Perencanaan Bisnis Pakaian Jadi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI
OLEH
YUSPIKA MEITY S. 082101040
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia pada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Kemudian, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda JM Sihombing dan Ibunda Sinta Sihombing, terima kasih yang tak terhingga atas seluruh limpahan kasih sayang, doa, dorongan semangat, dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Juga teristimewa kepada Kakak Penulis tersayang Yosilina dan Adik tersayang Feby Windasari dan Fiesta Andriani atas segala dukungan, semangat dan doanya. Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang dipilih adalah ”Perencanaan Bisnis Pakaian Jadi”.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasa karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Selama proses penyelesaian tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan.
(4)
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenanlah penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M. Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Kepada teman spesial penulis Dahlia Siahaan terima kasih atas perhatian, bantuan serta dukungan moril yang telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
5. Sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Dini, Rosnaini, Nuro, Ayu, Citra, Fika, Gita, Rany dan sahabat-sahabat lainnya yang namanya tidak dapat di sebutkan satu per satu yang telah memberikan persahabatan yang indah kepada penulis, serta teman kelompok magang Dahlia Siahaan, Diki Haloho, Ditha Silvia, Munawaroh dan Rajini.
(5)
Penulis mengucapkan terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga kiranya bantuan, semangat dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis agar dapat dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan manfaat bagi semua pihak.
Medan, Maret 2011 Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang... 1
1.2Tujuan dan Manfaat ... 6
BAB II PAKAIAN JADI ... 5
2.1 Profil Usaha ... 8
2.2 BiodataPemilik/Pengurus Usaha ... 9
2.3 Struktur Organisasi ... 9
2.4Aspek Pasar danPemasaran ... 10
2.4.1 Produk yang Dihasilkan ... 10
2.4.2 KeunggulanProduk ... 11
2.4.3 Gambaran Pasar ... 11
2.4.4 Target/Segmen Pasar ... 12
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 12
2.4.6 ProyeksiPenjualan ... 13
2.4.7 Strategi Pemasaran ... 14
2.4.8 Analisis Pesaing ... 16
2.5 Aspek Produksi ... 16
2.5.1 Bahan Baku Utama... 16
2.5.2 Bahan Baku Penolong ... 17
2.5.3 Proses Produksi ... 18
2.5.4 Kapasitas Produksi (Peralatan)……… 19
2.5.5 Rencana Pengembangan Produksi……….. 20
(7)
2.6.1 Analisis Kompetensi SDM………. 21
2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM……… .. 22
2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM……… 23
2.6.4 Rencana Pengembangan Usaha………. 23
2.6.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi……… 24
2.6.6 Peralatan dan Sistem yang sudah dimiliki……… 25
2.7 Analisa Keuangan ... 26
2.7.1 Proyeksi Keuangan………. 27
2.7.2 Laporan Keuangan……….. 30
2.7.3 Rencana Arus Kas……….. 31
2.8 Analisis Dampak Resiko ... 36
2.8.1 Dampak terhadap Masyarakat Sekitar……… 36
2.8.2 Analisis Resiko Usaha……… 36
2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha………. 36
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
3.1 Kesimpulan... 37
3.2 Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA………
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 ProyeksiPenjualan “Pakaian Jadi”... 14
Tabel 2.2 Analisis Pesaing ... 16
Tabel 2.3 Harga Bahan Baku ... 17
Tabel 2.4 Proses Produksi... 18
Tabel 2.5 Kapasitas Produksi ... 19
Tabel 2.6 Perlengkapan... 19
Tabel 2.7 Rencana Pengembangan Produksi... 20
Tabel 2.8 Analisis Kompetensi SDM ... 21
Tabel 2.9 Bagian / Departemen... 21
Tabel 2.10Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM... 20
Tabel 2.11Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM... 23
Tabel 2.12Peralatan... 25
Tabel 2.13Sumber Pendanaan... 28
Tabel 2.14Kebuhan Pembiayaan / Modal Investasi... 29
Tabel 2.15Proyeksi Arus Kas... 30
Tabel 2.16Rencana Arus Kas... 31
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
(10)
Perencanaan Bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambilan keputusan kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana – rencana yang diharapkan, karena dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan saat ini, karena tujuan perusahaan dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai.
Perencanan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga seperti, pihak perbankan, investor, lembaga keuangan, dan sebagainya. Bantuan dana yang diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dana jangka pendek untuk modal kerja maupun jangka panjang untuk perluasan atau biaya investasi.
Dalam perencanaan bisnis harus diperhatikan strategi pengembangan produk dan strategi pemgembangan pasar. Strategi pengembangan produk maksudnya adalah seorang pebisnis harus bisa memberikan produk yang akan dijualk dipasar adalah produk yang berkualitas tinggi baik dari segi bahan, warna, motif dan harga. Sedangkan strategi pengembangan pasar adalah seorang pebisnis
(11)
yaitu memperhatikan lokasi/wilayah yang akan dijadikan sebagai tempat untuk mendirikan suatu usaha.
Dalam mendirikan suatu usaha seorang usahawan harus mempunyai trik – trik khusus agar produk yang di jualnya berhasil di pasar. Trik – trik tersebut antara lain, membuat pamplet nama agar nama toko dapat terlihat dengan mudah atau membuat sloga yang menarik bagi pelanggan, memberikan diskon harga kepada pelanggan jika membeli produk lebih dari 1 dan lainnya.
Oleh sebab itu seorang usahawan harus juga memperhatikan selera atau keinginan masyarakat pada saat ini di karenakan dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pakaian juga meningkat. Hal itu yang mendorong semakin berkembangnya cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang mode dan cara berpakaian, yang mendukung perkembangan pasar pakaian jadi yang cukup pesat. Konsep pemasaran sekarang ini menjadi lebih nyata diterapkan diberbagai macam jenis usaha yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya tingkat persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang potensial yang menjadi target market dari setiap jenis usaha yang ada.
Persaingan untuk memberikan yang terbaik oleh pelaku usaha kepada konsumen telah menempatkan peranan konsumen sebagai salah satu persoalan yang harus segera dapat ditangani dengan lugas oleh pelaku usaha baik dengan melakukan pendekatan secara individual maupun kelompok, sehingga dengan begitu para pelaku usaha dapat mengambil simpati para konsumen dan juga dapat
(12)
usaha yang dihasilkan sehingga dapat berpengaruh pada perilaku konsumen dalam pengambil keputusan mereka.
Adanya kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan yang meliputi berbagai hal, seperti gaya hidup, ekonomi, sosial, politik dan budaya, ikut mendorong sekaligus mempengaruhi model baru. Perubahan tren juga pasar merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan pasar terhadap jenis pakaian dan mode yang diinginkan masyarakat. Hanya dalam waktu 3 sampai 4 bulan, tren sudah berganti dengan yang baru. Pengaruh teknologi canggih seperti internet dan saluran TV satelit, memudahkan orang untuk memperoleh informasi yang luas dan cepat, termasuk mengenai mode. Konsumen didorong untuk menyesuaikan diri dengan trend yang berlaku saat ini dan menghindar dari sebutan ketinggalan mode.
Masyarakat senang memperhatikan tren busana. Gaya hidup seperti berakibat pada tingginya permintaan terhadap produk pakaian jadi khususnya untuk anak – anak.
Keberadaan Industri kecil dan menengah di setiap negara sangatlah besar peranannya dalam penyediaan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Walaupun kecil dalam skala jumlah pekerja, aset, dan omzet, namun karena jumlahnya yang sangat besar, maka peranan industri kecil dan menegah ini tetap sangat penting dalam menunjang tingkat ekonomi suatu daerah, wilayah, maupun negara. Industri kecil dan menengah yang lebih khusus bergerak di
(13)
bidang pakaian jadi dari bahan tekstil termasuk yang juga berperan besar dalam mengembangkan ekonomi suatu negara.
Industri pakaian jadi (cukup populer sebagai garmen) dari tekstil meliputi usaha produksi pakaian jadi dari tekstil, baik kain tenun maupun kain rajut yang dikerjakan dengan cara merancang pola, memotong, dan menjahit sehingga menjadi pakaian yang siap langsung dipakai misalnya dalam bentuk kemeja, celana, rok, blus dan lainnya. Secara lebih lengkap dinyatakan bahwa kelompok industi pakaian jadi adalah industri yang menghasilkan produk-produk berikut : Shirts (Kemeja), Trousers (celana panjang, pantalon), Blouses (Blus untuk wanita), Dresses (Rok, Gaun, Pakaian).
Dalam setiap industri termasuk industri pakaian, penetapan harga juga merupakan salah satu kunci sukses dan sangatlah penting, karena memiliki dampak yang langsung. Penetapan harga yang dapat ditentukan dari alat, strategi dan taktiknya, mmenjadi sangat penting bagi keseluruhan bauran pemasaran dan merupakan alat yang sangat fleksibel, karena lebih mudah mengubah harga – harga dari pada mengubah produk yang sudah beredar atau jaringan distribusi.
Oleh karena itu perusahaan mendirikan usaha pakaian jadi yang dijalankan oleh Yuspika Meity, Amd. Perusahaan ini bergerak di bidang konveksi (pakaian jadi), dimana dikhususkan pada pakaian jadi anak-anak (perempuan). Usaha ini cukup berkembang di dunia perindustrian. Usaha pakaian jadi ini dilengkapi dengan peralatan – peralatan yang modern. Kelompok usaha konveksi yang bermitra dengan usaha besar – menengah akan memakai pembiayaan yang
(14)
diberikan untuk membeli sarana dan prasarana produksi modern yang cocok untuk menghasilkan pakaian jadi kualitas konveksi yang akan mampu memproduksi pakaian jadi kualitas ekspor dengan nilai tambah lebih tinggi dibandingkan dengan pasar dalam negeri. Perusahaan besar-menengah dapat memperluas kapasitasnya sebagai eksportir melalui kerjasama dengan satu atau lebih kelompok usaha konveksi.
Modal yang akan dibutuhkan dalam menjalankan Pakaian Jadi “Family Vika” ini adalah berkisar antara Rp. 200.000.000 dengan memiliki kebutuhan investasi sekitar Rp.18.500.000, Investasi akan dikembalikan dalam jangka waktu sekitar 6 bulan sampai 1 tahun yang akan datang. Susunan kepemilikan modal saat ini adalah terdapat 3 orang staf, yang terdiri dari 1 untuk bagian Marketing, 2 untuk bagian SDM, dan yang ke 3 bagian Keuangan.
Terjadinya Fluktuasi penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor Internal yang berpengaruh adalah keberadaan modal, produksi, pemasaran dan manajemen. Sedangkan faktor eksternal berupa sikap proteksionis beberapa negara maju yang membatasi ekspor produk tekstil dan pakaian jadi dari negara – negara berkembang melalui penetapan kuota dan bea masuk yang ada serta pengadaan bahan baku dan persaingan.
Suatu bisnis akan maju bila organisasi yang di dalamnya terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Untuk menjalankan bisnis pakaian ini yang paling utama adalah penyediaan karyawan dibagian pengadaan
(15)
pakaian, dimana untuk karyawan dibagian ini harus memiliki keahlian khusus dalam menjahit.
Usaha ini akan terus dijalankan, dan jika sudah mencapai target atau profit yang maksimal, maka usaha ini akan menggembangkan bisnis dengan membuka cabang diluar Provinsi bahkan sampai ke luar Negeri. Setiap usaha harus menghindari resiko yang terjadi, resiko bisnis bisa saja terjadi kapan pun, namun resiko bisa diminimalisasikan. Bahkan resiko dapat dijadikan pelung dalam suatu bisnis.
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan dan membahas penelitian dengan judul “Perencanaan Bisnis Pakaian
Jadi”
1.2 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan usaha ‘Pakaian Jadi’ yaitu :
a. Memberikan kepuasan terhadap konsumuen karena menggunakan produk pakaian jadi yang dijual oleh perusahaan kami
b. Membuat motif/medel yang menarik
c. Menarik minat konsumen agar terus menggunakan produk yang dijual oleh perusahaan kami
(16)
Manfaat usaha ‘Pakaian Jadi’ yaitu :
a. Bahannya dingin, menyerap keringat dan sangat nyaman bila di pakai b. Pakaian tidak mudah kusut sehingga cara menyuci dan menyetrika
tidak sulit
(17)
8
BAB II
PERENCANAAN BISNIS “ PAKAIAN JADI “
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:2.1 DATA PERUSAHAAN
a. Nama Perusahaan : Pakaian Jadi “ Family Vika “ b. Bidang Usaha : Konveksi
c. Jenis Produk/usaha : Pakaian Jadi Anak – anak
d. Alamat Perusahaan : Jl. Gatot Subroto No. 128 Medan e. Nomor Telepon : 061 – 6620412
f. Alamat E-mail : yuspikameity@ymail.com g. Bank Perusahaan : Mandiri
h. Bentuk badan Hukum : Usaha Dagang i. Mulai berdiri : Januari 2012
(18)
2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS
a. Nama : Yuspika Meity Sihombing, Amd b. Jabatan : Pimpinan
c. Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 19 Mei 1988 d. Alamat : Jl. Pelita 1 No. 3 Medan e. Nomor Telepon : 081397988820
f. Alamat E-mail
g. Pendidikan Terakhir : Sarjana Muda 2.3 STRUKTUR ORGANISASI
struktur organisasi pada usaha “Pakaian Jadi “ Gambar 2.1 Struktur Organisasi
PIMPINAN YUSPIKA MEITY S
Marketing YOSILINA
SDM
FEBY WINDASARI
Keuangan FIESTA ANDRIANI
(19)
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap
profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha pakaian jadi ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.4.1 Produk Jasa Yang Dihasilkan
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
a. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku pakaian jadi dibuat dalam bentuk kain yang disediakan dengan berbagai varian model dan harga.
b. Nilai / Manfaat Produk
Produk Pakaian Jadi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk Pakaian Jadi
(20)
yang diolah menjadi kain sehingga menjadi bahan jadi yang bisa berguna bagi pelangan.
c. Kegunaan / Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Pakaian Jadi merupakan Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.
Adapun produk yang dihasilkan, karakteristik, dan asesoris tambahan yaitu : 1. Jenis Produk yang dihasilkan : Pakaian Jadi anak – anak
2. Karakteristik Produk : Untuk Usia 3 – 12
3. Asesoris tambahan : Pita, Renda, Manik – manik, Kancing
2.4.2 Keunggulan Produk
1. Jahitan Rapi
2. Puring / Lapisan dingin 3. Bahan baku yang bermutu
2.4.3 Gambaran Pasar
Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan Pakaian Jadi akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari jumlah keluarga, daya beli, dan minat konsumen terhadap Pakaian Jadi maka kami optimis usaha yang kami pasarkan akan terjual dengan baik. Apalagi dengan
(21)
harga yang relatif terjangkau dengan pendapatan masyarakat maka “Pakaian Jadi” merupakan pilihan yang terbaik untuk keluarga.
Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui Personal Selling dengan cara Memberikan contoh / sampel baju yang akan di pasarkan kepada calon pelanggan, hal ini mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi dan melaui Pameran dengan memasarkannya di daerah Medan dan Jakarta. 2.4.4 Target atau Segmen Pasar Yang di Tuju
Gambaran Karakteristik Pembeli / Pengguna
1. Pembeli Individu ( Keluarga yang mempunyai anak perempuan yang berumur 3 – 12 tahun, kelas sosial menengah ke bawah.
2. Distributor / Toko Pakaian Anak – anak
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan
pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan
(22)
ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.
2.4.6 Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
(23)
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “ Pakaian Jadi “
Tahun
Perkiraan Penjualan (Dalam Unit)
2012 25000
2013 30000
2014
36000 2.4.7 Strategi Pemasaran
1. PENGEMBANGAN PRODUK
Perubahan desain setiap tahun akan mempengaruhi peningkatan penjualan yang semakin naik. Perubahan desain tersebut antara kualitas bahan pakaian yang bermutu tinggi, kualitas jahitan yang bagus, warna-warna pilihan yang sesuai dengan selera anak-anak, motif-motif yang menarik, dengan harga yang mudah dijangkau.
2. PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN
Produk yang akan dijual sangat tergantung dengan lokasi pemasaran. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus strategis seperti membangun toko di areal yang mayoritas banyak penduduk, mudah ditemukan.
3. KEGIATAN PROMOSI
a. Promosi Penjualan
Produk Sampel
(24)
Diskon Khusus/Pemberian voucher
Jaminan Produk b. Iklan
Brosur/daftar harga
Iklan di media cetak lokal
Masuk di Direktori Bisnis Tahunan/Yellow pages
Selebaran
Sponsor spanduk kegiatan sekolah TK dan SD c. Personal Selling
Lobbying
Persentase Penjualan
4. STRATEGI PENETAPAN HARGA
Dalam penetapan harga terhadap produk yang dihasilkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kualitas barang yang akan dijual, keadaan ekonomi negara yang akan mempengaruhi pendapatan/income masyarakat, karena jika terjadi inflasi maupun deflasi atau nilai rupiah yang menurun maupun meningkat sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan terhadap produk yang akan dijual.
(25)
Tabel 2.2 Analisis Pesaing
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Home Industry di sekitar Padang Bulan
Biaya Tenaga Kerja Lebih Murah
1. Jahitan kurang rapi
2. Mutu bahan rendah
Home Industry di sekitar Petisah
Harga Terjangkau 1. Model dan warna yang kurang menarik 2.Sistem
pelayanan yang kurang baik
2.5 ASPEK PRODUKSI
2.5.1 Bahan Baku Utama
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):
(26)
Tabel 2.3 Harga Bahan Baku
No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga
1
Kain
1 kayu 20 meter
10 kayu Rp. 7.000/mtr Rp. 1.400.000
2 Benang 10 lusin 500/bh 60.000 3 Kancing Baju 5 gross 5.000/gross 25.000 4 Renda 10 lusin 10.000/lusin 100.000 5 Manik-Manik 10 lusin 12.500/lusin 125.000
6 Ritsleting 2 gross 15.000/gross 30.000
Total Rp 1.740.000
2.5.2 Bahan Baku Penolong
Adapun yang menjadi bahan baku penolong untuk produk yang akan dihasilkan yaitu buku-buku desain pakaian yang setiap tahun berubah trendnya.
(27)
2.5.3 Proses Produksi
Tabel 2.4 Proses Produksi PROSES
PRODUKSI
BAHAN BAKU
TEKNOLOGI MESIN
Memotong Kain Tradisional Gunting
Mengobras Kain Otomatis Mesin Obras
Menjahit Kain+Benang Otomatis Mesin Jahit Memasang
Kancing Manik-manik
Kancing
Manik-manik
Otomatis
Tradisional
Mesin Lobang Kancing
(28)
2.5.4 Kapasitas Produksi (Peralatan)
Fasilitas dan Mesin Produksi Yang Dimiliki
Tabel 2.5 Kapasitas Produksi
Tabel 2.6 Perlengkapan
Nama Barang Kebutuhan Rata-rata / Bulan
Unit Harga Total Harga / Unit
Sumber
Meja 2 Unit 5000000 10000000 Pakaian Jadi.blogsp ot.com Kursi Tamu 1 pasang 2000000 2000000
Lemari 2 Unit 2000000 4000000 Cermin 2 buah 2000000 4000000 Gantungan 100 lusin 12000 1200000
Total 11200000 FASILITAS DAN
MESIN PRODUKSI *) JUMLAH TOTAL NILAI
Mesin Jahit 15 Unit 7.500.000
Mesin Obras 3 Unit 3.000.000
Mesin Lubang Kancing 1 Unit 5.000.000
(29)
2.5.5 Rencana Pengembangan Produksi
Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Produksi 1. Pembelian mesin garmen
2. Perekrutan tenaga kerja profesional Fasilitas dan
Mesin Produksi
Jumlah Harga Satuan Total Nilai
Mesin Obras Garmen
2 10.000.000 20.000.000
Mesin Jahit Garmen
5 10.000.000 50.000.000
Mesin Jahit Pakaian Dalam
1 30.000.000 30.000.000
(30)
2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 2.6.1Analisis Kompetensi SDM
Tabel 2.8 Analisis Kompetensi SDM TINGKAT
PENJUALAN JUMLAH
Tidak Lulus SD -
SD -
SMP 5
SMU 10
D1 4
D3/Sarjana Muda 1
Sarjana -
TOTAL `20
Tabel 2.9 Bagian / Departemen
BAGIAN/DEPARTEMEN JUMLAH
Manajemen 1
Produksi 12
Pemasaran 1
Administrasi 3
Lain-lain 3
(31)
Keunggulan dan Kompetensi SDM Lain-lain 1. Desain Pakaian
2. Komputer 3. Bahasa Inggris
2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM
Tabel 2.10 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM
JABATAN
TINGKAT PENDIDIKAN
PENGALAMAN (TAHUN)
KETERAMPILAN KHUSUS
Kepala Bagian Produksi
D3 2 Manajemen Produksi
Kepala Bagian Pemasaran
D3 3
Bahasa Inggris dan Komputer
(32)
2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM
Tabel 2.11 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM
JABATAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA YANG TERSEDIA TENAGA YANG HARUS DIREKRUT Kepala Bagian Produksi
1 0 1
Tenaga Kerja Bagian Produksi
17 12 5
2.6.4 Rencana Pengembangan Usaha 1.STRATEGI PEMASARAN
a. Membuat Sampel Desain Produk untuk di presentasikan kepada distributor/individu
b. Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk dibagikan kepada orang tua jaringan WKRI
c. Memberikan diskon khusus dan voucher setiap pembelian diatas 20 potong pakaian
d. Memberikan sponsor kegiatan di sekolah TK dan SD e. Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah
(33)
Samosir dan Dairi
f. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri 2. STRATEGI PRODUKSI
a. Perbaikan desain sesuai dengan mode yang trendy
b. Pembelian mesin Garmen yang untuk peningkatan kapasitas produksi c. Peningkatan produktivitas tenaga kerja
3. STRATEGI KEUANGAN
a. Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha
b. Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha
c. Pengendalian sistem keuangan 2.6.5Pemanfaatan Teknologi Informasi
Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi
1. PEMASARAN
a. Mencari peluang pasar pada situs-situs web
b. Pembuatan brosur, daftar pelanggan, daftar penjualan dengan menggunakan program komputerisasi
(34)
2. PRODUKSI
Pembuatan sistem manajemen produksi (daftar bahan baku, bahan penolong, barang jadi, dan daftar persediaan)
3. PENGEMBANGAN PRODUK
Pembuatan Desain
4. KEUANGAN
Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan mempergunakan sistem komputerisasi
2.6.6Peralatan dan sistem yang sudah di miliki
Tabel 2.12 Peralatan Spesifikasi Perangkat
Keras
Perangkat Lunak Yang Digunakan Pentium III, 550 Mhz, 10
Gb, 64 MB
Window 98 second edition, MS Office 2000, ACD System, Adobe, Norton Anti Virus 2000, Win Amp Visio 2000, Autocad r 14
Printer Epson LX 800 -
(35)
2.7 Analisis Keuangan
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana
(36)
pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) tahu-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Pakaian Jadi, kami menggunakan dana dari diri kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah. Adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
2.7.1 Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat
(37)
diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
1. Sumber Pendanaan
Tabel 2.13 Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%)
(a) (b) (c) (d)
Jumlah (c = a+b+c+d) 1. Modal
Sendiri
Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 200 Jt
2. Pinjaman Jumlah
(1+2)
0 0 0 0 0
(38)
2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi
Tabel 2.14 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi
Uraian Jumlah
a. Tanah -
b. Bangunan -
c. Mesin/peralatan Rp 15.500.000
d. Peralatan Kantor -
e. Alat Pengangkutan 2.000.000 f. Biaya Pra Operasi 1.000.000
(39)
2.7.2Laporan Keuangan
Tabel 2.15 Proyeksi Arus Kas
Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis Pakaian Jadi “ Family Vika”
Uraian Tahun
1 2 3 4 5
a. Sumber
Dana (In flow)
200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt
b. Penggunaan
Dana (Out Flow)
85 Jt 115 Jt 127 Jt 35 Jt 148 Jt
c. Arus Kas
Bersih (Net Flow = a-b)
115 Jt 85 Jt 73 Jt 65 Jt 52 Jt
d. Keadaan Kas
Awal
0 115 Jt 200 Jt 273 Jt 338 Jt
e. Keadaan Kas
Akhir (c + d)
(40)
Rencana Arus Kas
Rencana Arus Kas (dalam jutaan rupiah) Pakaian Jadi “Family Vika”
Tahun 2012
Bln I Bln II
Bln
III Bln IV Bln V
Bln
VI Bln VII
Bln
VIII Bln IX Bln XI Bln XII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 9000 9000 9000 10500 11000 7000 12000 8000 7100 12500 13000
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total penerimaan 9000 9000 9000 10500 11000 7000 12000 8000 7100 12500 13000
B. PENGELUARAN
(41)
Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Upah Buruh Produksi 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90
Transport 40 40 40 50 60 70 80 100 100 40 40
Biaya Produksi Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gaji Pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 600 600
Gaji Staf administrasi dan Umum 300 300 300 300 650 650 1000 1000 1000 1150 1150
Biaya Pemeliharaan 30 30 30 30 30 30 30 30 30 35 35
Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Alat Tulis Kantor 10 10 10 10 10 10 10 10 10 15 15
Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 120 120 150 150 150 150 150
Biaya Administrasi Lain-lain 10 10 10 10 10 10 10 10 10 2000 15
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 5580 5580 5580 5590 5970 5980 6370 6390 6390 8580 6595
C. SELISIH KAS 3420 3420 3420 4910 5030 1020 5630 1610 710 3920 6405
D. SALDO KAS AWAL 0 3420 6840 10260 15170 20200 21220 26850 28460 29170 33090
(42)
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
Rumus nya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 200 meter x 30 hari = 6000 meter Harga = 6000 meter x Rp 7000 = Rp 42.000.000 Biaya Variabel =Rp 15.940.000 Biaya Tetap = Rp 16.500.000 Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel) = Rp 74.440.000 / (42.000.000 – Rp 15.940.000) = 2 tahun 8 bulan
(43)
Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.
Biaya Variabel
Biaya variabel pada bisnis laundry ini: 1. Kain
2. Benang 3. Kancing Baju 4. Renda
5. Manik-manik 6. Ritsleting 7. Meja 8. Kursi tamu 9. Lemari 10.Cermin 11.Gantungan 12.Gaji pegawai
Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
Biaya Tetap
(44)
1. Peralatan 2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon
(45)
2.8 ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA 2.8.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar
Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi
2.8.2 Analisis Resiko Usaha
Kenaikan Harga Bahan Baku diatas 25%
Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar 30%
Penurunan Daya Beli Masyarakat
Kerusakan Mesin – mesin Peralatan
2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha
Pembelian stock Bahan Baku dan Bahan Penolong
Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja
Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran dan Penekanan Peningkatan Kuantitas Ekspor
(46)
BAB III PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.
A. KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Konveksi “Pakaian Jadi” adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin membeli bahkan menggunakan pakaian jadi tersebut yang dihasilkan begitu banyak jenis dan merk - merk tertentu.
b. Struktur organisasi yang terdapat dalam Konveksi Pakaian Jadi adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat sederhana.
c. Gambaran pasar untuk usaha Konveksi Pakaian Jadi sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.
(47)
d. Rencana arus kas usaha Konveksi Pakaian Jadi menjadi cerminan bahwa akan berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupaka usaha yang menjanjikan untuk kedepannya.
B. SARAN
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya”, yaitu sebagai berikut :
a. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Konveksi Pakaian Jadi.
b. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.
c. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolok ukur bagi calon pembeli.
(48)
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor. : Kencana.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
S pada tanggal 18 Maret 2011 pukul 15.00 WIB.
Kotler, Philip.2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : PT. Salemba Empat.
Rangkuti, Freddy.2000. Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
(1)
Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.
Biaya Variabel
Biaya variabel pada bisnis laundry ini: 1. Kain
2. Benang 3. Kancing Baju 4. Renda
5. Manik-manik 6. Ritsleting 7. Meja 8. Kursi tamu 9. Lemari 10.Cermin 11.Gantungan 12.Gaji pegawai
Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh Biaya Tetap
(2)
1. Peralatan 2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon
(3)
2.8 ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA 2.8.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar
Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi
2.8.2 Analisis Resiko Usaha
Kenaikan Harga Bahan Baku diatas 25% Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar 30% Penurunan Daya Beli Masyarakat
Kerusakan Mesin – mesin Peralatan
2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha
Pembelian stock Bahan Baku dan Bahan Penolong Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja
Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran dan Penekanan Peningkatan Kuantitas Ekspor
(4)
BAB III PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.
A. KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Konveksi “Pakaian Jadi” adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin membeli bahkan menggunakan pakaian jadi tersebut yang dihasilkan begitu banyak jenis dan merk - merk tertentu.
b. Struktur organisasi yang terdapat dalam Konveksi Pakaian Jadi adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat sederhana.
c. Gambaran pasar untuk usaha Konveksi Pakaian Jadi sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.
(5)
d. Rencana arus kas usaha Konveksi Pakaian Jadi menjadi cerminan bahwa akan berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupaka usaha yang menjanjikan untuk kedepannya.
B. SARAN
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya”, yaitu sebagai berikut :
a. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Konveksi Pakaian Jadi.
b. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.
c. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolok ukur bagi calon pembeli.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor. : Kencana.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
S pada tanggal 18 Maret 2011 pukul 15.00 WIB.
Kotler, Philip.2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : PT. Salemba Empat.
Rangkuti, Freddy.2000. Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama