Tekstur tanah Kerapatan massa tanah

29 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tekstur tanah

Hasil analisis tekstur tanah disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil analisa tekstur tanah Fraksi Persentase Tekstur tanah Pasir 33,84 Liat Debu 19,64 Liat 46,52 C-organik 0,60 Tabel 5 menunjukkan bahwa tanah latosol memiliki tekstur liat Lampiran 5. Menurut Terzaghi dan Peck 1987dalam Pratita, 2007 tekstur tanah menunjukkan derajat kehalusan dan keseragaman suatu butiran tanah. Tekstur tanah dapat didefinisikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Partikel-partikel tanah yang besar dengan beberapa partikel kecil akan terlihat kasar atau disebut partikel yang bertekstur kasar. Gabungan partikel yang lebih kecil akan memberikan bahan yang bertekstur sedangdan gabungan partikel yang berbutir halus akan menghasilkan tanah yang bertekstur halus. Menurut Foth 1994 tanah liat memiliki kemampuan menyimpan air yang tinggi, sehingga lebih sulit untuk meloloskan air. Tekstur liat memiliki laju rembesan air yang rendah karena liat lebih kuat memegang air Vidayanti, 2011. Tanah dengan fraksi pasirtinggi memiliki daya lolos air dan aerasiyang tinggi, tanah bertekstur halus lebih aktifdalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar Hardjowigeno, 2007. Dapat disimpulkan bahwa tanah latosol memiliki kemampuan yang kuat untuk menahan air karena memiliki tekstur liat.

2. Kerapatan massa tanah

Hasil analisa kerapatan massa pada tanah latosol dapat dilihat pada Tabel 6 dan perhitungannya pada Lampiran 6. Tabel 6. Hasil analisa kerapatan massa tanah Lokasi Kerapatan Massa gcm 3 Dalam saluran 1,10 Dinding Kiri Saluran 1,18 Dinding kanan saluran 1,23 Nilai kerapatan massa tanah di lapangan sebesar 1,30 gcm 3 Lampiran 6 sedangkan pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai kerapatan massa tanah di laboratorium berada diantara 1,10gcm 3 sampai 1,23 gcm 3 . Hal ini berarti kepadatan tanah di lapangan lebih padat daripada kepadatan tanah di laboratorium dikarenakan tanah di lapangan lebih mantap dibandingkan di laboratorium.Tanah di laboratorium merupakan tanah yang sudah terganggu sehingga butuh waktu dalam pengkondisikan kembali untuk pemantapannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Islami dan Utomo 1995 bahwa nilai kerapatan massa dipengaruhi oleh tekstur tanah, kandungan bahan organik tanah dan tingkat kemantapan suatu tanah. Pada Tabel 6 nilai kerapatan massa tanah dinding sebelah kanan lebih besar dibandingkan dinding sebelah kiri dan dalam saluran sehingga tanah dinding sebelah kanan memiliki tanah yang lebih padat.Hal ini sesuai dengan pernyataan Hakim, dkk 1986 bahwakerapatan massa tanah merupakan salah satu indikator kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah, maka nilai kerapatan massa tanah semakin besar.

3. Kerapatan partikel tanah