) .216 .253 .890(**)

Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .113 .025 .221 .000 .251 .177 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 4 Pearson Correlation .616(**) .720(**) .765(**) 1 .284 .639(**) .084 .621(**) .191 .114 .883(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .129 .000 .660 .000 .311 .548 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 5 Pearson Correlation .144 .380(*) .295 .284 1 .190 .197 .291 .256 -.210 .408(*)

Sig. (2-tailed) .449 .038 .113 .129 .315 .297 .119 .172 .265 .025

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 6 Pearson Correlation .228 .369(*) .410(*) .639(**) .190 1 .127 .707(**) .010 -.201 .649(**)

Sig. (2-tailed) .226 .045 .025 .000 .315 .504 .000 .957 .287 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 7 Pearson Correlation .080 .341 .230 .084 .197 .127 1 .331 -.076 -.302 .330

Sig. (2-tailed) .675 .065 .221 .660 .297 .504 .074 .690 .105 .075

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 8 Pearson Correlation .571(**) .590(**) .620(**) .621(**) .291 .707(**) .331 1 .140 -.105 .827(**)

Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .119 .000 .074 .462 .579 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 9 Pearson Correlation .226 .161 .216 .191 .256 .010 -.076 .140 1 -.155 .244

Sig. (2-tailed) .230 .394 .251 .311 .172 .957 .690 .462 .414 .195

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 10 Pearson Correlation .068 .212 .253 .114 -.210 -.201 -.302 -.105 -.155 1 .075

Sig. (2-tailed) .721 .261 .177 .548 .265 .287 .105 .579 .414 .692

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total X Pearson Correlation .681(**) .884(**) .890(**) .883(**) .408(*) .649(**) .330 .827(**) .244 .075 1


(60)

(1)

Satuan

Sebelum Konversi

Sesudah Konversi

a. Harga bakso/ porsi

Rp.

b. Jumlah bakso diproduksi

Porsi

c. Jumlah bakso terjual

Porsi

a. Pembelian bahan baku makanan

Rp.

a. Bahan bakar memasak (Mitan/ Elpiji)

Liter/ Tabung

b. Perawatan kompor

Rp.

e. Pembayaran upah pekerja/ orang

Rp.

f. Perawatan gerobak/ tempat jualan

Rp.

a. Jumlah tenaga kerja

Orang

b. Jumlah kompor

Unit

DAMPAK PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE ELPIJI 3 KG

Analisa terhadap biaya produksi untuk 1 kali produksi

TERIMAKASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA

Lain-lain

TERHADAP PENDAPATAN USAHA PEDAGANG BAKSO DI KECAMATAN MEDAN KOTA

Uraian

Pendapatan:


(2)

1

2

3

4

5

SS

S

TB

TS

STS

1 Harga

 

bakso

 

mengalami

 

kenaikan

 

setelah

 

menggunakan

 

elpiji

 

3

 

Kg

2 Produksi

 

bakso

 

meningkat

 

setelah

 

menggunakan

 

elpiji

 

3

 

kg

3 Jumlah

 

bakso

 

terjual

 

lebih

 

banyak

 

sesudah

 

menggunakan

 

elpiji

 

3

 

Kg

4 Bahan

 

baku

 

yang

 

digunakan

 

lebih

 

banyak

 

jika

 

saat

 

memasak

 

menggunakan

 

kompor

 

gas

5 Elpiji

 

3

 

Kg

 

lebih

 

banyak

 

digunakan

 

daripada

 

minyak

 

tanah

6 Biaya

 

perawatan

 

kompor

 

gas

 

lebih

 

mahal

 

daripada

 

kompor

 

minyak

 

tanah

7 Upah

 

pekerja

 

pengguna

 

kompor

 

gas

 

lebih

 

mahal

 

daripada

 

pengguna

 

minyak

 

tanah

8 Biaya

 

perawatan

 

gerobak

 

sorong

 

dengan

 

kompor

 

gas

 

lebih

 

mahal

 

daripada

 

dengan

 

minyak

 

tanah

9 Jumlah

 

tenaga

 

kerja

 

yg

 

dibutuhkan

 

lebih

 

banyak

 

jika

 

menggunakan

 

elpiji

 

3

 

Kg

10 Jumlah

 

kompor

 

yang

 

digunakan

 

lebih

 

banyak

 

jika

 

menggunakan

 

elpiji

 

3

 

Kg

Ket:

SS

  

=

 

Sangat

 

Setuju

S

    

=

 

Setuju

TB

  

=

 

Tidak

 

Berpendapat

TS

   

=

 

Tidak

 

Setuju

STS

 

=

 

Sangat

 

Tidak

 

Setuju

Penerimaan

Biaya

Lain

lain

Hasil

 

Obervasi

DAMPAK

 

KONVERSI

 

MINYAK

 

TANAH

 

KE

 

ELPIJI

 

3

 

KG

 

TERHADAP

 

PENDAPATAN

 

USAHA

 

PEDAGANG

 

BAKSO

DI

 

KECAMATAN

 

MEDAN

 

KOTA


(3)

REKAPITULASI DATA UNTUK UJI VALIDITAS

( 30 SAMPEL PEDAGANG BAKSO DI KOTA MEDAN)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Agus 5 4 4 4 1 2 3 4 3 4

