Hipotesis Hasil Penelitian yang Relevan

17 6. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 sebagaimana telah diadakan perubahan Peraturan Pemerintah Nomor : 56 tahun 1998 tentang Pendidikan Nasional. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. 8. Keputusan Gubernur DIY Nomor 73 Tahun 2001 tanggal 16 Juli 2001 tentang Pendelegasian Wewenang Penandatanganan. 9. Keputusan Tentang Pembentukan TimPanitia dalam rangka Pelaksanaan Tugas Satuan Organisasi Kepada Sekretaris Daerah, Kepala Dinas dan Kepala Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 10. Keputusan Gubernur DIY Nomor 93 Tahun 2004 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi DIY. 11. Penetapan DPA Nomor: 19 DPA2014, tanggal 2 Desember 2013 Tahun Anggaran 2014.

C. Hipotesis

1. Pengertian Hipostesis

Sutrisno Hadi 2001: 63 mengemukakan bahwa hipostesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah, dan akan diterima jika fakta membenarkannya Suharsimi Arikunto 2002: 67 menatakan jika hipoteseis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan jika hipotesis adalah suatu praduga sementaraa yang berdasarkan kajian teori. Karena sifatnya masih pradga, maka kebenarannya masih perlu dibuktikan dengan data fakta, sehingga pernyataan hipotesis dapat ditrima atau mungin ditolak kebenarannya.

2. Hipotesis yang Diajukan

Berdasarkan kajian teori diatas dapat dirumuskan hipotesis kerja sebagai berikut : “Evaluasi Program Bimbingan Teknis Bagi Pelatih dan Wsit di Balai Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta” 18

D. Hasil Penelitian yang Relevan

1 Penelitian oleh Endang Rini Sukamti, M.S berjudul Profesional Pelatih Cabang Olahraga Yang Berkarakter Untuk Mencapai Prestasi Maksimal. Penelitian ini menyatakan bahwa seorang pelatih dituntut mampu menjalani profesinya dengan tidak semata-mata bermodalkan dirinya sebagai bekas atlet, melainkan harus melengkapi dirinya dengan seperangkat kompetensi pendukung yang penting, diantaranya adalah kemampuan untuk mentransfer pengetahuan keolahragaannya kepada atlet secara lengkap baik dari segi teknik, taktik, maupun mental. Dan pada hakekatnya apabila seseorang sudah berniat menjadi seorang pelatih salah satu cabang olahraga, maka sebenarnya ia sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi contoh yang baik daripada atlet yang dilatihnya, seorang pelatih yang baik memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut :a. memiliki Kemampuan profesional sebagai pengajar, b. Mengetahui cara melatihnya, c. Memiliki kepribadian yang baik, dan d. Memiliki karakter yang baik. Pelatih pada umumnya telah melewati kiprahnya di dunia olah raga sebagai seorang atlet. Oleh karenanya, ketika menjadi seorang pelatih bagi atlet-atlet cabang olah raga, pelatih harus menjalankan profesinya secara profesional. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian saya karena dalam penelitian tersebut mempunyai visi yang sama dengan meningkatkan prestasi para atltet secara maksimal. Pelatih dituntut untuk menjalankan segala kegiatankepelatihannya secara profesional. Disini pelatih juga harus memberikan contoh yang baik dan dapat menjadi panutan serta teladan bagi atlet di suatu cabang olahraga. 2 Penelitian oleh Joko Priono, Soegiyanto, Sulaiman Program Studi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang dengan judul Evaluasi Program Pembinaan Bola Voli Remaja Asahan Di Pengkab Pbvsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan: 1 Mengevaluasi program pembinaan, kelayakan sarana prasarana, SDM, dukungan pemerintah dan masyarakat dan pembiayaan, 2 mengevaluasi pelaksanana 19 program latihan, perekrutan pelatih, atlet, kinerja pelatih, penggunaan sarana prasarana, kosumsi, koordinasi, trasportasi, kesejahteraan, 3 mengevaluasi keberhasilan program pembinaan. Penelitian ini evaluasi program model Contenece Stake, sumber datanya pengurus, pelatih, atlet, dan KONI. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Data dikumpulkan dianalisis secara kualitatif melalui: 1 reduksi data, 2 penyajian data, 3 penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: 1 program pembinaan kurang berjalan baik, 2 Sarana dan prasarana kurang memadai, sumber dana dari anggaran tahunan KONI, 3 penyeleksian pelatih dan atlet tidak jelas , 4 kinerja pelatih cukup bagus, 5 kurangnya perhatian pemerintah, 6 program pembinaan kurang jelas, pelatih mendapat kebebasan membuat program latihan. 7 Asahan menghasilkan satu atlet ditingkat Asean dan tujuh atlet tingkat nasional. Penelitian ini dapat disimpulkan: 1 Antecedent, program pembinaan yang kurang jelas dan masih banyak kekurangan dalam pendanaan yang sangat minim. 2 Transaction, pelaksanaan program latihan cukup baik, penseleksian pelatih, atlet tidak jelas, kosumsi, kesejahteraan atlet dan pelatih tidak terjamin dan tidak memiliki transportasi khusus. 3 Outcome, pembinaan Asahan cukup baik untuk tim dan perorangan. Saran, Pengkab harus lebih aktif dan kreatif dalam proses pembinaan. Penelitian ini relevan dengan penelitian saya karena sama- sama mengevaluasi pelaksanana program latihan, perekrutan pelatih, atlet, kinerja pelatih, penggunaan sarana prasarana, kosumsi, koordinasi, trasportasi, kesejahteraan, mengevaluasi keberhasilan program pembinaan. Penelitian ini juga masih ditemukan kekurangan dari program pembinaan pelatih dilihat dari sarana dan prasarana yang kurang memadai serta program pembinaan yang kurang jelas.

E. Kerangka Penelitian

Dokumen yang terkait

LAPORAN INDIVIDU Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) TAHUN 2016 BALAI PEMUDA DAN OLAHRAGA (BPO) DINAS PENDIDKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 31

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TAHUN 2016 BALAI PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 14

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 47

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TAHUN 2016 BALAI PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 76

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II LOKASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 44

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN (BTKP) DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 59

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TEKNOLOGI PENDIDIKAN Lokasi BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 21

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TEKNOLOGI PENDIDIKAN Lokasi BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 30

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TEKNOLOGI PENDIDIKAN Lokasi BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 109

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TEKNOLOGI PENDIDIKAN Lokasi BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 33