3. Kerapatan partikel tanah
Hasil analisa kerapatan partikel pada tanah latosol dapat dilihat di Tabel 7 untuk perhitungannya di Lampiran 6.
Tabel 7. Hasil analisa kerapatan partikel tanah
Lokasi Kerapatan Partikel gcm
3
Dalam saluran 2,52
Dinding kanan saluran 2,41
Dinding kiri saluran 2,33
Nilai kerapatan partikel tanah di lapangan sebesar 2,55gcm
3
Lampiran 6 sedangkan kerapatan partikel tanah dilaboratorium berkisar 2,33 gcm
3
sampai 2,52 gcm
3
.Nilai kerapatan partikel tanah ini tergolong rendah jika dibandingkan nilai kerapatan partikel pada umumnya.Hal ini dikarenakan tanah
tersebut merupakan tanah yang sudah terganggu.Menurut Pandutama, dkk 2003 kerapatan partikel untuk tanah-tanah mineral berkisar antara 2,6gcm
3
- 2,7 gcm
3
, dengan nilai rata-rata 2,65 gcm
3
, sedangkan kerapatan partikel tanah organik berkisar 1,30 gcm
3
sampai 1,50 gcm
3
.
4. Porositas tanah
Hasil analisa porositas pada tanah latosol dapat dilihat pada Tabel 8 untuk perhitungannya pada Lampiran 6.
Tabel 8. Hasil analisa porositas tanah
Lokasi Porositas
Dalam saluran 56,34
Dinding kanan saluran 48,96
Dinding kiri saluran 49,35
Nilai Porositas di lapangan sebesar 49, 12 sedangkan porositas di laboratorium berkisar 48,96gcm
3
sampai 56,34 gcm
3
. Porositas tanah di lapangan menunjukkan nilai yang lebih kurang sama dengan nilai porositas tanah
pada dinding kanan dan dinding kiri saluran, sedangkan nilai porositas dalam saluran lebih besar dari ketiga nilai porositas diatas. Berdasarkan Persamaan 13
dapat ditunjukkan bahwa dengan nilai kerapatan massa tanah pada dalam saluran paling kecil namun dengan nilai kerapatan partikel paling besar maka nilai
porositasnya paling besar.
5. Kandungan bahan organik tanah
Kandungan bahan organik pada tanah latosol dapat dilihat pada Tabel 5 dimana hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa kandungan C-Organik
untuk tanah latosol adalah 0,60 . Artinya kandungan C-Organik pada tanah latosol adalah rendah karena semakin sering tanah diolah, maka akan semakin
berkurang kandungan bahan organiknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tan 2007 bahwa kandungan C-Organik yang umum pada tanah andosol antara 5-6,
nilainya akan lebih rendah pada tanah yang diolah dan nilainya menurun dari horizon A ke horizon dibawahnya, horizon B atau horizon C.
Menurut Foth 1994 banyaknya tanaman akan meningkatkan bahan organik pada tanah karena sisa-sisa tanaman dapat diurai oleh jasat renik menjadi
bahan organik. Bahan organik memiliki sifat retensi air yaitu bahan organik dapat menahan air 20 kali lipat dibanding beratnya sendiri sehingga mampu mencegah
kekeringan dan memperbaiki kemampuan menahan kelembapan pada tanah pasir. Menurut Yulipriyanto 2010 Apabila suatu tanah sering diolah akan memiliki
bahan organik yang rendah sehingga dapat menurunkan kerapatan massa tanah yang berhubungan dengan naiknya porositas. Dapat disimpulkan bahwa apabila
tanah memiliki bahan organik yang rendah maka kemampuan tanah dalam memegang air akan semakin menurun.
6. Kehilangan air