Software Requirement Analysis Code Generation Testing

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam mengembangkan penelitian ini, penulis menggunakan metode System Development Life Cycle SDLC dengan model proses waterfall Royce, 1970, sebagaimana yang dikutip oleh Roger Pressman Pressman, 2002. Dimana ada enam tahap pengembangan, yaitu : 3.2.1 Analysis and System Enginering Analisis dan perancangan sistem Analysis and System engineering terhadap proyek yang akan dibuat dan dikembangkan.

3.2.2 Software Requirement Analysis

Tahapan analisis ini dilakukan setelah melakukan perencanaan yang terdapat pada metode pengumpulan data. 3.2.3 Design Pada tahap ini penulis akan melakukan beberapa hal yang diperlukan dalam perancangan design dengan menggunakan UML Unified Modelling Language sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya. UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa, UML memiliki sejumlah aturan untuk menggabungkanmengkombinasikan elemen – elemen tersebut. UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimana salah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran khusus dintaranya mengintegrasikan content ke view yang lain. Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentu dimana sistem akan diuji. View yang berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholder tertentu.

3.2.4 Code Generation

Pengkodean Code Generation implementasi ke dalam bahasa mesin. Tahap ini merupakan hasil transfer dari perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan, yaitu J2ME, PHP 5.0.4 dan MySQL 5.0.51a sebagai basis data. Kegiatan yang termasuk di dalam implementasi sistem adalah : 1. Memberitahu User Notify User. 2. Melatih User User Training. 3. Memasangkan Sistem Install System. 4. EntriKonversi Data Data EntryConvertion. Setelah berhasil melewati semua proses implementasi, berarti aplikasi pencarian makna kata dalam bahasa Indonesia dengan teknologi J2ME ini sudah dapat digunakan.

3.2.5 Testing

Pada tahap ini akan dilakukan testing atau pengujian program secara keseluruhan dari aplikasi J2ME yang telah dibuat. Adapun testing terhadap program dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu white- box internal, dan black-box eksternal. Penulis menggunakan 2 metode agar pengembangan aplikasi J2ME ini mendapatkan hasil yang sempurna baik untuk internal maupun eksternal. 3.2.6 Maintenance Kegiatan untuk mendukung beroperasinya dan terpeliharanya sistem aplikasi pencarian makna kata yang telah dibuat. Pemeliharaaan sistem akan dilakukan oleh administrator yang akan meng-update data setiap ada pembaharuan agar selalu up to date.

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN