Saling Tembus Polimer Antara Karet Alam (Sir – 20) Dan Poliuretan Thermoplastik
Saling tembus polimer antara karet alam dan poliuretan
(Thamrin)
SALING TEMBUS POLIMER ANTARA KARET ALAM
(SIR – 20) DAN POLIURETAN THERMOPLASTIK
Thamrin
Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Sumatera Utara
Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan 20155
Abstrak
Poliuretan (PU) Thermoplastik telah disintesis menggunakan polietilenglikol 1000 dan toluena diisosianat
(TDI) dengan perbandingan NCO : OH = 2 : 1 mol. Prapolimer dari PU thermoplastik telah dicampur dengan
Karet alam (SIR-20) untuk menghasilkan polimer jaringan saling menembus (IPN). Sifat mekanik yang
maksimum telah diperoleh pada penambahan poliuretan thermoplastik 20%.
Kata kunci: Karet alam (SIR-20), Poliuretan thermoplastik.
PENDAHULUAN
IPN merupakan suatu cara untuk
menggabungkan dua atau lebih polimer yang
tidak serasi dan boleh bercampur membentuk
jaringan yang berasingan. IPN mempunyai
beberapa ciri yang menarik berbanding
dengan poliadun biasa atau jaringan masingmasing homopolimer serta peningkatan sifat
mekanik, ketahanan kimia, peningkatan
ketegaran, ketahanan panas dan katahanan
cuaca karena pengaruh sifat sinergitik akibat
dari
keserasian yang dipaksa kepada
masing-masing komponen (Livatove Y.S.,
1992).
IPN dapat dianggap sebagai satu
gabungan antara dua rangkaian polimer dalam
bentuk jaringan, yang mana komponen
pertama disintesis dalam kehadiran jaringan
kedua (Sperling L.H., 1981). Kedua
komponen tersebut tidak terikat secara kimia
satu sama lain. IPN dapat disintesis dalam
beberapa cara, diantaranya secara serentak
dan secara berurutan.
Polimer I
Polimer II
Polimer jaringan saling menembus (PJM)
merupakan adunan jaringan polimer-polimer
yang unik karena tidak ada ikatan kovalen
atau saling ikat berlaku antara komponenkomponen (Sperling L.H., 1977). Rantai
polimer dipegang oleh masing-masing
jaringan rangkai silang. Pencampuran dua
atau lebih polimer biasanya akan membentuk
morfologi
multifasa
karena
tidak
keseimbangan
termodinamika
diantara
polimer-polimer. Tetapi jika pencampuran
diikuti dengan reaksi rangkai silang, maka
kinetika dan kekusutan diantara rantai
sehingga mempengaruhi sifat mekanika IPN.
61
Network
BAHAN DAN METODA
Bahan
Karet alam (SIR-20), Polietilenglikol 6000,
Toluendiisosianat (TDI), 1,4-diazobisiklo
[2,2,2] oktan, asam stearat, ZnO, Trimetil
tiuran disulfat (TMTD) dan sulfur.
Jurnal Sains Kimia
Vol 7, No.2, 2003: 61-63
Metoda
Sintesis
Prapolimer
Thermoplastik
Poliuretan
Prapolimer poliuretan thermoplastik telah
disintesis dalam reaktor yang dilengkapkan
dengan pengadukan, termometer, dan gas
nitrogen. Semua reaksi dalam suasana
nitrogen dengan perbandingan NCO : OH = 2
: 1 mol. Berat tertentu PEG dimasukkan
kedalam reaktor dan ditambahkan TDI serta
DABCO pada suhu 70oC. Reaksi dibiarkan
selama 15 menit.
Perbandingan Karet Alam
Tabel 1. Nilai pebandingan karet alam (SIR-20) dengan
sulfur, Zn O, TMTD, dan asam stearat
SMR 10(phr) TMTD
100
3
ZnO Asam Stearat Sulfur
2
2
0,5
Sintesis IPN
Karet alam (SIR-20) yang telah
tervulkanisasi, poliuretan thermoplastik telah
dimasukkan kedalam Brabender Plastikoder
menggunakan Mixer N50. Campuran
selanjutnya diblending pada kelajuan 80 rpm.
