Efek Kafein Terhadap Pergerakan Gigi Kerangka Konsep Penelitian
ekstraseluler. Proses remodeling tulang juga merupakan proses coupling antara proses resorpsi tulang dan aposisi atau formasi tulang dimana faktor seluler juga ikut
berperan di dalamnya. Setelah RANKL dan RANK berikatan untuk mengaktifasi sel osteoklas, kemudian sel osteoklas melakukan tugasnya untuk meresorpsi tulang,
ikatan RANKL dan RANK akan di ganggu oleh OPG. Dengan peningkatan jumlah OPG, maka proses osteoklastogenesis mengalami penurunan dengan cara
menghambat RANKL selama proses pembebanan dengan piranti ortodonti Yi et al., 2012.
c. Faktor Sistemik
Proses remodeling tulang juga melibatkan faktor sistemik. Reaksi sitemik berperan dalam meregulasi kadar mineral dalam tulang serta mengatur aktivitas
osteoblas dan osteoklas. Reaksi sistemik tersebut berupa aktivitas hormon paratiroid, vitamin D, kalsitonin dan esterogen. Hormon paratiroid akan mengaktifkan adenil
siklase yang akhirnya menghasilkan c-AMP. Paratiroid juga menstimulasi RANKL yang meningkatkan produksi osteoklas. Kalsitonin bertindak sebagai antagonis
fisiologis terhadap paratiroid yang berfungsi untuk menghambat resorpsi tulang Adilah et al., 2010.
Esterogen mengatur pembetukan transforming growth faktor TGF- yang
dapat mengakibatkan turunnya osteoklas. Level esterogen dalam tubuh berpengaruh dalam proses remodeling tulang, khususnya bagi wanita. Perawatan ortodonti pada
wanita yang mengalami peningkatan kadar esterogen akan berjalan lambat, sedangkan bagi wanita yang mengalami defisiensi esterogen, proses pergerakan gigi
ortodonti akan berjalan dengan cepat Adilah et al., 2010.