Uji Frekuensi Monobit Uji Frekuensi dalam Sebuah Blok

20

3.3 Pengolahan Data

3.3.1 Uji Frekuensi Monobit

Tujuaan dari uji frequensi monobit adalah menentukan apakah barisan bilangan jumlah antara binari 0 dan 1 sama atau benar-benar merupakan deretan yang random. Frequensin, di mana: n : adalah panjang bit string. ε : adalah barisan bit-bit yang telah dibangkitkan oleh uji RNG atau PRNG, n ε ε ε ε , , , 2 1 Κ = S obs : Jumlah nilai absolut pada X i dimana X i = 2 i -1 = ± 1 dalam suatu barisan dibagi dengan akar dari panjang suatu barisan. Langkah-langkah pengujian a. Ubah ke ± 1: 0 dan 1 pada input barisan ε diubah ke nilai -1 dan +1 dan keduanya dijumlahkan bersama sehingga menghasilkan S n = X 1 + X 2 + …+ X n , dimana X i = 2 ε i – 1 Contoh: Jika = 1011010101, maka n = 10 S n = 1 + -1 + 1 + 1 + -1 + 1 + -1 + 1 + -1 + 1 = 2 b. Menghitung uji statistik S obs = |S n | n . S obs = 10 | 2 | = 0.632455532 21 c. Menghitung P-value = erfc ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ 2 obs S , dimana erfc adalah fungsi error yang melengkapi. P-value = erfc ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ 2 632455532 . = 0.527089 d. Kaidah keputusan pada level 1, jika P-value yang dihitung kurang dari 0.01 maka disimpulkan bahwa barisan tersebut tidak random. Sebaliknya, disimpulkan bahwa barisan itu random[5]. Kesimpulan: karena P-value ≥ 0.01 yaitu 0.527089 ≥ 0.01, maka disimpulkan bahwa barisan tersebut adalah random.

3.3.2 Uji Frekuensi dalam Sebuah Blok

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan apakah frekuensi 1 dalam sebuah M-bit blok adalah kira-kira M2, yang diharapkan dibawah sebuah asumsi kerandoman. Blok frequensi M,n, di mana: M : adalah merupakan panjang sebuah blok. n : adalah panjang bit string. ε : adalah barisan bit-bit yang telah dibangkitkan oleh uji RNG atau PRNG, n ε ε ε ε , , , 2 1 Λ = . 22 2 χ : sebuah ukuran bagaimana satu bagian diobservasi dengan baik dengan diberikan M-bit blok pada bagian yang diharapkan 12. Distribusi yang digunakan pada uji ini adalah distribusi 2 χ Langkah-langkah pengujian: a. Partisi barisan input menjadi N = [n M] blok-blok yang tidak overlapping, buang bit yang tidak terpakai. Contoh: jika n = 10, M = 3 dan = 0110011010 N = 3 3 10 = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ M n , dimana 3 bloknya N = 3 adalah 011, 001, 101, dan sisa bit terakhir pada barisan dihilangkan. b. Tentukan proporsi π i pada setiap M-bit blok menggunakan persamaan: N i untuk M j M i M j i ≤ ≤ + − = ∑ = 1 , 1 1 ε π 3 3 1 13 1 1 1 2 3 1 0 1 1 2 3 3 3 3 3 j j j j ε ε ε ε ε π − + = = + + + + = = = = = ∑ ∑ 3 3 2 13 3 1 1 4 5 6 2 0 0 1 1 3 3 3 3 3 j j j j ε ε ε ε ε π − + + = = + + + + = = = = = ∑ ∑ 23 3 3 3 13 6 1 1 7 8 9 3 1 0 1 2 3 3 3 3 3 j j j j ε ε ε ε ε π − + + = = + + + + = = = = = ∑ ∑ Hitung statistik 2 χ : 2 χ obs = 4M ∑ = − N t i 1 2 2 1 π 1 3 4 2 2 1 3 2 2 2 1 3 1 2 2 1 3 2 2 = − + − + − × × = obs χ c. Hitung P-value =igamcN2, 2 χ obs2, dimana igamc adalah fungsi gamma tidak lengkap untuk Qa, x. P-value = igamc 801252 . , 2 1 2 3 = d. Kaidah keputusan pada level 1, jika P-value yang dihitung 0.01 maka disimpulkan bahwa barisan tersebut tidak random. Sebaliknya , disimpulkan bahwa barisan itu random. Karena P-value ≥ 0.01, yaitu 0.801252 ≥ 0.01, maka disimpulkan bahwa barisan tersebut adalah random.

3.3.3 Uji Runs