Suhu
40oC.
Campuran
dilakukan
sehinggadiperoleh keadaaan yang homogen.
Perbandingan
penambahan
poliuretan
thermoplastik dan Karet alam (SIR-20) seperti
Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan penambahan karet uretan
thermoplastik dan karet alam (SIR-20)
Kode
TMTD
NRPU2
NRPU3
% PU
0
5
15
20
30
%NR
100
95
85
80
70
1000R dengan sel 1 kN. Dengan kecepatan
“crosshead” 200 per menit. Sampel dipotong
dalam bentuk Dum Bell menurut ASTM D
412 - 87.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat mekanik dari penambahan poliuretan
thermoplastik yang berbeda di dalam sistem
IPN digambarkan seperti tabel 3. Kekeuatan
regangan meningkat pada 24% penambahan
poliuretan thermoplastik dan penambahan
yang berlebihan dari poliurtan menyebabkan
sifat mekanik menurun kembali. Ini
dikarenakan
pada
penambahan
24%
poliuretan thermoplastik campuran kedua
komponen
mencapai
keserasian
dan
meningkatkan sifat sinergitik dari IPN
tersebut atau dengan kata lain saling
menenbus diantara komponen-komponen
mencapai
keseimbangan.
Sedangkan
penambahan
poliuretan
thermoplastik
berlebih menyebabkan keserasian kedua
komponen tertanggu dan menghasilkan sifat
fisik komponen dari liat kebentuk yang lebih
lembut.
Pencampuran
poliuretan
thermoplastik dengan kadar yang rendah sifat
mekanik
telah
mengalami
perubahan
walaupun belum mencapai tingkat yang
maksimum.
Polimer jaringan saling menembus (PJM)
merupakan adunan jaringan polimer-polimer
yang unik karena tidak ada ikatan kovalen
atau saling ikat berlaku antara komponenkomponen. Pencampuran dua atau lebih
polimer biasanya akan membentuk morfologi
multifasa karena tidak keseimbangan
termodinamika di antara polimer-polimer.
NRPU4 NRPU5
Sifat Mekanik
Sifat Mekanik, kekuatan regangan,
pemanjangan
dari
sampel
diukur
menggunakan Lloyd Tensiometer model
Tabel 3. Karakterisasi perbandigan penambahan
poliuretan thermoplastik dengan sistem IPN
% PU
Kekuatan Modulus
% pemanjangan
Kode dalam
regangan Mpa Mpa
IPN
NRPU1 0
8
0.12
1150
NRPU2 5
14
6.5
1340
62
Saling tembus polimer antara karet alam dan poliuretan
(Thamrin)
NRPU3 15
NRPU4 24
NRPU5 30
165
168
5
308
388
0.02
2022
2181
1464
KESIMPULAN
Sistem IPN antara Karet alam (SIR-20)
dan poliuretan thermoplastik yang dikaji
menunjukkan peningkatan sifat mekanik yang
maksimum apabila penambahan poliuretan
thermoplastik pada 24%. Ini diakibatkan
peningkatan derajat rangkai silang dari kedua
komponen sehingga menghasilkan fasa yang
lebih homogen dan sifat sinergetik kedua
campuran meningkat. Sifat mekanik ini
sangat berkaitan terhadap sifat-sifat lainnya
seperti sifat fisik, morfologi dan keserasian
fasa.
DAFTAR PUSTAKA
Brown R.P., 1993, Physical Testing of Rubber, 2 Ed,
Elviser. London
Das, S. Shina. Eur. 1993, Polym. J. 29. 57
Livatove Y.S., 1992, Russian Chemical Reviews. 61,
122
Sperling L.H., 1977, Polymer Alloy. Pelnium press,
New York
Sperling L.H., 1981, Interpenetrating Polymer Network
and Related Material P. press. New York
Thomas, D.A., 1978, Polymer Blends vol (edited by D.
