Gambar 2.4 Citra
Bitmap .bmp
2.4 Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra mendapat perhatian yang signifikan di beberapa tahun terakhir karena dapat membantu beberapa aplikasi di berbagai bidang termasuk dalam
bidang astronomi, obat-obatan, robot atau satelitMarques, Oge. 2011.
Image processing
atau sering disebut pengolahan citra digital merupakan suatu proses
filter
gambar asli menjadi gambar lain sesuai dengan keinginan kita. Misalnya, kita mendapatkan suatu gambar yang terlalu gelap. Dengan
image processing
, kita dapat memprosesnya agar mendapatkan gambar yang jelas Sigit, 2005. Secara
garis besar, dapat dilihat pada Gambar 2.5 blok diagram pengolahan citra.
Gambar 2.5 Blok Diagram Pengolahan Citra
Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra bila Jain, 1995 :
1. perbaikan atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung di dalam citra,
2. elemen di dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur,
3. sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain
.
Gambar Asli
Proses Pengolahan Citra
Gambar Hasil
Operasi pengolahan citra dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis sebagai berikut:
1. Image Enhancement Perbaikan kualitas citra
2. Image Restoration Pemugaran Citra
3. Image Compression Pemampatan Citra
4. Image Segmentation
5. Image Analysis
6. Image Recontruction Rekontruksi Citra
Operasi-operasi tersebut bertujuan untuk membentuk objek dari beberapa citra hasil proyeksi. Pada citra digital, dengan tipe
bitmap
tipe warna pada titik-titik piksel dibentuk dari sebuah data numerik. Tinggi dan rendahnya keabuan piksel
dinyatakan dalam bentuk intensitas atau derajat keabuan. Satuan lebar intensitas merupakan lebar memori bit citra yang disebut dengan
format
piksel.
2.5 Derau
Noise
Noise pada citra tidak hanya terjadi karena ketidaksempurnaan dalam proses
capturing , tetapi bisa juga disebabkan oleh kotoran-kotoran yang terjadi pada citra.
Noise muncul biasanya sebagai akibat dari pembelokan piksel yang tidak baik.
Gangguan tersebut umumnya berupa variasi intensitas suatu piksel yang tidak berkorelasi dengan piksel-piksel tetangganya. Secara visual, gangguan mudah dilihat
oleh mata karena tampak berbeda dengan piksel tetangganya. Piksel yang mengalami gangguan umumnya memiliki frekuensi tinggi. Komponen citra yang berfrekuensi
rendah umumnya mempunyai nilai piksel konstan atau berubah sangat lambat
Marques, 2011
.
Beberapa jenis
noise,
yaitu
Gaussian Noise
dan
Salt-Pepper Noise
:
1. Gaussian Noise
merupakan model
noise
yang mengikuti distribusi normal standar dengan rata-rata 0 nol dan standar deviasi 1 satu.
Efek dari
noise
ini pada adalah munculnya titik-titik berwarna yang
jumlahnya sama dengan presentase
noise.
Contoh
Gaussian Noise
dapat dilihat pada Gambar 2.6 dibawah ini.
Gambar 2.6 Contoh Citra dengan G
aussian Noise
2. Salt-Pepper Noise
adalah bentuk
noise
yang biasanya terlihat titik-titik hitam dan putih pada citra seperti tebaran garam dan merica.
Noise
ini disebabkan karena terjadinya
error bit
dalam pengiriman data, piksel-
piksel yang tidak berfungsi dan kerusakan pada lokasi memori. Contoh
Salt-Pepper Noise
dapat dilihat pada Gambar 2.7 dibawah ini.
Gambar 2.7 Contoh Citra dengan
Salt-Pepper Noise
2.6 Perbaikan Citra