Pengaturan Kecepatan Pada Motor Arus Searah

21 Sehingga T sh = 60 2 Watt dalam keluaran Daya n π N-m Atau T sh = n Watt dalam keluaran Daya 55 , 9 × N-m...............2.29

II.7 Pengaturan Kecepatan Pada Motor Arus Searah

Sebagaimana telah diketahui bahwa di dalam motor DC berlaku persamaan [2] : E a = V t – I a R a Dimana E a = A 60 n Z P Φ Sehingga A 60 n Z P Φ = V t – I a R a ........................................2.30 Atau n = PZ A R I V a a t 60 Φ − Atau n = K Φ − a a t R I V di mana K = PZ A 60 .........................2.31 Tetapi V t – I a R a = E a Maka n = K Φ a E Atau n ~ Φ a E ...................................................2.32 Dimana : T = torsi Newton – meter K = konstanta bergantung pada ukuran fisik motor φ = fluksi setiap kutub Weber a I = arus jangkar Ampere 22 P = jumlah kutub Z = jumlah konduktor A = cabang paralel Dengan demikian pada motor DC , kecepatan berbanding lurus dengan GGL balik E a dan berbanding terbalik dengan fluks per kutub Φ. Umumnya pada setiap motor, torsi dan kecepatan merupakan faktor yang sangat penting. Ketika torsi meningkat, kecepatan motor akan berkurang dan sebaliknya. Telah diketahui bahwa untuk motor DC berlaku [6] : n = K Φ − a a t R I V = K Φ a E T a ~ φ I a Jika fluks berkurang, dari persamaan 2.32, kecepatan motor akan meningkat tetapi dari persamaan 2.24, torsi motor berkurang. Hal ini tergantung dari sisi mana kita menganalisanya. Memang begitu didalam kasus ini. Ketika fluks berkurang sedikit, arus jangkar menjadi semakin besar. Begitu juga sebaliknya, karena adanya pelemahan medan, torsi meningkat sesaat ke suatu nilai yang cukup tinggi bahkan melebihi torsi beban motor. Kelebihan torsi tersebut menyebabkan motor mengalami percepatan dan GGL lawan juga meningkat. Kecepatan motor yang stabil akhirnya dicapai ketika GGL lawan telah telah meningkat sampai ke suatu nilai dimana arus jangkar [ ] a a t a R E V I − = dapat membangkitkan torsi yang cukup untuk memikul beban. 23

II.8 Karakteristik Motor Arus Searah Penguatan Shunt

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Kutub Bantu Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt Untuk Memperkecil Rugi-Rugi (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 63 93

Studi Pengaruh Perubahan Posisi Sikat Terhadap Efisiensi Motor Dc Shunt (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

1 60 61

Studi Penentuan Rugi-Rugi Motor Arus Searah Penguatan Kompon Pendek Dengan Menggunakan Metode Perlambatan (Retardation Test) ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 34 73

Analisis Perhitungan Panas Motor DC SHUNT Pada Saat Start Dan Pengereman ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU ).

0 30 75

Uji Regeneratif (Uji Hopkinson) Dalam Menentukan Rugi-Rugi Dan Efisiensi Motor DC Shunt (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 33 55

Pengaturan Kecepatan Motor DC Penguatan Shunt Dengan Integral Siklus Kontrol (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi LIstrik FT-USU)

1 70 66

SEARAH PENGUATAN SERI DAN SHUNT UNTUK MEMPERKECIL RUGI-RUGI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 13

BAB II DASAR TEORI - Pengaruh Penambahan Kutub Bantu Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt Untuk Memperkecil Rugi-Rugi (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

1 0 31

SEARAH PENGUATAN SERI DAN SHUNT UNTUK MEMPERKECIL RUGI-RUGI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 13

BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum - Analisis Perbandingan Uji Regeneratif (Hopkinson) Dengan Uji Retardasi Dalam Menentukan Rugi-rugi Dan Efisiensi Motor DC Penguatan Shunt( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 0 24