R. Paul) Academic press, New York, Vol. 2.
Xiao H.X., 1991, Advance in Interpenetrating Polymer
Networks. Vol.III. Tecknomic. USA. P. 233.
63
JURNAL
SAINS KIMIA
(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)
Volume : 7, 2003
ISSN : 1410 – 5152
AUTHORS-CO AUTHOR INDEX
Agusnar, Harry, 7, 36
Alfian, Zul, 15, 55
Khairi, 40
Khairuddin, 11
Lubis, Syamsul Bachri, 18
Marpaung, Harlem, 26
Muis, Yugia, 4
Nainggolan, Hamonangan, 21
Nasution, Darwin Yunus, 23
Nasution, Emma Zaidar, 31
Nasution, Rumondang Bulan, 51
Simanjuntak, Matheus Timbul, 44
Siregar, Amir Hamzah, 28
Supeno, Minto, 59
Supri, 1
Thamrin, 61
64
JURNAL
SAINS KIMIA
(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)
Volume : 7, 2003
ISSN : 1410 – 5152
INDEX OF SUBJECT
Amberjet 1200, 36
Amoniak, 26
Analisis, 59
Asam Adipat, 1
Benzoil Peroksida, 1
Biosensor, 40
Bleaching Earth, 31
CPO, 31
Cu, 15
Dispersan, 18
Distillation, 11
Ekstrak Metanol, 51
Energi Aktivasi, 44
ESI, 40
Extraction, 1
Fatty acid, 26
GC-MS, 26
Glukosa, 15
Hexane, 11
Inti Sawit, 4
Karet Alam, 61
Kayu Kelapa Sawit, 24
Kitosan, 15, 36
Kompabilitas, 28
Korosi, 19
Lateks, 4,
Lateks pekat, 21
Logam, 15
65
Logam berat, 7
Lovi Bond, 31
Milk, 11
Minyak Nilam, 59
Minyak Sawit, 28
pH, 44
Phosphat, 31
Polimer, 1
Polimetil Metakrilat, 18
Polistirena, 11
Poliuretan Thermoplastik, 61
Polivinil klorida, 23
PTC/NTC, 59
PTPO, 31
Resistivitas, 59
Sabun Natrium, 14
Sel Leukimia, 51
SEM, 28
Silicone Layer, 44
SSA, 15, 55
Sweitenia Mahogany JACQ, 26
Temperatur, 44
Sweitenia Mahogany JACQ, 26
Tintometer, 28
Titik Didih, 59
Toksisitas, 51
Transfer Elektron, 44
Viskositas intrinsik, 23
Volumetric, 11
JURNAL
SAINS KIMIA
(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)
Volume : 7
ISSN : 1410 – 5152
Daftar Isi
Volume 7 Nomor 1
Kopolimerisasi Cangkok Gugus Reaktif Asam Adipat dan Polistirena dengan
Inisiator Benzoil Peroksida
Supri..................................................................................................................... 1-3
Pengaruh Konsentrasi Sabun Natrium dari Minyak Inti Sawit dan Waktu Penyimpanan
Terhadap Tegangan Permukaan Lateks Pekat
Yugia Muis .......................................................................................................... 4-6
Analisis Keefektifan Penggunaan Kitosan untuk Menurunkan Kadar Logam Berat
Harry Agusnar .................................................................................................... 7-10
Steam Distillation Extraction of 2,4,6-Tribromo Amisole in Milk Sample and Analysis
Using GC-MS in EI+ Mode
Chairuddin .......................................................................................................... 11-14
Study Perbandingan Penggunaan Kitosan Sebagai Adsorben Dalam Analisis Logam
Tembaga (Cu2+) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom
Zul Alfian............................................................................................................. 15-17
Pengaruh Konsentrasi Dispersan Polimetil Metakrilat dan Waktu Perendaman Terhadap
Logam Besi dalam Air Laut
Syamsul Bachri Lubis......................................................................................... 18-20
Perolehan Kembali (Recovery) Amoniak dari Serum Pengolahan Lateks Pekat
dengan Metode Stripping
Hamonangan Nainggolan................................................................................... 21-22
Degradasi Polivivil Klorida (PVC) dalam Larutan Asam Sulfat
Darwin Yunus Nasution ..................................................................................... 23-25
The Analysis of Fatty Acid Components in the Seeds of Swietenia Mahogany Jacq
Harlem Marpaung .............................................................................................. 26-27
66
Volume 7 Nomor 2
Peranan Pendisperi Minyak Sawit Mentah Terhadap Kompabilitas Pencampuran
Plastik Bekas (Jenis Polipropilena) dengan Bahan Pengisi Magnesium Hidroksida
Amir Hamzah Siregar ........................................................................................
