Pengertian Koperasi Landasan Teori

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Koperasi

Bapak Koperasi Indonesia, Drs. Muhammad Hatta, mengatakan bahwa “Koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia”, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan “Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan”. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, Koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi didirikan dengan tujuan penting yaitu untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta membangun tatanan perekonmian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Revrisor Baswir, 2007:71. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam mensinergikan usaha yang disusun bersama, dimana usaha ini dilatar belakangi atas dasar kebutuhan bersama yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan bersama serta membebaskan diri dari kesulitan ekonomi maupun sosial Anoraga dan Widiyanti, 2002:6 Pada Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan PSAK No.27 tahun 2002 Revisi 1998, disebutkan bahwa karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda Dual Identity. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. International Cooperative Alliance ICA mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk memperbaiki ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha bersama-sama saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, dan usaha tersebut harus berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi. Koperasi merupakan suatu usaha yang berorientasi pada dua hal yaitu economic oriented dan social oriented. Koperasi dari sisi ekonomi tetap memperhatikan laba yang didapatkan untuk menjaga kelangsungan usahanya, akan tetapi hal ini tidak mengesampingkan sifat sosialnya untuk mensejahterakan anggotanya dan masyarakat Hendar dan Kusnadi, 2002. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan peran aktif anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian deviden berdasarkan besarnya pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota. a. Prinsip-prinsip koperasi berdasarkan UU No.25 Tahun 1992 Pasal 5 tentang Perkoperasian, yaitu : 1 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2 Pengelolaan dilakukan secara demokratis. 3 Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. 4 Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal. 5 Kemandirian. 6 Pendidikan Perkoperasian 7 Kerjasama antar koperasi b. Fungsi Koperasi Berdasarkan Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Pasal 4 tentang Perkoperasian dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut : 1 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. 2 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. 4 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 5 Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa. c. Manfaat koperasi di bidang ekonomi Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi : 1 Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya. 2 Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu. 3 Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya. 4 Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangan koperasi. 5 Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektif dan membiasakan untuk hidup hemat. d. Sumber Modal Koperasi Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Dalam pasal 41 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut : 1 Simpanan Pokok Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh semua anggota dengan jumlah yang sama kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. 2 Simpanan Wajib Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. 3 Dana Cadangan Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. 4 Hibah Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibahpemberian dan tidak mengikat. Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut : 1 Anggota dan calon anggota. 2 Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi. 3 Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4 Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5 Sumber lain yang sah. e. Perangkat Organisasi Koperasi Sesuai pasal 21 yang tercantum dalam UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dijelaskan bahwa perangkat koperasi terdiri atas : 1 Rapat Anggota Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia, pengurus dan pengawas. 2 Pengurus Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik di bidang organsasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab kepada anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota. 3 Pengawas Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. f. Koperasi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensinya dalam ekonomi Anoraga, 2003, yaitu : 1 Koperasi Konsumsi, adalah koperasi yang menangani pengadaan dan penyaluran berbagai barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. 2 Koperasi Produksi, adalah koperasi yang bergerak dalam kegiatan pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi. Koperasi ini berfokus pada proses produksi serta pendistribusian hasil produksi. 3 Koperasi Simpan Pinjam, adalah koperasi yang bergerak dalam usaha pembentukan modal melalui tabungan para anggotanya secara teratur dan terus- menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggotanya dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. 4 Koperasi Jasa, adalah koperasi yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggotanya maupun masyarakat umum. 5 Koperasi Unit Desa KUD, adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang yang bertempat tinggal atau menjalankan usahanya di wilayah unit desa yang merupakan wilayah kerja KUD. Pada koperasi konvensional, modal koperasi terdiri atas : modal sendiri yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, serta hibah, dan modal pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lain, bank, maupun lembaga keuangan lainnya Kenangsari, 1996.

2.1.2 Koperasi Syariah