5
BAB II PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Mobilisasi a. Defenisi
Mobilisasi adalah salah satu aspek kehidupan manusia yang dapat dilihat dan berkontribusi terhadap harga diri dan perasaan kesejahteraan. Individu
menggunakan mobilisasi untuk berbagai tujuan misalnya ekspresi emosi atau kepuasan terhadap kebutuhan dasar disertai isyarat nonverbal. Mobilisasi juga
digunakan untuk menunjukkan pertahanan diri , melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, dan berpartisipasi dalam aktivitas rekreasi. Untuk mempertahankan
mobilisasi dan fungsi fisik yang optimal, sistem musculoskeletal tubuh dan sistem syaraf harus berada dalam kondisi baik Potter Perry, 2010.
b. Proses Keperawatan 1.Pengkajian
Pengkajian keperawana pada klien meliputi aspek mobilisasi dam imobilisasi. Perawat biasanya mengkji dan mengajukan pertanyaan tentang mobilisasi dan
imobilisasi pengkajian. Pengkajian mobilisasi klien berfokus pada ROM, gaya berjalan, toleransi aktivitas, serta kesejajaran tubuh. Saat merasa ragu akan
kemampuan klien, lakukan pengkajian mobilisasi dengan klien berbeda pada posisi yang paling mendukung dan berada pada tingkat mobilisasi yang tinggi
sesuai dengan toleransi klien. Umumnya pengkajian pergerakan dimulai saat klien berbaring, kemudian mengkaji posisi duduk di tempat tidur, berpindah kursi, dan
hal yang terakhir saat berjalan. Hal ini membantu keselamatan klien.
Selain itu, pengkajian keperawatan harus berfokus pada area fisiologis. Menurut Potter Perry, 2010, pengkajian yang harus dikaji pada gangguan mobilisasi
yaitu: 1.
Sistem Metabolisme Saat mengkaji fungsi metabolik, gunakan pengukuran atrometriukur tinggi
badan, berat badan, dan ketebalan kelipatan kulit untuk mengavaluasi atrofi otot. Analisis juga catatan keluaran dan asupan cairan untuk melihat keseimbangan
cairan. Apakah jumlah asupan sama dengan jumlah pengeluaran. Penghitungan asupan dan pengeluaran membantu perawat menentukan apakah keseimbangan
cairan terjadi. 2.
Sistem Pernafasan Kaji sistem pernafasan setidaknya setiap dua jam pada klien yang aktivitasnya
dibatasi inspeksi pergerakan dinding dada selama siklus inspirasi- ekspirasi penuh. Jika klien mengalami atelektasis, penggerakan dada biasanya asimetris.
Auskultasi bagian paru secara keseluruhan untuk mengidentifikasi bunyi nafas yang berkurang, krekels, atau mengi. Fokuskan auskultasi bagian paru yang
menggantung karena sekresi pulmonal cenderung berkumpul dibagian yang lebih rendah.
3. Sistem kardiovaskular
Pengkajian keperawatan pada sistem kardiovaskular pada klien yang imobilisasi meliputi memantau tekanan darah, mengevaluasi denyut nadi apikal dan perifer,
serta mengobservasi tanda statis vena misalnya edema dan penyumbatan luka.