28-30
Manfaat Beberapa Jenis Bleaching Earth Terhadap Warna CPO (Crude Palm Oil)
Emma Zaidar Nasution ......................................................................................
31-35
Studi Perbandingan Penggunaan Kitosan dan Amberjet 1200 Terhadap Penurunan
Kadar Logam Tembaga Cu(II) dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom
Harry Agusnar ....................................................................................................
36-39
Pembuatan Biosensor Urea dengan Transduser Tembaga
Khairi ...................................................................................................................
40-43
Ketergantungan Temperatur dan pH Terhadap Transpor Sefaleksin ke dalam Eritrosit
Manusia Secara In Vitro
Matheus T Simanjuntak.....................................................................................
44-50
Skrining Toksisitas Beberapa Fraksi Metanol dari Daun Lantana camara L.
Rumondang Bulan Nasution .............................................................................
51-54
Analisis Kadar Logam Besi (Fe) dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) yang Diperoleh
dari Penyulingan dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel dan Drum Bekas
Secara Spektrofotometri Serapan Atom
Zul Alfian.............................................................................................................
55-58
Analisis Hambatan Karbon dalam Lingkungan Asam – Basa
Minto Supeno ......................................................................................................
59-60
Saling Tembus Polimer Antara Karet Alam (SIR –20) dan Poliuretan Thermoplastik
Thamrin ...............................................................................................................
61-63
67
(Thamrin)
SALING TEMBUS POLIMER ANTARA KARET ALAM
(SIR – 20) DAN POLIURETAN THERMOPLASTIK
Thamrin
Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Sumatera Utara
Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan 20155
Abstrak
Poliuretan (PU) Thermoplastik telah disintesis menggunakan polietilenglikol 1000 dan toluena diisosianat
(TDI) dengan perbandingan NCO : OH = 2 : 1 mol. Prapolimer dari PU thermoplastik telah dicampur dengan
Karet alam (SIR-20) untuk menghasilkan polimer jaringan saling menembus (IPN). Sifat mekanik yang
maksimum telah diperoleh pada penambahan poliuretan thermoplastik 20%.
Kata kunci: Karet alam (SIR-20), Poliuretan thermoplastik.
PENDAHULUAN
IPN merupakan suatu cara untuk
menggabungkan dua atau lebih polimer yang
tidak serasi dan boleh bercampur membentuk
jaringan yang berasingan. IPN mempunyai
beberapa ciri yang menarik berbanding
dengan poliadun biasa atau jaringan masingmasing homopolimer serta peningkatan sifat
mekanik, ketahanan kimia, peningkatan
ketegaran, ketahanan panas dan katahanan
cuaca karena pengaruh sifat sinergitik akibat
dari
keserasian yang dipaksa kepada
masing-masing komponen (Livatove Y.S.,
1992).
IPN dapat dianggap sebagai satu
gabungan antara dua rangkaian polimer dalam
bentuk jaringan, yang mana komponen
pertama disintesis dalam kehadiran jaringan
kedua (Sperling L.H., 1981). Kedua
komponen tersebut tidak terikat secara kimia
satu sama lain. IPN dapat disintesis dalam
beberapa cara, diantaranya secara serentak
dan secara berurutan.
