Perbaikan Citra LANDASAN TEORI

jumlahnya sama dengan presentase noise. Contoh Gaussian Noise dapat dilihat pada Gambar 2.6 dibawah ini. Gambar 2.6 Contoh Citra dengan G aussian Noise 2. Salt-Pepper Noise adalah bentuk noise yang biasanya terlihat titik-titik hitam dan putih pada citra seperti tebaran garam dan merica. Noise ini disebabkan karena terjadinya error bit dalam pengiriman data, piksel- piksel yang tidak berfungsi dan kerusakan pada lokasi memori. Contoh Salt-Pepper Noise dapat dilihat pada Gambar 2.7 dibawah ini. Gambar 2.7 Contoh Citra dengan Salt-Pepper Noise

2.6 Perbaikan Citra

Image Restoration Yang dimaksud dengan perbaikan kualitas citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah diinterpretasikan oleh mata manusia. Pada proses ini, ciri-ciri tertentu yang terdapat di dalam citra lebih diperjelas kemunculannya Dulimarta, 1997. Perbaikan kualitas citra merupakan salah satu operasi pada pengolahan citra digital yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan berbagai cara agar didapatkan hasil sesuai dengan kebutuhan. Biasanya perbaikan kualitas citra ini bertujuan untuk memproses suatu citra sehingga dihasilkan citra yang lebih baik dari citra aslinya untuk aplikasi tertentu. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas citra digital yaitu dengan fungsi transformasi, operasi matematis, pem filter an dan lain-lain. 2.7 Mean Filter Mean filter adalah intensitas pada beberapa piksel lokal di mana setiap piksel akan digantikan nilainya dengan rata-rata dari nilai intensitas piksel tersebut dengan piksel-piksel tetangganya dan jumlah piksel tetangga yang dilibatkan tergantung pada filter yang dirancang. Filter ini digunakan untuk menghaluskan gambar yang terlalu kasar. Jika filter ini dilakukan pada gambar yang halus, maka hasil gambar tersebut akan semakin kabur. Contoh yang termasuk metode ini adalah Geometric Mean Filter. Geometric Mean Filter adalah proses menghitung rata-rata dari citra yang rusak pada sebuah blok area citra yang didefinisikan oleh . Nilai dari citra yang diperbaiki pada tiap titik hanya dihitung dengan menggunakan piksel dalam daerah yang didefinisikan oleh . Secara sistematis, hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan 2.1. Dengan, = jumlah baris dari sebuah matriks = jumlah kolom dari sebuah matriks = koordinat citra S xy = blok area citra yang berada pada titik tengah matriks Di sini setiap piksel yang diperbaiki oleh hasil kali masing-masing piksel dalam subimage window , kemudian dipangkatkan dengan . Pada contoh .............................2.1 dibawah ini matriks yang akan digunakan berukuran . Matriks ini gunanya untuk memperlihatkan matriks dari matriks original yang kemudian dioperasikan dengan rumus Geometric Mean Filter. 5 5 4 7 2 6 1 4 1 Maka hasil filter nya : = = Maka matriks hasil filter adalah 5 5 4 7 3 6 1 4 1

2.8 Pendeteksian Tepi