5
BAB II MOTOR ARUS SEARAH
II.1 Umum
Motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Berdasarkan fisiknya motor arus searah secara
umum terdiri atas bagian yang diam stator dan bagian yang berputar rotor. Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluksi magnetik.
Dimana kumparan medan akan menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan dan kumparan jangkar akan menghasilkan fluksi magnet yang
melingkar. Interaksi antara kedua fluksi magnet ini menimbulkan suatu gaya sehingga akan menimbulkan momen puntir atau torsi.
II.2 Konstruksi Motor Arus Searah
Gambar 2.1 di bawah ini merupakan konstruksi motor arus searah.
Gambar 2.1 Konstruksi motor arus searah bagian stator
6
Gambar 2.2 Konstruksi motor arus searah bagian rotor
Keterangan dari gambar tersebut adalah :
1. Rangka atau gandar
Rangka motor arus searah adalah tempat meletakkan sebagian besar komponen
mesin dan melindungi bagian mesin.. 2. Kutub Medan
Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang berdekatan dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti.
3. Sikat
Sikat adalah jembatan bagi aliran arus ke lilitan jangkar. Dimana permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan arus listrik.
4. Kumparan Medan
Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti kutub. Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi utama dibentuk dari
kumparan pada setiap kutub.
5. Jangkar
Inti jangkar untuk tempat melilitkan kumparan jangkar tempat terbentuknya ggl induksi.
7
6. Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah berfungsi untuk tempat timbulnya torque. Pada motor DC penguatan kompon panjang kumparan medan serinya diserikan
terhadap kumparan jangkar, sedangkan pada motor DC penguatan kompon pendek kumparan medan serinya diparalel terhadap kumparan jangkar.
7. Komutator
Komutator merupakan suatu jembatan mekanik yang membuat arus dari sumber mengalir pada kumparan Jangkar. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang
berbentuk lempengan-lempengan yang dirakit ke dalam silinder yang terpasang pada poros. Di mana tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen komutator terisolasi dengan
baik antara satu sama lainnya.
8. Celah Udara
Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan jangkar dengan permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan dengan sepatu
kutub.
II.3 Prinsip kerja Motor Arus Searah
Prinsip dasar di atas diterapkan pada motor DC. Prinsip kerja sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan gambar 2.3 berikut:
Gambar 2.3 Prinsip kerja motor arus searah
8 Berdasarkan gambar di atas kedua kutub stator dibelitkan dengan konduktor-
konduktor sehingga membentuk kumparan yang dinamakan kumparan stator atau kumparan medan. Kumparan medan tersebut dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan arus searah, maka pada kumparan medan itu akan mengalir arus medan I
f
. Kumparan medan yang dialiri arus ini akan menimbulkan fluksi utama yang dinamakan
fluksi stator. Fluksi ini merupakan medan magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan hal ini dapat dilihat dengan adanya garis– garis fluksi. Apabila pada
kumparan jangkar mengalir arus yakni arus jangkar, berdasarkan hukum Lorentz kita ketahui bahwa apabila sebuah konduktor yang dialiri arus ditempatkan pada sebuah
medan magnet maka pada konduktor tersebut akan timbul gaya, maka demikian pula halnya pada kumparan jangkar. Besarnya gaya ini bergantung dari besarnya arus yang
mengalir pada kumparan jangkar I, kerapatan fluksi B dari kedua kutub dan panjang konduktor jangkar l. Semakin besar fluksi yang terimbas pada kumparan jangkar maka
besar arus yang mengalir pada kumparan jangkar juga semakin besar, dengan demikian gaya yang terjadi pada konduktor juga semakin besar.
Jika arus jangkar I tegak lurus dengan arah induksi magnetik B maka besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada konduktor jangkar yang ditempatkan
dalam suatu medan magnet adalah : F = B . I . l Newton………………………2.1
Dimana : I
= Arus yang mengalir pada konduktor jangkar Ampere
B = Kerapatan fluksi Weberm
2
l = Panjang konduktor jangkar m
9 Maka, besar gaya keseluruhan yang ditimbulkan oleh jumlah total konduktor jangkar z
adalah :
l I
B z
F ..
. .
=
Newton ………………………....2.2 Dimana :
z = jumlah total konduktor jangkar Gaya yang terjadi pada kumparan jangkar di atas akan menghasilkan torsi yang besarnya
adalah : r
F T
a
. =
Newton-meter…………………2.3 Maka,
2 .
. .
. d
l I
B z
T
a
= Newton- meter…………2.4
Dimana: r = jari –jari rotor
d = diameter rotor Apabila torsi start lebih besar dari pada torsi beban maka kumparan jangkar akan
berputar.
II.4 Reaksi Jangkar