Polimer I
Polimer II
Polimer jaringan saling menembus (PJM)
merupakan adunan jaringan polimer-polimer
yang unik karena tidak ada ikatan kovalen
atau saling ikat berlaku antara komponenkomponen (Sperling L.H., 1977). Rantai
polimer dipegang oleh masing-masing
jaringan rangkai silang. Pencampuran dua
atau lebih polimer biasanya akan membentuk
morfologi
multifasa
karena
tidak
keseimbangan
termodinamika
diantara
polimer-polimer. Tetapi jika pencampuran
diikuti dengan reaksi rangkai silang, maka
kinetika dan kekusutan diantara rantai
sehingga mempengaruhi sifat mekanika IPN.
61
Network
BAHAN DAN METODA
Bahan
Karet alam (SIR-20), Polietilenglikol 6000,
Toluendiisosianat (TDI), 1,4-diazobisiklo
[2,2,2] oktan, asam stearat, ZnO, Trimetil
tiuran disulfat (TMTD) dan sulfur.
Jurnal Sains Kimia
Vol 7, No.2, 2003: 61-63
Metoda
Sintesis
Prapolimer
Thermoplastik
Poliuretan
Prapolimer poliuretan thermoplastik telah
disintesis dalam reaktor yang dilengkapkan
dengan pengadukan, termometer, dan gas
nitrogen. Semua reaksi dalam suasana
nitrogen dengan perbandingan NCO : OH = 2
: 1 mol. Berat tertentu PEG dimasukkan
kedalam reaktor dan ditambahkan TDI serta
DABCO pada suhu 70oC. Reaksi dibiarkan
selama 15 menit.
Perbandingan Karet Alam
Tabel 1. Nilai pebandingan karet alam (SIR-20) dengan
sulfur, Zn O, TMTD, dan asam stearat
SMR 10(phr) TMTD
100
3
ZnO Asam Stearat Sulfur
2
2
0,5
Sintesis IPN
Karet alam (SIR-20) yang telah
tervulkanisasi, poliuretan thermoplastik telah
dimasukkan kedalam Brabender Plastikoder
menggunakan Mixer N50. Campuran
selanjutnya diblending pada kelajuan 80 rpm.
Suhu
40oC.
Campuran
dilakukan
sehinggadiperoleh keadaaan yang homogen.
Perbandingan
penambahan
poliuretan
thermoplastik dan Karet alam (SIR-20) seperti
Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan penambahan karet uretan
thermoplastik dan karet alam (SIR-20)
Kode
TMTD
NRPU2
NRPU3
% PU
0
5
15
20
30
%NR
100
95
85
80
70
1000R dengan sel 1 kN. Dengan kecepatan
“crosshead” 200 per menit. Sampel dipotong
dalam bentuk Dum Bell menurut ASTM D
412 - 87.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat mekanik dari penambahan poliuretan
thermoplastik yang berbeda di dalam sistem
IPN digambarkan seperti tabel 3. Kekeuatan
regangan meningkat pada 24% penambahan
poliuretan thermoplastik dan penambahan
yang berlebihan dari poliurtan menyebabkan
sifat mekanik menurun kembali. Ini
dikarenakan
pada
penambahan
24%
poliuretan thermoplastik campuran kedua
komponen
mencapai
keserasian
dan
meningkatkan sifat sinergitik dari IPN
tersebut atau dengan kata lain saling
menenbus diantara komponen-komponen
mencapai
keseimbangan.
Sedangkan
penambahan
poliuretan
thermoplastik
berlebih menyebabkan keserasian kedua
komponen tertanggu dan menghasilkan sifat
fisik komponen dari liat kebentuk yang lebih
lembut.
Pencampuran
poliuretan
thermoplastik dengan kadar yang rendah sifat
mekanik
telah
mengalami
perubahan
walaupun belum mencapai tingkat yang
maksimum.
Polimer jaringan saling menembus (PJM)
merupakan adunan jaringan polimer-polimer
yang unik karena tidak ada ikatan kovalen
atau saling ikat berlaku antara komponenkomponen. Pencampuran dua atau lebih
polimer biasanya akan membentuk morfologi
multifasa karena tidak keseimbangan
termodinamika di antara polimer-polimer.
NRPU4 NRPU5
Sifat Mekanik
Sifat Mekanik, kekuatan regangan,
pemanjangan
dari
sampel
diukur
menggunakan Lloyd Tensiometer model
Tabel 3. Karakterisasi perbandigan penambahan
poliuretan thermoplastik dengan sistem IPN
% PU
Kekuatan Modulus
% pemanjangan
Kode dalam
regangan Mpa Mpa
IPN
NRPU1 0
8
0.12
1150
NRPU2 5
14
6.5
1340
62
Saling tembus polimer antara karet alam dan poliuretan
(Thamrin)
NRPU3 15
NRPU4 24
NRPU5 30
165
168
5
308
388
0.02
2022
2181
1464
KESIMPULAN
Sistem IPN antara Karet alam (SIR-20)
dan poliuretan thermoplastik yang dikaji
menunjukkan peningkatan sifat mekanik yang
maksimum apabila penambahan poliuretan
thermoplastik pada 24%. Ini diakibatkan
peningkatan derajat rangkai silang dari kedua
komponen sehingga menghasilkan fasa yang
lebih homogen dan sifat sinergetik kedua
campuran meningkat. Sifat mekanik ini
sangat berkaitan terhadap sifat-sifat lainnya
seperti sifat fisik, morfologi dan keserasian
fasa.
DAFTAR PUSTAKA
Brown R.P., 1993, Physical Testing of Rubber, 2 Ed,
Elviser. London
Das, S. Shina. Eur. 1993, Polym. J. 29. 57
Livatove Y.S., 1992, Russian Chemical Reviews. 61,
122
Sperling L.H., 1977, Polymer Alloy. Pelnium press,
New York
Sperling L.H., 1981, Interpenetrating Polymer Network
and Related Material P. press. New York
Thomas, D.A., 1978, Polymer Blends vol (edited by D.
R. Paul) Academic press, New York, Vol. 2.
Xiao H.X., 1991, Advance in Interpenetrating Polymer
Networks. Vol.III. Tecknomic. USA. P. 233.
63
JURNAL
SAINS KIMIA
(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)
Volume : 7, 2003
ISSN : 1410 – 5152
AUTHORS-CO AUTHOR INDEX
Agusnar, Harry, 7, 36
Alfian, Zul, 15, 55
Khairi, 40
Khairuddin, 11
Lubis, Syamsul Bachri, 18
Marpaung, Harlem, 26
Muis, Yugia, 4
Nainggolan, Hamonangan, 21
Nasution, Darwin Yunus, 23
Nasution, Emma Zaidar, 31
Nasution, Rumondang Bulan, 51
Simanjuntak, Matheus Timbul, 44
Siregar, Amir Hamzah, 28
Supeno, Minto, 59
Supri, 1
Thamrin, 61
64
JURNAL
SAINS KIMIA
(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)
Volume : 7, 2003
ISSN : 1410 – 5152
INDEX OF SUBJECT
Amberjet 1200, 36
Amoniak, 26
Analisis, 59
Asam Adipat, 1
Benzoil Peroksida, 1
Biosensor, 40
Bleaching Earth, 31
CPO, 31
Cu, 15
Dispersan, 18
Distillation, 11
Ekstrak Metanol, 51
Energi Aktivasi, 44
ESI, 40
Extraction, 1
Fatty acid, 26
GC-MS, 26
Glukosa, 15
Hexane, 11
Inti Sawit, 4
Karet Alam, 61
Kayu Kelapa Sawit, 24
Kitosan, 15, 36
Kompabilitas, 28
Korosi, 19
Lateks, 4,
Lateks pekat, 21
Logam, 15
65
Logam berat, 7
Lovi Bond, 31
Milk, 11
Minyak Nilam, 59
Minyak Sawit, 28
pH, 44
Phosphat, 31
Polimer, 1
Polimetil Metakrilat, 18
Polistirena, 11
Poliuretan Thermoplastik, 61
Polivinil klorida, 23
PTC/NTC, 59
PTPO, 31
Resistivitas, 59
Sabun Natrium, 14
Sel Leukimia, 51
SEM, 28
Silicone Layer, 44
SSA, 15, 55
Sweitenia Mahogany JACQ, 26
Temperatur, 44
Sweitenia Mahogany JACQ, 26
Tintometer, 28
Titik Didih, 59
Toksisitas, 51
Transfer Elektron, 44
Viskositas intrinsik, 23
Volumetric, 11
JURNAL
SAINS KIMIA
(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)
Volume : 7
ISSN : 1410 – 5152
Daftar Isi
Volume 7 Nomor 1
Kopolimerisasi Cangkok Gugus Reaktif Asam Adipat dan Polistirena dengan
Inisiator Benzoil Peroksida
Supri..................................................................................................................... 1-3
Pengaruh Konsentrasi Sabun Natrium dari Minyak Inti Sawit dan Waktu Penyimpanan
Terhadap Tegangan Permukaan Lateks Pekat
Yugia Muis .......................................................................................................... 4-6
Analisis Keefektifan Penggunaan Kitosan untuk Menurunkan Kadar Logam Berat
Harry Agusnar .................................................................................................... 7-10
Steam Distillation Extraction of 2,4,6-Tribromo Amisole in Milk Sample and Analysis
Using GC-MS in EI+ Mode
Chairuddin .......................................................................................................... 11-14
Study Perbandingan Penggunaan Kitosan Sebagai Adsorben Dalam Analisis Logam
Tembaga (Cu2+) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom
Zul Alfian............................................................................................................. 15-17
Pengaruh Konsentrasi Dispersan Polimetil Metakrilat dan Waktu Perendaman Terhadap
Logam Besi dalam Air Laut
Syamsul Bachri Lubis......................................................................................... 18-20
Perolehan Kembali (Recovery) Amoniak dari Serum Pengolahan Lateks Pekat
dengan Metode Stripping
Hamonangan Nainggolan................................................................................... 21-22
Degradasi Polivivil Klorida (PVC) dalam Larutan Asam Sulfat
Darwin Yunus Nasution ..................................................................................... 23-25
The Analysis of Fatty Acid Components in the Seeds of Swietenia Mahogany Jacq
Harlem Marpaung .............................................................................................. 26-27
66
Volume 7 Nomor 2
Peranan Pendisperi Minyak Sawit Mentah Terhadap Kompabilitas Pencampuran
Plastik Bekas (Jenis Polipropilena) dengan Bahan Pengisi Magnesium Hidroksida
Amir Hamzah Siregar ........................................................................................
28-30
Manfaat Beberapa Jenis Bleaching Earth Terhadap Warna CPO (Crude Palm Oil)
Emma Zaidar Nasution ......................................................................................
31-35
Studi Perbandingan Penggunaan Kitosan dan Amberjet 1200 Terhadap Penurunan
Kadar Logam Tembaga Cu(II) dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom
Harry Agusnar ....................................................................................................
36-39
Pembuatan Biosensor Urea dengan Transduser Tembaga
Khairi ...................................................................................................................
40-43
Ketergantungan Temperatur dan pH Terhadap Transpor Sefaleksin ke dalam Eritrosit
Manusia Secara In Vitro
Matheus T Simanjuntak.....................................................................................
44-50
Skrining Toksisitas Beberapa Fraksi Metanol dari Daun Lantana camara L.
Rumondang Bulan Nasution .............................................................................
51-54
Analisis Kadar Logam Besi (Fe) dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) yang Diperoleh
dari Penyulingan dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel dan Drum Bekas
Secara Spektrofotometri Serapan Atom
Zul Alfian.............................................................................................................
55-58
Analisis Hambatan Karbon dalam Lingkungan Asam – Basa
Minto Supeno ......................................................................................................
59-60
Saling Tembus Polimer Antara Karet Alam (SIR –20) dan Poliuretan Thermoplastik
Thamrin ...............................................................................................................
61-63
67