2 Husin 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4

3 Dodi 5 4 4 5 1 3 3 4 3 4

4 Adi 1 4 4 4 2 3 3 3 3 4

5 Siswo 2 4 3 4 2 2 3 2 3 4

6 Andi 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4

7 Roni 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4

8 Siswanto 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4

9 Darmanto 2 2 2 4 2 4 3 4 3 4

10 Uwak 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4

11 Suarno 2 4 4 4 1 4 3 4 3 4

12 Tata 2 4 4 4 2 5 3 4 3 4

13 Uci 2 4 4 4 1 5 3 4 3 4

14 Roy 2 2 2 2 2 4 3 4 3 4

15 Anto 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4

16 Andri 2 2 2 2 2 4 3 4 3 4

17 Rudi 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4

18 Suwanto 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4

19 Joko 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3

20 Musono 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3

21 Rahmat 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3

22 Ijol 1 5 5 1 1 1 3 3 3 4

23 Niki Fitri 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3

24 Yusniar 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3

25 Sukstiono 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3

26 Erwin 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3

27 Sri 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3

28 Sisilo 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3

29 Zulkarnaen 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3

30 Zuhari 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3


(4)

VALIDITAS

Correlations

Item X ke 1 Item X ke 2 Item X ke 3 Item X ke 4 Item X ke 5 Item X ke 6 Item X ke 7 Item X ke 8 Item X ke 9 Item X ke 10 Total X

Item X ke 1 Pearson Correlation 1 .517(**) .505(**) .616(**) .144 .228 .080 .571(**) .226 .068 .681(**)

Sig. (2-tailed) .003 .004 .000 .449 .226 .675 .001 .230 .721 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 2 Pearson Correlation .517(**) 1 .963(**) .720(**) .380(*) .369(*) .341 .590(**) .161 .212 .884(**)

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .038 .045 .065 .001 .394 .261 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 3 Pearson Correlation .505(**) .963(**) 1 .765(**) .295 .410(*) .230 .620(**) .216 .253 .890(**)

Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .113 .025 .221 .000 .251 .177 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 4 Pearson Correlation .616(**) .720(**) .765(**) 1 .284 .639(**) .084 .621(**) .191 .114 .883(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .129 .000 .660 .000 .311 .548 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 5 Pearson Correlation .144 .380(*) .295 .284 1 .190 .197 .291 .256 -.210 .408(*)

Sig. (2-tailed) .449 .038 .113 .129 .315 .297 .119 .172 .265 .025

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 6 Pearson Correlation .228 .369(*) .410(*) .639(**) .190 1 .127 .707(**) .010 -.201 .649(**)

Sig. (2-tailed) .226 .045 .025 .000 .315 .504 .000 .957 .287 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 7 Pearson Correlation .080 .341 .230 .084 .197 .127 1 .331 -.076 -.302 .330

Sig. (2-tailed) .675 .065 .221 .660 .297 .504 .074 .690 .105 .075

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 8 Pearson Correlation .571(**) .590(**) .620(**) .621(**) .291 .707(**) .331 1 .140 -.105 .827(**)

Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .119 .000 .074 .462 .579 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 9 Pearson Correlation .226 .161 .216 .191 .256 .010 -.076 .140 1 -.155 .244

Sig. (2-tailed) .230 .394 .251 .311 .172 .957 .690 .462 .414 .195

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item X ke 10 Pearson Correlation .068 .212 .253 .114 -.210 -.201 -.302 -.105 -.155 1 .075

Sig. (2-tailed) .721 .261 .177 .548 .265 .287 .105 .579 .414 .692

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total X Pearson Correlation .681(**) .884(**) .890(**) .883(**) .408(*) .649(**) .330 .827(**) .244 .075 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .025 .000 .075 .000 .195 .692


(5)

(6)

REKAPITULASI DATA UNTUK UJI RELIABILITAS

No Nama

 

Pemilik

1

2

3

4

5

6

7

1 Agus

5

4

4

4

1

2

4

2 Husin

2

4

4

4

2

4

4

3 Dodi

5

4

4

5

1

3

4

4 Adi

1

4

4

4

2

3

3

5 Siswo

2

4

3

4

2

2

2

6 Andi

4

4

4

4

2

3

4

7 Roni

4

4

4

4

2

3

4

8 Siswanto

4

4

4

4

2

3

4

9 Darmanto

2

2

2

4

2

4

4

10 Uwak

4

4

4

4

2

4

4

11 Suarno

2

4

4

4

1

4

4

12 Tata

2

4

4

4

2

5

4

13 Uci

2

4

4

4

1

5

4

14 Roy

2

2

2

2

1

4

4

15 Anto

2

4

4

4

2

4

4

16 Andri

2

2

2

2

2

4

4

17 Rudi

2

4

4

4

2

4

4

18 Suwanto

2

4

4

4

2

4

2

19 Joko

2

3

2

1

2

2

3

20 Musono

2

3

3

2

2

1

3

21 Rahmat

1

1

1

1

1

3

3

22 Ijol

1

5

5

1

1

1

3

23 Niki

 

Fitri

1

1

1

1

1

1

1

24 Yusniar

1

1

1

1

1

1

1

25 Sukstiono

1

1

1

1

1

3

3

26 Erwin

1

1

1

1

1

1

1

27 Sri

1

1

1

1

1

1

1

28 Sisilo

3

3

2

2

1

3

3

29 Zulkarnaen

2

3

2

1

3

2

3

30 Zuhari

2

3

3

2

2

1

3

RELIABILITAS

Case Processing Summary

N

%

Valid

30

100.0

Excluded(

a)

0

.0

Cases

Total

30

100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items