Tempat dan Waktu Rancangan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Analisa Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di Sub-bagian Bedah Digestif, Bagian Ilmu Bedah FK-USU pada R.S. H. Adam Malik dan R.S dr. Pirngadi Medan. Waktu penelitian dibutuhakan sampai jumlah sample tercukupi.

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dalam bentuk uji klinis acak.

3.3. Objek Penelitian

Sampel diambil dari semua pasien yang mengalami anastomosis pada hemikolektomi kanan elektif yang datang ke Sub-Bagian Bedah Digestif RSUP H. Adam Malik dan RSUD dr. Pirngadi Medan.

3.3.1. Besar Sampel

Dengan menetapkan sesuai kejadian bocor anastomosis dengan teknik single layer adalah 5 Ordorica dkk dan teknik two layer adalah 25 Everett dkk serta dengan menetapkan sesuai g-error 0,05 dan -error 0,2 maka besar sampel yang dibutuhkan untuk tiap kelompok adalah 16.

3.3.2. Kriteria Inklusi

Handi Effendi : Pengamatan Kebocoran Usus Setelah Anastomosis Dengan Single Dan Two Layer…, 2007 USU e-Repository © 2008 Semua pasien yang mengalami anastomosis pada hemikolektomi kanana yang elektif.

3.3.3. Kriteria Eksklusi

Pasien yang disertai penyakit yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka misalnya: DM, TBC, dll Keadaan jaringan usus yang jelek. Pasien meninggal setelah operasi akibat penyakit lain.

3.4. Pelaksanaan Penelitian

Sampel secara random dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama akan dilakukan tindakan end to end anastomosis single layer dan kelompok kedua akan dilakukan tindakan end to end anastomosis two layer . Penjahitan operator dilakukanoleh orang yang berbeda lebih dari satu orang tetapi berpengalaman. Benang yang dipakai pada kedua teknik penjahitan adalah polyglactin vycril 3 – 0 taper point. Untuk menghindari iskemik pada anastomosis, tarikan pada jahitan jangan terlalu kuat dan diusahakan aproksimasi yang baik. Setelah operasi pasien dirawat sesuai perawatan pasien reseksi usus. Pengamatan terhadap kebocoran usus dilakukan selama 14 hari. Kebocoran anastomosis usus diamati dengan memperhatikan tanda- tanda peritonitis, adanya fistel yang mengeluarkan feses atau keluar feses dari tube drain.

3.5. Analisa Data

Handi Effendi : Pengamatan Kebocoran Usus Setelah Anastomosis Dengan Single Dan Two Layer…, 2007 USU e-Repository © 2008 Hasil data yang didapat diuji secara statistik dengan menggunakan komputer. Data yang didapat dari variabel efek berskala nominal diuji dengan chi-square. Handi Effendi : Pengamatan Kebocoran Usus Setelah Anastomosis Dengan Single Dan Two Layer…, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 32 kasus yang mengalami tindakan hemikolektomi kanan elektif yang secara random dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 16 sampel dilakukan tindakan penjahitan usus single layer dan kelompok kedua dilakukan tindakan penjahitan usus two layer . Secara keseluruhan, 15 kasus laki-laki dimana 8 penderita dengan single layer dan 7 penderita dengan two layer dan 17 kasus wanita dimana 8 penderita dengan single layer dan 9 penderita dengan two layer tabel-1. Secara statistik tidak dijumpai perbedaan distribusi jenis kelamin pada 2 kelompok perlakuan p0,05. Rentang umur penderita berada diantara 31 hingga 70 tahun dengan jumlah terbanyak berada pada umur 51 hingga 60 tahun n=12; tabel-2. Secara statistik tidak dijumpai perbedaan distribusi umur pada 2 kelompok perlakuan p0,05. Tabel-1 : Karakteristik jenis kelamin sampel penelitian. JENIS KELAMIN SINGLE LAYER TWO LAYER TOTAL LAKI-LAKI 8 7 15 WANITA 8 9 17 TOTAL 16 16 32 x 2 =0,125 P=0,723 Tabel-2 : Karakteristik umur sampel penelitian. UMUR SINGLE LAYER TWO LAYER TOTAL Handi Effendi : Pengamatan Kebocoran Usus Setelah Anastomosis Dengan Single Dan Two Layer…, 2007 USU e-Repository © 2008